Selasa, 07 Oktober 2014

Musuh Dalam Selimut 2


ISI SURAT PERNYATAAN.
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM
Segala puji hanya milik ALLAH TA'ALA dan sholawat beserta salam kepada Nabi Muhammad Rosulullah Sholallahu'alayhiwasalam.
Yang bertanda tangan di bawah ini Nama; Abu'Abdillah Muhammad ja'far setelah mempertimbabangkan;
I.     Ucapan-ucapan Taufiq Hidayat Kuningan diantaranya;
1.    Bahwa ikhwan Jambi tidak tsiqoh lagi kepada saya(Muhammad ja'far)dengan bukti mereka malas bershodaqoh sehingga saya butuh waktu 6 bulan baru membayar kontrakan Tahfidzh.(Tambahan dari saya,saya akui ini,bahkan biaya kontrakan dan sebagian perlengkapan tahfidzh,sodaqoh dari masyarakat)
        2.    Ari orang yang terdekat dengan antum (Muhammad ja'far)pun tidak tsiqoh lagi.
        3.    Pondok sampai sekarang pun belum juga terbangun.
4.    Bahwa Salim Boyolali menjamin,jika dia juga memimpin ikhwan Jambi juga akan bersemangat bersodaqoh bahkan mampu mendatangkan lagi Ustadz baru berkeluargabeserta biaya bulanannya.
        5.    Sertifikat tanah wakaf mesjid diserahkan kepada Bapak Tafsirun.

II.    Ucapan-ucapan Salim yang di pandang nasehat,yang tidak di lampirkan disini.Setelah mempertimbangkan dengan tulus tanpa usulan apalagi tekanan dari siapapun.karena:
        1.    Saya juga menyadari akan kelemahan,keterbatasan dan kekurangan saya.
        2.    Untuk mempercepat perkembangan tahfidzh AlQur'an dan perkembangan Mesjid pondok atau pondokbagan pete.
        3.    Agar mad'u dakwah atau dakwah berkembang pesat.
        Maka saya memutuskan:
        1.    Mengalihkan Tahfidzh ALQur'an Jambi kepada Salim sebagai Ustad pemimpin.
2.    Mengalihkan pembangunan Mesjid Pondok Bagan Pete kepada Salim Boyolali juga sebagai pemimpin pondok di dampingi oleh bapak Tafsirun.
3.    Saya mengusulkan Taufiq hidayatlah yang di undang untuk berdakwahdi provinsi Jambi karena ketsiqohan ikhwan Jambi kepada beliau yang di pelopori oleh Salim Boyolali dan juga kesanggupan pembiayaan sebagaimana yang sudah di ungkapkan diatas.
        4.    Inti point-point di atas sudah saya sampaikan kepada Salim Boyolali di rumah Tahfidzh pada senin malam tanggal 14 J.Awal 1434H/25/3/2013M dan Salim menyetujui dan bersyukur bahwasanya saya(Muhammad ja'far)mau menerima nasehat dan saya tetap di libatkan dalam membantu mengajar di rumah kontrakan Tahfizh.
Demikianlah surat ini saya tulis, saya memohon ampun kepada ALLAH Ta'ala atas segala kesalahan dan semoga dengan bimbingan Salim dan Taufiq Hidayat terhadap Tahfidzh Al qur'an, mesjid pondok dan dakwah mampu melengkapi atau menutupi kelemahan, keterbatasan dan kekurangan saya.
Jambi,Jum'at 17/j.Awal 1434 H-29/3/2013M

Surat pernyataan di atas saya tulis, setelah  kejadian malam makar dan menemui salim(baca kronologis no.13):
Abu Izhar , Abu Faris Tafsirun dan Salman minta sertifikat tanah pondok.

15. Selang beberapa hari kemudian, Abu Luqman Sumeri SMS mau berkunjung ke rumah saya setelah zuhur datanglah Abu izhar,Abu Faris, Salman dan Zul fadhli,ternyata yang masuk ke rumah saya  adalah Abu Faris, Abu Izhar dan Salman, saya bertanya mana Abu luqman dan zulfadhli? Di antara mereka menjawab “ menunggu di rumah Tahfidzh.Ternyata mereka me minta sertifikat tanah pondok yang dekat dengan mesjid pondok dengan alasan segera menge tahui ukuran tanah nya, karena mau mendirikan asrama .
Lalu saya berikan satu sertifikat di depan qiblat masjid yang masih atas nama saya, setelah saya berikan, abu faris malah meminta dua sertifikat lagi, melihat kegigihan abu faris, saya heran ada apa motif di balik sertifikat?? Selesai penyerahan sertifikat tanah, Abu Izhar mempertanyakan apakah Ustadz menyerahkan mesjid dan Tahfidz sekalian dengan uang yang saya pegang ? Saya jawab, “ tidak saya izinkan, cukup sesuai surat pernyataan, buktikan ucapan Salim, bahwa jika dia yang memimpin, ikhwan WKS akan mengirim sodaqoh dan ikhwan lain akan semangat bersodaqoh”. Lalu mereka bertiga keluar dari rumah saya. Kemudian sebelum mereka pulang, saya mengajak Abu izhar masuk lagi ke dalam rumah saya, yang kebetulan beliau masih di dekat pintu rumah.Saya bertanya” afwan abu Izhar, istri antum sms ke istri saya ,mensodaqohkan pinjaman uang 2,5juta, apakah benar? Abu Izhar mengatakan “ iya ustadz. Saya mengucapkan  “Jazakallahu khoyran” pada beliau, karena kebaikan beliau terha dap saya. Saya pun menyalaminya dan kami berpelukan. Kejadian ini pun menjadi bahan pembicaraan buhtan namimah Salim sampai ke sungai Tapah, padahal dia tidak hadir saat itu, justru yang hadir hanya Salman dan Tafsirun. Salim menyebarkan bahwa ” Muh Ja’far sudah mentahzir Abu izhar kemudian sok merangkul lagi, dengan memeluknya” Ini bukti lagi Salim busuk prasangka anyir menyengat berulat, pendusta namimah untuk kesekian kalinya, padahal saya tidak ada mentahzir beliau. Dan Salimlah otak makar ini.
 TUDUHAN kesalahan saya ke 9 yang di bacakan Salim di depan umum di malam makar : adalah ingkar janji dengan Dzulfadhli dalam komisi mobil, ternyata di beri Rp 500.000.

 Saya jawab :  BAB FITNAH BURUK BUSUK PRASANGKA ANYIR MENYENGAT BERULAT “KHIANAT KOMISI  MOBIL”
      Ini adalah kesalahan yang kesembilan yang di tuduhkan pada saya di malam makar Taufiq di iringi dengan muntahan kata-kata kasar, fitnah, kotor, hinaan  dan caci maki bahwa saya : "pengkhianat, buruk mua'amalah, kirim mobil rongsokan, akhlaqmu buruk ....dst padahal Dzul fadhli sudah capek mencari mobil, setelah dapat mobil, komisi yang seharusnya Rp 750.000 untuk Dzul fadhli malah di berikan hanya Rp 500.000". Sejak itu Dzulfadhli tidak mau lagi bermuamalah dengan antum.
Karena kejadiannya sudah dua tahun lalu ( sebelum kedatangan Taufiq )dan motif saya adalah membantu karena istri Dzul fadhli sedang hamil, maka dengan latar belakang tersebut saya hampir lupa , kronologis mendetailnya , apalagi suasana sidang ala taufiq tersebut, ngamuk-ngamuk, tunjuk-tunjuk tangan dan mengumbar kata-kata kasar, sehingga butuh waktu untuk mengingat lagi kejadian tersebut. Saya tersinggung dan emosi dengan gayanya, namun saya bertahan untuk tidak mengikuti irama gayanya. Saya sempat baik- baik bertanya kepada zulfadhli dalam pertemuan itu," kenapa antum (engkau  tidak berbicara pada saya dari dulu)? Subhanallah, bukannya di jawab baik- baik, malah keluar kata-kata kotor caci maki seperti Taufiq. Malam itu, untuk point ini saya terdiam dan kebingungan. Karena beberapa alasan :
1.       Motivasi saya bermu'amalah dengan Dzul Fadhli adalah ingin membantunya karena dzul fadhli sendiri pekerjaannya belum tetap, kemudian hal itu adalah usulan dari istri saya untuk membantunya, kebetulan istri saya juga bergaul dengan istri Zulfadhli yang saat itu sedang hamil anak pertama. Padahal awalnya saya ingin mengajak Abu Ahmad Ubay Sugiman saja.
2.       Sejak dari awal saya tidak ada berniat untuk berkhianat makan uang harom.
3.       Saya tidak begitu ingat kejadian yang di maksud Taufiq, apalagi suasana di hakimi seperti itu, sehingga saya butuh waktu untuk mengingat kejadian yang sudah dua tahun lalu ( sebelum kedatangan Taufiq ).

Sepulang dari rumah Tahfidzh, saya ceritakan tentang tuduhan dzul fadhli kepada istri, untuk sama- sama mengingat kejadian tersebut, jika saya yang salah, saya akan tobat dan memberi  kan haqnya. Alhamdulillah istri saya masih ingat kejadian itu, bahwa komisi mobil adalah
Rp 500.000 bukan Rp 750.000.
      Fakta sebenarnya adalah : suatu hari Fauzi Dabo- KEPRI menelpon saya, minta tolong cari kan mobil pick up bekas dari kota jambi di kirim ke dabo-KEPRI. Permintaan pertama awalnya saya katakan pada Fauzi bahwa saya tidak bisa menyetir mobil dan tidak mengerti masalah mobil kemudian karena Fauzi percaya pada saya, beliau katakan pada saya agar mencari  orang yang bisa mengerti masalah mobil dan agar dialah yang memutuskan bagus atau tidak kondisi mobil.Kemudian keesokan harinya saya bertemu Zulfadhli dan menceritakan hal ter sebut dan dia pun mengaku insya Allah bisa mencarikan mobil dan mengerti masalah mobil. Ternyata Zulfadhli dalam mencari mobil dia juga mengajak Abu Ahmad Ubay Sugiman dan yang mendapatkan mobil pertama adalah Abu Ahmad dan Abu Ahmad lah yang merekomendasi kondisi mobil bagus. Setelah positif, saya telpon Fauzi menceritakan bahwa yang membantu saya mencari mobil ada dua orang, jadi bertiga dengan saya. Fauzi kemudian memutuskan komisi 1,5 juta untuk bertiga, lalu setelah uang di kirim, saya membagikan uang kepada Sugiman dan Zulfadhli masing-masing Rp.500.000. Dan sisanya Rp 500.000 untuk saya.
Setelah selesai mobil pertama laku terjual, Fauzi menelpon minta dicarikan lagi mobil pick up dengan kriteria yang di inginkan. Kemudian saya ingin menghubungi Sugiman tapi, istri saya usul agar mengajak Zulfadhli saja untuk menolongnya karena istrinya sedang hamil, lalu saya ceritakan pada Zulfadhli di rumah saya. Lalu Zulfadhli menyanggupi bisa mencarikan, saat itu saya katakan kalau antum berhasil mendapatkan mobil usaha sendiri, nanti komisi mobil kita bagi dua. Beberapa hari kemudian Zulfadhli berhasil mendapatkan mobil dan merekomendasi mobil tersebut bagus untuk di beli, dan saya percaya saja dengan lisan Zul fadhli karena saya tidak bisa nyetir mobil apalagi tidak paham mesinnya. (inilah mobil yang di maksud Taufik  sebagai mobil rongsokan dan telah menjadi bangkai).Kemudian saya telpon Fauzi dan mensifati mobil sebagaimana rekomendasi Zulfadhli, kemudian Fauzi setuju. Dan saya menyebutkan pada Fauzi bahwa yang ke dua ini yang mencarikan hanya satu orang saja. Fauzi berkata: "Jika begitu, komisi Rp 1juta untuk berdua, masing-masing Rp 500.000.
Sayapun bertanya, sambil bercanda "apakah nggak Rp 1,5 jt seperti mobil pertama"?. Fauzi menjawab " kebanyakan itu ustadz, karena ongkos via kapal laut tinggi". Lalu saya ceritakan
kepada Dzulfadhli bahwasanya komisi mobil sekarang adalah Rp 1jt untuk berdua bukan Rp 1,5jt seperti mobil pertama. Setiap pengiriman mobil saya kirimkan juga surat- surat mobil dan kwitansi pembelian.
Fitnah komisi mobil inilah salah satu rukun operasi inteligen musuh dalam selimut Salim, Ari adalah mencari- cari fitnah, busuk prasangka anyir menyengat berulat, memfitnah,menyebarkan kekejian, buhtan ( dusta) namimah, caci maki ,pembunuhan karakter,ghibahi  kampanye hitam...dst.       
     Demikian juga caci maki Dzulfadhli, justru cerminan pribadinya sendiri yang bukan hanya temperamen, tetapi suka mencaci maki, kasar, kotor, busuk prasangka, anyir menyengat dari hati nya dan lisannya jijik kotor suka menuduh, tajassus, tatabu’ aurot ( mencari- cari kesalahan manusia ). Saya bukan lah korbannya pertama, tetapi sebelumnya Marwan Abu Ubaid dan Ali Bafadhal sudah korban kesadisan hati dan lisannya, tapi setiap saya menasehati dan mengkritik syubhat Dzulfadhli, tampak ketidak senangan pada raut wajahnya seperti marah . Kemudian esok hari saya menelpon Fauzi dabo, saya ber kata: “Mohon ma’af bertanya tentang bisnis mobil bekas dua tahun lalu berapa komisi mobil pertama dan kedua, awalnya Fauzi mengatakan “lupa ustadz, ustadz ingatnya berapa? Lalu saya ceritakan seperti di atas, Fauzi Dabopun berkata ”betul, ustadz, saya sudah ingat sekarang, sayapun mengulangi berkali- kali” yakin itu sudah betul?? Fauzi jawab” ya, Lalu Fauzi bertanya” ada apa ustadz? Sayapun bertanya ”pernah dengar nama Taufiq Hidayat kuningan dengan perangainya? Fauzi jawab”ya, lalu saya menceritakan malam eksekusi Taufiq secara singkat, lalu saya mohon kesedian Fauzi sms atau telpon ke jambi untuk memberikan kesaksian.
      Wahai Dzulfadli, Salim dan seluruh pengikut salim, sadarkah kalian justru caci maki dan kampanye hitam taufik tentang sifat mobil justru kembali ke pribadi dzulfadli karena dzulfadlilah yang mencarikan dan merekomnya. Dan ini juga cerminan watak tabiat asli Salim Taufiq, bahkan taufik membawa nama ust Sa’ad kritang untuk mencaci maki saya, dalam komisi mobil ini dan cacian lain nya yang mana saya akan berniat mericek ke beliau.
 Adapun caci maki taufiq “(sejak itu Dzul fadhli tidak mau lagi bermuamalah dengan antum).
Jawaban saya ”ini menunjukkan kedustaan Dzulfadhli dan Taufiq , karena setelah jual beli mobil tersebut masih terus muamalah contoh: pertama : saya menjualkan sprei dzulfadli sampai datang mengambil kerumahnya, kedua: istri Saya memberikan resep membuat susu kedelai yang  saya dapatkan dari Lismen Pariaman di WKS ,ketiga: Dzulfadhli minta daun pandan yang saya tanam samping rumah dan saya izinkan dia mengambil dan tidak tahu sampai kapan ia berhenti.Dan sampai sekarang Dzulfadhli berjualan susu kedelai. Bahkan Dzulfadhli demi menghapus jejak, membuat kedustaan bahwa resep susu kedelainya bukan dari istri saya tapi dari seorang akhwat. Fakta awalnya, memang dia mendapatkannya dari seorang akhawat, bahkan akhwat tersebut meminjam belender pada istri saya untuk di bawa praktek mengajarkan istri Dzulfadhli membuat susu kedelai.Lalu istri Dzulfadhli mengeluhkan kepada istri saya, bahwa rasanya seperti ada rasa kacang hijau tidak seperti susu kedelai yang di jual di pasaran. Sementara susu kedelai buatan istri saya enak seperti di pasaran, ternyata perbedaannya pada proses awal pembuatan, akhwat tersebut mengajarkan pada istri Dzulfadhli dengan cara di sangrai lebih dahulu. Kemudian istri saya memberikan resep kepada istri Dzulfadhli.Setelah dia berhasil membuat dengan resep dari istri saya, Dzulfadhli mengirim kan susu kedelai ke rumah saya untuk kami cicipi, demikianlah Dzulfadhli sampai sekarang berjualan susu kedelai.
 Keempat saya pinjamkan dia buku Shahih Muslim. Jika dia berkelit saya tidak ada menawarkan sprei ke Ust Muh Ja’far tapi Ust Muh ja’farlah yang menawarkan untuk menjualkan , maka wahai taufiq bukankah ini juga muamalah? , kenapa dzulfadhli mau?.
      Demikianlah watak curiga, buruk busuk prasangka anyir menyengat berulat, masih bisa berhubungan mesra, karena keburukan batinnya dengan pintar dia tutupi  di dalam hati, hanya Allah  kemudian dirinya sendiri yang mengetahui buruk busuk prasangka anyir menyengat berulat tersebut. Maka merupakan rahmat Allah bagi saya, Allah telah membuka tirai penyakit hati Dzulfadhli, Salim, Ari  dkk . Bagaimana jika Fauzi Lupa ,Istri saya lupa dan saya pun sudah lupa, sementara kalian menfitnah komisi mobil semata-mata buruk busuk  prasangka anyir menyengat berulat, tajassus dan tatabu’ aurot (mencari- cari aib/ kesalahan ) dan tidak ada saksi dan bukti, kehormatan saya bisa kalian hancurkan di depan manusia di dunia , sementara sadar ngak kalian pengadilan di akhirat nanti ?.
     Wahai Salim Taufiq, kalian bisa membicarakan point ini karena itu merupakan watak tabiat kalian berdua, berapa banyak manusia korban khianat dan buruk mu’amalah kalian berdua? Kalian anggap semua manusia berprilaku seperti kamu. Wahai Salim, prilaku kamu sudah po puler sejak tahun pertama, berapa banyak gaji Rano Abu zufar dan Qosim Aceh yang tidak kamu bayar? Belum lagi sangkut paut dengan orang awam ? Demikian juga, kamu wahai Taufiq, mua’malah buruk ,khianat kamu baik di Bengkulu atau di Bandung begini....begitu...
 Dzulfadli Mengintrogasi Fauzi Secara halus, berapa ia transfer uang ke saya dan berapa harga mobil, BUSER (pemburu dan sergap ), penyelam, penggali lebih dalam lagi, peternak fitnah aib beranak pinak , inilah opera fitnah Salim, Ari, Taufiq, Dzulfadhli dkk.
      Beberapa hari kemudian saya ditelepon oleh fauzi dabo bertanya afwan dzulfadli bertanya kepada saya tentang harga mobil dulu berapa, berapa uang yang ditransfer ke ustadz? Dan berapa harga mobil menurut pengakuan ust Muh jafar? Subhanallah saya terkejut , makar Salim , Ari dkk makin dalam mengorek mencari fitnah dan curiga buruk busuk sangka. Syair-syair Salim bagaikan minyak bensin yang menyiram api curiga buruk busuk prasangka anyir menyengat berulat di kalangan manusia. Bukannya minta maaf tobat secara pribadi dan seluruh orang yang terlibat karena menulis kesalahan-kesalahan saya itu berjama’ah di rumah Abu Faris  sebagaimana pengakuan salim pada hari ahad 24 Maret 2013 (baca kronologis no.13), yang berarti semuanya yang datang rapat menyetujui, malah mengorek dan memburu fitnah baru. inilah salah satu rukun opera bangkai fitnah Taufiq, Salim dan Ari dkk .
      Saya jawab ke Fauzi “saya tidak ingat lagi, antum kan transfer uang pasti ada kwitansi, lihat saja dikwitansinya, ada pun harga mobil sudah saya kirimkan kwitansi pembelian dengan surat-surat mobil, silahkan antum cari itu semua. Jawab Fauzi Dabo “Ana tidak tahu lagi di mana kwitansinya” saya berkata kepada Fauzi “coba antum nasihati mereka ini jelas mencari fitnah, selesai satu masalah, mengorek yang lainnya”.
Sunggu keji dan nista makar Salim, Taufiq, Ari dkk bukannya minta maaf mencabut semua tuduhan dan merenung apa tujuan dan dasar perbuatan itu semua malah semakin vulgar untuk mengorek fitnah dan curiga buruk busuk prasangka baru anyir menyengat berulat bagaikan lalat- lalat memburu bangkai, dan bagaikan babi mengorek- ngorek makanan nista lagi menjijikkan.
      Wahai Salim ,Taufiq hidayat, Ari, zul fadhli dkk , pesona bangkai fitnah kalian bagaikan pusaran angin puting beliung menyabut semua tanaman di muka bumi, menghancurkan rumah- rumah, itulah cerminan jiwa watak dan perbuatan kalian sebenarnya, kalian peternak fitnah beranak pinak, imajiner fitnah,menebar pesona curiga buruk busuk prasangka anyir menyengat berulat memakan habis daun- daun bunga hingga tunas indah kebaikan selama ini pun sirna, lalu kemudian tajassus (mematai- mata) dan tatabu’ aurot ( mencari-cari kesalahan ) sebagai pembuktian lalu meluncurlah banjir bandang dan tsunami ghibah, fitnah, dusta adu domba dari mulut kalian, dengan hati kalian bahagia berbunga- bunga, raut muka cerah berseri- seri kesenangan bagaikan mentari pagi, pandangan mata berbinar- binar, bibir mengukir senyum manis merekah , bagaikan orang kehilangan barang berharga susah hati dan pikiran mencari nya lalu berhasil di temukan, bagaikan suami istri bertemu setelah berpisah bertahun- tahun, bagai kan muda- mudi ma’siat bertemu sang pacar dan TTM nya ( teman tapi mesra), bagaikan sorak- sorak pelaku ma’siat, mata saling berpandangan tanpa berkedip. Pesona yang memabukkan pada diri kalian bagaikan gelas khamar baru di pandang saja sudah semakin haus. Kalian berbicara, berpikiran seperti itu  karena memang jiwa dan watak kalian memang seperti itu ,kalian anggap semua orang sama seperti kebusukan, kenistaan jiwa dan watak kalian. Sesungguhnya kesibukan kalian menjadi team BUSER ( buru sergab ) aib- aib dan kesalahan- kesalahan manusia menunjukkan saking banyak nya aib- aib, kesalahan- kesalahan, dosa berantai dan kebusukan anyir menyengat berulat pada diri kalian sendiri, karena pemburu dan penyergab aib- aib , kesalahan dan dosa- dosa manusia itu akan  memburu dan menyergap sesuai kadar aib, kesalahan dan dosa- dosa yang ada dalam dirinya sendiri. Perbuatan nista kalian bagai kan anjing kusta yang senantiasa menggonggong manusia, agar manusia menjauh sehingga tidak bisa melihat penyakit busuk kusta nya . Sungguh mata kalian sangat jeli tajam bagaikan burung elang, terhadap perburuan busuk prasangka anyir menyengat berulat kesalahan- kesalahan dan aib- aib manusia, namun buta, tuli, pincang terhadap kejahatan dan kenistaan diri sendiri.  Kalian jenius menghitung jumlah bintang- bintang di langit, namun arang yang berlepotan di muka kalian sendiri, tidak tahu dan tidak terasa.Kalian merasa takut gemetaran kepada Allah atas kesalahan- kesalahan orang lain, yang sekedar kalian menduga busuk prasangka anyir menyengat berulat, kalian menjadi BUSER- BUSER, sedangkan terhadap dosa- dosa sendiri kalian merasa aman dari murka dan pembalasan Allah, baik ketika masih hidup, saat sakratul maut, di alam kubur maupun di akhirat nanti. Kalian sudah merasa suci, sok suci, merasa sudah alim, sok alim bahkan ma’sum dengan apa yang kalian lakukan. Namun kalian bungkus semua  kebusukan bangkai anyir menyengat berulat dan semua kejahatan kalian, dengan memuntahkan fitnah- fitnah, belat belit kata, kepada saya yang pada dasarnya itu semua watak tabiat asli kalian. Dan kalian juga membungkus dan membingkai perbuatan kalian dengan bahasa indah manis mempesona, menawan, memikat dan menggoda hati, merangkai kata-kata menjadi syair- syair elok nan indah ,untaian kata-kata melenakan memikat memabukkan romantis, bersihir kata-kata bagaikan angin sepoi sepoi lembut menghanyutkan dalam buaian. Bahkan bangga, ceria sebagai konsumen NARKOBA ( Nampak makaR dan Kedustaan bak Ombak Bangga ) dan pelanggan CANDU ( Calo Namimah aDU domba ) dosa berantai sebagaimana ucapan Ari “ Ust Muh ja’far menpunyai 10 atau 11 kesalahan”, kami sepakat tidak belajar dengannya, demikian juga ucapan Salim sang Raja pendusta namimah mirip dengan ucapan ajudannya. Inilah adalah menampung kritikan membangun, aspirasi, seorang da’i adalah sorotan dan jangan taqlid. Inilah salah satu jalan iblis wahai Taufiq, Salim, Ari dkk  yang kalian tempuh bahkan kalian para du’at handalnya.
      Inilah madu fitnah, tiada yang lebih terindah, termaniis, tersedaap, terenaak dan terlezaat, selain buruk busuk prasangka anyir menyengat berulat, ghibah, adu domba, BUSER,mengorek fitnah bahkan safar berkelana di pulau Sumatra, kehausan memburu fitnah-fitnah.Tegak rebah bungkuk berdiri mencium, mengorek, menjilat bangkai busuk anyir berulat di tong sampah di hati- hati manusia. Bangkai yang busuk anyir berulat walaupun di bungkus rapi lama kelamaan akan berbau juga. Pendengar kalian terkesima terlena tertegun terpana  pesona manis indah lezat nikmat menghanyutkan tenggelam dalam kemerduan, irama opera kanibal pemakan kehormatan manusia pecandu dosa berantai. Allah berfirman tentang candu dosa berantai ini dalam Al quran surat Al hujarot 12 :
يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضا أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه واتقوا الله إن الله تواب رحيم

Artinya : wahai orang- orang beriman ,jauhilah kalian sebagian besar dari rasa curiga kepada sesama mu’minin, karena rasa curiga itu adalah dosa, dan janganlah kalian mematai- matai dan janganlah kalian berghibah ( menggunjing) satu sama lain,apakah seorang di antara kalian suka hati memakan daging bangkai saudaranya? Tentu kalian membencinya, dan bertaqwalah kepada Allah ,sungguh Allah Maha penerima taubat lagi Maha penyayang.)

 TUDUHAN kesalahan saya ke 5 yang di bacakan Salim di depan umum di malam makar : ada terjemahan yang kurang bisa di pahami dan pada beberapa terjemahan  ada kesalahan.
 Saya jawab : Taufiq, Salim , Ari tidak menyebutkan contoh. Ini kembali kepada buruknya watak mereka. Kenapa mereka selesai ta’lim tidak bertanya ? silahkan semua bersaksi ! saya membuka waktu tanya jawab dan sering mengatakan selesai ta’lim siapa yang mau bertanya ? Apakah merubah pokok dari pembahasan ? Wahai Taufiq, Salim dkk apakah ini termasuk kabair ( dosa besar ) ? Ulama saja ada yang menulis buku kabair seperti Al Hafidzh Abu Abdillah Muhammad az zahabi dan di syarah oleh Syaikh Muhammad bin Utsaimin. Sementara kalian menganggap semua perbuatan kalian adalah kebaikan. Sadarkah kamu Salim dan Ari belajar durusul lughoh Saudi sama saya baru jilid 2 ?. Khusus Salim tidak ikut dari awal karena baru datang di Jambi. Beginilah kampanye hitam dan pembunukan karakter Salim Ari dkk terhadap saya, tidak fasih berbicara, tidak bisa makhroj, membaca Alquran terbata-bata........dst. Beranak pinak dengan fitnah Eyang Abu Hazim. Kepada Allah saya mengadu. Kurang lebih itulah kemampuan saya yang di berikan Allah Ta’ala, mudah- mudahan Allah ta’ala menambah kemampuan saya dari segala sisi dengan Rahmat dan Keutamaan Nya, hari- hari yang telah berlalu tinggal kenangan, hari ini adalah kenyataan dan hari- hari esok masih ada harapan Insya Allah ta’ala. Beginilah Salim dan Ari berkampanye hitam.
 TUDUHAN Kesalahan saya ke 6  yang di bacakan Salim di depan umum pada malam makar : Yoki bukan anak yatim. Sudah saya jawab pada bagian atas.
 TUDUHAN Kesalahan saya ke 7 yang di bacakan Salim di depan umum pada malam makar : saat di kritik malah balik menyerang balik. Ini berasal dari Abu Abdillah Ari Aryo.
 Saya jawab : BAB INILAH PRILAKU SI TUKANG GHIBAH, SI TUKANG BONGKAR AIB MANUSIA, SI TUKANG ADU DOMBA DAN MUSUH DALAM SELIMUT ABU ABDILLAH ARI ARYO.
     Justru ini menunjukkan watak, tabiat buruknya dan menjadi orang ke 2 dalam fitnah Salim. kamu ingin semua orang, patuh, tunduk dengan segala keinganan, nafsu dan ucapanmu, selama ini jika tidak penuhi keinginanmu terlihat pada perubahan bibir dan rona wajahmu. Apakah kamu dan Salim ma’sum ? sombong dan ujub?. Justru ini watak tabiat kamu dan Salim tidak ada perbedaan lagi, kecuali fisik saja yang berbeda, sebagaimana penjelasan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah tentang persamaan jiwa. Jadilah kalian berdua bagaikan pinang yang tidak terbelahkan lagi. Kamu ingin semua manusia patuh dan tunduk dan meng iyakan semua ucapan keinginan dan syubhat- syubhatmu? Bukankah Abu Fikron Solahuddin sudah  menasehati, mengkritik kamu sampai tengah malam ? ( baca kronologis ) tapi kamu terus menyerang balik dan membantah. Seakan- akan Abu Fikron orang bodoh. Sampai- sampai Abu fikron mengatakan kepadamu,saya paham ilmu komunikasi..... maaf karena pintarlah saya menjadi JM ( Jendral menager ) perusahaan.......dst.Ini juga watak tabiat Salim, ketika saya mengkritiknya tertutup berdua di kamar sebelum dauroh Taufiq, sebagai orang yang tidak beradab........dst, dia terus balik menyerang. Jika mengalah dalam pembicaraan, apakah ini ( jika di kritik balik menyerang ),  termasuk kabair ( dosa besar )? Atau dosa kecil?
     Wahai palagak pakar adab budi pekerti, peremeh pelajaran aqidah dan fiqh! Jujur, bersaksilah !Bukankah kamu pencela ikhwan Jambi sebagai orang yang tidak beradab pada saya ? dan saya tidak bertanya kepada kamu, apa contoh- contohnya dan siapa pelakunya? Kenapa saya tidak bertanya ? Karena saya tidak mau mencari kesalahan- kesalahan orang ataupun memata- matai mereka.
 Lalu kamu mengkritik saya, ini semua karena saya lebih senang mengajarkan buku- buku aqidah dan fiqh tetapi tidak pernah mengajarkan pelajaran adab yaitu buku hilyah tholibil ilmi
Saya terangkan pada kamu, bahwa di dalam Alquran dan hadist Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam sudah ada faedah- faedah tentang adab akhlaq. Di dammaj yaman tidak ada di ajarkan buku hilyah tersebut. Bahkan saya sedang mengajarkan tentang akhlaq salaf yaitu buku aina nahnu min akhlaqis salaf ( Dimana posisi kita dari akhlaq salaf ). Saya berikan penjelasan , kamu terus menyerang. Justru ini watak tabiat kamu, jika di kritik balik menyerang terus.Kamu terus menyerang saya, akhirnya saya mengalah, dan mengajarkan buku hilyah tholibil ilmi dan pelajaran fiqh ‘umdatul ahkam di berhentikan dulu.
     Wahai palagak pakar adab budi pekerti, peremeh pelajaran aqidah dan fiqh ! Justru kamu sekarang bukan hanya sekedar menjalankan politik belah bambu, menginjak kehormatan saya dan mengangkat ikhwan Jambi, yang kamu katakan sebagai orang yang tidak beradab. Bahkan kamu menjadi pemimpin orang yang tidak beradab bersama Salim, menjadi kanibal kehormatan saya.
 Kamulah penganyam anyaman fitnah, satu fitnah demi satu fitnah. Kamu dan semisalmu bebas seperti orang yang menancapkan paku-paku yang di perlukan, baik paku baru atau paku berkarat. Kamu mungkin bisa mencabut pakunya dengan mudah atau susah payah. Namun bekas paku masih tersisa. Lobangnya tetap ada dan telah berkarat. Meminta ma’af bagaikan mencabut paku –paku fitnah yang telah berkarat. Namun bekas lobang dan karatannya akan sulit di hilangkan selamanya.
      Setiap Abu fikron menasehatimu tentang Taufiq, kamu selalu menimpali, “ dari Ust Muh ja’far ya ? “. Kamu fikir semua manusia berwatak seperti kamu, tukang gibah, bongkar aib dan adu domba, tajassus serta suka mencari- cari fitnah dan lain sebagainya. Padahal saya tidak bicara apapun dengan beliau tentang Taufiq karena saya tidak mengenal Taufiq. Bahkan demi politik pencitraan terhadap Salim, kamu mentahkan semua nasehat beliau tentang prilaku Salim, kamu naikkan semboyan “ itu masalah pribadi bukan masalah syar’i “. Ibnul Qoyyim berkata : berkata sebagian salaf, sesungguhnya aku berbuat dosa kepada Allah Ta’ala, maka aku akan mengetahui akibat buruk perbuatan dosa tersebut pada prilaku istriku dan hewan tungganganku ( Ad da’ waddawa’ hal 82 ). Maka di tinjau jalan salaf, setiap Salim mengucapkan ucapan kotor, celaan, bongkar aib terhadap istrinya, maka itu adalah perbuatan dosanya kepada Allah Ta’ala. Betapa banyak bab fikih, dalil dalam Alquran dan sunnah tentang dalam rumah tangga ? Tidak kah kamu merenung istrinya minta cerai karena mengetahui bahkan korban perbuatan dan lisan kotor Salim selama ini ? Sementara menurut jalan iblis, itu semua bukan masalah syar’i tapi masalah pribadi.Tapi terhadap kehormatan pribadi para du’at maka kamu halalkan semua dosa- dosa lisan dan penyakit- penyakit hati.
     Wahai palagak pakar budi pekerti peremeh pelajara aqidah dan fiqh!
     Ketika Bpk Pitano berbicara ( pensiunan PNS ),  tanganmu mengarah ke mukanya, lalu kamu gerakkan jari- jarimu sambil berkata, “ kecilkan volume suara bapak “..berulang-ulang. Padahal Kamu menyaksikan lebih satu kali bahkan di malam makar, Taufiq teriak- teriak bentak- bentak saya, tunjuk- tunjuk- tunjuk tangan, mata melotot. Malah kamu senyum bahagia dan hati berbunga- bunga serta bangga dengan perbuatan Taufiq.
   Bahkan sifat ini adalah watak Salim sejak tahun pertama,jika di nasehati/di kritik balik menyerang,contoh:Salim mengundang temannya dari Solo da'i yayasan shofwa sururi untuk berdakwah di jambi tanpa seizin saya,padahal sudah saya nasehati dan saya krtik seluruh alasan Salim.Tapi Salim tetap melawan saya.sehingga temannya salim ketika di jambi melakukan percobaan pemerkosaan masuk ke kamar istri ikhwan,yang mana ikhwan itu ke mesjid shalat subuh.kemudian saya dan ikhwah mengusirnya dari jambi dan menuntut pertanggung jawaban Salim.Beginilah watak salim,semua keinginannya harus di jalankan tidak perduli itu bertentangan dengan aqidah,manhaj,adab dan akhlak.
  Tuduhan kesalahan saya ke 10 yang di bacakan Salim di depan umum di malam makar : list gaji di Tebing tinggi lebih kecil di bandingkan Muhammad Surur, tatkala Muhammad Ja’far memprotes, akhirnya di berhentikan ta’lim dari Tebing.
 Saya jawab : BAB INILAH SALIM RAJA GHIBAH, PENDUSTA DAN ADU DOMBA MUSUH DALAM SELIMUT DI KALANGAN MANUSIA.
      Malam itu saya sudah mengingkari namun, Taufiq berkumur- kumur kesana kemari megeluarkan caci maki dan kata-kata kotor. Ini bukti dusta, adu domba, akhlaq dan makar keji Salim. Musuh dalam selimut. Setelah Ust Abul Mundzir Dzulakmal pulang dari umroh sya’ban 1432 H, membawa fatwa Syaikh Muhammad bin Hadi, saya  masih mengisi ta’lim tetap di WKS Tebing tinggi- Jambi. Lalu pada ta’lim akhir Sya’ban, setelah ta’lim Abu Mujahid ( penanggung jawab ta’lim ) mengajak saya berbicara berdua dengan santun dan lemah lembut. Ustadz, apakah sudah dengar Fatwa Syaikh Muhammad Bin Hadi ? saya jawab,” iya sudah”. Mulai beliau bercerita bahwa Ust Dzulakmal menelpon ke Tebing dan menyuruh ikhwan semua untuk berhenti ta’lim dengan Ustadz, juga Ust Bukhori memperingatkan ikhwan WKS yang masih belajar dengan Ustadz jangan datang lagi ke pondoknya. Akhirnya kami semua kumpul, ternyata yang mau belajar dan tidak mau belajar dengan ustadz sama banyak. Kitapun tidak mau berselisih. Selama ini kitapun tidak ada perselisihan dengan ustadz...... Gimana Ustadz ? .........dst. saya jawab “ ya tidak apa-apa saya sadar dengan resiko. Sejak itu saya tidak mengisi ta’lim lagi sampai sekarang. Bahkan Beliau sempat telpon saya setelah itu, dan saya keraskan spekear Hp agar istri saya menjadi saksi. Abu Mujahid pun dengan santun dan lemah lembut mohon ma’af kepada saya karena fitnah Yaman kita berpisah....... dst.
 Adapun masalah list gaji, ini menunjukkan kebusukan anyir menyengat berulat hati Salim. Justru uang ( gaji ) trasportasi saya lebih banyak di bandingkan Muhammad Surur Sorolangun ( murid Ust luqman Ba’abduh ). Saya minta ma’af, terpaksa menulis nominal angka ini karena mulut kotor Salim.Saya mendapat 450.000 sebulan sementara Muhammad surur 400.000 sebulan. Itu saya baca sendiri ada laporan keuangan majlis ta’lim WKS yang selalu terselip di dinding Musholla. Bahkan setelah malam makar Taufiq, saya lebih satu kali bertanya ke Salim ? “ siapa yang memberi tahu kamu masalah ini ? Salim selalu jawab ikhwan.
 Saya bertanya siapa namanya ? Salim selalu jawab. “ yang penting ikhwan.Salim tidak berani menyebutkan nama, saya tidak tahu apa kepentingannya dari cerita dusta ini. Ataukah dia yang membuat dusta sendiri ? Tapi jika ada seseorang yang membuat cerita dusta ini dengan sengaja kepada Salim, biarlah Allah Ta’ala yang membalasnya. Dari sini tampak kekejian lisan Salim, dialah dahulu yang termasuk memberi masukan tentang fitnah Yaman, setelah saya ambil sikap sama dengannya, terjadilah kekeruhan, dia menjadi musuh dalam selimut, dia menikam saya dari belakang dan kampanye hitam terselubung, bahwa saya di berhentikan ta’lim di daerah- daerah karena akhlaq buruk bukan karena fitnah Yaman, lalu dia menaikkan citra pribadi dari segala macam sisi dan diikuti oleh ajudannya Abu Abdillah Ari Aryo. Sehingga jadilah figur Salim sebagai idola yang di ma’sumkan. Allahul musta’an.

TERBONGKAR MAKAR SALIM TENTANG SERTIFIKAT TANAH PONDOK
16. Beberapa waktu setelah saya serahkan satu sertifikat kepada abu faris yang di saksikan oleh Abu izhar dan salman ( baca kronologis no 14) , Ustman pariaman bercerita pada saya, bahwa pernah Salim mengadakan rapat umum di jambi, intinya memprovokasi seluruh ikhwan jambi berjama’ah ke rumah saya, untuk minta sertifikat tanah pondok. Kemudian ada yang mengusulkan jangan semuanya pergi ke rumah saya, untuk meminta sertifikat tanah. Apa kepentingan pribadi Salim minta sertifikat tanah ? Dari sini terbongkarlah makar Salim, ternyata Taufiq ketika malam makar dan eksekusi minta sertifikat tanah mesjid, perkara tersebut sudah di adakan rapat tertutup di belakang  saya.
ABU FARIS TAFSIRUN MENOLAK MENERIMA DAN MEMBAYAR REKENING LISTRIK DAN PDAM DENGAN ALASAN RUMAH TAHFIDZH AKAN DI KEMBALIKAN LAGI KE SAYA.
17. Ahad sore 7 April 2013 ( 26 jumadil awal 1434 H ) saya datang ke rumah Abu faris untuk menyerahkan kertas bukti pembayaran listrik dan PDAM rumah tahfidzh,selama ini saya yang membayarnya. karena mesjid dan rumah tahfidzh sudah saya serahkan ke Abu faris dan Salim sebagimana dalam surat pernyataan. Beliau menolak dengan alasan Salim akan mengemba likan lagi rumah Tahfidzh ke ustadz, karena ustadzlah yang merintis dari awal, dan Salim akan pindah dalam seminggu atau dua minggu ke warungnya di PAL 7, jadi ustadz yang membayar.
PERTEMUAN DI RUMAH ABU FIKRON SHOLAHUDDIN
18. Pada hari senen malam 13 mei 2013 ( 5 rajab 1434 H ),di adakan pertemuan di rumah Abu fikron dan sebagai perpisahan beliau mau pindah kerja di Jakarta, karena rabu pagi- pagi safar ke jakarta langsung masuk kerja. Saya datang bersama Abu Ajeng Suprianto,dan datang juga Abu Faris, Abu luqman dan Ari. Dan Salim ketika itu sedang di Jawa. Saya menyampaikan akan mengambil barang- barang perlengkapan di  rumah tahfidzh yang berasal dari masyara kat dan ikhwan /ummahat yang ta’lim dengan saya saja, karena ini tidak disebutkan dalam surat pernyataan, dan di antara mereka ada yang tidak ridho, jika di pakai Salim dkk, kemudian barang- barang yang di rumah saya yang merupakan fasilitas dari ikhwan dahulu tahun pertama, saya kembalikan semua. Kemudian Abu fikron menyatakan bahwa rukonya di percayakan agar saya tempati,dan jangan seorang ikhwan pun ikut campur, terserah ustad untuk apa ruko di pergunakan. Tedmond dan teralis mesjid di dalam ruko silahkan di ambil Abu Faris. Abu Luqman pun menyatakan silahkan ambil, apa saja yang mau di ambil di dalam rumah tahfidzh. Juga mengatakan rumah tahfidzh akan di rolling karena di samping ada orang stress... dst. Lalu saya dan Abu Ajeng pulang, tinggallah Abu Faris, Abu Luqman, dan Ari.
 ARI SANG DALANG KE 2 DAN PKS 5 (Provokator Ketahuan Suka/ Promotor otaK Sales/ Pengemando Kreator Sutradara/ PengoreK goSip / Penjilat Komplotan penduSta )  : MENSOSIALISASIKAN UCAPAN-UCAPAN UST ABU HAZIM MUHSIN
19. Selasa paginya saya ke rumah Abu fikron ambil kunci ruko. Kemudian terjadilah pembicaraan singkat, Abu fikron mengatakan semalam setelah kepulangan ustadz dan Abu Ajeng, terjadi pembicaraan lagi sampai jam 12 malam, di antaranya menasehati Ari “kamu di depan ustadz ramah, sopan santun tapi di belakang beliau, perumpamaanya kamu dengan Salim itu diam- diam menggeroyok menangkap ustadz, lalu kalian lepaskan seluruh pakaian beliau pada dauroh pertama Taufiq Hidayat,lalu pada dauroh kedua ust Abu Hazim kalian lepaskan celana dalam beliau, dan nanti dauroh ketiga kalian akan mengukur...............dst, saya paham modus operasi dan ilmu komunikasi....justru karena saya pintarlah Alhamdulillah saya bisa menjadi JM ( Jendral Manager ).(Dan masih banyak lagi nasehat-nasehat, kritikan dan mem bantah fitnah-fitnah Ari, Salim)  dari Abu fikron jazahullahu khoiro. Abu Fikron terpaksa ber bicara demikian karena melihat etika Ari, seakan menunjukkan Abu Fikron adalah orang bodoh membela kehormatan saya. Ini di sampaikan karena setelah kepulangan malam itu, Ari banyak bicara seolah-olah menasehati Abu fikron,  Ari mengatakan di antaranya” Antum jangan percaya seluruh ucapan ust. Muhammad ja’far karena di tubuh nya ada satu jin kafir... dst ..karena jin kafir itulah ust muhammad ja’far pergi ke dukun,......ini... dan.....itu....semua kesalahan....dst, yang semuanya  berasal dari ucapan- ucapan ust. Abu Hazim Muhsin  ketika bermajlis dengan ikhwan jambi waktu dauroh, selaku hakim kedua setelah Taufiq Hidayat. Di antaranya :
FITNAH KEJI NISTA UST ABU HAZIM MUHSIN KAIN KAFAN TERHADAP TULANG BELULANG SAYA :
1.    Ust Abu Hazim Muhsin membenarkan seluruh tuduhan- tuduhan Salim Ari dkk terhadap kehormatan saya, tanpa mericek dan bertanya kepada saya sebagai orang tertuduh. Boleh di ganti dengan ustadz lain dan merekom ust. Syarif alumni Dammaj yang berada d ponpes ust Bukhori Muara Enim SUMSEL. Dengan mengatakan hendaknya kalian memberikan uzur kepada ust muhammad ja’far karena dulu ketika belajar di Dammaj kesurupan terus.
2.    Di tubuhnya banyak sekali jin, sejak pulang dari Dammaj sampai sekarang masih ada satu jin kafir, dan fitnah terus beranak pinak, sehingga pondok tidak terbangun karena ada jin kafir.
3.    Muhammad Ja’far dulu  di dammaj, tidak mau saya ajak ruqyah lagi, penolakan untuk di ruqyah itu berasal dari jin kafir yang masih di badannya.
4.    Jin kafir itu berjanji akan menghancurkan diri muhammad ja’far dan keluarganya.
5.    Karena itulah ust muhammad ja’far tidak pantas mengajar dan memegang dakwah, saya ( Abu Hazim ) tidak menganjurkan kalian belajar kepada ust muhammad ja’far.
      Setelah saya banyak menerima berita tersebut baik dari kota jambi maupun  Tapah yang menyaksikan langsung ucapan Abu Hazim, bahkan di antara mereka( Ustman Pariaman), mengkritik Ust Abu Hazim Muhsin “ jika demikian sikap ustadz, kenapa dulu antum menyuruh  Ust muhammad ja’far mengisi dauroh ngawi? Ust Abu Hazim menjawab “... begini dan begitu....Maka saya langsung mericek ucapan-ucapan tersebut via sms kepada beliau, ada yang di jawab ada tidak di jawab. Ini sms- sms saya pada ust Abu Hazim Muhsin :
1)    Bismillah afwan ana mau tasabut pd antum.tlh smp berita pd ana ucpn antm thdp ana krn ucpn tsb menistakn ana baik dlm prckpn, via tlp maupn sms gelap :1/ ktka ikhwn mgadu pd antum perihal bhwa lain di mksd lain di pahami dll, antm mjwb pd mereka bhwa ana ( m Ja’far ) di dammaj ksurupan jin terus,ph hal antum blm tny pd ana apa yg mereka ktakan itu.2/smp skrng d tbuh ana msh bnyk jin, 9 jin di antarax jin kafir shng tidk jls mengucpkn Allah, dgn sebb ini pula ana tidak pantas bda’wah. 3/ Antum merekom Syarif yg mngjr d pondok Ust Bukhori plmbg utk mnjd ust di jmb 4/ muamalah seorang ust tdak bgus dan bnyk kslhan boleh di gnti. Terkirim 15:17:14- 20-05-2013
2).   Bismillah afwan ana mhn kjujurn antm krn skrng ini caci maki dn tahzirn trhdp ana skrang ini smw di sandarkn bersumber di lisan antum :
        1.    brrti apkh benr sms kmrn yg blm antm jwb? Bhwa sanya krn ksurupn terus di dammaj, m. Ja’far tdak pnts mmgang da’wah/ mngjar.
        2.    di lafadzh yg lain antm mengucapkan di tbuh m. Ja’far msh banyak jin.
        3.    tuluskh antm dlu menyuruh ana isi dauroh di ngwi dn bbrp kali mmnta ana mgntikn antm krn kelelahn saat di keritang, dn ucpn antum agr ana brsabar ttp mngjar wlaupun tiggl bbrp org. Smntara sikp antum di dpan dan di blkng ana berbeda yg di persakskn ikhwn jamb.
        4.    akibt ucpn antum itu mereka mencoba terus mnghasut org,agr jngn prcaya stiap ucpan m ja’far, krn di tbuh m. Ja’far masih banyk jin.
        5.    apkh antm tlh mbenarkan smw pgaduan ikhwn jamb krn alasn antum dulu ( m. Ja’far ) kesurupan d dammaj. Allahul musta’an.
                Terkirim 14: 40:42- 23-05-2013

3).   Barokallahu fiyk, brrti smw yg di persaksikn ikhwn jamb benar?................ ....terkirim 23-05-2013
Ini sms jawaban dari ust Abu hazim muhsin:
1.       ana blg dulu mmg trkena sihir, terakhir jin sdh sgt lemaah, ana blg ke ikhwah hendaknya kalian mmberi udzur kpd ust m. Ja’far .2) 9 jin ana tdk mgtkn. 3). Ana baru tanya ttg syarif ke ilyas plbmg jk istiqomah bs bantu di jambi dia blg brsm bukhori 4). Ana dak blg muamalah antm jelek. Diterima 15:33:29- 20-05-2013
Ana tdk prnh mentahdzir antum, allah yg lbh tahu,hrs ada bukti ttg tahdziran tdk hanya qiila waqoola.di terima 15:28:19- 23-05-2013.andaikan ana menahdzir, mk antm tdk akan brsm pergi ke kritang, 1mobil,1kamar,mkn sm2 knp? jk tahdziran itu bnr mk tdk akan brmanfaat.diterima 15:32:01 -23-05-2013.
Bahkan ketika saya menulis tulisan ini, masuk juga berita dari jalan- jalan lain tentang ucapan Ust Abu hazim Muhsin, yang semuanya mirip, sehingga saya yakin kebenaran berita tersebut.
      Dan fitnah Ust Abu Hazim ini terus beranak pinak, berimajinasi dan berkreasi baik dari Salim maupun dari selainnya, Ust Muh Ja’far di ganggu syaitan, karena gara- gara ada satu jin kafir di dalam tubuh nya, maka pembangunan pondok tersendat, tidak fasih berbicara, tidak fasih makhroj, tidak bisa menyebut nama Allah, tidak bisa membaca Al quran, terbata- bata dalam membaca Al quran, sakit gangguan kejiwaan akibat gangguan makhluq jin tersebut, di sarankan untuk kembali ke Yaman untuk berobat di yaman, Ust Muh Ja’jar tidak bersedia kembali ke yaman padahal murid- muridnya siap membiayai keberangkatan beliau ke Yaman, ta’lim yang di ajarkan melenceng sehingga di tinggalkan murid- muridnya dan di sarankan tidak belajar, bahkan ikhwan Jambi sudah menasehati  berkali- kali untuk berobat ke Yaman dengan di biayai ikhwan jambi, setelah sembuh baru kembali mengajar, tetapi Ust Muhammad  Ja’far  tidak mau terus. Wal ‘iyazubillah. Fitnah beranak pinak ini dari adik Farid dari Ahmad Farid Abu Nailah.. tinggal kejujuran Ahmad Farid dari mana ia dapatkan, mana bukti ?......tidak fasih berbicara sehingga pernah sekali mengisi ta’lim di markaz hizbi di kota Jambi banyak yang komentar lebih baik baca buku sendiri sehingga tidak di undang lagi.....dst dari Azmi abu ja’far dari Abu Siddiq Aceh mertua Salim..... tinggal kejujuran mertua Salim dari mana sumber? Demikian juga Ummu Ja’far istri Azmi aceh menyebarkan di kalangan wanita sampai ke Jawa “ bahwa Ust Muh ja’far kena gangguan jin, membaca Alquran ngawur.......... .............dst”. Wagiman mengatakan kepada bpk Pitono : Ust Muh Ja’far ada kesalahan...ini..itu... bahkan ada jin kafir di badannya, bahkan ada dua pengurus jama’ah yang ta’lim di mesjid istiqomah kasang ( yayasan As sunnah ) menanyakan...ini...itu... bahkan mempertanyakan tentang jin kafir di dalam badan saya kepada bpk Pitono.. Demikian juga Anggun mantan istri Salim pun mendengar pembicaraan ini di antara ummahat yang ta’lim di yayasan Imam Bukhori. Jeri Abu Sulaiman Bengkulu ikut menyebarkan ucapan Abu Hazim tentang jin kafir , demikian juga ucapan Ummu Izhar istri Redi Sugiri Purwodadi. Demikian juga Abu Faris ikut menyebar ucapan Abu Hazim ini via sms. Allahul musta’an. Kepada Allah lah saya memohon dan berlindung dari gangguan syaitan terkutuk. Semoga ALLAH ta’ala melindungi saya dan keluarga saya dari fitnah keji ini.Ini menunjukkan pembicaraan Abu Hazim dengan ikhwan Jambi sebelum bertemu dengan saya ( sebagaimana kronologis ) lebih di hafal dan menyebar di kalangan manusia di bandingkan tentang tema dauroh Abu Hazim cara menghafal Alquran.
Hanya kepada Allah Ta’ala saya tempat mengadu. Sungguh lisan Ust Abu Hazim, Salim, Taufiq,  Ari, Dzul Fadhli, Abu izhar, Abu Faris, Abu luqman, Ummu Faris, Ummu Ja’far Langsa Aceh, Ummu luqman ( adik Ust Banani JATENG ) dkk makar untuk menghancurkan saya, pembunuhan karakter dari segala sisi.
                kesimpulan aqidah dan tauhid Ust. Abu Hazim Muhsin adalah :
1.   Jika mengalah dalam pembicaraan, berarti Abu Hazim mengetahui sebagian perkara ghoib  yaitu dalam alam jin, berarti di matanya ada jin, sehingga keberadaan jin bukan lagi tersembunyi atau tertutup tapi tampak terang jelas.
 2.             Meniru karomah sufi dan perdukunan serta para normal.
 3.   Memfitnah seseorang yang tidak mau di ruqyah oleh Abu Hazim, karena di sebabkan jin kafir di dalam tubuhnya, padahal pasien Alhamdulillah bisa ruqyah mandiri untuk mendapatkan kesembuhan dan mengharapkan pahala sabar serta syurga seperti hadits
 4.  Bisa memastikan jumlah jin dan agama jin tersebut di tubuh manusia tanpa meruqyahnya.
 5.   Mampu menerawang Jin pada tubuh manusia dari Magetan lintas pulau dan laut sampai ke Sumatra bahkan memastikan jumlah jin dan agama jin tersebut, padahal belum bertemu dengan pasien tersebut atau tidak ada meruqyahnya.
 6.   Menjadikan manusia merasa fakir dengan ruqyahnya Abu hazim.
 7.   Menggiring ummat bahwa Jin bisa keluar dari tubuh seseorang karena pribadi Abu Hazim    yang meruqyah.
 8.   Terang- terangan berdusta, tipu daya dan pengkaburan di depan manusia.
 9.   Mencela, menghina dan mencaci musibah yang menimpa seorang muslim, dan korban musibah tersebut yang merupakan sudah taqdir Allah sebelum ia di ciptakan. Serta diam, membenarkan dan menyanjung dosa- dosa dan para pelakunya.
11.  Memuja muji ucapan syaitan, membenarkan dan menjadikannya sebagai pegangan hidup dan menjadi penafsir ucapan syaithan tersebut.
12. Menganggap orang yang pernah kena musibah sihir senantiasa banyak melakukan aib, dosa- dosa dan banyak kekurangan/ kelemahan di masa yang akan datang, walaupun orang tersebut dengan izin Allah Ta’ala sudah sembuh.
13. Abu Hazim meniru aqidah orang kafir yang mencaci maki Rasulullah Shallallahu’alai
         wasallam pernah kena sihir sehingga menjadi celaan pada dakwah dan risalahnya. Dan sekarang mencaci maki manusia kena musibah sihir sehingga menjadi celaan pada dakwahnya dan membuat kaedah baru, bahwa orang yang pernah kena sihir walaupun sudah sembuh dengan izin Allah Ta’ala tidak boleh belajar kepadanya atau di ambil ilmunya.
14. pencetus syari’at baru dalam islam bahwa ghibah harom adalah tahaduts bin ni’mah ( membincangkan ni’mat Allah ) dan mempopulerkannya di depan manusia.
15. Menghukumi dzhohir seseorang dengan ucapan jin kafir
16. Bermuka dua, lain muka lain di belakang, di depan menampakkan akhlaq baik bagaikan teman dekat, pemerhati dan sayang, di belakang kampanye hitam, pembunuhan karakter, penikam bisa beracun dan kanibal kehormatan manusia.
17.  Menyebarkan jalan- jalan Iblis
18. Menyelisihi ushul- ushul aqidah ahlus sunnah
19. Wala’ barro’ yang sempit
20. menanam bibit- bibit ciri- ciri hizbiyyah
21. Menyembunyikan ilmu untuk mendapatkan kepimpinan dan kepentingan duniawi. Ini merupakan sifat penjual ayat- ayat Allah/ agama sebagai dalam tafsir Ibnu Katsir dalan surat Albaqoroh ayat 41.
Insya Allah saya akan membuat komentar dan catatan untuk Ust Abu Hazim Muhsin dalam bab khusus seperti  
1. Nasehat untuk praktisi terawangan alam jin eyang Abu Hazim Muhsin, Salim, Ari dan semisalnya.
2. Nasehat untuk praktisi  ruqyah Eyang Abu Hazim dan semisalnya .3. Nasehat untuk mantan praktisi ilmu kesaktian/ ilmu hitam Salim Boyolali dan semisalnya. 
            


ABU FARIS DAN ABU LUQMAN MINTA KUNCI ABU FIKRON
20.  Abu faris dan Abu luqman ke rumah saya ,minta kunci ruko abu fikron karena mau ambil tedmond dan teralis mesjid. Kemudian saya menanyakan kepada mereka berdua” bagaimana dengan rekening listrik dan PDAM, kenapa belum di bayar bulan kemarin? Abu Luqman jawab lupa. Saya ceritakan “sudah ada yang mau menerima rolling kontarakan tahfidzh dari karyawan pizza hut”. Abu luqman jawab ”kata Salim jangan dulu, karena di warung salim ada tamu dari Batu raja- Sumsel numpang nginap”. 

PENGEMBALIAN RUMAH TAHFIDZH DI UNDUR SETELAH DAUROH UST ABU HAZIM
21. Waktu ta’lim di tapah, Ustman pariaman mengatakan kepada saya ”kata Salim, rumah tahfidzh nanti dikembalikan ke ust muhammad ja’far setelah dauroh ust abu hazim muhsin,agar ikhwan ada tempat nginap”.

PUJIAN SAYA KEPADA UST ABU HAZIM MUHSIN PADA ABU FIKRON
 22. Sebelum kedatangan ust Abu Hazim, saya sempat memuji Ust Abu hazim pada Abu fikron, berkaitan tersebarnya berita rencana dauroh beliau, saya katakan “ust Abu Hazim ‘alim sepuluh tahun belajar di Dammaj, insya Allah adil dan bijak jika ada yang mengadu ngadu sepihak. (kenyataannya???)

UST. ABU HAZIM MUHSIN DATANG KE KOTA JAMBI
23. Pada hari jum’at tanggal 3 Mei 2013/ 22 jumadil akhir 1434, Ustadz Abu Hazim Muhsin datang ke Jambi. Sebelum datang Usman Pariaman menelpon saya, “membawa orang Jambi sudah nelpon ke Abu Hazim mengadukan antum sama seperti ke Taufiq Hidayat dan mereka berencana mengulangi sidang lagi karena tidak puas karena antum banyak diam didepan Taufiq pada malam itu, maka antum siap-siap jawab semua ucapan mereka”. Saya berbaik prasangka dengan Ustadz Abu Hazim sebagai orang yang alim bijak santun, sopan dan berakal

SAYA MENGAJAK UST ABU HAZIM MUHSIN SARAPAN PAGI DI RUMAH SAYA
24. Pada sabtu pagi setelah syuruq 4 mei 2013/ 23 jumadil akhir 1434, Saya mendatangi rumah tahfidzh dan mengundang Ust. Abu hazim sarapan pagi di rumah saya, terjadilah percakapan singkat, beliau dengan ramah, sopan santun memuji saya, bagus sudah sabar menghadapi fitnah,tuduhan dan caci maki Salim, banyak diam tidak membalas caci maki.....dst. Lalu menanyakan berapa murid dewasa dan anak- anak yang masih mengaji di kota jambi? dan memotivasi saya untuk terus sabar mengajar....dst.Subhanallah, di depan muka saya, Ust. Abu Hazim menampilkan diri sebagai  teman yang mencintai dan saudara.
SAYA IKUT MENDAMPINGI UST ABU HAZIM DAUROH DI DS KERITANG INDRAGIRI HULU RIAU : TERBONGKARLAH MAKAR, DUSTA ADU DOMBA TAUFIQ DAN TUJUAN TAUFIQ KE JAMBI SEBENARNYA.
25. Pada ahad sore 5 mei 2013/ 24 jumadil akhir 1434, kami meninggalkan tahfidzh  sebelum sholat ashar. Saya sengaja mendampingi beliau isi ta’lim di Ds kritang Indra giri Hulu Riau, sekalian ricek, segala ucapan Taufiq yang mengatas namakan Ust Sa’ad Kritang. Belakangan saya mengetahui dari si fulan, Salim ketika itu tidak menyetujui saya ikut ke kritang dengan alasan mobil penuh dengan barang dagangan Salim. Maka ketika waktu istirahat dari daurah Abu Hazim, Saya sengaja didepan muka Abu Hazim sebagai saksi membuka pembicaraan menanyakan beberapa hal kepada beliau pertama, apakah betul antum ada mengatakan “ kenapa Ust Muhammad ja’far mengirim mobil rongsokan ke Dabo? kedua apakah betul antum duduk dari pagi sampai sore ketika tujuh tahun yang lalu isi daurah di rengat Riau, antum tidak paham apa yang saya terjemahkan dan saya terangkan padahal antum dari pesantren? ketiga apakah ada dari peserta daurah berkomentar ta’lim saya tidak bisa dipahami?,maka Ustads Sa’ad tersenyum dan tertawa menjawab 1. Saya tidak tahu menahu, tentang hubungan bisnis komisi mobil,pengiriman mobil ke Dabo dan saya tidak pernah berbicara dengan taufiq hidayat masalah itu.....dst ke2. Saya tidak pernah mengata kan kepada Taufiq bahwa Saya tidak paham apa yang diterjemahkan Ustadz Ja’far ketika Dauroh direngat dulu.... Ke3 .Memang ada Taufiq Hidayat bertanya kepada Saya? Apa kritikan Ikhwan terhadap Dauroh Ustadz Muh Ja’far dulu ? maka saya jawab “ada yang masih kurang paham dalam penjelasan Asma’ wa Sifat” karena agak cepat sedikit dan mereka betul betul masih awam, baru ngaji, saya jawab ini menunjukkan lagi kedustaan,cari-cari kesalahan dan fitnah Taufiq, sampai safar ke Riau bahkan sampai membuat dusta fitnah atas nama Ust Sa’ad dan ikhwan rengat , lalu saya juga membuka pembicaraan didepan mereka berdua Ust Sa’ad dan Ust Abu Hazim bahwa Taufiq menuduh saya berakidah Sufi, karena menta’birkan mimpi. Padahal sudah saya terangkan prinsip Ahlus sunnah dalam masalah mimpi adalah sebatas kabar gembira atau peringatan bagi seorang muslim, sementara menurut sufi, mimpi di jadi kan jalan untuk menambah syari’at.
Bahkan di buku Mukhtashor Bayan dari Dammaj yang pernah dipinjamkan oleh Abdus Salam selensen Riau, didalamnya dimasukkan Bab Ta’bir Mimpi. Di dalamnya bahkan disebutkan mimpi-mimpi Thulab Dammaj berkaitan dengan Fitnah Syaikh Abdurahman Al-Adni. Kemudian Ust Abu Sa’ad bertanya kepada Abu Hazim “apakah pantas Ust Muhammad Ja’far dijatuhkan didepan umum hanya pembicaraan-pembicaraan seperti ini”?. Ust Abu Hazim hanya diam dan minta No HP Fauzi Dabo dan mericek Langsung.
Saya sengaja membuka pembicaraan, agar Ust Abu hazim mau membuka pembicaraan di depan saya, apa saja tuduhan Taufiq, Salim, Ari dkk yang beliau terima dan saya akan jawab dengan suasana yang santai dan tenang bukan seperti suasana di depan Taufiq. Dan jika saya salah dan menyimpang, Ust Abu hazim bisa menyebutkan sisi kesalahan secara ilmiah dan menasehati saya agar saya kembali ke jalan yang benar.Namun sayang seribu sayang, Ust Abu Hazim justru memuji saya, telah sabar dan banyak diam menghadapi caci maki, fitnah  dan tuduhan mereka. Jika Ust Abu hazim berkata demikian, berarti beliau telah mengakui bahwa Salim , Ari dkk adalah mencaci, memfitnah dan menuduh, kenapa Ust Abu Hazim tidak menegur, membantah, mereka ? justru menambah fitnah di atas fitnah pelengkap kekejian dan kenistaan.Bahkan Ust Abu hazim banyak curhat dan cerita perseteruaannya dengan seterunya Ust Abu Turob dan prilaku Du’at yang di sekelilingnya. Kemudian setelah menyebutkan banyak kesalahan ust Abu Turob seterunya, terakhir Ust Abu Hazim berkata” lalu dia saya sikat, maka buyarlah murid- muridnya, barulah saya tersadar dan tersentak, ternyata Taufiq hidayat dan Salim adalah kaki tangan penyambung lidah Ust Abu Hazim, dalam menyikat Ust Abu Turob, karena yang sudah populer Taufiq lah yang menjadi mandor lapangan penyikat ust Abu Turob dan Salim ikut terlibat. Ketika Ust Abu Hazim tidak ada, Ust Sa’ad berkata kepada Saya “Ustadz, ketika Taufiq disini dulu, sempat berkata kepada Saya bahwa ia setelah pulang dari dauroh kritang, akan safar kesungai lilin untuk memberhentikan antum ta’lim disana karena Ustadz Muhammad Ja’far punya penyimpangan dan ia(Taufiq)lah yang dulu merekom antum isi ta’lim di Sei lilin.
Allahul musta’an.. Wahai Taufiq Hidayat dan Salim dkk terbongkarlah makar kalian , bahwasanya Taufiq datang ke Jambi sebenarnya bukan untuk dauroh,namun hanya sekedar hiasan dan kedok, tapi pada hakikatnya untuk memberhentikan saya. Dari sini tampak ada hubungan semua kejadian dijambi,pengakuan Ustadz Sa’ad  kritang dan persaksian Abu Umar Bambang Sei lilin.(baca kronologis ).

NASEHAT- NASEHAT UST ABU HAZIM KEPADA SAYA DI KRITANG RIAU
26.  Di sela- sela waktu istirahat, dalam kamar, saya hanya berdua dengan Ust Abu hazim, banyak terjadi percakapan, beliau sopan, ramah santun,menunjukkan kepedulian pada saya, memberikan nasehat...ini dan itu.... memuji saya telah sabar, banyak diam dan memotivasi terus mengajar dan berdakwah dari yang tersisa di kota jambi lalu memberikan saya saran agar duduk belajar dengan Salim, menjadikannya sebagai ustadz saya, agar jama’ah saya yang di bawa pergi Salim kembali simpatik kepada saya. Saya bertanya kepada beliau dengan keheranan” saya belajar dengan Salim materi apa? Salim saja belajar durusul lughoh pada saya, dan antum lihat nggak?di rumah Tahfizh, hanya buku- buku bahasa indonesia itupun tentang bekam dan kesehatan? Ust Abu Hazim hanya senyum tertawa.
Dan sayapun paham tentang bekam karena sudah sering mempraktekkan terhadap istri sendi ri,dan orang awam yang pernah minta tolong di bekam.Karena saya persaksikan Ust Abu Hazim di depan saya baik, ramah, sopan santun, halus lembut,tampak ada kepedulian pada saya, walaupun saya tidak setuju dengan nasehatnya yaitu duduk belajar dengan Salim sebagai ustadz, dan juga tidak ada membuka pembicaran tuduhan Taufiq dan Salim pada saya, kemudian saya mengajukan soal, yaitu ada satu orang utusan dari jama’ah mesjid istqomah jambi ( orang-orang yang lari dari jama’ah Ust Abu Salma lc , tapi masih satu manhaj dalam menyikapi yayasan ihya turost dan lain-lain), yang datang ketika dauroh Ust Abu Hazim, mereka mengaku tidak di bawah naungan yayasan As sunnah dr. Ahmadi. Mereka ini minta kesediaan saya mengisi di mesjid tersebut ( milik Muhammadiyah ), yang datang juga dari masyarakat sekitar. Saya menolak, karena mereka yang menjadi panitia dan tempat di mesjid tersebut. Jama’ah yang lari dari Ust Abu salma lc, membuat ta’lim rutin bulanan di mesjid ini. Saya menyarankan jika ingin ta’lim datang ke ta’ ’lim rutin saya di mesji Nurdin Hasanah, atau ta’lim di mesjid lain. Utusan tersebut tidak mau, kecuali ta’lim di laksanakan di mesjid Istiqomah kasang. Ust Abu Hazim menasehati saya “untuk menerima, dan mengajar kitab fiqh bulughul maram syarh Sykh Muhammad hizam, lalu menceritakan prestasi dan cara adiknya Ust Muslih mengajar buku beliau dan alhamdulillah orang awam banyak datang, “tidak masalah dalam sisi manhaj dakwah dan tidak usah di perdulikan fitnah Salim dkk”. Saya kembalikan mempertanyakan sisi manhaj dakwah,  Ust Abu Abu Hazim kembali mengulang – ngulang tidak masalah mengisi kajian tetap di mesjid tersebut, walau pun mereka  panitianya dan tempat mereka rutin ta’lim walaupun mesjid bukan milik mereka.

SAYA MEMBATALKAN TAWARAN TA’LIM TETAP DI MESJID ISTIQOMAH KASANG
26. Selasa sore tgl 7-5-2013, datang lagi utusan jama’ah kasang tersebut, beruluk salam bujuk rayu agar saya ngisi ta’lim tetap, tapi tetap saya tidak mau, jika mau ta’lim datang saja ke mesjid Nurdin hasanah, atau di mesjid lain selain Istiqomah kasang, mereka tetap bersikukuh ta’lim di mesjid Istiqomah. Esok lusanya ( setelah ashar ) datang lagi utusan beberapa orang, kembali ngajak ke Istiqomah. Karena syubhat- syubhat nasehat ust Abu Hazim masih teringat terus, sempat saya menerima, di mulai senen depan tgl 13 mei 2013. Setelah magrib saya berfikir lagi bahwasanya ini bertolak belakang dengan manhaj dan kemudian saya sadar,bahwa ucapan dan sikap Ust Abu Hazim lain di muka dan lain di belakang,setelah menerima kabar tentang ucapan Abu hazim terhadap saya. Sudah tampak terang kekejian watak dan kerusakan tauhid uluhiyah nya, saya kuatir ini jebakan untuk memfitnah saya. Setelah merenung sikap asal saya tentang ta’lim di mesjid Istiqomah dan perbuatan Ust Abu Hazim di belakang saya, maka setelah isya’ saya membatalkan rencana tersebut via sms kepada juru bicara utusan mesjid istiqomah. Dan utusan tersebut juga membalas sms saya.

KUNCI RUKO ABU FIKRON DI SANDERA ABU FARIS
27.  Senen 3-6- 2013( 24 Rajab 1434 H ) saya sms Abu Faris menanyakan kapan diserahkan kunci ruko abu fikron shalahudin karena saya mau persiapan pindah. Lalu Abu faris membalas sms “Afwan tunggu kpn ust mau serahkan sertifikat tnh” diterima :09:00:07 tanggal 04-06-2013.
     Saya balas sms beliau:”Bismillah.Subhanallah...knp bpk sprti itu?kunci ruko mlik Abu fikron bkn mlik prbdi bpk maupun ikhwan, bkn mlik saya. Adapun 2srtifkat tnh itu bkn mlik prbdi saya, bkn bpk atopun bkn milik prbdi ikhwn yg brsama bpk. Sertifikat sdh saya titip pd Abu Ajeng agr ada saksi.Silahkan bpk ambil ke sana brsama Salim, Ari, Abu luqman dan Zulfadhli agar mereka smw mnyaksikn.(Terkirim;09:11:29 tgl:04-06-2013).
Saya segera menelpon Abu Ajeng Supriyanto PNS Kehutanan karena dua sertifikat tanah pondok saya titipkan kepada beliau, mohon dibuat surat bukti penyerahan dan membawa saksi yaitu, Abu Faris, Salim, Ari, Dzulfadli dan Abu Lukman), Saya anggap orang-orang ini semua ujung tombak fitnah Salim Taufiq, termasuk juga Abu izhar, namun karena beliau menetap di trans, cukup yang dari Jambi kota saja. Kemudian pada siang hari saya dapat sms dari Dzulfadli yang berisi ”Afwan, antm tdk pny hak mengatur kami, dn kami tdk mngkuti prturan antm..dn tdk prlu tnd tngan ato saksi,srtifikat itu pny dkwah bkn pny antm..kmi btuh srtifikat,mka nnt kami ambil d tmpt pak ajeng,klo antm btuh knci ruko,antm ambil sndri k rmh pak tafsirun,sklian bk s.muslim. Pengirim:Zulfadhli dede diterima:14:39:37 04-06-2013
Atas SMS Dzul fadhli tersebut saya jawab dalam bab khusus.
      Saya sengaja mohon kepada Abu Ajeng Supriyanto, untuk di buatkan surat bukti penyerahan dan tanda tangan para saksi, agar jangan terulangi kejadian busuk prasangka anyir menyengat berulat khianat komisi mobil, bagaima jika suatu hari Salim Ari dkk membuat kedustaan, bahwa saya tidak ada menyerahkan sertifikat ? sementara Ari Aryo telah menaikkan slogan “jangan percaya ucapan apapun Ust Muhammad Ja’far karena di tubuhnya ada Jin kafir “. Saya mengalah dan menyerahkan lagi 2 sertifikat tanah,karena terpojok dan terpaksa karena kunci ruko Abu Fikron di tahan oleh Abu Faris. Terbuktilah Abu Faris, Abu Izhar dan Abu Addin Salman telah berdusta dan menipu saya, meminta sertifikat tanah dekat qiblat mesjid dengan tujuan melihat batas tanah, karena akan segera membangun, ternyata mereka merampasnya. Saya adalah korban dusta, tipu daya dan tipu muslihat dalam menyerahkan sertifikat yang pertama. Allahu musta’an.
INILAH LEGALITAS DAN FORMALITAS DALAM BERMUA’MALAH.
Saya Jawab: penyerahan sertifikat tanah ini masalah penting, berharga perlu ada saksi dan bukti surat penyerahan.  Ini bukti premanitas makar Salim,Taufik,Tafsirun  karena justru sms Dzul fadhli,ini bertentangan dengan hadits Rasulullah sebagaimana dalam kitab umdatul ahkam bab syurut al bai’: hukum asal syarat adalah sah dan syarat- syarat tersebut harus di penuhi oleh pihak yang di minta karena nabi Shallallahu ‘alaihi wa’ala alihi wa sallam bersab  da : Artinya : kaum muslimin berada di atas syarat- syarat mereka , kecuali syarat yang meng halalkan perkara yang haram atau mengharamkan yang halal. Hadist ke 267 dari ‘aisyah rodhiallahu ‘anha tentang kisah pemerdekaan budak Barirah. Syaikh Abdullah Alu Bassaam dalam taisirul allam, menyebutkan ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : kedua : sesungguh  nya hukum asal akad dan syarat adalah boleh dan sah, tidak ada yang di haromkan, tidak ada
 yang batal kecuali yang di tunjukkan oleh syariat tentang keharoman dan kebatilannya, baik berdasarkan nash atau qiyas. Mayoritas pernyataan Imam ahmad yang teriwayatkan dari beliau mengikuti pendapat ini, demikian pula Imam Malik juga sejalan dengan beliau. Namun Imam Ahmad lebih banyak membenarkan sejumlah syarat dari pada imam malik. Mayoritas  akad atau syarat yang di nyatakan sah oleh imam ahmad di tetapkan berdasar dalil khusus dari riwayat atau qiyas dan tidak menyelisihi konsekuensi akad ketika berupa syarat, atau tidak di nyatakan dalam nash. Sampai pula kepada imam ahmad sejumlah riwayat dari nabi Shallallahu’alaihi wasallam dan para sahabat yang tidak di peroleh oleh para imam selain beliau yang telah menyatakan kekhususan tersebut. Di dalam Alquran dan as sunnah telah terdapat perintah untuk memenuhi perjanjian,ikatan,syarat,akad serta menjalankan dan men jaga amanah. Apabila bentuk pemenuhan dan menjaga perjanjian adalah perkara yang di perintahkan, maka di ketahui bahwa hukum asal akad- akad dan syarat- syarat adalah sah, karena tidak ada artinya pengesahan ini kecuali apabila padanya terwujud pengaruh dan tercapai maksudnya. Sedangkan maksud di adakannya akad adalah pelaksanaan atau pemenuhan itu sendiri. Abu daud meriwayatkan dari Abu hurairoh rodhiallahu ‘anhu, ia ber kata : Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa ‘ala alihi wasallam bersabda: Artinya : perjanjian kese pakatan antar muslimin adalah di bolehkan kecuali perjanjian yang menghalalkan sesuatu yang di haramkan atau mengharamkan sesuatu yang di halalkan. Dan kaum muslimin berada di atas syarat- syarat mereka. At tirmidzi berkata : hadist ini adalah hasan shahih.
      Oleh karena itu sangat penting melegalkan usaha atau mu’amalah dengan kesepakatan- kesepakatan, saksi dan alat bukti yang sah untuk menghindari keserakahan, kekotoran yang banyak menguasai hati manusia. Suatu hari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa’ala alihi wasallam membeli seekor kuda dari seorang badui. Setelah transaksi di sepakati, beliau meminta pen jual tersebut ( orang badui) mengikutinya untuk menerima pembayaran.Beliau Shallallahu ‘alaihi wa’ala alihi wasallam berjalan agak cepat, sedangkan orang badui tersebut berjalan lambat di belakang beliau, sebagian shahabat menghampiri Badui tersebut dan menawar kudanya. Mereka tidak tahu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa’ala alihi wasallam telah mem beli kudanya. Tiba- tiba orang badui tadi berteriak memanggil Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam, apakah engkau jadi membeli kudaku ini ? bila tidak, aku akan menjualnya kepada orang lain. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam berhenti berjalan dan bersabda, “ bukankah aku telah membeli kuda mu itu ? orang badui menjawab, “ tidak, sung guh demi Allah, aku belum menjualnya kepadamu. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa’ala alihi wa sallam kembali menyakinkannaya dan berkata, “benar aku sungguh telah membelinya darimu Orang badui tersebut, tetap saja tidak mau mengakui, dan malah berkata,” datang kan saksi”. Spontan khuzaimah bin Tsabit bangkit dan berkata,” aku bersaksi bahwa engkau telah menjual kudamu pada beliau. ( HR. Abu dawud 3607 ).
      Dari hadist ini, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam hampir menjadi korban mua’malah yang tidak baik, maka bagaimana dengan zaman sekarang?. Demikian juga Firman Allah Ta’ala surat Al baqoroh 282, ayat yang panjang, menjelaskan kepada kita betapa penting arti legali tas dan persaksian dalam kegiatan mu’alamah. Walaupun demikian di tinjau dalam sudut pandang fikih tidaklah wajib, hanya mustahab (di anjurkan). Tidak berdosa jika tidak ada lega litas dan persaksian, namun jika ada kelupaan manusiawi, apalagi ada kesengajaan unsur keserakahan dan kejahatan maka resiko tanggung sendiri.
Sementara Dzul fadhli sudah menunjukkan keserakahan,kejahatan, ambisi dan kebusukan anyir menyengat berulat dalam mu’amalah, sehingga saya di fitnah khianat komisi mobil, ( baca judul di atas ).


PERBEDAAN ANTARA NAMIMAH DENGAN MENASEHATI ATAU MEMPERINGATKAN
      Demikian juga Abu Faris sebagai orang yang di tuakan tidak punya malu apalagi orang yang di bawah umurnya, bersama melakukan semua makar ini pada saya. Padahal Abu Fikron Sholahuddin sudah menasehati Abu Faris sebelum dauroh taufiq tentang gerak gerik Salim. Wahai Abu Faris dan Abu luqman, apakah kalian memfitnah Abu fikron juga, demi melindungi kejahatan Salim, lalu mengatakan Abu fikron ada mengghibahi Salim ? jika di katakan Abu fikron berbuat ghibahi Salim, maka ghibah di perbolehkan terhadap pelaku dosa terang- terangan dan menasehati kaum muslimin terhadap sebuah kejahatan. Ini menunjukkan kalian tidak bisa membedakan mana ghibah harom dan mana ghibah yang di perbolehkan sebagai mana di terangkan ulama. Mana namimah ( adu domba ), ( memindahkan ucapan seseorang kepada orang lain untuk membuat permusuhan di antara keduanya dan manusia ), dengan memberitahu, menasehati kejahatan yang akan di lakukan. Sebagaimana kisah Nabi Musa ‘alaihissalam dalam Al quran surat Al Qhosos ayat 20- 21 :. Firman Allah Ta’ala :
وجاء رجل من أقصى المدينة يسعى قال يا موسى إن الملأ يأتمرون بك ليقتلوك فاخرج إني لك من الناصحين
فخرج منها خائفا يترقب قال رب نجني من القوم الظالمين
Artinya : Dan datanglah seorang laki- laki dari ujung kota berlari kecil, lalu berkata wahai Musa sesungguhnya para pembesar negeri sudah berunding tentang kamu untuk membunuh engkau, keluarlah segera ( dari kota ini ) sungguh aku benar- benar menasehati engkau, lalu keluarlah Musa dari kota tersebut dengan rasa cemas yang menggiringnya, Musa berkata wahai Robbku selamatkanlah aku dari orang- orang dholim.
Berkata Syaikh As- sa’di tentang tafsir ayat- ayat ini : bahwasanya pemberitahuan seseorang kepada saudaranya tentang ucapan- ucapan terhadap pribadinya, atas sisi memperingatkan nya akan keburukan (kejahatan ) yang akan terjadi pada dirinya, hal itu bukan namimah ( adu domba ) bahkan wajib ( memberitahu ) sebagaimana laki- laki itu memberitahu kepada NabiMusa sebagai nasehat dan peringatan baginya. Selesai.
       Abu Faris di nasehati justru malah membuat kedustaan namimah, dengan memotong pembicaraan dan pertanyaan antara saya dengan Abu faris. Agar mematik ketersinggungan Abu fikron untuk menjauhi saya. Wahai Salim, Ari, Abu Luqman, Abu Faris, Abu Izhar dkk ! renungkan ayat- ayat tersebut, apakah kalian akan menganggap laki- laki yang memberi beri ta kepada Nabi Musa tersebut, telah mengghibahi harom pembesar- pembesar negeri atau membongkar aib pembesar- pembesar negeri tersebut ? justru kalian bukan hanya menyem bunyikan kejahatan Salim bahkan bersekongkol berbuat kejahatan kepada saya dengan mengadakan perundingan dan rapat di belakang saya. Jusru perbuatan kalianlah  ghibah harom dan BUSER ( buru sergap ) aib- aib manusia yang di bingkai dan di bungkus dengan bahasa manis indah menawan memikat dan berasumsi baik serta pencipta istilah penyedap rasa memakan daging kehormatan manusia inilah ( JIL ) jalan iblis yang kalian tempuh.
     Di sisi lain dengan pengecutnya Salim, Abu Luqman, Ari dan Dzul Fadhli dalam melakukan legalitas  formalitas dan persaksian dalam penyrahan sertifikat tanah ini, menunjukkan mereka memiliki mental-mental perusuh, pemfitnah, menikam bisa dari belakang, berani berbuat, banci bertanggung jawab. Jadi wajar saja, saya khawatir ada fitnah baru ke depan, sertifikat belum saya serahkan. Maka sebuah keharusan ada saksi dan surat penyerahan.
SMS Dzulfadhli dengan PDOD ( percaya diri over dosis ) di depan Abu Ajeng mengatakan tidak ada syar’inya tanda tangan, saksi. Ini menunjukkan kebodohannya dalam syar’i, baru  3 atau 4 tahun ikut ta’lim umum, tapi sudah merasa sudah alim dan sok alim. Dan melupakan prilaku nya selama ini. Wahai Dzul fadhli bukankah kamu juga membeli tanah kaplingan ? kenapa ka mu terima legalitas  kwitansi bukti pembayaran ? kamu juga ikut andil mu’amalah jual beli mobil untuk Fauzi Dabo KEPRI, kamu menyaksikan ada legalitas kwitansi jual beli mobil terse but dan telah ikut menikmati uang komisi tersebut, jika mengambil kaedah kamu tidak syar’i, tanda tangan, surat penyerahan, kenapa kamu terima dan makan uang tidak syar’i tersebut menurut nafsu mu itu? Kamu pernah ngontrak rumah kan? Apakah kamu tanda tangan dan terima ngak nota kwitansi pembayaran kontrakan rumah? Apakah pernah beli motor  dll, dalam mu’amalah? 
     Sertifikat memang bukan punya pribadi saya, sudah saya sadari sejak awal, oleh karena itu pada awalnya saya minta Abu Faris yang pegang, namun beliau menolak tanggung jawab ter sebut. Sertifikat itu bukan juga milik pribadi kamu, Abu Faris dan kalian semua. Apa kepenti ngan pribadimu, dan Abu faris butuh sertifikat sebagaimana sms mu? Sampai- sampai lancang menyandera kunci ruko Abu fikron yang akan saya tempati ? jika Salim ingin meramaikan  mesjid Bagan Pete kenapa sertifikat tanah dakwah, uang tahfidzh dan sisa uang mesjid semua di rampok?, padahal dalam malam makar, Taufiq hanya menanyakan sertifikat tanah mesjid saja, dan saya tidak ada menghalangi Salim untuk meramaikan mesjid, ketika sebelum datang Taufiq.  
      Kalian bermandi jerih payah berusaha menguasai sertifikat tanah pondok, meniti jalan utusan peserta dauroh Ust Dzulakmal Lc, untuk memastikan kebaikan di kemudian hari dengan menyandera kunci ruko Abu Fikron yang akan saya tempati. Tidak perduli merobek perasaan pemilik ruko. Khianat dalam janji ( kunci ruko akan di kembalikan, setelah ambil tedmond dan teralis besi ), sombong dan congkak dalam sopannya, dengki dan busuk menyengat berulat dalam prasangka. Lain muka dan lain belakang dalam keramahannya. Apakah kamu dan kalian semua, sudah busuk prasangka menyengat berulat lagi seperti tuduhan dustamu tentang komisi mobil? Orang seperti ini kah yang di pakai Abu Faris? Sa’at Abu Faris dan Dzul fadhli di rumah Abu Ajeng tersebut, saya lagi duduk di mesjid Nurdin Hasanah. Abu Ajeng telpon saya, demikian juga Abu faris telpon “ Ustadz minta tanda tangan ini memper sulit penyerahan sertifikat tanah.....dst. Subhanallah sekedar tanda tangan, Abu Faris meng anggap mempersulit ? Bahkan Abu Farislah selama ini yang telah mempersulit saya sejak proses pembangunan mesjid, insya Allah ada bab khusus masalah ini.Bahkan Abu Faris muntah dusta dan fitnah lagi di depan Abu Ajeng, dan saya tidak heran, karena Abu Faris ada bibit seperti itu sejak dulu, di kala masa damai berani dusta atas nama saya, maka wajar ketika ada fitnah Salim semakin subur. Tidak perlu saya sebutkan di sini. Siapa saja yang dulu di tahun pertama lisannya ada bibit bermasalah maka ketika ada angin fitnah, tumbuh subur.
     Walhamdulillah sebagian jama’ah saja, ada yang paham, bahkan mempraktekkan legalitas dan saksi dalam bermua’malah di depan muka saya, contoh fulan ( rahimahullah) saya lupa namanya, orang Jakarta punya kebun sawit di Sei bahar, terkadang datang ta’lim ke Jambi kota atau di Unit 2 Sei bahar, rahimahullah ikut membeli tanah kaplingan tanah sekitar pon dok, pernah suatu kejadian rahimahullah datang ke rumah saya, membayar cicilan tanah kap lingan di titipkan kepada Abu Syifa Herman, maka beliau menulis kertas penitipan uang sekian ... untuk bayar tanah kaplingan dan meminta saya tanda tangan sebagai saksi, lalu Abu Syifa menerima, padahal saya tidak ada menyuruh. Demikian juga, ketika saya mendampingi Bpk Dahlan ke kantor DEPAG kota Jambi, mengurus wakaf sertifikat tanah Bpk Fauzan ( mesjid Bagan pete ) tgl 2 -9- 2012, beliau ketika menyerahkan surat sertifikat tersebut ke seorang pegawai DEPAG, minta secarik kertas lalu menulis surat pernyataan penyerahan sertifikat tersebut, lalu di tanda tangani oleh penerima ( bpk Helmi pegawai DEPAG) , dan saya menanda  tangani sebagai saksi, padahal saya tidak ada menyuruh Bpk Dahlan.
       Wahai Dzul fadli, Abu Faris, Abu Luqman, Salim dan Ari dkk , coba kalian renungan baik- baik perbuatan Bpk Helmi tersebut sudah merupakan tugasnya mengurus surat wakaf di DEPAG kota jambi, dengan rendah hati berkenan mau tanda tangan surat pernyataan penye rahan sertifikat tanah tersebut. Bandingkan dengan kecongkakan dirimu Dzul Fadhli dan kalian  semua ( Salim, Ari dkk ) apakah tugas kalian memegang, mengurus dan meminta surat sertifikat tersebut? Apalagi sampai menyandera kunci ruko Abu fikron ? Ini bukti kesekian kali, kalian membingkai dan membungkus perbuatan kalian dengan bahasa manis indah mempesona memikat menawan padahal hakekatnya menempuh ( JIL ) jalan iblis.

28.TANDA BUKTI PENYERAHAN SERTIFIKAT TANAH

Telah diserah terimakan sertifikat tanah atas nama Muhammad Ja’far yang berlokasi dikelurahan Bagan Pete yang terdiri dari :
1.    Sertifikat tanah kavling yang berbatasan dengan arah qiblat masjid
2.    Sertifikat tanah nomor : BK 394032 , 06.01.08.08.1.05530
3.    Sertifikat tanah nomor : BK 394033 , 06.01.08.08.1.05531    

Kepada yang menerima sebagaimana tersebut dibawah ini, dengan catatan apabila dikemudian hari muncul permasalahan baik menyangkut pembangunan pondok dan lain-lain tidak melibatkan dan menyalahkan muhammad Ja’far, Sholahudin dan Supriyanto.
Demikian tanda bukti penyerahan ini dibuat untuk menjadi maklum.
Tanda Tangan    Nama      :              Yang Menerima
                                                        Tafsirun       
Tanda Tangan    Nama      :               Disaksikan oleh
                                                        Supriyanto 
........................................           .........................................        
........................................           .........................................        
........................................           .........................................        
........................................           .........................................        

Kejadian ini terjadi pada hari Selasa 4 Juni 2013/25 Rajab 1434
                  
MARWAN MERAMAIKAN FITNAH ABU HAZIM, SALIM DAN FITNAH YUDA ABU IHSAN
29. Fitnah Ust Abu hazim tentang masalah ini, juga beranak pinak. Setelah lebih seminggu atau dua minggu setelah kejadian ini, adalah Marwan yang sekarang lengket dengan Salim bahkan ta’lim dengan Abu Sulaiman Jeri, menjadi provokator, menyebar rumor kepada 2 orang jamaah tapah bahwa saya sudah isi ta’lim tetap di Mesjid Istiqomah kasang ( dengan orang- orang yayasan As sunnah dr Ahmadi ), sehingga ada seseorang si fulan, mau memberhentikan ta’lim langsung. Saya tidak heran dengan fitnah ini justru menunjukkan  kedok dan watak dan tabiat Marwan sejak tahun pertama ta’lim, lisan bermasalah senang dengan gosip, fitnah dan namimah. Cenderung dan dekat bergaul dengan orang- orang tersebut. Demikianlah persamaan jiwa, batin dan watak melengketkan Marwan dengan Salim, bagaikan pinang yang tidak terbelahkan lagi, bahkan kembali mempopulerkan fitnah- fitnah sang pendusta namimah  beberapa tahun lalu yaitu Yuda Abu Ihsan dengan membela Yuda, membenarkan ucapannya dan terbalik lagi suasana, seakan- akan sayalah yang memulai fitnah dan menuduh  Yuda. Dan dalam tulisan ini dengan terpaksa, sekalian saya jawab semua. Di antaranya Marwan berkata “ tidak semua tuduhan Ust Muhammad Ja’far kepada Yuda benar, yuda tidak ada mengadu domba beliau dengan Ust Dzulakmal, Yuda tidak ada telpon ke Jawa........dst Saya tidak heran dengan lisan Marwan, fulan, fulan, fulanah...dst.  Pada hakekatnya fitnah Yuda adalah bagian per buatan Marwan, perbedaannya yuda terang di depan, marwan pemicu di belakang, persis seperti Salim sang dalang dan sutradara .Dia membela Yuda karena banyak persamaan watak dan tabiat, dia sangka semua manusia sama seperti lisan Yuda dan dirinya. Oleh karena itu lisan Marwan sama dengan Yuda, tidak  beradab sejak awal dulu ta’lim, suka ghibah, dusta, namimah, mencari- cari kesalahan pribadi manusia dan busuk prasangka. Sejak awal Yuda ikut ta’lim, ketika saya masih di Sei kambang ( tahun 2006 ), sudah kelihatan tidak beradab dalam berbicara, dan tukang adu domba.
Sebelum fitnah Yuda menerpa saya, Yuda sudah jauh-jauh hari, sudah adu domba saya dengan Marwan, suatu ketika Yuda datang bertamu ke rumah saya, khusus menghibahi Marwan, marwan itu begini...begitu, istrinya begini.....begitu... mempreteli keduanya dan rumah tangganya, kemudian lambat laun mulai mengadu domba saya dengan marwan. “ Marwan telah mengatakan ustadz begini....begitu...dengan gaya khasnya,memfitnah lancar lagi kencang. Saya langsung menasehati, memarahi Yuda dan  memberikan ‘uzur dan membela kehormatan Marwan...... Saya berkata” Kamu yang memulai, bicara ini.. dan...itu.. dst, sehingga Marwan bisa saja tersinggung dan emosi dengan adabmu, sehingga bicara tidak terkontrol lagi bukan niatnya berbicara seperti itu. Beberapa hari kemudian Marwan berkunjung ke rumah saya, bercerita lagi sedang sibuk melayani banyak orang di conter pulsa, datang Yuda menyuruh saya untuk memboking tiket pesawat ustadz ( saat itu mau dauroh ke Veteran jogya), saya tersinggung adabnya...gaya bicaranya....begini...begitu... Yuda adalah teman sekolah Marwan dulu, sudah paham adab, lisannya bahkan pernah ber siteru lama sehingga tidak tegur sapa, tapi ketika Yuda memfitnah saya, di aminkan semua dan membelanya? mana akal sehatmu Marwan?.
     Bahkan Marwan pemuja Yayasan, sehingga sebelum ramai fitnah Yaman sudah tidak datang ta’lim lagi, kemudian cenderung ke kontra syaikh Yahya dan Dammaj, bahkan ketika dauroh di Purwodadi, setelah dauroh Ust dzulakmal di kota Jambi, ikut andil untuk mengambil mesjid Bagan pete, dan sekarang menjadi kaki tangan penyambung lidah fitnah Salim, belajar dengan Jeri Abu Sulaiman yang jelas pro Syaikh Yahya dan Dammaj, sementara ternyata anaknya di Yayasan Imam Bukhori dan dia belajar dengan Ust Abu Salma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar