ISI SURAT PERNYATAAN.
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM
Segala puji hanya milik ALLAH TA'ALA dan sholawat beserta salam kepada
Nabi Muhammad Rosulullah Sholallahu'alayhiwasalam.
Yang bertanda tangan di bawah ini Nama; Abu'Abdillah Muhammad ja'far
setelah mempertimbabangkan;
I. Ucapan-ucapan
Taufiq Hidayat Kuningan diantaranya;
1.
Bahwa ikhwan Jambi tidak tsiqoh lagi
kepada saya(Muhammad ja'far)dengan bukti mereka malas bershodaqoh sehingga saya
butuh waktu 6 bulan baru membayar kontrakan Tahfidzh.(Tambahan dari saya,saya
akui ini,bahkan biaya kontrakan dan sebagian perlengkapan tahfidzh,sodaqoh dari
masyarakat)
2. Ari orang yang terdekat dengan antum
(Muhammad ja'far)pun tidak tsiqoh lagi.
3. Pondok sampai sekarang pun belum juga
terbangun.
4. Bahwa Salim
Boyolali menjamin,jika dia juga memimpin ikhwan Jambi juga akan bersemangat
bersodaqoh bahkan mampu mendatangkan lagi Ustadz baru berkeluargabeserta biaya
bulanannya.
5. Sertifikat tanah wakaf mesjid diserahkan
kepada Bapak Tafsirun.
II. Ucapan-ucapan
Salim yang di pandang nasehat,yang tidak di lampirkan disini.Setelah
mempertimbangkan dengan tulus tanpa usulan apalagi tekanan dari
siapapun.karena:
1. Saya juga menyadari akan
kelemahan,keterbatasan dan kekurangan saya.
2. Untuk mempercepat perkembangan tahfidzh
AlQur'an dan perkembangan Mesjid pondok atau pondokbagan pete.
3. Agar mad'u dakwah atau dakwah berkembang
pesat.
Maka saya
memutuskan:
1. Mengalihkan Tahfidzh ALQur'an Jambi kepada
Salim sebagai Ustad pemimpin.
2. Mengalihkan
pembangunan Mesjid Pondok Bagan Pete kepada Salim Boyolali juga sebagai
pemimpin pondok di dampingi oleh bapak Tafsirun.
3. Saya mengusulkan
Taufiq hidayatlah yang di undang untuk berdakwahdi provinsi Jambi karena
ketsiqohan ikhwan Jambi kepada beliau yang di pelopori oleh Salim Boyolali dan
juga kesanggupan pembiayaan sebagaimana yang sudah di ungkapkan diatas.
4. Inti point-point di atas sudah saya
sampaikan kepada Salim Boyolali di rumah Tahfidzh pada senin malam tanggal 14
J.Awal 1434H/25/3/2013M dan Salim menyetujui dan bersyukur bahwasanya
saya(Muhammad ja'far)mau menerima nasehat dan saya tetap di libatkan dalam
membantu mengajar di rumah kontrakan Tahfizh.
Demikianlah surat ini saya tulis, saya memohon ampun
kepada ALLAH Ta'ala atas segala kesalahan dan semoga dengan bimbingan Salim dan
Taufiq Hidayat terhadap Tahfidzh Al qur'an, mesjid pondok dan dakwah mampu
melengkapi atau menutupi kelemahan, keterbatasan dan kekurangan saya.
Jambi,Jum'at 17/j.Awal 1434 H-29/3/2013M
Surat pernyataan di atas saya tulis, setelah kejadian malam makar dan menemui salim(baca
kronologis no.13):
Abu Izhar , Abu Faris Tafsirun dan Salman minta sertifikat tanah
pondok.
15.
Selang beberapa hari kemudian, Abu Luqman Sumeri SMS mau berkunjung ke rumah
saya setelah zuhur datanglah Abu izhar,Abu Faris, Salman dan Zul fadhli,ternyata
yang masuk ke rumah saya adalah Abu
Faris, Abu Izhar dan Salman, saya bertanya mana Abu luqman dan zulfadhli? Di
antara mereka menjawab “ menunggu di rumah Tahfidzh.Ternyata mereka me minta
sertifikat tanah pondok yang dekat dengan mesjid pondok dengan alasan segera
menge tahui ukuran tanah nya, karena mau mendirikan asrama .
Lalu
saya berikan satu sertifikat di depan qiblat masjid yang masih atas nama saya,
setelah saya berikan, abu faris malah meminta dua sertifikat lagi, melihat
kegigihan abu faris, saya heran ada apa motif di balik sertifikat?? Selesai
penyerahan sertifikat tanah, Abu Izhar mempertanyakan apakah Ustadz menyerahkan
mesjid dan Tahfidz sekalian dengan uang yang saya pegang ? Saya jawab, “ tidak
saya izinkan, cukup sesuai surat pernyataan, buktikan ucapan Salim, bahwa jika
dia yang memimpin, ikhwan WKS akan mengirim sodaqoh dan ikhwan lain akan
semangat bersodaqoh”. Lalu mereka bertiga keluar dari rumah saya. Kemudian
sebelum mereka pulang, saya mengajak Abu izhar masuk lagi ke dalam rumah saya,
yang kebetulan beliau masih di dekat pintu rumah.Saya bertanya” afwan abu
Izhar, istri antum sms ke istri saya ,mensodaqohkan pinjaman uang 2,5juta,
apakah benar? Abu Izhar mengatakan “ iya ustadz. Saya mengucapkan “Jazakallahu khoyran” pada beliau, karena
kebaikan beliau terha dap saya. Saya pun menyalaminya dan kami berpelukan.
Kejadian ini pun menjadi bahan pembicaraan buhtan namimah Salim sampai ke
sungai Tapah, padahal dia tidak hadir saat itu, justru yang hadir hanya Salman
dan Tafsirun. Salim menyebarkan bahwa ” Muh Ja’far sudah mentahzir Abu izhar
kemudian sok merangkul lagi, dengan memeluknya” Ini bukti lagi Salim busuk
prasangka anyir menyengat berulat, pendusta namimah untuk kesekian kalinya,
padahal saya tidak ada mentahzir beliau. Dan Salimlah otak makar ini.
TUDUHAN kesalahan saya ke 9 yang di bacakan
Salim di depan umum di malam makar : adalah ingkar janji dengan Dzulfadhli
dalam komisi mobil, ternyata di beri Rp 500.000.
Saya jawab : BAB FITNAH BURUK BUSUK PRASANGKA ANYIR
MENYENGAT BERULAT “KHIANAT KOMISI MOBIL”
Ini adalah kesalahan yang
kesembilan yang di tuduhkan pada saya di malam makar Taufiq di iringi dengan
muntahan kata-kata kasar, fitnah, kotor, hinaan
dan caci maki bahwa saya : "pengkhianat, buruk mua'amalah, kirim
mobil rongsokan, akhlaqmu buruk ....dst padahal Dzul fadhli sudah capek mencari
mobil, setelah dapat mobil, komisi yang seharusnya Rp 750.000 untuk Dzul fadhli
malah di berikan hanya Rp 500.000". Sejak itu Dzulfadhli tidak mau lagi
bermuamalah dengan antum.
Karena kejadiannya sudah dua tahun lalu ( sebelum
kedatangan Taufiq )dan motif saya adalah membantu karena istri Dzul fadhli
sedang hamil, maka dengan latar belakang tersebut saya hampir lupa , kronologis
mendetailnya , apalagi suasana sidang ala taufiq tersebut, ngamuk-ngamuk,
tunjuk-tunjuk tangan dan mengumbar kata-kata kasar, sehingga butuh waktu untuk
mengingat lagi kejadian tersebut. Saya tersinggung dan emosi dengan gayanya,
namun saya bertahan untuk tidak mengikuti irama gayanya. Saya sempat baik- baik
bertanya kepada zulfadhli dalam pertemuan itu," kenapa antum (engkau tidak berbicara pada saya dari dulu)?
Subhanallah, bukannya di jawab baik- baik, malah keluar kata-kata kotor caci
maki seperti Taufiq. Malam itu, untuk point ini saya terdiam dan kebingungan.
Karena beberapa alasan :
1.
Motivasi saya bermu'amalah dengan Dzul Fadhli
adalah ingin membantunya karena dzul fadhli sendiri pekerjaannya belum tetap,
kemudian hal itu adalah usulan dari istri saya untuk membantunya, kebetulan
istri saya juga bergaul dengan istri Zulfadhli yang saat itu sedang hamil anak
pertama. Padahal awalnya saya ingin mengajak Abu Ahmad Ubay Sugiman saja.
2.
Sejak dari awal saya tidak ada berniat untuk
berkhianat makan uang harom.
3.
Saya tidak begitu ingat kejadian yang di maksud
Taufiq, apalagi suasana di hakimi seperti itu, sehingga saya butuh waktu untuk
mengingat kejadian yang sudah dua tahun lalu ( sebelum kedatangan Taufiq ).
Sepulang dari rumah Tahfidzh, saya ceritakan tentang
tuduhan dzul fadhli kepada istri, untuk sama- sama mengingat kejadian tersebut,
jika saya yang salah, saya akan tobat dan memberi kan haqnya. Alhamdulillah istri saya masih
ingat kejadian itu, bahwa komisi mobil adalah
Rp 500.000 bukan Rp 750.000.
Fakta sebenarnya adalah :
suatu hari Fauzi Dabo- KEPRI menelpon saya, minta tolong cari kan mobil pick up
bekas dari kota jambi di kirim ke dabo-KEPRI. Permintaan pertama awalnya saya
katakan pada Fauzi bahwa saya tidak bisa menyetir mobil dan tidak mengerti
masalah mobil kemudian karena Fauzi percaya pada saya, beliau katakan pada saya
agar mencari orang yang bisa mengerti
masalah mobil dan agar dialah yang memutuskan bagus atau tidak kondisi
mobil.Kemudian keesokan harinya saya bertemu Zulfadhli dan menceritakan hal ter
sebut dan dia pun mengaku insya Allah bisa mencarikan mobil dan mengerti
masalah mobil. Ternyata Zulfadhli dalam mencari mobil dia juga mengajak Abu
Ahmad Ubay Sugiman dan yang mendapatkan mobil pertama adalah Abu Ahmad dan Abu
Ahmad lah yang merekomendasi kondisi mobil bagus. Setelah positif, saya telpon
Fauzi menceritakan bahwa yang membantu saya mencari mobil ada dua orang, jadi
bertiga dengan saya. Fauzi kemudian memutuskan komisi 1,5 juta untuk bertiga,
lalu setelah uang di kirim, saya membagikan uang kepada Sugiman dan Zulfadhli
masing-masing Rp.500.000. Dan sisanya Rp 500.000 untuk saya.
Setelah selesai mobil pertama laku terjual, Fauzi
menelpon minta dicarikan lagi mobil pick up dengan kriteria yang di inginkan.
Kemudian saya ingin menghubungi Sugiman tapi, istri saya usul agar mengajak
Zulfadhli saja untuk menolongnya karena istrinya sedang hamil, lalu saya
ceritakan pada Zulfadhli di rumah saya. Lalu Zulfadhli menyanggupi bisa
mencarikan, saat itu saya katakan kalau antum berhasil mendapatkan mobil usaha
sendiri, nanti komisi mobil kita bagi dua. Beberapa hari kemudian Zulfadhli
berhasil mendapatkan mobil dan merekomendasi mobil tersebut bagus untuk di
beli, dan saya percaya saja dengan lisan Zul fadhli karena saya tidak bisa
nyetir mobil apalagi tidak paham mesinnya. (inilah mobil yang di maksud
Taufik sebagai mobil rongsokan dan telah
menjadi bangkai).Kemudian saya telpon Fauzi dan mensifati mobil sebagaimana
rekomendasi Zulfadhli, kemudian Fauzi setuju. Dan saya menyebutkan pada Fauzi
bahwa yang ke dua ini yang mencarikan hanya satu orang saja. Fauzi berkata:
"Jika begitu, komisi Rp 1juta untuk berdua, masing-masing Rp 500.000.
Sayapun bertanya, sambil bercanda "apakah nggak
Rp 1,5 jt seperti mobil pertama"?. Fauzi menjawab " kebanyakan itu
ustadz, karena ongkos via kapal laut tinggi". Lalu saya ceritakan
kepada Dzulfadhli bahwasanya komisi mobil sekarang adalah Rp 1jt untuk
berdua bukan Rp 1,5jt seperti mobil pertama. Setiap pengiriman mobil saya
kirimkan juga surat- surat mobil dan kwitansi pembelian.
Fitnah komisi mobil inilah salah satu rukun operasi inteligen musuh
dalam selimut Salim, Ari adalah mencari- cari fitnah, busuk prasangka anyir
menyengat berulat, memfitnah,menyebarkan kekejian, buhtan ( dusta) namimah,
caci maki ,pembunuhan karakter,ghibahi
kampanye hitam...dst.
Demikian juga caci maki
Dzulfadhli, justru cerminan pribadinya sendiri yang bukan hanya temperamen,
tetapi suka mencaci maki, kasar, kotor, busuk prasangka, anyir menyengat dari
hati nya dan lisannya jijik kotor suka menuduh, tajassus, tatabu’ aurot (
mencari- cari kesalahan manusia ). Saya bukan lah korbannya pertama, tetapi
sebelumnya Marwan Abu Ubaid dan Ali Bafadhal sudah korban kesadisan hati dan
lisannya, tapi setiap saya menasehati dan mengkritik syubhat Dzulfadhli, tampak
ketidak senangan pada raut wajahnya seperti marah . Kemudian esok hari saya
menelpon Fauzi dabo, saya ber kata: “Mohon ma’af bertanya tentang bisnis mobil
bekas dua tahun lalu berapa komisi mobil pertama dan kedua, awalnya Fauzi
mengatakan “lupa ustadz, ustadz ingatnya berapa? Lalu saya ceritakan seperti di
atas, Fauzi Dabopun berkata ”betul, ustadz, saya sudah ingat sekarang, sayapun
mengulangi berkali- kali” yakin itu sudah betul?? Fauzi jawab” ya, Lalu Fauzi
bertanya” ada apa ustadz? Sayapun bertanya ”pernah dengar nama Taufiq Hidayat
kuningan dengan perangainya? Fauzi jawab”ya, lalu saya menceritakan malam
eksekusi Taufiq secara singkat, lalu saya mohon kesedian Fauzi sms atau telpon
ke jambi untuk memberikan kesaksian.
Wahai Dzulfadli, Salim dan
seluruh pengikut salim, sadarkah kalian justru caci maki dan kampanye hitam
taufik tentang sifat mobil justru kembali ke pribadi dzulfadli karena
dzulfadlilah yang mencarikan dan merekomnya. Dan ini juga cerminan watak tabiat
asli Salim Taufiq, bahkan taufik membawa nama ust Sa’ad kritang untuk mencaci
maki saya, dalam komisi mobil ini dan cacian lain nya yang mana saya akan
berniat mericek ke beliau.
Adapun caci maki taufiq “(sejak
itu Dzul fadhli tidak mau lagi bermuamalah dengan antum).
Jawaban saya ”ini menunjukkan kedustaan Dzulfadhli
dan Taufiq , karena setelah jual beli mobil tersebut masih terus muamalah
contoh: pertama : saya menjualkan sprei dzulfadli sampai datang mengambil
kerumahnya, kedua: istri Saya memberikan resep membuat susu kedelai yang saya dapatkan dari Lismen Pariaman di WKS
,ketiga: Dzulfadhli minta daun pandan yang saya tanam samping rumah dan saya
izinkan dia mengambil dan tidak tahu sampai kapan ia berhenti.Dan sampai
sekarang Dzulfadhli berjualan susu kedelai. Bahkan Dzulfadhli demi menghapus
jejak, membuat kedustaan bahwa resep susu kedelainya bukan dari istri saya tapi
dari seorang akhwat. Fakta awalnya, memang dia mendapatkannya dari seorang
akhawat, bahkan akhwat tersebut meminjam belender pada istri saya untuk di bawa
praktek mengajarkan istri Dzulfadhli membuat susu kedelai.Lalu istri Dzulfadhli
mengeluhkan kepada istri saya, bahwa rasanya seperti ada rasa kacang hijau
tidak seperti susu kedelai yang di jual di pasaran. Sementara susu kedelai
buatan istri saya enak seperti di pasaran, ternyata perbedaannya pada proses
awal pembuatan, akhwat tersebut mengajarkan pada istri Dzulfadhli dengan cara
di sangrai lebih dahulu. Kemudian istri saya memberikan resep kepada istri
Dzulfadhli.Setelah dia berhasil membuat dengan resep dari istri saya,
Dzulfadhli mengirim kan susu kedelai ke rumah saya untuk kami cicipi,
demikianlah Dzulfadhli sampai sekarang berjualan susu kedelai.
Keempat saya
pinjamkan dia buku Shahih Muslim. Jika dia berkelit saya tidak ada menawarkan
sprei ke Ust Muh Ja’far tapi Ust Muh ja’farlah yang menawarkan untuk menjualkan
, maka wahai taufiq bukankah ini juga muamalah? , kenapa dzulfadhli mau?.
Demikianlah watak curiga,
buruk busuk prasangka anyir menyengat berulat, masih bisa berhubungan mesra,
karena keburukan batinnya dengan pintar dia tutupi di dalam hati, hanya Allah kemudian dirinya sendiri yang mengetahui
buruk busuk prasangka anyir menyengat berulat tersebut. Maka merupakan rahmat
Allah bagi saya, Allah telah membuka tirai penyakit hati Dzulfadhli, Salim,
Ari dkk . Bagaimana jika Fauzi Lupa
,Istri saya lupa dan saya pun sudah lupa, sementara kalian menfitnah komisi
mobil semata-mata buruk busuk prasangka
anyir menyengat berulat, tajassus dan tatabu’ aurot (mencari- cari aib/
kesalahan ) dan tidak ada saksi dan bukti, kehormatan saya bisa kalian
hancurkan di depan manusia di dunia , sementara sadar ngak kalian pengadilan di
akhirat nanti ?.
Wahai Salim Taufiq, kalian
bisa membicarakan point ini karena itu merupakan watak tabiat kalian berdua, berapa
banyak manusia korban khianat dan buruk mu’amalah kalian berdua? Kalian anggap
semua manusia berprilaku seperti kamu. Wahai Salim, prilaku kamu sudah po puler
sejak tahun pertama, berapa banyak gaji Rano Abu zufar dan Qosim Aceh yang
tidak kamu bayar? Belum lagi sangkut paut dengan orang awam ? Demikian juga,
kamu wahai Taufiq, mua’malah buruk ,khianat kamu baik di Bengkulu atau di
Bandung begini....begitu...
Dzulfadli Mengintrogasi Fauzi
Secara halus, berapa ia transfer uang ke saya dan berapa harga mobil, BUSER
(pemburu dan sergap ), penyelam, penggali lebih dalam lagi, peternak fitnah aib
beranak pinak , inilah opera fitnah Salim, Ari, Taufiq, Dzulfadhli dkk.
Beberapa hari kemudian
saya ditelepon oleh fauzi dabo bertanya afwan dzulfadli bertanya kepada saya
tentang harga mobil dulu berapa, berapa uang yang ditransfer ke ustadz? Dan
berapa harga mobil menurut pengakuan ust Muh jafar? Subhanallah saya terkejut ,
makar Salim , Ari dkk makin dalam mengorek mencari fitnah dan curiga buruk
busuk sangka. Syair-syair Salim bagaikan minyak bensin yang menyiram api curiga
buruk busuk prasangka anyir menyengat berulat di kalangan manusia. Bukannya
minta maaf tobat secara pribadi dan seluruh orang yang terlibat karena menulis
kesalahan-kesalahan saya itu berjama’ah di rumah Abu Faris sebagaimana pengakuan salim pada hari ahad 24
Maret 2013 (baca kronologis no.13), yang berarti semuanya yang datang rapat
menyetujui, malah mengorek dan memburu fitnah baru. inilah salah satu rukun
opera bangkai fitnah Taufiq, Salim dan Ari dkk .
Saya jawab ke Fauzi “saya
tidak ingat lagi, antum kan transfer uang pasti ada kwitansi, lihat saja
dikwitansinya, ada pun harga mobil sudah saya kirimkan kwitansi pembelian
dengan surat-surat mobil, silahkan antum cari itu semua. Jawab Fauzi Dabo “Ana
tidak tahu lagi di mana kwitansinya” saya berkata kepada Fauzi “coba antum
nasihati mereka ini jelas mencari fitnah, selesai satu masalah, mengorek yang
lainnya”.
Sunggu keji dan nista makar Salim, Taufiq, Ari dkk
bukannya minta maaf mencabut semua tuduhan dan merenung apa tujuan dan dasar
perbuatan itu semua malah semakin vulgar untuk mengorek fitnah dan curiga buruk
busuk prasangka baru anyir menyengat berulat bagaikan lalat- lalat memburu
bangkai, dan bagaikan babi mengorek- ngorek makanan nista lagi menjijikkan.
Wahai Salim ,Taufiq
hidayat, Ari, zul fadhli dkk , pesona bangkai fitnah kalian bagaikan pusaran
angin puting beliung menyabut semua tanaman di muka bumi, menghancurkan rumah-
rumah, itulah cerminan jiwa watak dan perbuatan kalian sebenarnya, kalian peternak
fitnah beranak pinak, imajiner fitnah,menebar pesona curiga buruk busuk
prasangka anyir menyengat berulat memakan habis daun- daun bunga hingga tunas
indah kebaikan selama ini pun sirna, lalu kemudian tajassus (mematai- mata) dan
tatabu’ aurot ( mencari-cari kesalahan ) sebagai pembuktian lalu meluncurlah
banjir bandang dan tsunami ghibah, fitnah, dusta adu domba dari mulut kalian,
dengan hati kalian bahagia berbunga- bunga, raut muka cerah berseri- seri
kesenangan bagaikan mentari pagi, pandangan mata berbinar- binar, bibir
mengukir senyum manis merekah , bagaikan orang kehilangan barang berharga susah
hati dan pikiran mencari nya lalu berhasil di temukan, bagaikan suami istri
bertemu setelah berpisah bertahun- tahun, bagai kan muda- mudi ma’siat bertemu
sang pacar dan TTM nya ( teman tapi mesra), bagaikan sorak- sorak pelaku
ma’siat, mata saling berpandangan tanpa berkedip. Pesona yang memabukkan pada
diri kalian bagaikan gelas khamar baru di pandang saja sudah semakin haus.
Kalian berbicara, berpikiran seperti itu
karena memang jiwa dan watak kalian memang seperti itu ,kalian anggap
semua orang sama seperti kebusukan, kenistaan jiwa dan watak kalian.
Sesungguhnya kesibukan kalian menjadi team BUSER ( buru sergab ) aib- aib dan
kesalahan- kesalahan manusia menunjukkan saking banyak nya aib- aib, kesalahan-
kesalahan, dosa berantai dan kebusukan anyir menyengat berulat pada diri kalian
sendiri, karena pemburu dan penyergab aib- aib , kesalahan dan dosa- dosa
manusia itu akan memburu dan menyergap
sesuai kadar aib, kesalahan dan dosa- dosa yang ada dalam dirinya sendiri.
Perbuatan nista kalian bagai kan anjing kusta yang senantiasa menggonggong
manusia, agar manusia menjauh sehingga tidak bisa melihat penyakit busuk kusta
nya . Sungguh mata kalian sangat jeli tajam bagaikan burung elang, terhadap
perburuan busuk prasangka anyir menyengat berulat kesalahan- kesalahan dan aib-
aib manusia, namun buta, tuli, pincang terhadap kejahatan dan kenistaan diri
sendiri. Kalian jenius menghitung jumlah
bintang- bintang di langit, namun arang yang berlepotan di muka kalian sendiri,
tidak tahu dan tidak terasa.Kalian merasa takut gemetaran kepada Allah atas
kesalahan- kesalahan orang lain, yang sekedar kalian menduga busuk prasangka
anyir menyengat berulat, kalian menjadi BUSER- BUSER, sedangkan terhadap dosa-
dosa sendiri kalian merasa aman dari murka dan pembalasan Allah, baik ketika
masih hidup, saat sakratul maut, di alam kubur maupun di akhirat nanti. Kalian
sudah merasa suci, sok suci, merasa sudah alim, sok alim bahkan ma’sum dengan
apa yang kalian lakukan. Namun kalian bungkus semua kebusukan bangkai anyir menyengat berulat dan
semua kejahatan kalian, dengan memuntahkan fitnah- fitnah, belat belit kata,
kepada saya yang pada dasarnya itu semua watak tabiat asli kalian. Dan kalian
juga membungkus dan membingkai perbuatan kalian dengan bahasa indah manis
mempesona, menawan, memikat dan menggoda hati, merangkai kata-kata menjadi
syair- syair elok nan indah ,untaian kata-kata melenakan memikat memabukkan
romantis, bersihir kata-kata bagaikan angin sepoi sepoi lembut menghanyutkan
dalam buaian. Bahkan bangga, ceria sebagai konsumen NARKOBA ( Nampak makaR dan
Kedustaan bak Ombak Bangga ) dan pelanggan CANDU ( Calo Namimah aDU domba )
dosa berantai sebagaimana ucapan Ari “ Ust Muh ja’far menpunyai 10 atau 11
kesalahan”, kami sepakat tidak belajar dengannya, demikian juga ucapan Salim
sang Raja pendusta namimah mirip dengan ucapan ajudannya. Inilah adalah
menampung kritikan membangun, aspirasi, seorang da’i adalah sorotan dan jangan
taqlid. Inilah salah satu jalan iblis wahai Taufiq, Salim, Ari dkk yang kalian tempuh bahkan kalian para du’at
handalnya.
Inilah madu fitnah, tiada
yang lebih terindah, termaniis, tersedaap, terenaak dan terlezaat, selain buruk
busuk prasangka anyir menyengat berulat, ghibah, adu domba, BUSER,mengorek
fitnah bahkan safar berkelana di pulau Sumatra, kehausan memburu
fitnah-fitnah.Tegak rebah bungkuk berdiri mencium, mengorek, menjilat bangkai
busuk anyir berulat di tong sampah di hati- hati manusia. Bangkai yang busuk
anyir berulat walaupun di bungkus rapi lama kelamaan akan berbau juga.
Pendengar kalian terkesima terlena tertegun terpana pesona manis indah lezat nikmat menghanyutkan
tenggelam dalam kemerduan, irama opera kanibal pemakan kehormatan manusia
pecandu dosa berantai. Allah berfirman tentang candu dosa berantai ini dalam Al
quran surat Al hujarot 12 :
يا أيها الذين آمنوا
اجتنبوا كثيرا من الظن
إن بعض الظن إثم
ولا تجسسوا ولا يغتب
بعضكم بعضا أيحب أحدكم
أن يأكل لحم أخيه
ميتا فكرهتموه واتقوا الله إن
الله تواب رحيم
Artinya : wahai orang- orang beriman ,jauhilah kalian sebagian besar
dari rasa curiga kepada sesama mu’minin, karena rasa curiga itu adalah dosa,
dan janganlah kalian mematai- matai dan janganlah kalian berghibah ( menggunjing)
satu sama lain,apakah seorang di antara kalian suka hati memakan daging bangkai
saudaranya? Tentu kalian membencinya, dan bertaqwalah kepada Allah ,sungguh
Allah Maha penerima taubat lagi Maha penyayang.)
TUDUHAN kesalahan saya ke 5
yang di bacakan Salim di depan umum di malam makar : ada terjemahan yang kurang
bisa di pahami dan pada beberapa terjemahan
ada kesalahan.
Saya jawab :
Taufiq, Salim , Ari tidak menyebutkan contoh. Ini kembali kepada buruknya watak
mereka. Kenapa mereka selesai ta’lim tidak bertanya ? silahkan semua bersaksi !
saya membuka waktu tanya jawab dan sering mengatakan selesai ta’lim siapa yang
mau bertanya ? Apakah merubah pokok dari pembahasan ? Wahai Taufiq, Salim dkk
apakah ini termasuk kabair ( dosa besar ) ? Ulama saja ada yang menulis buku
kabair seperti Al Hafidzh Abu Abdillah Muhammad az zahabi dan di syarah oleh
Syaikh Muhammad bin Utsaimin. Sementara kalian menganggap semua perbuatan
kalian adalah kebaikan. Sadarkah kamu Salim dan Ari belajar durusul lughoh
Saudi sama saya baru jilid 2 ?. Khusus Salim tidak ikut dari awal karena baru
datang di Jambi. Beginilah kampanye hitam dan pembunukan karakter Salim Ari dkk
terhadap saya, tidak fasih berbicara, tidak bisa makhroj, membaca Alquran
terbata-bata........dst. Beranak pinak dengan fitnah Eyang Abu Hazim. Kepada
Allah saya mengadu. Kurang lebih itulah kemampuan saya yang di berikan Allah
Ta’ala, mudah- mudahan Allah ta’ala menambah kemampuan saya dari segala sisi
dengan Rahmat dan Keutamaan Nya, hari- hari yang telah berlalu tinggal
kenangan, hari ini adalah kenyataan dan hari- hari esok masih ada harapan Insya
Allah ta’ala. Beginilah Salim dan Ari berkampanye hitam.
TUDUHAN Kesalahan saya ke
6 yang di bacakan Salim di depan umum
pada malam makar : Yoki bukan anak yatim. Sudah saya jawab pada bagian atas.
TUDUHAN Kesalahan saya ke 7
yang di bacakan Salim di depan umum pada malam makar : saat di kritik malah
balik menyerang balik. Ini berasal dari Abu Abdillah Ari Aryo.
Saya jawab : BAB INILAH PRILAKU
SI TUKANG GHIBAH, SI TUKANG BONGKAR AIB MANUSIA, SI TUKANG ADU DOMBA DAN MUSUH
DALAM SELIMUT ABU ABDILLAH ARI ARYO.
Justru ini menunjukkan
watak, tabiat buruknya dan menjadi orang ke 2 dalam fitnah Salim. kamu ingin
semua orang, patuh, tunduk dengan segala keinganan, nafsu dan ucapanmu, selama
ini jika tidak penuhi keinginanmu terlihat pada perubahan bibir dan rona
wajahmu. Apakah kamu dan Salim ma’sum ? sombong dan ujub?. Justru ini watak
tabiat kamu dan Salim tidak ada perbedaan lagi, kecuali fisik saja yang berbeda,
sebagaimana penjelasan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah tentang persamaan jiwa.
Jadilah kalian berdua bagaikan pinang yang tidak terbelahkan lagi. Kamu ingin
semua manusia patuh dan tunduk dan meng iyakan semua ucapan keinginan dan
syubhat- syubhatmu? Bukankah Abu Fikron Solahuddin sudah menasehati, mengkritik kamu sampai tengah
malam ? ( baca kronologis ) tapi kamu terus menyerang balik dan membantah.
Seakan- akan Abu Fikron orang bodoh. Sampai- sampai Abu fikron mengatakan
kepadamu,saya paham ilmu komunikasi..... maaf karena pintarlah saya menjadi JM
( Jendral menager ) perusahaan.......dst.Ini juga watak tabiat Salim, ketika
saya mengkritiknya tertutup berdua di kamar sebelum dauroh Taufiq, sebagai
orang yang tidak beradab........dst, dia terus balik menyerang. Jika mengalah
dalam pembicaraan, apakah ini ( jika di kritik balik menyerang ), termasuk kabair ( dosa besar )? Atau dosa
kecil?
Wahai palagak pakar adab
budi pekerti, peremeh pelajaran aqidah dan fiqh! Jujur, bersaksilah !Bukankah
kamu pencela ikhwan Jambi sebagai orang yang tidak beradab pada saya ? dan saya
tidak bertanya kepada kamu, apa contoh- contohnya dan siapa pelakunya? Kenapa
saya tidak bertanya ? Karena saya tidak mau mencari kesalahan- kesalahan orang
ataupun memata- matai mereka.
Lalu kamu
mengkritik saya, ini semua karena saya lebih senang mengajarkan buku- buku
aqidah dan fiqh tetapi tidak pernah mengajarkan pelajaran adab yaitu buku
hilyah tholibil ilmi
Saya terangkan pada kamu, bahwa di dalam Alquran dan
hadist Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam sudah ada faedah- faedah tentang adab
akhlaq. Di dammaj yaman tidak ada di ajarkan buku hilyah tersebut. Bahkan saya
sedang mengajarkan tentang akhlaq salaf yaitu buku aina nahnu min akhlaqis
salaf ( Dimana posisi kita dari akhlaq salaf ). Saya berikan penjelasan , kamu
terus menyerang. Justru ini watak tabiat kamu, jika di kritik balik menyerang
terus.Kamu terus menyerang saya, akhirnya saya mengalah, dan mengajarkan buku
hilyah tholibil ilmi dan pelajaran fiqh ‘umdatul ahkam di berhentikan dulu.
Wahai palagak pakar adab
budi pekerti, peremeh pelajaran aqidah dan fiqh ! Justru kamu sekarang bukan
hanya sekedar menjalankan politik belah bambu, menginjak kehormatan saya dan
mengangkat ikhwan Jambi, yang kamu katakan sebagai orang yang tidak beradab.
Bahkan kamu menjadi pemimpin orang yang tidak beradab bersama Salim, menjadi
kanibal kehormatan saya.
Kamulah
penganyam anyaman fitnah, satu fitnah demi satu fitnah. Kamu dan semisalmu
bebas seperti orang yang menancapkan paku-paku yang di perlukan, baik paku baru
atau paku berkarat. Kamu mungkin bisa mencabut pakunya dengan mudah atau susah
payah. Namun bekas paku masih tersisa. Lobangnya tetap ada dan telah berkarat.
Meminta ma’af bagaikan mencabut paku –paku fitnah yang telah berkarat. Namun
bekas lobang dan karatannya akan sulit di hilangkan selamanya.
Setiap Abu fikron
menasehatimu tentang Taufiq, kamu selalu menimpali, “ dari Ust Muh ja’far ya ?
“. Kamu fikir semua manusia berwatak seperti kamu, tukang gibah, bongkar aib
dan adu domba, tajassus serta suka mencari- cari fitnah dan lain sebagainya.
Padahal saya tidak bicara apapun dengan beliau tentang Taufiq karena saya tidak
mengenal Taufiq. Bahkan demi politik pencitraan terhadap Salim, kamu mentahkan
semua nasehat beliau tentang prilaku Salim, kamu naikkan semboyan “ itu masalah
pribadi bukan masalah syar’i “. Ibnul Qoyyim berkata : berkata sebagian salaf,
sesungguhnya aku berbuat dosa kepada Allah Ta’ala, maka aku akan mengetahui
akibat buruk perbuatan dosa tersebut pada prilaku istriku dan hewan
tungganganku ( Ad da’ waddawa’ hal 82 ). Maka di tinjau jalan salaf, setiap
Salim mengucapkan ucapan kotor, celaan, bongkar aib terhadap istrinya, maka itu
adalah perbuatan dosanya kepada Allah Ta’ala. Betapa banyak bab fikih, dalil dalam
Alquran dan sunnah tentang dalam rumah tangga ? Tidak kah kamu merenung
istrinya minta cerai karena mengetahui bahkan korban perbuatan dan lisan kotor
Salim selama ini ? Sementara menurut jalan iblis, itu semua bukan masalah
syar’i tapi masalah pribadi.Tapi terhadap kehormatan pribadi para du’at maka
kamu halalkan semua dosa- dosa lisan dan penyakit- penyakit hati.
Wahai palagak pakar budi
pekerti peremeh pelajara aqidah dan fiqh!
Ketika Bpk Pitano berbicara
( pensiunan PNS ), tanganmu mengarah ke
mukanya, lalu kamu gerakkan jari- jarimu sambil berkata, “ kecilkan volume
suara bapak “..berulang-ulang. Padahal Kamu menyaksikan lebih satu kali bahkan
di malam makar, Taufiq teriak- teriak bentak- bentak saya, tunjuk- tunjuk-
tunjuk tangan, mata melotot. Malah kamu senyum bahagia dan hati berbunga- bunga
serta bangga dengan perbuatan Taufiq.
Bahkan sifat ini adalah watak Salim sejak tahun pertama,jika di nasehati/di kritik balik menyerang,contoh:Salim mengundang temannya dari Solo da'i yayasan shofwa sururi untuk berdakwah di jambi tanpa seizin saya,padahal sudah saya nasehati dan saya krtik seluruh alasan Salim.Tapi Salim tetap melawan saya.sehingga temannya salim ketika di jambi melakukan percobaan pemerkosaan masuk ke kamar istri ikhwan,yang mana ikhwan itu ke mesjid shalat subuh.kemudian saya dan ikhwah mengusirnya dari jambi dan menuntut pertanggung jawaban Salim.Beginilah watak salim,semua keinginannya harus di jalankan tidak perduli itu bertentangan dengan aqidah,manhaj,adab dan akhlak.
Tuduhan
kesalahan saya ke 10 yang di bacakan Salim di depan umum di malam makar : list
gaji di Tebing tinggi lebih kecil di bandingkan Muhammad Surur, tatkala
Muhammad Ja’far memprotes, akhirnya di berhentikan ta’lim dari Tebing.
Saya jawab : BAB INILAH SALIM
RAJA GHIBAH, PENDUSTA DAN ADU DOMBA MUSUH DALAM SELIMUT DI KALANGAN MANUSIA.
Malam itu saya sudah
mengingkari namun, Taufiq berkumur- kumur kesana kemari megeluarkan caci maki
dan kata-kata kotor. Ini bukti dusta, adu domba, akhlaq dan makar keji Salim.
Musuh dalam selimut. Setelah Ust Abul Mundzir Dzulakmal pulang dari umroh
sya’ban 1432 H, membawa fatwa Syaikh Muhammad bin Hadi, saya masih mengisi ta’lim tetap di WKS Tebing
tinggi- Jambi. Lalu pada ta’lim akhir Sya’ban, setelah ta’lim Abu Mujahid (
penanggung jawab ta’lim ) mengajak saya berbicara berdua dengan santun dan lemah
lembut. Ustadz, apakah sudah dengar Fatwa Syaikh Muhammad Bin Hadi ? saya
jawab,” iya sudah”. Mulai beliau bercerita bahwa Ust Dzulakmal menelpon ke
Tebing dan menyuruh ikhwan semua untuk berhenti ta’lim dengan Ustadz, juga Ust
Bukhori memperingatkan ikhwan WKS yang masih belajar dengan Ustadz jangan
datang lagi ke pondoknya. Akhirnya kami semua kumpul, ternyata yang mau belajar
dan tidak mau belajar dengan ustadz sama banyak. Kitapun tidak mau berselisih.
Selama ini kitapun tidak ada perselisihan dengan ustadz...... Gimana Ustadz ?
.........dst. saya jawab “ ya tidak apa-apa saya sadar dengan resiko. Sejak itu
saya tidak mengisi ta’lim lagi sampai sekarang. Bahkan Beliau sempat telpon
saya setelah itu, dan saya keraskan spekear Hp agar istri saya menjadi saksi.
Abu Mujahid pun dengan santun dan lemah lembut mohon ma’af kepada saya karena
fitnah Yaman kita berpisah....... dst.
Adapun
masalah list gaji, ini menunjukkan kebusukan anyir menyengat berulat hati
Salim. Justru uang ( gaji ) trasportasi saya lebih banyak di bandingkan
Muhammad Surur Sorolangun ( murid Ust luqman Ba’abduh ). Saya minta ma’af,
terpaksa menulis nominal angka ini karena mulut kotor Salim.Saya mendapat
450.000 sebulan sementara Muhammad surur 400.000 sebulan. Itu saya baca sendiri
ada laporan keuangan majlis ta’lim WKS yang selalu terselip di dinding
Musholla. Bahkan setelah malam makar Taufiq, saya lebih satu kali bertanya ke
Salim ? “ siapa yang memberi tahu kamu masalah ini ? Salim selalu jawab ikhwan.
Saya bertanya
siapa namanya ? Salim selalu jawab. “ yang penting ikhwan.Salim tidak berani
menyebutkan nama, saya tidak tahu apa kepentingannya dari cerita dusta ini.
Ataukah dia yang membuat dusta sendiri ? Tapi jika ada seseorang yang membuat
cerita dusta ini dengan sengaja kepada Salim, biarlah Allah Ta’ala yang
membalasnya. Dari sini tampak kekejian lisan Salim, dialah dahulu yang termasuk
memberi masukan tentang fitnah Yaman, setelah saya ambil sikap sama dengannya,
terjadilah kekeruhan, dia menjadi musuh dalam selimut, dia menikam saya dari
belakang dan kampanye hitam terselubung, bahwa saya di berhentikan ta’lim di
daerah- daerah karena akhlaq buruk bukan karena fitnah Yaman, lalu dia
menaikkan citra pribadi dari segala macam sisi dan diikuti oleh ajudannya Abu
Abdillah Ari Aryo. Sehingga jadilah figur Salim sebagai idola yang di
ma’sumkan. Allahul musta’an.
TERBONGKAR MAKAR SALIM TENTANG SERTIFIKAT TANAH PONDOK
16.
Beberapa waktu setelah saya serahkan satu sertifikat kepada abu faris yang di
saksikan oleh Abu izhar dan salman ( baca kronologis no 14) , Ustman pariaman
bercerita pada saya, bahwa pernah Salim mengadakan rapat umum di jambi, intinya
memprovokasi seluruh ikhwan jambi berjama’ah ke rumah saya, untuk minta
sertifikat tanah pondok. Kemudian ada yang mengusulkan jangan semuanya pergi ke
rumah saya, untuk meminta sertifikat tanah. Apa kepentingan pribadi Salim minta
sertifikat tanah ? Dari sini terbongkarlah makar Salim, ternyata Taufiq ketika
malam makar dan eksekusi minta sertifikat tanah mesjid, perkara tersebut sudah di
adakan rapat tertutup di belakang saya.
ABU FARIS TAFSIRUN
MENOLAK MENERIMA DAN MEMBAYAR REKENING LISTRIK DAN PDAM DENGAN ALASAN RUMAH
TAHFIDZH AKAN DI KEMBALIKAN LAGI KE SAYA.
17.
Ahad sore 7 April 2013 ( 26 jumadil awal 1434 H ) saya datang ke rumah Abu
faris untuk menyerahkan kertas bukti pembayaran listrik dan PDAM rumah
tahfidzh,selama ini saya yang membayarnya. karena mesjid dan rumah tahfidzh
sudah saya serahkan ke Abu faris dan Salim sebagimana dalam surat pernyataan.
Beliau menolak dengan alasan Salim akan mengemba likan lagi rumah Tahfidzh ke
ustadz, karena ustadzlah yang merintis dari awal, dan Salim akan pindah dalam
seminggu atau dua minggu ke warungnya di PAL 7, jadi ustadz yang membayar.
PERTEMUAN DI RUMAH ABU FIKRON SHOLAHUDDIN
18.
Pada hari senen malam 13 mei 2013 ( 5 rajab 1434 H ),di adakan pertemuan di
rumah Abu fikron dan sebagai perpisahan beliau mau pindah kerja di Jakarta,
karena rabu pagi- pagi safar ke jakarta langsung masuk kerja. Saya datang
bersama Abu Ajeng Suprianto,dan datang juga Abu Faris, Abu luqman dan Ari. Dan
Salim ketika itu sedang di Jawa. Saya menyampaikan akan mengambil barang-
barang perlengkapan di rumah tahfidzh
yang berasal dari masyara kat dan ikhwan /ummahat yang ta’lim dengan saya saja,
karena ini tidak disebutkan dalam surat pernyataan, dan di antara mereka ada
yang tidak ridho, jika di pakai Salim dkk, kemudian barang- barang yang di
rumah saya yang merupakan fasilitas dari ikhwan dahulu tahun pertama, saya
kembalikan semua. Kemudian Abu fikron menyatakan bahwa rukonya di percayakan
agar saya tempati,dan jangan seorang ikhwan pun ikut campur, terserah ustad
untuk apa ruko di pergunakan. Tedmond dan teralis mesjid di dalam ruko silahkan
di ambil Abu Faris. Abu Luqman pun menyatakan silahkan ambil, apa saja yang mau
di ambil di dalam rumah tahfidzh. Juga mengatakan rumah tahfidzh akan di
rolling karena di samping ada orang stress... dst. Lalu saya dan Abu Ajeng
pulang, tinggallah Abu Faris, Abu Luqman, dan Ari.
ARI SANG DALANG KE 2 DAN PKS 5 (Provokator
Ketahuan Suka/ Promotor otaK Sales/ Pengemando Kreator Sutradara/ PengoreK
goSip / Penjilat Komplotan penduSta ) :
MENSOSIALISASIKAN UCAPAN-UCAPAN UST ABU HAZIM MUHSIN
19.
Selasa paginya saya ke rumah Abu fikron ambil kunci ruko. Kemudian terjadilah
pembicaraan singkat, Abu fikron mengatakan semalam setelah kepulangan ustadz
dan Abu Ajeng, terjadi pembicaraan lagi sampai jam 12 malam, di antaranya
menasehati Ari “kamu di depan ustadz ramah, sopan santun tapi di belakang
beliau, perumpamaanya kamu dengan Salim itu diam- diam menggeroyok menangkap
ustadz, lalu kalian lepaskan seluruh pakaian beliau pada dauroh pertama Taufiq
Hidayat,lalu pada dauroh kedua ust Abu Hazim kalian lepaskan celana dalam
beliau, dan nanti dauroh ketiga kalian akan mengukur...............dst, saya
paham modus operasi dan ilmu komunikasi....justru karena saya pintarlah
Alhamdulillah saya bisa menjadi JM ( Jendral Manager ).(Dan masih banyak lagi
nasehat-nasehat, kritikan dan mem bantah fitnah-fitnah Ari, Salim) dari Abu fikron jazahullahu khoiro. Abu
Fikron terpaksa ber bicara demikian karena melihat etika Ari, seakan
menunjukkan Abu Fikron adalah orang bodoh membela kehormatan saya. Ini di
sampaikan karena setelah kepulangan malam itu, Ari banyak bicara seolah-olah
menasehati Abu fikron, Ari mengatakan di
antaranya” Antum jangan percaya seluruh ucapan ust. Muhammad ja’far karena di
tubuh nya ada satu jin kafir... dst ..karena jin kafir itulah ust muhammad
ja’far pergi ke dukun,......ini... dan.....itu....semua kesalahan....dst, yang
semuanya berasal dari ucapan- ucapan
ust. Abu Hazim Muhsin ketika bermajlis
dengan ikhwan jambi waktu dauroh, selaku hakim kedua setelah Taufiq Hidayat. Di
antaranya :
FITNAH
KEJI NISTA UST ABU HAZIM MUHSIN KAIN KAFAN TERHADAP TULANG BELULANG SAYA :
1.
Ust Abu Hazim Muhsin membenarkan
seluruh tuduhan- tuduhan Salim Ari dkk terhadap kehormatan saya, tanpa mericek
dan bertanya kepada saya sebagai orang tertuduh. Boleh di ganti dengan ustadz
lain dan merekom ust. Syarif alumni Dammaj yang berada d ponpes ust Bukhori
Muara Enim SUMSEL. Dengan mengatakan hendaknya kalian memberikan uzur kepada
ust muhammad ja’far karena dulu ketika belajar di Dammaj kesurupan terus.
2. Di tubuhnya banyak sekali jin, sejak pulang
dari Dammaj sampai sekarang masih ada satu jin kafir, dan fitnah terus beranak
pinak, sehingga pondok tidak terbangun karena ada jin kafir.
3.
Muhammad Ja’far dulu di dammaj, tidak mau saya ajak ruqyah lagi,
penolakan untuk di ruqyah itu berasal dari jin kafir yang masih di badannya.
4. Jin kafir
itu berjanji akan menghancurkan diri muhammad ja’far dan keluarganya.
5. Karena itulah ust muhammad ja’far tidak
pantas mengajar dan memegang dakwah, saya ( Abu Hazim ) tidak menganjurkan
kalian belajar kepada ust muhammad ja’far.
Setelah saya banyak menerima
berita tersebut baik dari kota jambi maupun
Tapah yang menyaksikan langsung ucapan Abu Hazim, bahkan di antara
mereka( Ustman Pariaman), mengkritik Ust Abu Hazim Muhsin “ jika demikian sikap
ustadz, kenapa dulu antum menyuruh Ust
muhammad ja’far mengisi dauroh ngawi? Ust Abu Hazim menjawab “... begini dan
begitu....Maka saya langsung mericek ucapan-ucapan tersebut via sms kepada
beliau, ada yang di jawab ada tidak di jawab. Ini sms- sms saya pada ust Abu
Hazim Muhsin :
1) Bismillah afwan ana mau tasabut pd antum.tlh
smp berita pd ana ucpn antm thdp ana krn ucpn tsb menistakn ana baik dlm
prckpn, via tlp maupn sms gelap :1/ ktka ikhwn mgadu pd antum perihal bhwa lain
di mksd lain di pahami dll, antm mjwb pd mereka bhwa ana ( m Ja’far ) di dammaj
ksurupan jin terus,ph hal antum blm tny pd ana apa yg mereka ktakan itu.2/smp
skrng d tbuh ana msh bnyk jin, 9 jin di antarax jin kafir shng tidk jls
mengucpkn Allah, dgn sebb ini pula ana tidak pantas bda’wah. 3/ Antum merekom
Syarif yg mngjr d pondok Ust Bukhori plmbg utk mnjd ust di jmb 4/ muamalah
seorang ust tdak bgus dan bnyk kslhan boleh di gnti. Terkirim 15:17:14-
20-05-2013
2). Bismillah afwan ana
mhn kjujurn antm krn skrng ini caci maki dn tahzirn trhdp ana skrang ini smw di
sandarkn bersumber di lisan antum :
1. brrti apkh benr sms kmrn yg blm antm jwb?
Bhwa sanya krn ksurupn terus di dammaj, m. Ja’far tdak pnts mmgang da’wah/
mngjar.
2. di lafadzh yg lain antm mengucapkan di tbuh
m. Ja’far msh banyak jin.
3. tuluskh antm dlu menyuruh ana isi dauroh di
ngwi dn bbrp kali mmnta ana mgntikn antm krn kelelahn saat di keritang, dn ucpn
antum agr ana brsabar ttp mngjar wlaupun tiggl bbrp org. Smntara sikp antum di
dpan dan di blkng ana berbeda yg di persakskn ikhwn jamb.
4. akibt ucpn antum itu mereka mencoba terus
mnghasut org,agr jngn prcaya stiap ucpan m ja’far, krn di tbuh m. Ja’far masih
banyk jin.
5. apkh antm tlh mbenarkan smw pgaduan ikhwn
jamb krn alasn antum dulu ( m. Ja’far ) kesurupan d dammaj. Allahul musta’an.
Terkirim
14: 40:42- 23-05-2013
3).
Barokallahu fiyk, brrti smw yg di
persaksikn ikhwn jamb benar?................ ....terkirim 23-05-2013
Ini sms jawaban
dari ust Abu hazim muhsin:
1.
ana blg dulu mmg trkena sihir, terakhir jin sdh
sgt lemaah, ana blg ke ikhwah hendaknya kalian mmberi udzur kpd ust m. Ja’far
.2) 9 jin ana tdk mgtkn. 3). Ana baru tanya ttg syarif ke ilyas plbmg jk
istiqomah bs bantu di jambi dia blg brsm bukhori 4). Ana dak blg muamalah antm
jelek. Diterima 15:33:29- 20-05-2013
Ana tdk prnh
mentahdzir antum, allah yg lbh tahu,hrs ada bukti ttg tahdziran tdk hanya qiila
waqoola.di terima 15:28:19- 23-05-2013.andaikan ana menahdzir, mk antm tdk akan
brsm pergi ke kritang, 1mobil,1kamar,mkn sm2 knp? jk tahdziran itu bnr mk tdk
akan brmanfaat.diterima 15:32:01 -23-05-2013.
Bahkan ketika saya
menulis tulisan ini, masuk juga berita dari jalan- jalan lain tentang ucapan
Ust Abu hazim Muhsin, yang semuanya mirip, sehingga saya yakin kebenaran berita
tersebut.
Dan fitnah Ust Abu Hazim ini terus
beranak pinak, berimajinasi dan berkreasi baik dari Salim maupun dari
selainnya, Ust Muh Ja’far di ganggu syaitan, karena gara- gara ada satu jin
kafir di dalam tubuh nya, maka pembangunan pondok tersendat, tidak fasih
berbicara, tidak fasih makhroj, tidak bisa menyebut nama Allah, tidak bisa
membaca Al quran, terbata- bata dalam membaca Al quran, sakit gangguan kejiwaan
akibat gangguan makhluq jin tersebut, di sarankan untuk kembali ke Yaman untuk
berobat di yaman, Ust Muh Ja’jar tidak bersedia kembali ke yaman padahal murid-
muridnya siap membiayai keberangkatan beliau ke Yaman, ta’lim yang di ajarkan
melenceng sehingga di tinggalkan murid- muridnya dan di sarankan tidak belajar,
bahkan ikhwan Jambi sudah menasehati
berkali- kali untuk berobat ke Yaman dengan di biayai ikhwan jambi,
setelah sembuh baru kembali mengajar, tetapi Ust Muhammad Ja’far
tidak mau terus. Wal ‘iyazubillah. Fitnah beranak pinak ini dari adik
Farid dari Ahmad Farid Abu Nailah.. tinggal kejujuran Ahmad Farid dari mana ia
dapatkan, mana bukti ?......tidak fasih berbicara sehingga pernah sekali
mengisi ta’lim di markaz hizbi di kota Jambi banyak yang komentar lebih baik
baca buku sendiri sehingga tidak di undang lagi.....dst dari Azmi abu ja’far
dari Abu Siddiq Aceh mertua Salim..... tinggal kejujuran mertua Salim dari mana
sumber? Demikian juga Ummu Ja’far istri Azmi aceh menyebarkan di kalangan
wanita sampai ke Jawa “ bahwa Ust Muh ja’far kena gangguan jin, membaca Alquran
ngawur.......... .............dst”. Wagiman mengatakan kepada bpk Pitono : Ust
Muh Ja’far ada kesalahan...ini..itu... bahkan ada jin kafir di badannya, bahkan
ada dua pengurus jama’ah yang ta’lim di mesjid istiqomah kasang ( yayasan As
sunnah ) menanyakan...ini...itu... bahkan mempertanyakan tentang jin kafir di
dalam badan saya kepada bpk Pitono.. Demikian juga Anggun mantan istri Salim
pun mendengar pembicaraan ini di antara ummahat yang ta’lim di yayasan Imam
Bukhori. Jeri Abu Sulaiman Bengkulu ikut menyebarkan ucapan Abu Hazim tentang
jin kafir , demikian juga ucapan Ummu Izhar istri Redi Sugiri Purwodadi.
Demikian juga Abu Faris ikut menyebar ucapan Abu Hazim ini via sms. Allahul
musta’an. Kepada Allah lah saya memohon dan berlindung dari gangguan syaitan
terkutuk. Semoga ALLAH ta’ala melindungi saya dan keluarga saya dari fitnah
keji ini.Ini menunjukkan pembicaraan Abu Hazim dengan ikhwan Jambi sebelum
bertemu dengan saya ( sebagaimana kronologis ) lebih di hafal dan menyebar di
kalangan manusia di bandingkan tentang tema dauroh Abu Hazim cara menghafal
Alquran.
Hanya kepada Allah
Ta’ala saya tempat mengadu. Sungguh lisan Ust Abu Hazim, Salim, Taufiq, Ari, Dzul Fadhli, Abu izhar, Abu Faris, Abu
luqman, Ummu Faris, Ummu Ja’far Langsa Aceh, Ummu luqman ( adik Ust Banani
JATENG ) dkk makar untuk menghancurkan saya, pembunuhan karakter dari segala
sisi.
kesimpulan aqidah dan tauhid Ust. Abu Hazim Muhsin adalah
:
1. Jika mengalah dalam
pembicaraan, berarti Abu Hazim mengetahui sebagian perkara ghoib yaitu dalam alam jin, berarti di matanya ada
jin, sehingga keberadaan jin bukan lagi tersembunyi atau tertutup tapi tampak
terang jelas.
2. Meniru karomah sufi dan perdukunan serta para
normal.
3. Memfitnah seseorang yang tidak mau di ruqyah
oleh Abu Hazim, karena di sebabkan jin kafir di dalam tubuhnya, padahal pasien
Alhamdulillah bisa ruqyah mandiri untuk mendapatkan kesembuhan dan mengharapkan
pahala sabar serta syurga seperti hadits
4. Bisa
memastikan jumlah jin dan agama jin tersebut di tubuh manusia tanpa
meruqyahnya.
5. Mampu menerawang Jin pada tubuh manusia dari
Magetan lintas pulau dan laut sampai ke Sumatra bahkan memastikan jumlah jin
dan agama jin tersebut, padahal belum bertemu dengan pasien tersebut atau tidak
ada meruqyahnya.
6. Menjadikan manusia merasa fakir dengan
ruqyahnya Abu hazim.
7. Menggiring ummat bahwa Jin bisa keluar dari
tubuh seseorang karena pribadi Abu Hazim
yang meruqyah.
8. Terang- terangan berdusta, tipu daya dan
pengkaburan di depan manusia.
9. Mencela, menghina dan mencaci musibah yang
menimpa seorang muslim, dan korban musibah tersebut yang merupakan sudah taqdir
Allah sebelum ia di ciptakan. Serta diam, membenarkan dan menyanjung dosa- dosa
dan para pelakunya.
11. Memuja muji ucapan
syaitan, membenarkan dan menjadikannya sebagai pegangan hidup dan menjadi
penafsir ucapan syaithan tersebut.
12. Menganggap orang yang pernah kena musibah sihir senantiasa
banyak melakukan aib, dosa- dosa dan banyak kekurangan/ kelemahan di masa yang
akan datang, walaupun orang tersebut dengan izin Allah Ta’ala sudah sembuh.
13. Abu Hazim meniru aqidah orang kafir yang mencaci maki
Rasulullah Shallallahu’alai
wasallam pernah kena sihir sehingga menjadi
celaan pada dakwah dan risalahnya. Dan sekarang mencaci maki manusia kena
musibah sihir sehingga menjadi celaan pada dakwahnya dan membuat kaedah baru,
bahwa orang yang pernah kena sihir walaupun sudah sembuh dengan izin Allah
Ta’ala tidak boleh belajar kepadanya atau di ambil ilmunya.
14. pencetus syari’at baru dalam islam bahwa ghibah harom
adalah tahaduts bin ni’mah ( membincangkan ni’mat Allah ) dan mempopulerkannya
di depan manusia.
15. Menghukumi dzhohir
seseorang dengan ucapan jin kafir
16. Bermuka dua, lain
muka lain di belakang, di depan menampakkan akhlaq baik bagaikan teman dekat,
pemerhati dan sayang, di belakang kampanye hitam, pembunuhan karakter, penikam
bisa beracun dan kanibal kehormatan manusia.
17. Menyebarkan jalan-
jalan Iblis
18. Menyelisihi ushul- ushul aqidah ahlus sunnah
19. Wala’ barro’ yang sempit
20. menanam bibit- bibit ciri- ciri hizbiyyah
21. Menyembunyikan ilmu untuk mendapatkan kepimpinan dan
kepentingan duniawi. Ini merupakan sifat penjual ayat- ayat Allah/ agama
sebagai dalam tafsir Ibnu Katsir dalan surat Albaqoroh ayat 41.
Insya Allah saya
akan membuat komentar dan catatan untuk Ust Abu Hazim Muhsin dalam bab khusus seperti
1.
Nasehat untuk praktisi terawangan alam jin eyang Abu Hazim Muhsin, Salim, Ari
dan semisalnya.
2.
Nasehat untuk praktisi ruqyah Eyang Abu
Hazim dan semisalnya .3. Nasehat untuk mantan praktisi ilmu kesaktian/ ilmu
hitam Salim Boyolali dan semisalnya.
ABU FARIS DAN ABU LUQMAN MINTA KUNCI ABU FIKRON
20. Abu faris dan Abu luqman ke rumah saya ,minta
kunci ruko abu fikron karena mau ambil tedmond dan teralis mesjid. Kemudian
saya menanyakan kepada mereka berdua” bagaimana dengan rekening listrik dan
PDAM, kenapa belum di bayar bulan kemarin? Abu Luqman jawab lupa. Saya
ceritakan “sudah ada yang mau menerima rolling kontarakan tahfidzh dari
karyawan pizza hut”. Abu luqman jawab ”kata Salim jangan dulu, karena di warung
salim ada tamu dari Batu raja- Sumsel numpang nginap”.
PENGEMBALIAN RUMAH TAHFIDZH DI UNDUR SETELAH DAUROH UST ABU
HAZIM
21.
Waktu ta’lim di tapah, Ustman pariaman
mengatakan kepada saya ”kata Salim, rumah tahfidzh nanti dikembalikan ke ust
muhammad ja’far setelah dauroh ust abu hazim muhsin,agar ikhwan ada tempat
nginap”.
PUJIAN SAYA KEPADA UST ABU HAZIM MUHSIN PADA ABU FIKRON
22. Sebelum kedatangan ust Abu Hazim, saya sempat
memuji Ust Abu hazim pada Abu fikron, berkaitan tersebarnya berita rencana
dauroh beliau, saya katakan “ust Abu Hazim ‘alim sepuluh tahun belajar di
Dammaj, insya Allah adil dan bijak jika ada yang mengadu ngadu sepihak.
(kenyataannya???)
UST. ABU HAZIM MUHSIN DATANG KE KOTA JAMBI
23. Pada hari jum’at tanggal 3 Mei 2013/ 22 jumadil akhir
1434, Ustadz Abu Hazim Muhsin datang ke Jambi. Sebelum datang Usman Pariaman
menelpon saya, “membawa orang Jambi sudah nelpon ke Abu Hazim mengadukan antum
sama seperti ke Taufiq Hidayat dan mereka berencana mengulangi sidang lagi
karena tidak puas karena antum banyak diam didepan Taufiq pada malam itu, maka
antum siap-siap jawab semua ucapan mereka”. Saya berbaik prasangka dengan
Ustadz Abu Hazim sebagai orang yang alim bijak santun, sopan dan berakal
SAYA MENGAJAK UST ABU HAZIM MUHSIN SARAPAN PAGI DI RUMAH
SAYA
24. Pada sabtu pagi
setelah syuruq 4 mei 2013/ 23 jumadil akhir 1434, Saya mendatangi rumah
tahfidzh dan mengundang Ust. Abu hazim sarapan pagi di rumah saya, terjadilah
percakapan singkat, beliau dengan ramah, sopan santun memuji saya, bagus sudah
sabar menghadapi fitnah,tuduhan dan caci maki Salim, banyak diam tidak membalas
caci maki.....dst. Lalu menanyakan berapa murid dewasa dan anak- anak yang
masih mengaji di kota jambi? dan memotivasi saya untuk terus sabar
mengajar....dst.Subhanallah, di depan muka saya, Ust. Abu Hazim menampilkan
diri sebagai teman yang mencintai dan saudara.
SAYA IKUT
MENDAMPINGI UST ABU HAZIM DAUROH DI DS KERITANG INDRAGIRI HULU RIAU :
TERBONGKARLAH MAKAR, DUSTA ADU DOMBA TAUFIQ DAN TUJUAN TAUFIQ KE JAMBI
SEBENARNYA.
25. Pada ahad sore 5 mei 2013/ 24 jumadil akhir 1434, kami
meninggalkan tahfidzh sebelum sholat
ashar. Saya sengaja mendampingi beliau isi ta’lim di Ds kritang Indra giri Hulu
Riau, sekalian ricek, segala ucapan Taufiq yang mengatas namakan Ust Sa’ad
Kritang. Belakangan saya mengetahui dari si fulan, Salim ketika itu tidak
menyetujui saya ikut ke kritang dengan alasan mobil penuh dengan barang
dagangan Salim. Maka ketika waktu istirahat dari daurah Abu Hazim, Saya sengaja
didepan muka Abu Hazim sebagai saksi membuka pembicaraan menanyakan beberapa
hal kepada beliau pertama, apakah betul antum ada mengatakan “ kenapa Ust Muhammad
ja’far mengirim mobil rongsokan ke Dabo? kedua apakah betul antum duduk dari
pagi sampai sore ketika tujuh tahun yang lalu isi daurah di rengat Riau, antum
tidak paham apa yang saya terjemahkan dan saya terangkan padahal antum dari
pesantren? ketiga apakah ada dari peserta daurah berkomentar ta’lim saya tidak
bisa dipahami?,maka Ustads Sa’ad tersenyum dan tertawa menjawab 1. Saya tidak
tahu menahu, tentang hubungan bisnis komisi mobil,pengiriman mobil ke Dabo dan
saya tidak pernah berbicara dengan taufiq hidayat masalah itu.....dst ke2. Saya
tidak pernah mengata kan kepada Taufiq bahwa Saya tidak paham apa yang
diterjemahkan Ustadz Ja’far ketika Dauroh direngat dulu.... Ke3 .Memang ada
Taufiq Hidayat bertanya kepada Saya? Apa kritikan Ikhwan terhadap Dauroh Ustadz
Muh Ja’far dulu ? maka saya jawab “ada yang masih kurang paham dalam penjelasan
Asma’ wa Sifat” karena agak cepat sedikit dan mereka betul betul masih awam,
baru ngaji, saya jawab ini menunjukkan lagi kedustaan,cari-cari kesalahan dan
fitnah Taufiq, sampai safar ke Riau bahkan sampai membuat dusta fitnah atas
nama Ust Sa’ad dan ikhwan rengat , lalu saya juga membuka pembicaraan didepan
mereka berdua Ust Sa’ad dan Ust Abu Hazim bahwa Taufiq menuduh saya berakidah
Sufi, karena menta’birkan mimpi. Padahal sudah saya terangkan prinsip Ahlus
sunnah dalam masalah mimpi adalah sebatas kabar gembira atau peringatan bagi
seorang muslim, sementara menurut sufi, mimpi di jadi kan jalan untuk menambah
syari’at.
Bahkan
di buku Mukhtashor Bayan dari Dammaj yang pernah dipinjamkan oleh Abdus Salam
selensen Riau, didalamnya dimasukkan Bab Ta’bir Mimpi. Di dalamnya bahkan
disebutkan mimpi-mimpi Thulab Dammaj berkaitan dengan Fitnah Syaikh Abdurahman
Al-Adni. Kemudian Ust Abu Sa’ad bertanya kepada Abu Hazim “apakah pantas Ust
Muhammad Ja’far dijatuhkan didepan umum hanya pembicaraan-pembicaraan seperti
ini”?. Ust Abu Hazim hanya diam dan minta No HP Fauzi Dabo dan mericek
Langsung.
Saya
sengaja membuka pembicaraan, agar Ust Abu hazim mau membuka pembicaraan di
depan saya, apa saja tuduhan Taufiq, Salim, Ari dkk yang beliau terima dan saya
akan jawab dengan suasana yang santai dan tenang bukan seperti suasana di depan
Taufiq. Dan jika saya salah dan menyimpang, Ust Abu hazim bisa menyebutkan sisi
kesalahan secara ilmiah dan menasehati saya agar saya kembali ke jalan yang
benar.Namun sayang seribu sayang, Ust Abu Hazim justru memuji saya, telah sabar
dan banyak diam menghadapi caci maki, fitnah
dan tuduhan mereka. Jika Ust Abu hazim berkata demikian, berarti beliau
telah mengakui bahwa Salim , Ari dkk adalah mencaci, memfitnah dan menuduh,
kenapa Ust Abu Hazim tidak menegur, membantah, mereka ? justru menambah fitnah
di atas fitnah pelengkap kekejian dan kenistaan.Bahkan Ust Abu hazim banyak
curhat dan cerita perseteruaannya dengan seterunya Ust Abu Turob dan prilaku
Du’at yang di sekelilingnya. Kemudian setelah menyebutkan banyak kesalahan ust
Abu Turob seterunya, terakhir Ust Abu Hazim berkata” lalu dia saya sikat, maka
buyarlah murid- muridnya, barulah saya tersadar dan tersentak, ternyata Taufiq
hidayat dan Salim adalah kaki tangan penyambung lidah Ust Abu Hazim, dalam
menyikat Ust Abu Turob, karena yang sudah populer Taufiq lah yang menjadi
mandor lapangan penyikat ust Abu Turob dan Salim ikut terlibat. Ketika Ust Abu Hazim
tidak ada, Ust Sa’ad berkata kepada Saya “Ustadz, ketika Taufiq disini dulu,
sempat berkata kepada Saya bahwa ia setelah pulang dari dauroh kritang, akan
safar kesungai lilin untuk memberhentikan antum ta’lim disana karena Ustadz
Muhammad Ja’far punya penyimpangan dan ia(Taufiq)lah yang dulu merekom antum
isi ta’lim di Sei lilin.
Allahul musta’an..
Wahai Taufiq Hidayat dan Salim dkk terbongkarlah makar kalian , bahwasanya
Taufiq datang ke Jambi sebenarnya bukan untuk dauroh,namun hanya sekedar hiasan
dan kedok, tapi pada hakikatnya untuk memberhentikan saya. Dari sini tampak ada
hubungan semua kejadian dijambi,pengakuan Ustadz Sa’ad kritang dan persaksian Abu Umar Bambang Sei
lilin.(baca kronologis ).
NASEHAT- NASEHAT UST ABU HAZIM KEPADA SAYA DI KRITANG RIAU
26. Di sela- sela waktu
istirahat, dalam kamar, saya hanya berdua dengan Ust Abu hazim, banyak terjadi
percakapan, beliau sopan, ramah santun,menunjukkan kepedulian pada saya,
memberikan nasehat...ini dan itu.... memuji saya telah sabar, banyak diam dan
memotivasi terus mengajar dan berdakwah dari yang tersisa di kota jambi lalu
memberikan saya saran agar duduk belajar dengan Salim, menjadikannya sebagai
ustadz saya, agar jama’ah saya yang di bawa pergi Salim kembali simpatik kepada
saya. Saya bertanya kepada beliau dengan keheranan” saya belajar dengan Salim
materi apa? Salim saja belajar durusul lughoh pada saya, dan antum lihat
nggak?di rumah Tahfizh, hanya buku- buku bahasa indonesia itupun tentang bekam
dan kesehatan? Ust Abu Hazim hanya senyum tertawa.
Dan sayapun paham
tentang bekam karena sudah sering mempraktekkan terhadap istri sendi ri,dan
orang awam yang pernah minta tolong di bekam.Karena saya persaksikan Ust Abu
Hazim di depan saya baik, ramah, sopan santun, halus lembut,tampak ada kepedulian
pada saya, walaupun saya tidak setuju dengan nasehatnya yaitu duduk belajar
dengan Salim sebagai ustadz, dan juga tidak ada membuka pembicaran tuduhan
Taufiq dan Salim pada saya, kemudian saya mengajukan soal, yaitu ada satu orang
utusan dari jama’ah mesjid istqomah jambi ( orang-orang yang lari dari jama’ah
Ust Abu Salma lc , tapi masih satu manhaj dalam menyikapi yayasan ihya turost
dan lain-lain), yang datang ketika dauroh Ust Abu Hazim, mereka mengaku tidak
di bawah naungan yayasan As sunnah dr. Ahmadi. Mereka ini minta kesediaan saya
mengisi di mesjid tersebut ( milik Muhammadiyah ), yang datang juga dari
masyarakat sekitar. Saya menolak, karena mereka yang menjadi panitia dan tempat
di mesjid tersebut. Jama’ah yang lari dari Ust Abu salma lc, membuat ta’lim
rutin bulanan di mesjid ini. Saya menyarankan jika ingin ta’lim datang ke ta’
’lim rutin saya di mesji Nurdin Hasanah, atau ta’lim di mesjid lain. Utusan
tersebut tidak mau, kecuali ta’lim di laksanakan di mesjid Istiqomah kasang.
Ust Abu Hazim menasehati saya “untuk menerima, dan mengajar kitab fiqh bulughul
maram syarh Sykh Muhammad hizam, lalu menceritakan prestasi dan cara adiknya
Ust Muslih mengajar buku beliau dan alhamdulillah orang awam banyak datang,
“tidak masalah dalam sisi manhaj dakwah dan tidak usah di perdulikan fitnah
Salim dkk”. Saya kembalikan mempertanyakan sisi manhaj dakwah, Ust Abu Abu Hazim kembali mengulang – ngulang
tidak masalah mengisi kajian tetap di mesjid tersebut, walau pun mereka panitianya dan tempat mereka rutin ta’lim
walaupun mesjid bukan milik mereka.
SAYA MEMBATALKAN TAWARAN TA’LIM TETAP DI MESJID ISTIQOMAH
KASANG
26. Selasa sore tgl
7-5-2013, datang lagi utusan jama’ah kasang tersebut, beruluk salam bujuk rayu
agar saya ngisi ta’lim tetap, tapi tetap saya tidak mau, jika mau ta’lim datang
saja ke mesjid Nurdin hasanah, atau di mesjid lain selain Istiqomah kasang,
mereka tetap bersikukuh ta’lim di mesjid Istiqomah. Esok lusanya ( setelah
ashar ) datang lagi utusan beberapa orang, kembali ngajak ke Istiqomah. Karena
syubhat- syubhat nasehat ust Abu Hazim masih teringat terus, sempat saya
menerima, di mulai senen depan tgl 13 mei 2013. Setelah magrib saya berfikir
lagi bahwasanya ini bertolak belakang dengan manhaj dan kemudian saya
sadar,bahwa ucapan dan sikap Ust Abu Hazim lain di muka dan lain di
belakang,setelah menerima kabar tentang ucapan Abu hazim terhadap saya. Sudah
tampak terang kekejian watak dan kerusakan tauhid uluhiyah nya, saya kuatir ini
jebakan untuk memfitnah saya. Setelah merenung sikap asal saya tentang ta’lim
di mesjid Istiqomah dan perbuatan Ust Abu Hazim di belakang saya, maka setelah
isya’ saya membatalkan rencana tersebut via sms kepada juru bicara utusan
mesjid istiqomah. Dan utusan tersebut juga membalas sms saya.
KUNCI RUKO ABU FIKRON DI SANDERA ABU FARIS
27. Senen 3-6- 2013( 24
Rajab 1434 H ) saya sms Abu Faris menanyakan kapan diserahkan kunci ruko abu
fikron shalahudin karena saya mau persiapan pindah. Lalu Abu faris membalas sms
“Afwan tunggu kpn ust mau serahkan sertifikat tnh” diterima :09:00:07 tanggal
04-06-2013.
Saya balas sms
beliau:”Bismillah.Subhanallah...knp bpk sprti itu?kunci ruko mlik Abu fikron
bkn mlik prbdi bpk maupun ikhwan, bkn mlik saya. Adapun 2srtifkat tnh itu bkn
mlik prbdi saya, bkn bpk atopun bkn milik prbdi ikhwn yg brsama bpk. Sertifikat
sdh saya titip pd Abu Ajeng agr ada saksi.Silahkan bpk ambil ke sana brsama
Salim, Ari, Abu luqman dan Zulfadhli agar mereka smw
mnyaksikn.(Terkirim;09:11:29 tgl:04-06-2013).
Saya segera
menelpon Abu Ajeng Supriyanto PNS Kehutanan karena dua sertifikat tanah pondok
saya titipkan kepada beliau, mohon dibuat surat bukti penyerahan dan membawa
saksi yaitu, Abu Faris, Salim, Ari, Dzulfadli dan Abu Lukman), Saya anggap
orang-orang ini semua ujung tombak fitnah Salim Taufiq, termasuk juga Abu
izhar, namun karena beliau menetap di trans, cukup yang dari Jambi kota saja.
Kemudian pada siang hari saya dapat sms dari Dzulfadli yang berisi ”Afwan, antm
tdk pny hak mengatur kami, dn kami tdk mngkuti prturan antm..dn tdk prlu tnd
tngan ato saksi,srtifikat itu pny dkwah bkn pny antm..kmi btuh srtifikat,mka
nnt kami ambil d tmpt pak ajeng,klo antm btuh knci ruko,antm ambil sndri k rmh
pak tafsirun,sklian bk s.muslim. Pengirim:Zulfadhli dede diterima:14:39:37
04-06-2013
Atas SMS Dzul
fadhli tersebut saya jawab dalam bab khusus.
Saya sengaja mohon kepada Abu Ajeng
Supriyanto, untuk di buatkan surat bukti penyerahan dan tanda tangan para
saksi, agar jangan terulangi kejadian busuk prasangka anyir menyengat berulat
khianat komisi mobil, bagaima jika suatu hari Salim Ari dkk membuat kedustaan,
bahwa saya tidak ada menyerahkan sertifikat ? sementara Ari Aryo telah
menaikkan slogan “jangan percaya ucapan apapun Ust Muhammad Ja’far karena di
tubuhnya ada Jin kafir “. Saya mengalah dan menyerahkan lagi 2 sertifikat
tanah,karena terpojok dan terpaksa karena kunci ruko Abu Fikron di tahan oleh
Abu Faris. Terbuktilah Abu Faris, Abu Izhar dan Abu Addin Salman telah berdusta
dan menipu saya, meminta sertifikat tanah dekat qiblat mesjid dengan tujuan
melihat batas tanah, karena akan segera membangun, ternyata mereka merampasnya.
Saya adalah korban dusta, tipu daya dan tipu muslihat dalam menyerahkan
sertifikat yang pertama. Allahu musta’an.
INILAH LEGALITAS DAN FORMALITAS DALAM BERMUA’MALAH.
Saya Jawab: penyerahan sertifikat tanah ini masalah penting, berharga
perlu ada saksi dan bukti surat penyerahan.
Ini bukti premanitas makar Salim,Taufik,Tafsirun karena justru sms Dzul fadhli,ini
bertentangan dengan hadits Rasulullah sebagaimana dalam kitab umdatul ahkam bab
syurut al bai’: hukum asal syarat adalah sah dan syarat- syarat tersebut harus
di penuhi oleh pihak yang di minta karena nabi Shallallahu ‘alaihi wa’ala alihi
wa sallam bersab da : Artinya : kaum
muslimin berada di atas syarat- syarat mereka , kecuali syarat yang meng
halalkan perkara yang haram atau mengharamkan yang halal. Hadist ke 267 dari
‘aisyah rodhiallahu ‘anha tentang kisah pemerdekaan budak Barirah. Syaikh
Abdullah Alu Bassaam dalam taisirul allam, menyebutkan ucapan Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah : kedua : sesungguh nya
hukum asal akad dan syarat adalah boleh dan sah, tidak ada yang di haromkan,
tidak ada
yang batal kecuali yang di
tunjukkan oleh syariat tentang keharoman dan kebatilannya, baik berdasarkan
nash atau qiyas. Mayoritas pernyataan Imam ahmad yang teriwayatkan dari beliau
mengikuti pendapat ini, demikian pula Imam Malik juga sejalan dengan beliau.
Namun Imam Ahmad lebih banyak membenarkan sejumlah syarat dari pada imam malik.
Mayoritas akad atau syarat yang di
nyatakan sah oleh imam ahmad di tetapkan berdasar dalil khusus dari riwayat
atau qiyas dan tidak menyelisihi konsekuensi akad ketika berupa syarat, atau
tidak di nyatakan dalam nash. Sampai pula kepada imam ahmad sejumlah riwayat
dari nabi Shallallahu’alaihi wasallam dan para sahabat yang tidak di peroleh
oleh para imam selain beliau yang telah menyatakan kekhususan tersebut. Di
dalam Alquran dan as sunnah telah terdapat perintah untuk memenuhi
perjanjian,ikatan,syarat,akad serta menjalankan dan men jaga amanah. Apabila
bentuk pemenuhan dan menjaga perjanjian adalah perkara yang di perintahkan,
maka di ketahui bahwa hukum asal akad- akad dan syarat- syarat adalah sah,
karena tidak ada artinya pengesahan ini kecuali apabila padanya terwujud
pengaruh dan tercapai maksudnya. Sedangkan maksud di adakannya akad adalah
pelaksanaan atau pemenuhan itu sendiri. Abu daud meriwayatkan dari Abu hurairoh
rodhiallahu ‘anhu, ia ber kata : Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa ‘ala alihi
wasallam bersabda: Artinya : perjanjian kese pakatan antar muslimin adalah di
bolehkan kecuali perjanjian yang menghalalkan sesuatu yang di haramkan atau
mengharamkan sesuatu yang di halalkan. Dan kaum muslimin berada di atas syarat-
syarat mereka. At tirmidzi berkata : hadist ini adalah hasan shahih.
Oleh karena itu sangat
penting melegalkan usaha atau mu’amalah dengan kesepakatan- kesepakatan, saksi
dan alat bukti yang sah untuk menghindari keserakahan, kekotoran yang banyak
menguasai hati manusia. Suatu hari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa’ala alihi
wasallam membeli seekor kuda dari seorang badui. Setelah transaksi di sepakati,
beliau meminta pen jual tersebut ( orang badui) mengikutinya untuk menerima
pembayaran.Beliau Shallallahu ‘alaihi wa’ala alihi wasallam berjalan agak
cepat, sedangkan orang badui tersebut berjalan lambat di belakang beliau,
sebagian shahabat menghampiri Badui tersebut dan menawar kudanya. Mereka tidak
tahu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa’ala alihi wasallam telah mem beli
kudanya. Tiba- tiba orang badui tadi berteriak memanggil Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam, apakah engkau jadi membeli kudaku ini ? bila
tidak, aku akan menjualnya kepada orang lain. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
‘ala alihi wasallam berhenti berjalan dan bersabda, “ bukankah aku telah
membeli kuda mu itu ? orang badui menjawab, “ tidak, sung guh demi Allah, aku
belum menjualnya kepadamu. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa’ala alihi wa sallam
kembali menyakinkannaya dan berkata, “benar aku sungguh telah membelinya darimu
Orang badui tersebut, tetap saja tidak mau mengakui, dan malah berkata,” datang
kan saksi”. Spontan khuzaimah bin Tsabit bangkit dan berkata,” aku bersaksi
bahwa engkau telah menjual kudamu pada beliau. ( HR. Abu dawud 3607 ).
Dari hadist ini,
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam hampir menjadi korban mua’malah yang
tidak baik, maka bagaimana dengan zaman sekarang?. Demikian juga Firman Allah
Ta’ala surat Al baqoroh 282, ayat yang panjang, menjelaskan kepada kita betapa
penting arti legali tas dan persaksian dalam kegiatan mu’alamah. Walaupun
demikian di tinjau dalam sudut pandang fikih tidaklah wajib, hanya mustahab (di
anjurkan). Tidak berdosa jika tidak ada lega litas dan persaksian, namun jika
ada kelupaan manusiawi, apalagi ada kesengajaan unsur keserakahan dan kejahatan
maka resiko tanggung sendiri.
Sementara Dzul fadhli sudah menunjukkan keserakahan,kejahatan, ambisi
dan kebusukan anyir menyengat berulat dalam mu’amalah, sehingga saya di fitnah
khianat komisi mobil, ( baca judul di atas ).
PERBEDAAN ANTARA NAMIMAH DENGAN MENASEHATI ATAU
MEMPERINGATKAN
Demikian juga Abu Faris
sebagai orang yang di tuakan tidak punya malu apalagi orang yang di bawah
umurnya, bersama melakukan semua makar ini pada saya. Padahal Abu Fikron
Sholahuddin sudah menasehati Abu Faris sebelum dauroh taufiq tentang gerak
gerik Salim. Wahai Abu Faris dan Abu luqman, apakah kalian memfitnah Abu fikron
juga, demi melindungi kejahatan Salim, lalu mengatakan Abu fikron ada
mengghibahi Salim ? jika di katakan Abu fikron berbuat ghibahi Salim, maka
ghibah di perbolehkan terhadap pelaku dosa terang- terangan dan menasehati kaum
muslimin terhadap sebuah kejahatan. Ini menunjukkan kalian tidak bisa
membedakan mana ghibah harom dan mana ghibah yang di perbolehkan sebagai mana
di terangkan ulama. Mana namimah ( adu domba ), ( memindahkan ucapan seseorang
kepada orang lain untuk membuat permusuhan di antara keduanya dan manusia ),
dengan memberitahu, menasehati kejahatan yang akan di lakukan. Sebagaimana
kisah Nabi Musa ‘alaihissalam dalam Al quran surat Al Qhosos ayat 20- 21 :.
Firman Allah Ta’ala :
وجاء رجل من أقصى
المدينة يسعى قال يا
موسى إن الملأ يأتمرون
بك ليقتلوك فاخرج إني
لك من الناصحين
فخرج منها خائفا يترقب
قال رب نجني من
القوم الظالمين
Artinya : Dan datanglah seorang laki- laki dari ujung kota berlari
kecil, lalu berkata wahai Musa sesungguhnya para pembesar negeri sudah
berunding tentang kamu untuk membunuh engkau, keluarlah segera ( dari kota ini
) sungguh aku benar- benar menasehati engkau, lalu keluarlah Musa dari kota
tersebut dengan rasa cemas yang menggiringnya, Musa berkata wahai Robbku
selamatkanlah aku dari orang- orang dholim.
Berkata Syaikh As- sa’di tentang tafsir ayat- ayat ini : bahwasanya
pemberitahuan seseorang kepada saudaranya tentang ucapan- ucapan terhadap pribadinya,
atas sisi memperingatkan nya akan keburukan (kejahatan ) yang akan terjadi pada
dirinya, hal itu bukan namimah ( adu domba ) bahkan wajib ( memberitahu )
sebagaimana laki- laki itu memberitahu kepada NabiMusa sebagai nasehat dan
peringatan baginya. Selesai.
Abu Faris di nasehati
justru malah membuat kedustaan namimah, dengan memotong pembicaraan dan
pertanyaan antara saya dengan Abu faris. Agar mematik ketersinggungan Abu
fikron untuk menjauhi saya. Wahai Salim, Ari, Abu Luqman, Abu Faris, Abu Izhar
dkk ! renungkan ayat- ayat tersebut, apakah kalian akan menganggap laki- laki
yang memberi beri ta kepada Nabi Musa tersebut, telah mengghibahi harom
pembesar- pembesar negeri atau membongkar aib pembesar- pembesar negeri
tersebut ? justru kalian bukan hanya menyem bunyikan kejahatan Salim bahkan
bersekongkol berbuat kejahatan kepada saya dengan mengadakan perundingan dan
rapat di belakang saya. Jusru perbuatan kalianlah ghibah harom dan BUSER ( buru sergap ) aib-
aib manusia yang di bingkai dan di bungkus dengan bahasa manis indah menawan
memikat dan berasumsi baik serta pencipta istilah penyedap rasa memakan daging
kehormatan manusia inilah ( JIL ) jalan iblis yang kalian tempuh.
Di sisi lain dengan
pengecutnya Salim, Abu Luqman, Ari dan Dzul Fadhli dalam melakukan
legalitas formalitas dan persaksian
dalam penyrahan sertifikat tanah ini, menunjukkan mereka memiliki mental-mental
perusuh, pemfitnah, menikam bisa dari belakang, berani berbuat, banci
bertanggung jawab. Jadi wajar saja, saya khawatir ada fitnah baru ke depan,
sertifikat belum saya serahkan. Maka sebuah keharusan ada saksi dan surat
penyerahan.
SMS Dzulfadhli dengan PDOD ( percaya diri over dosis ) di depan Abu
Ajeng mengatakan tidak ada syar’inya tanda tangan, saksi. Ini menunjukkan
kebodohannya dalam syar’i, baru 3 atau 4
tahun ikut ta’lim umum, tapi sudah merasa sudah alim dan sok alim. Dan
melupakan prilaku nya selama ini. Wahai Dzul fadhli bukankah kamu juga membeli
tanah kaplingan ? kenapa ka mu terima legalitas
kwitansi bukti pembayaran ? kamu juga ikut andil mu’amalah jual beli
mobil untuk Fauzi Dabo KEPRI, kamu menyaksikan ada legalitas kwitansi jual beli
mobil terse but dan telah ikut menikmati uang komisi tersebut, jika mengambil
kaedah kamu tidak syar’i, tanda tangan, surat penyerahan, kenapa kamu terima
dan makan uang tidak syar’i tersebut menurut nafsu mu itu? Kamu pernah ngontrak
rumah kan? Apakah kamu tanda tangan dan terima ngak nota kwitansi pembayaran
kontrakan rumah? Apakah pernah beli motor
dll, dalam mu’amalah?
Sertifikat memang bukan
punya pribadi saya, sudah saya sadari sejak awal, oleh karena itu pada awalnya
saya minta Abu Faris yang pegang, namun beliau menolak tanggung jawab ter
sebut. Sertifikat itu bukan juga milik pribadi kamu, Abu Faris dan kalian
semua. Apa kepenti ngan pribadimu, dan Abu faris butuh sertifikat sebagaimana
sms mu? Sampai- sampai lancang menyandera kunci ruko Abu fikron yang akan saya
tempati ? jika Salim ingin meramaikan
mesjid Bagan Pete kenapa sertifikat tanah dakwah, uang tahfidzh dan sisa
uang mesjid semua di rampok?, padahal dalam malam makar, Taufiq hanya
menanyakan sertifikat tanah mesjid saja, dan saya tidak ada menghalangi Salim
untuk meramaikan mesjid, ketika sebelum datang Taufiq.
Kalian bermandi jerih payah
berusaha menguasai sertifikat tanah pondok, meniti jalan utusan peserta dauroh
Ust Dzulakmal Lc, untuk memastikan kebaikan di kemudian hari dengan menyandera
kunci ruko Abu Fikron yang akan saya tempati. Tidak perduli merobek perasaan
pemilik ruko. Khianat dalam janji ( kunci ruko akan di kembalikan, setelah
ambil tedmond dan teralis besi ), sombong dan congkak dalam sopannya, dengki
dan busuk menyengat berulat dalam prasangka. Lain muka dan lain belakang dalam
keramahannya. Apakah kamu dan kalian semua, sudah busuk prasangka menyengat
berulat lagi seperti tuduhan dustamu tentang komisi mobil? Orang seperti ini
kah yang di pakai Abu Faris? Sa’at Abu Faris dan Dzul fadhli di rumah Abu Ajeng
tersebut, saya lagi duduk di mesjid Nurdin Hasanah. Abu Ajeng telpon saya,
demikian juga Abu faris telpon “ Ustadz minta tanda tangan ini memper sulit
penyerahan sertifikat tanah.....dst. Subhanallah sekedar tanda tangan, Abu
Faris meng anggap mempersulit ? Bahkan Abu Farislah selama ini yang telah
mempersulit saya sejak proses pembangunan mesjid, insya Allah ada bab khusus
masalah ini.Bahkan Abu Faris muntah dusta dan fitnah lagi di depan Abu Ajeng,
dan saya tidak heran, karena Abu Faris ada bibit seperti itu sejak dulu, di
kala masa damai berani dusta atas nama saya, maka wajar ketika ada fitnah Salim
semakin subur. Tidak perlu saya sebutkan di sini. Siapa saja yang dulu di tahun
pertama lisannya ada bibit bermasalah maka ketika ada angin fitnah, tumbuh
subur.
Walhamdulillah sebagian
jama’ah saja, ada yang paham, bahkan mempraktekkan legalitas dan saksi dalam
bermua’malah di depan muka saya, contoh fulan ( rahimahullah) saya lupa
namanya, orang Jakarta punya kebun sawit di Sei bahar, terkadang datang ta’lim
ke Jambi kota atau di Unit 2 Sei bahar, rahimahullah ikut membeli tanah
kaplingan tanah sekitar pon dok, pernah suatu kejadian rahimahullah datang ke
rumah saya, membayar cicilan tanah kap lingan di titipkan kepada Abu Syifa
Herman, maka beliau menulis kertas penitipan uang sekian ... untuk bayar tanah
kaplingan dan meminta saya tanda tangan sebagai saksi, lalu Abu Syifa menerima,
padahal saya tidak ada menyuruh. Demikian juga, ketika saya mendampingi Bpk
Dahlan ke kantor DEPAG kota Jambi, mengurus wakaf sertifikat tanah Bpk Fauzan (
mesjid Bagan pete ) tgl 2 -9- 2012, beliau ketika menyerahkan surat sertifikat
tersebut ke seorang pegawai DEPAG, minta secarik kertas lalu menulis surat
pernyataan penyerahan sertifikat tersebut, lalu di tanda tangani oleh penerima
( bpk Helmi pegawai DEPAG) , dan saya menanda
tangani sebagai saksi, padahal saya tidak ada menyuruh Bpk Dahlan.
Wahai Dzul fadli, Abu
Faris, Abu Luqman, Salim dan Ari dkk , coba kalian renungan baik- baik
perbuatan Bpk Helmi tersebut sudah merupakan tugasnya mengurus surat wakaf di
DEPAG kota jambi, dengan rendah hati berkenan mau tanda tangan surat pernyataan
penye rahan sertifikat tanah tersebut. Bandingkan dengan kecongkakan dirimu
Dzul Fadhli dan kalian semua ( Salim,
Ari dkk ) apakah tugas kalian memegang, mengurus dan meminta surat sertifikat tersebut?
Apalagi sampai menyandera kunci ruko Abu fikron ? Ini bukti kesekian kali,
kalian membingkai dan membungkus perbuatan kalian dengan bahasa manis indah
mempesona memikat menawan padahal hakekatnya menempuh ( JIL ) jalan iblis.
28.TANDA BUKTI PENYERAHAN SERTIFIKAT TANAH
Telah diserah terimakan sertifikat tanah atas nama Muhammad Ja’far
yang berlokasi dikelurahan Bagan Pete yang terdiri dari :
1. Sertifikat
tanah kavling yang berbatasan dengan arah qiblat masjid
2. Sertifikat
tanah nomor : BK 394032 , 06.01.08.08.1.05530
3. Sertifikat
tanah nomor : BK 394033 , 06.01.08.08.1.05531
Kepada yang menerima sebagaimana tersebut dibawah ini, dengan catatan
apabila dikemudian hari muncul permasalahan baik menyangkut pembangunan pondok
dan lain-lain tidak melibatkan dan menyalahkan muhammad Ja’far, Sholahudin dan
Supriyanto.
Demikian tanda bukti penyerahan ini dibuat untuk menjadi maklum.
Tanda Tangan Nama : Yang Menerima
Tafsirun
Tanda Tangan Nama
: Disaksikan oleh
Supriyanto
........................................ .........................................
........................................ .........................................
........................................ .........................................
........................................ .........................................
Kejadian ini terjadi pada hari Selasa 4 Juni 2013/25 Rajab 1434
MARWAN MERAMAIKAN FITNAH ABU HAZIM, SALIM DAN FITNAH YUDA
ABU IHSAN
29. Fitnah Ust Abu hazim tentang masalah ini, juga beranak
pinak. Setelah lebih seminggu atau dua minggu setelah kejadian ini, adalah
Marwan yang sekarang lengket dengan Salim bahkan ta’lim dengan Abu Sulaiman
Jeri, menjadi provokator, menyebar rumor kepada 2 orang jamaah tapah bahwa saya
sudah isi ta’lim tetap di Mesjid Istiqomah kasang ( dengan orang- orang yayasan
As sunnah dr Ahmadi ), sehingga ada seseorang si fulan, mau memberhentikan
ta’lim langsung. Saya tidak heran dengan fitnah ini justru menunjukkan kedok dan watak dan tabiat Marwan sejak tahun
pertama ta’lim, lisan bermasalah senang dengan gosip, fitnah dan namimah.
Cenderung dan dekat bergaul dengan orang- orang tersebut. Demikianlah persamaan
jiwa, batin dan watak melengketkan Marwan dengan Salim, bagaikan pinang yang
tidak terbelahkan lagi, bahkan kembali mempopulerkan fitnah- fitnah sang
pendusta namimah beberapa tahun lalu
yaitu Yuda Abu Ihsan dengan membela Yuda, membenarkan ucapannya dan terbalik
lagi suasana, seakan- akan sayalah yang memulai fitnah dan menuduh Yuda. Dan dalam tulisan ini dengan terpaksa,
sekalian saya jawab semua. Di antaranya Marwan berkata “ tidak semua tuduhan
Ust Muhammad Ja’far kepada Yuda benar, yuda tidak ada mengadu domba beliau dengan
Ust Dzulakmal, Yuda tidak ada telpon ke Jawa........dst Saya tidak heran dengan
lisan Marwan, fulan, fulan, fulanah...dst.
Pada hakekatnya fitnah Yuda adalah bagian per buatan Marwan,
perbedaannya yuda terang di depan, marwan pemicu di belakang, persis seperti
Salim sang dalang dan sutradara .Dia membela Yuda karena banyak persamaan watak
dan tabiat, dia sangka semua manusia sama seperti lisan Yuda dan dirinya. Oleh
karena itu lisan Marwan sama dengan Yuda, tidak
beradab sejak awal dulu ta’lim, suka ghibah, dusta, namimah, mencari-
cari kesalahan pribadi manusia dan busuk prasangka. Sejak awal Yuda ikut
ta’lim, ketika saya masih di Sei kambang ( tahun 2006 ), sudah kelihatan tidak
beradab dalam berbicara, dan tukang adu domba.
Sebelum fitnah Yuda
menerpa saya, Yuda sudah jauh-jauh hari, sudah adu domba saya dengan Marwan,
suatu ketika Yuda datang bertamu ke rumah saya, khusus menghibahi Marwan,
marwan itu begini...begitu, istrinya begini.....begitu... mempreteli keduanya
dan rumah tangganya, kemudian lambat laun mulai mengadu domba saya dengan
marwan. “ Marwan telah mengatakan ustadz begini....begitu...dengan gaya
khasnya,memfitnah lancar lagi kencang. Saya langsung menasehati, memarahi Yuda
dan memberikan ‘uzur dan membela
kehormatan Marwan...... Saya berkata” Kamu yang memulai, bicara ini..
dan...itu.. dst, sehingga Marwan bisa saja tersinggung dan emosi dengan adabmu,
sehingga bicara tidak terkontrol lagi bukan niatnya berbicara seperti itu.
Beberapa hari kemudian Marwan berkunjung ke rumah saya, bercerita lagi sedang
sibuk melayani banyak orang di conter pulsa, datang Yuda menyuruh saya untuk
memboking tiket pesawat ustadz ( saat itu mau dauroh ke Veteran jogya), saya
tersinggung adabnya...gaya bicaranya....begini...begitu... Yuda adalah teman
sekolah Marwan dulu, sudah paham adab, lisannya bahkan pernah ber siteru lama
sehingga tidak tegur sapa, tapi ketika Yuda memfitnah saya, di aminkan semua
dan membelanya? mana akal sehatmu Marwan?.
Bahkan Marwan pemuja Yayasan, sehingga
sebelum ramai fitnah Yaman sudah tidak datang ta’lim lagi, kemudian cenderung
ke kontra syaikh Yahya dan Dammaj, bahkan ketika dauroh di Purwodadi, setelah
dauroh Ust dzulakmal di kota Jambi, ikut andil untuk mengambil mesjid Bagan
pete, dan sekarang menjadi kaki tangan penyambung lidah fitnah Salim, belajar
dengan Jeri Abu Sulaiman yang jelas pro Syaikh Yahya dan Dammaj, sementara
ternyata anaknya di Yayasan Imam Bukhori dan dia belajar dengan Ust Abu Salma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar