Selasa, 07 Oktober 2014

Musuh Dalam Selimut 1

BAB : POTRET SALIM SERING MENGUNGKIT, BONGKAR AIB SESEORANG, APABILA PERLU DENGAN ORANG TERSEBUT DI DEKATI.

      Dengan muntahan kata- kata Taufiq tersebut, di muka saya dan Salim tersebut menunjukkan watak dan tabi’at Salim sebenarnya, tukang ghibah, mengungkit dan bongkar aib seseorang, pendusta adu domba, apabila perlu dengan orang tersebut di dekati. Bahkan itulah yang saya persaksikan sejak tahun pertama saya di Jambi, baik terhadap Hud Huda, Tafsirun, Ponco, Abdul bari, abu robi’, Slamet sumeri, Siti Al fiah, si fulan, fulan ( ikhwan tebing ) dll, apalagi terhadap Hud Huda baru ta’lim dua kali atau tiga kali sudah di preteli seluk beluk pekerjaanya, namun orang- orang tersebut Salim dekati, selama ini saya menyimpan, kuatir ribut namimah, saya katakan pada nya, kamu yang menyaksikan, kamu saja yang menasehati, adapun saya menyampaikan ta’lim, itu sudah hujjah bagi mereka, bahkan sampai sa’at- sa’at diolog, menasehatinya tentang rencana dauroh ( baca kronologis), Salim mutar- mutar pembicaraan, dengan menyebut kan faedah-faedah dauroh agar Nana Abu Arul kembali ta’lim karena keadaannya sekarang begini.... begitu....  padahal saya lah yang dulu mengajaknya ta’lim, Marwan sekarang begini.. begitu ( Salim ghibah, mengungkit dan membongkar aib kedua orang tersebut),....dst. Saya katakan justru kedua orang itu di dekati Salim. Subhanallah dauroh mengundang 2 orang menganggarkan dana 6 juta, agar faedah Nana Abu arul dan Marwan ta’lim lagi, apa kepentingan, keuntungan dan keperluan Salim dengan dua orang ini? Kenapa tidak menyebut nama yang lain?

1.       Salim selalu membongkar, mempreteli,membicarakan kehormatan mantan ibu mertua, jika  ucapannya dusta maka menjadi fitnah semata, dan memang fitnah semata, justru cerminan watak dan tabiatnya sendiri, justru Salim mendekat bahkan sering mengantarkan anaknya ke rumah mantan mertua, karena lagi perlu. Salim pergi kesana ke mari, ternyata sekarang ketahuan memfitnah saya. Awalnya mengatakan takut ke Jambi... .,nanti anak di ambil mantan mertua....., karena mantan ibu mertua begini....begitu...
2.        Fakta Salim mendekat kepada saya selama ini, baik sebelum fitnah yaman bahkan ketika fitnah yaman mulai menyapa, dan ini perkara yang sudah di persaksikan orang. Bahkan Salim lah orang pertama mendekat dan merapat kepada saya menyampaikan dan mendorong ambil sikap dalam fitnah yaman,menyarankan membagikan buku- buku dari fitnah bahkan di Jawa sering telpon, kemudian yang kedua Ust Abu hazim muhsin, terkadang beliau sms, kenapa antum masih diam, Ust fulan berbicara ini dan itu... juga kirim kaset Ust Luqman, ketiga Ari dan ke empat ust Dzulakmal. Ust dzulakmal  sempat mentertawakan saya karena belum dengar fitnah Yaman dan terus- terusan  menyuruh saya datang ke dauroh ngawi. Inilah se batas kronologis peristiwa. Ternyata tiga orang ini pula ( Ust Abu hazim muhsin, Salim dan Ari ), yang berbuat ghibah, mencari aib, membuat fitnah, dusta adu domba dan menikam bisa  dari belakang. Sementara Ust Dzulakmal kesatria berbicara di dalam daurohnya. 
3.       Setelah dauroh Ust Dzulakmal di Jambi, sekitar bulan Shafar 1433 H, Salim datang ke Jambi mendekat ke saya, saya mengira ia bersama Ust Dzulakamal, ternyata bukan hanya mendekat ke saya bahkan menunjukkan dukungan bahkan mau keliling jambi bak pahlawan kesiangan untuk  mempertahankan mesjid Bagan pete yang mau di ambil sebagaimana surat pernyataan peserta rapat dauroh Ust Dzulakmal di kota jambi 3 tahun lalu dan mau menyadarkan ikhwan yang ikut fatwa Ust Dzulakmal/ Ust  Luqman dalam fitnah Yaman. Saya tidak menyetujui Salim keliling Jambi ( Sei Bahar, Ds purwodadi dan WKS tebing tinggi ), dengan alasan belum terbukti, apa bukti mesjid Bagan pete sudah di ambil dan bagaimana cara mesjid bisa di ambil, oleh peserta dauroh Ust Dzulakmal. Orang yang ambil mesjid, tentu tidak sama seperti orang yang ambil HP atau yang lainnya. Namun Salim di nasehati dan di kritik tetap bersikukuh bahkan menyerang balik. Akhirnya ia dan sebagian ikhwan tetap keliling. Saya tidak tahu apa sebenar nya kepentingan Salim dengan mesjid bagan pete, sehingga mau meninggalkan pekerjaannya di Bangka, bahkan meninggalkan keluarganya di Jawa, bahkan mengaku di telpon Ust Dzulakmal dan Abu Ukasyah Sukatno Solo yang pernah menetap di WKS tebing tinggi jambi, untuk menyelesaikan  Ust muhammad ja’far dan Mesjid Bagan pete. “Inilah cara saya menyelesaikan mesjid Bagan pete” demikinlah kilah kelit Salim di depan saya dulu. Selesai keliling ia menyampaikan prestasinya begini... dan begitu... baik masalah mesjid Bagan pete maupun fitnah Yaman. Beberapa waktu Setelah itu kami ke Bengkulu mengunjungi Ust Abu turob.
4.       Menurut Ustman Pariaman, ketika Salim di Bengkulu sempat bercerita pada saya, ucapan Salim “bahwa saya ( Salim ) sudah keliling Jambi ternyata ikhwan banyak yang tidak ta’lim lagi bukan karena fitnah yaman tetapi karena akhlaq buruk Ust Muhammad ja’far”. Maka ini men jadi bukti Salim sudah bermuka dua, pandai berminyak air, lidah bercabang, telunjuk lurus kelingking berkait, mendekat ramah sekali di depan saya, seperti menghormati, sopan santun, halus, lembut, memuliakan, pendukung ternyata di belakang saya, musuh dalam selimut, pendusta adu domba, sudah mengadakan fitnah dan pembunuhan karakter. Padahal ketika Salim belajar di Bengkulu, saya dengan Salim lebih satu kali sempat berhubungan via telpon. Bahkan ketika awal Salim sudah  numpang tidur di kontrakan tahfidzh ( baca kronologis ), juga sudah menyebarkan rumor bahwa ikhwan tungkal ( Ds Purwodadi, WKS) tidak ta’lim lagi, sebenarnya karena akhlaq buruk bukan karena fitnah Yaman. Ustman Pariaman dan Abu Yahya Ambok Tapah mengaku mendatangi Sholihin Ds Purwodadi dan menanyakan perkara ini kepada beliau. Sholihin menjawab secara ma’na “kami tidak ta’lim lagi bukan karena masalah akhlaq Ust muh ja’far tetapi karena fitnah Yaman” jawaban Sholihin ini sempat di sebarkan Ustman pariaman dan Azmi aceh via sms. Maka fakta ini adalah merupakan bukti Bahwa Salim adalah musuh dalam selimut, tukang ghibah, tukang fitnah, tajassus, tatabu’ aurot  mendekat ke saya karena ada keperluan dan  kepentingan pribadi, sementara diam- diam di belakang saya mematai- matai dan membuat fitnah.
 Wahai Salim jika mengalah dalam pembicaraan, bahwa keadaan saya seperti fitnah kamu khlaq buruk, wal ‘iyadzubillah, kenapa kamu merapat mendekat ramah sekali sopan santun numpang tidur di Tahfidh dan selalu pinjam motor saya ? bertanya ta’bir mimpi, sering bertanya tentang urusan pribadi saya ? Ustad jualan apa saja ? di jual di mana saja ? barang apa yang banyak laku? Di mana banyak laku ? titip barang di mana saja ? ambil barang di mana saja ? siapa ikhwan yang sering bersodaqoh ?. Saya jawab semua pertanyaan, sampai pertanyaan titip barang di mana saja ? saya jawab “ Wagiman. Mulai Salim banyak bertanya tentang Abu Ubay Wagiman. Yang mana orangnya ? di mana tokonya ? jualan apa saja dia ? Ternyata saya baru tahu, ketika Taufiq datang, Salim sudah menyewa tanah di samping toko Wagiman, mau jualan herbal dan buku- buku.( Toko istilah bahasa Jambi, di luar Jambi sebenarnya seperti warung ). Ternyata Salim tukang mengorek berita setelah itu di belakang saya, Salim memfitnah saya dan adu domba, bahkan saya di fitnah Salim, suka mengghibahi si fulan- fulan, Salim berjalan kesana kemari bersenandung “ wahai si fulan Ust Muh Ja’far menghibahi kamu, wahai si fulan Ust Muh ja’far telah mengghibahi kamu....” begitulah seterusnya,termasuk terhadap Wagiman lalu di kemas kedustaan dan adu domba fitnah, menabur ketersinggungan pribadi- pribadi kepada saya. Sementara Salim telah lebih dulu membangun politik pencitraan terhadap dirinya dan orang di sekitarnya menganggap setiap ucapan Salim kebal hukum dan ma’shum sehingga tidak ada lagi  yang berbaik prasangka dengan saya atau mericek kepada saya tentang lisan Salim. Dan manhaj ini juga di lakukan oleh Abu Faris, Abu Luqman, Abu Izhar. Allahul Musta’an la haula wala quwwata illa billah.
5.       Tidak puas sampai di situ saja, awal di tahfidzh Salim menceritakan kepada saya,  bahwa ia di Boyolali telah terkenal sebagai tukang bekam sampai telah membekam  ribuan pasien, bah kan terkadang sekali bekam, sekaligus beberapa orang, di minta ini.....itu.....dst  bahkan me  ngaku sudah menguasai deteksi penyakit manusia, apakah karena sebab penyakit murni me dis atau penyakit karena akibat banyak dosa. Lalu mencontohkan di Jambi, Ubaid bin marwan gaya bicara celat karena di kasih makan uang tidak berkah yaitu istrinya pekerjaan di kepoli sian.(saya katakan:Padahal suatu yang lumrah untuk anak seumur Ubaid 3+ thnan), karena tumbuh kembang setiap anak berbeda- beda. Ternyata Salim mendekat ke Marwan, bahkan sekarang menyanjungnya sebagai donatur, dermawan. Kamu terima juga uang shodaqoh Marwan, yang kamu ta’yir ( ejek dan hina). Selama ini saya banyak diam, tidak mengadukan ucapan si fulan kepada si fulan dan sebaliknya, padahal kalian banyak saling komentar. Jika saya namimahkan apalagi di polesi dusta justru sejak tahun pertama sesama kalian saling berselisih. Dan sekarang sedikit mengungkap sebagaimana dalam alasan dan muqoddimah risalah ini karena fitnah Salim, Ari, Taufiq dan Ust Abu hazim.
6.       Potret Dzulfadhli mendekat kepada saya karena ada kebutuhan, kepentingan dan keuntungan  di belakang saya busuk prasangka menyengat berulat memburu aib. Yaitu memfitnah saya khianat uang komisi mobil, dari Rp 750.000 hanya saya berikan Rp 500.000. Dan akan saya jawab di bawah pada judul khusus.
7.       Demikian juga Ari mendekat kepada saya karena ada kebutuhan, di belakang saya menjadi BUSER ( buru sergap ) busuk prasangka menyengat berulat dan mengorek- ngorek aib. 
 Kesimpulan : Ini lah watak dan tabiat asli Salim, Ari, Ust. Abu Hazim dan Dzulfadhli yang di lemparkan kepada saya di malam makar eksekusi Taufiq.
9.    Ini juga adalah prilaku akhlaq Ust. Abu Hazim kepada saya, sesungguhnya ia mendekat, karena ada kebutuhan, keperluan dan kepentingan, merayu dan memprovokasi saya untuk masuk dalam samudra Yaman dengan via sms di iringi mengghibahi asatidzah dan mengirimkan kaset rekaman Ust Luqman, gigih minta saya untuk ikut mengisi dauroh perdana Ngawi ( Qadarullah syaikhoin gagal datang ) padahal saya tidak mau, akhirnya saya mau juga, meminta saya mengisi tausyiah di ma’hadnya. Setelah ia tidak membutuhkan saya lagi, maka Ust Abu Hazim membuat fitnah dan  dan mendukung makar Salim Taufiq, lain di muka dan lain di belakang. Inilah tipikal Ust Abu Hazim sungguh bagaikan pinang tak terbelahkan lagi dengan watak dan kejiwaan Salim. Mendekat karena ada kepentingan, keuntungan dan kebutuhan, lain di muka lain di belakang, tatkala sudah di capai target, maka mencari fitnah dan makar. Sayapun di habisi. Habis manis sepah di buang. Memakan habis daging kehormatan tinggal tulang belulang, itupun di rebus dengan kata- kata nista.
 
 DI ANTARA TUDUHAN KESALAHAN- KESALAHAN SAYA YANG KE DUA DI BACAKAN SALIM DI DEPAN UMUM PADA MALAM MAKAR TAUFIQ  :
      Mengungkit aib ikhwan di depan ikhwan lainnya. Sumber Abu Luqman  Sumeri yaitu aib Salim dan Azmi Aceh.
 Saya jawab tuduhan ini : BAB. ABU LUQMAN TUKANG GHIBAH, ADU DOMBA DAN MUSUH DALAM SELIMUT PENGGUNTING DALAM LIPATAN PENIKAM BISA DARI BELAKANG.
     ini justru cerminan watak tabiat asli Salim, dan akhlaq buruk Abu Luqman. Dan adapun Abu Luqman mungkin sudah terpancing atau sudah di pengaruhi atau memang sudah ada bibit tukang ghibah dan adu domba. Saksi satu orang yaitu Abu luqman dan yang di bicarakan dua orang, tapi menggunakan bahasa yang di dramatisir. Dan ini salah satu jurus andalan mantan anggota PKS ( Pende Kar Sakti ) Salim dari perguruan Jalan Iblis. Ini menunjukkan juga mereka berdua tukang ghibah namimah dan Abu Luqman sudah mendukung fitnah Salim tanpa saya sadari dan saya tidak tahu, apakah Abu luqman sadar?.
NASEHAT SINGKAT SAYA PADA ABU LUQMAN TERTUTUP BERDUA.
     Awal ceritanya : setelah saya melihat gelagat buruk Salim dan telah menasehatinya dan isi rapat di rumah Abu Ibrohim ( baca kronologis ), saya mengajak Abu Luqman berbicara tertu tup empat mata ( berdua saja ), mengajaknya musyawaroh karena Abu Faris ( orang yang di tuakan ) sudah tidak ta’lim karena kondisi kesehatan sejak sebelum berangkat haji, saya me nasehati Abu Luqman, bahwa dalam rapat di rumah Ibrahim dan etika Salim dalam proses dauroh sudah menunjukkan prilaku dan lisan Salim bermasalah, bahkan dalam rumah tangga pun Salim tampak bermasalah, kamu sudah tahu kan? Abu Luqman jawab “ saya sudah tahu ustadz, keluarga anggun ( mantan istri Salim ) ada yang cerita pada saya”. Saya tegaskan di sini, karena Abu Luqman lebih tahu dari saya tentang rumah tangga Salim.Apalagi sesama dari Boyolali dan sama- sama dulu di WKS. Saya pun mengalihkan pembicaraan, apakah benar dalam rapat di rumah Abu ibrahim, Azmi Aceh ikut berbicara yaitu sejak tahun pertama ia berkunjung ke jambi ( waktu saya di sei kambang, 9 tahun lalu), sampai sekarang jumlah ikhwan jambi tidak bertambah? Abu luqman jawab” ya”. Saya ingatkan dan saya nasehati Abu luqman sebagai orang lama, ucapan Azmi ini terang dusta dan fitnah, justru moyoritas yang ngaji sekarang bukan yang 9 tahun lalu, kenapa tidak kamu bantah? Ini menunjukkan lisan Azmi ber masalah, pantas di aceh sudah di kenal lisan bermasalah.
      Nasehat saya sebagai ustadz, singkat,tertutup berdua saja,agar Abu Luqman ikut berperan menjaga ketenangan dan persaudaraan di antara jama’ah ta’lim, ternyata merekatkan dan merapatkan fitnah Salim. Nasehat saya singkat tertutup, justru menjadi pupuk yang menyuburkan bunga- bunga fitnah yang telah bersemi, yang kalian tanam di hati- hati kalian, semakin kokohlah jalinan jiwa yang membalut kalian. Nasehat singkat tertutup yang sampai justru mengentalkan persamaan batin. Ibarat perahu di tepi pantai, hanya pada diri Salim dan Ari jiwa kalian berlabuh. Untaian kata- kata Salim menjadi syair indah sehangat udara musim panas. Kalian sudah tertarik dengan Salim sejak pertama kali berjumpa, jatuh hati menatap wajahnya, jiwa kalian sudah bergetar, persamaan jiwa tidak bisa di sembunyikan, merasakan kehangatan. Seolah- olah jiwa yang tidak bisa terpisahkan. Pesona yang memabukkan pada diri Salim bagaikan gelas minuman air laut, semakin di pandang semakin haus. Seakan- akan ada gema pada kata- katanya. Bagi kalian Salim dan Ari bagaikan pencuri budiman, hati kalian telah di curi kecuali selalu ingin dan rindu bertemu dengan sang pencuri hati, syair- syair Salim bagaikan angin lembut sepoi- sepoi menghanyutkan dalam buaian dan tenggelam dalam kemerduan fitnah dan minum madu fitnah, tiada yang lebih terindah mengkilau selain curiga buruk busuk prasangka berulat, berghibah, adu domba, berkelana mengembara memburu fitnah sampai ke Sei lilin Sumsel dan Riau. Jiwa tergunjang akal sehat terbang melayang di udara.
      Lalu Abu Luqman dalam rapat- rapat umum, mengadu ke mereka berdua, “ ust Muh ja’far menggibahi Salim, Ust Muh ja’far ada mengghibahi kamu hai Azmi. Wahai Abu Luqman Abu Faris, Salim dkk inilah hakekat ghibah, adu domba dan makar kalian. Nasehat untuk pribadi Abu luqman, di buka dalam rapat. Abu luqman tukang ghibah dan adu domba sebenarnya dan menjadi musuh dalam selimut. Kalian menganggap itu aib dan kesalahan saya yang di baca kan Salim di depan malam makar Taufiq. Padahal pada hakekat nya itu, itu aib khusus pribadi Abu Luqman dan aib kalian semua, yang terlibat rapat umum menyusun daftar kesalahan- kesalahan saya. Abu luqman telah membingkai membungkus indah ucapannya sebagai kritikan  membangun, menampung aspirasi, jangan taqlid dll, . Jika mengalah dalam pembicaraan, Salim, Abu luqman berkelit dan berkilah ustadz berghibah juga dalam masalah ini, saya jawab, ghibah ada yang terlarang dan ada yang di perbolehkan yaitu:
1.       Kedholiman, boleh orang yang terdholimi mengadukan kasusnya ke hakim atau yang lain yang bisa menghentikan kedholimannya
2.        Minta pertolongan untuk merubah kemungkaran atau mengembalikan pelaku ma’siat ke jalan yang benar
3.       Minta fatwa
4.       Tahzir (memperingatkan kaum muslim dari kejahatan ) atau menasehati muslimin dari sebuah kejahatan.
5.       Orang yang terang- terang berbuat dosa atau bid’ah.
6.        Di kenal dengan ciri- ciri tertentu misalnya dengan  gelar atau selain itu dan di haromkan mutlak jika untuk merendahkan.contoh si fulan yang buta dll.
Enam sebab ini di sebutkan para ulama dengan dalil hadist shohih.
Maka saya menasehati Abu luqman secara pribadi, dari sebuah kejahatan yang sedang berge rak kenapa diam melihat kemungkaran,dosa dan kejahatan? dan kenapa mendiamkan pelaku dosa lisan yang sudah terang- terangan? Wahai Abu Luqman kenapa lidahmu kelu membung kam? Ini juga bukti, sejak dari dulu, jika ada orang yang memakan renyah daging saya, kalian tersenyum dan tertawa bahkan memfitnah sekalipun . Piawai membingkai dan membungkus dosa berantai dengan bahasa sampul yang manis, indah mempesona, hangat, menggoda, ,nikmat, menawan  menghanyutkan, menggairahkan, memukau,memikat, melenakan pendengarnya pun terpana dan terkesima. Jika sang dalang dan sutradara bersyair, hati kalian bahagia berbunga-bunga, senyum manis merekah,maka serentak mata kalian tiada berkedip,bersinar berbinar- binar.
      Wahai Abu luqman, coba kamu renungkan perbuatan kamu selama ini dengan Salim. Bu kankah kamu di depan Salim pernah mengghibahi dan bongkar aib si fulan dari daerah fulan yang baru datang di jambi? dan bergaul dengan Jama’ah mu ( Salim dkk ), karena dapat berita dari daerah fulan? demi menjaga ketenangan dan kekompakan jama’ah kamu ( Salim dkk ), ha ti- hati dengannya bahkan seseorang yang lainnya ( Marwan Abu Ubaid ), juga ikut mengingatkan Salim agar jangan merekomendasi si fulan itu. Padahal si fulan itu belum berbuat kerusakan dalam jama’ahmu, walaupun seujung kuku di bandingkan perbuatan Salim sebelum dauroh Taufiq. Dan  Salim tersenyum- senyum. Wahai Abu Luqman saya juga tahu dengan si fulan tersebut. Wahai Abu Luqman Boyolali, bandingkan sikapmu dengan Salim Boyolali, yang dulu teman sekolahmu, pernah sama- sama di WKS sub tapah, prilaku Salim sudah populer di kalangan jama’ah Jambi. Bahkan di Boyolali sekalipun, ketika Salim barusan sampai di Jambi, seorang ikhwan sudah di telpon dan di nasehati dari Boyolali “ hati- hati dengan lisan Salim sangat berbahaya karena begini.. begitu...Bahkan ada yang bercanda- canda, Salim sekarang sudah di Jambi kota, lihat saja nanti, Ust Muh Ja’far hanya sebentar saja oleh Salim. Ternyata lisan Salim selama ini sebagai raja ghibah, raja pendusta dan raja adu domba sudah tersohor, buah bibir di kalangan tertentu di Boyolali bagaikan selebritis.
     Wahai Abu Luqman, apakah kamu sengaja menyembunyikan dan mengamankan kejahatan temanmu, yang sudah kamu kenal sejak dulu sebelum mengenal dakwah salaf ? Atau kamu sudah terpengaruh oleh kefasihan Salim ? Wahai Salim, kamu berkata sama saya “ selesaikan kedholiman ustadz dengan Dzulfadhli masalah komisi mobil”.  (saya jawab di kronologis 15 bab). Fitnah busuk prasangka menyengat berulat khianat komisi mobil ). Padahal kamu di Jam bi sejak dulu banyak menyebar kedholiman, berapa banyak gaji Rano Abu zufar dan  Qosim Aceh tidak kamu bayar? dan berapa sangkut paut buruk mu’amalah dengan ikhwan dan orang awam? kamu memasukkan ini, karena itu cerminan watak dan tabiatmu sendiri.
     Wahai Abu Luqman, setelah Taufiq kembali ke Kuningan, saya sempat sedikit menasehati kamu via SMS, sekedar contoh, bukankah kamu menghibahi dan bongkar aib si fulan- fulan? dan saya tidak menyampaikan ke orang tersebut, ataupun ke orang lain,karena akan terjadi keributan. Tidak perlu saya sebut dalam tulisan ini, cukup nasehat tertutup walaupun vulgar dalam via sms kepada kamu, agar kamu merenung hakekat perbuatan kamu dan makar Salim. Saya hanya menyayangkan perbuatanmu, mungkin terlampau kuat magnet kepiawaian Salim berakrobat kata-kata, tipu muslihat, memutar balikkan fakta dan bermain sihir bahasa, atau sudah ada persamaan watak tabiat pada kalian semua? Sehingga kalian bisa lengket dan bersanding indah mesra romantis ? Baik pada Salim, Taufiq, Ust Abu Hazim Muhsin, Ari, Abu Faris, Abu Luqman, Salman Abu Addin , Marwan, Dzul fadhli, Abu Izhar, Ahmad Farid dkk ?
     Wahai Abu Luqman justru point ini aib kamu sepanjang hidup mu, dan kamu memang tidak pantas menjadi orang di dekat saya bahkan menjadi orang dekat kaum muslimin lainnya. Bahkan istrimu ( adik Ust Banani JATENG, alumni Degolan Jogya era Ja’far Umar Tholib ) pun dengan semangat menjulang, semangat perang 45, mensosialisasikan fitnah Salim, Taufiq danAbu Hazim, dan pada hakekatnya membuka aib dirimu sendiri  . Logika berfikir dan gaya lisan sama dengan lisan Salim bagaikan pinang yang tak terbelahkan.
      Wahai Abu Luqman dan Ummu Luqman, kamu menyekolahkan anakmu di SDIT Yayasan Imam Bukhori ( sejalan manhaj TV rodja ), dan saya mendapat berita itu dari ikhwan, dan saya lebih satu kali menasehatimu tertutup, apalagi kita akan merintis ma’had, dan Tahfidzh dan kamu tidak mau menerima nasehat saya, padahal istrimu adalah alumni Degolan era Ust ja’far Umar Tholib. Bagaimana kita kan merintis ma’had/ tahfidzh sementara kamu, sebagai pemegang keuangan rencana pembangunan ma’had, dan status istrimu, justru anakmu di masukkan di tempat tersebut, sehingga menjadi alasan bagi yang lain untuk menyusulmu. Tidak kah kamu memperhatikan pendidikan anak- anak di yayasan tersebut, mulai dari PAUD dan TK, awalnya di rintis atau di ajar oleh salah seorang murid Ust Abu Salma ( Yayasan Imam Bukhori ). Sepatutnya istri kamulah, yang memberi contoh mengajar anak- anak sebagai cikal bakal santri ma’had kita. Jika tidak mampu mengajar, jangan memberikan contoh demikian. Padahal saya sudah mengajakmu, agar istrimu dan istri saya bersama- sama mengajar. Berulangkali kamu tolak. Jika kamu dan istrimu menganggap, ini adalah menghibahimu. Ini pemikiran terbalik, kamu terang- terangan berbuat dan di ketahui manusia, justru saya mengetahui dari ikhwan dan ummahat yang mau menyusul kalian. Ini menunjukkan kamu tidak mau di nasehati, berjiwa kerdil dan menggembos rencana Tahfidzh dari dalam, sama dengan Salim, wajar kamu lengket dengannya.Bagaimana kita akan mengajak orang awam untuk belajar di tahfidzh/ ma’had kita, sementara ikhwan yang sudah lama ta’lim saja, anak-anaknya di sekolah umum atau SDIT. Oleh karena itu, justru kamulah tukang mengghibahi saya, pembunuhan karakter dalam masalah ini, apalagi sejak dulu, kamu menghibahi tentang saya pernah di ruqyah, kamu tidak bertanya kepada saya, tapi menggunjingkan pada yang lain.

FATWA SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYAH TENTANG STANDAR ASAL KEMIRIPAN JIWA
     Sisi ke tujuh dari pedoman ( kemiripan/ kesamaan jiwa ) : perkara yang saya tetapkan dalam sisi asal kemiripan ( jiwa ) yaitu : bahwasanya Allah Ta’ala telah menganugrahkan naluri ( insting ) pada bani Adam, bahkan seluruh makhluq, untuk berinteraksi ( bergaul ) dekat, yaitu antara dua  perkara yang mirip / serupa. Dan seiring semakin banyak kemiripan/ kesamaan , maka interaksi ( bergaul ) pun semakin dekat di dalam akhlaq dan sifat- sifat, maka sempurnalah kedekatan jiwa. Sehingga menyeret keadaan, tidak ada lagi perbedaan ( akhlaq / watak ) antara yang satu dengan yang lainnya kecuali fisiknya saja. Dan tatkala antara sesama manusia ada persamaan prilaku khusus, maka interaksi ( pergaulan ) semakin kuat dan erat, kemudian antara manusia dengan seluruh hewan berinteraksi dalam jenis mutawasit (pertengahan ), maka mesti terjadi semacam interaksi sesuai ukurannya. Kemudian antara manusia dengan tumbuh- tumbuhan berinteraksi dalam jenis jauh sebagai contoh, maka mesti ada semacam interaksi. Atas dasar ini, terjadilah  atsar ( pengaruh ) dan mempengaruhi pada bani Adam, dan meniru akhlaq / watak sebagian mereka dengan sebagian lain di dalam pergaulan dan hubungan. Dan demikian juga dengan  bani Adam apabila mereka bergaul terus dengan sejenis hewan maka akan meniru sebagian prilaku hewan tersebut. Oleh karena inilah, terdapat sifat keangkuhan dan kemegahan terhadap para  pengembala unta , dan sifat ketenangan pada para pengembala kambing. Dan pada pengembala keledai dan unta ada sifat tercela dari pada prilaku unta dan keledai tersebut, demikian juga pengembala anjing. Dan pada hewan jinak terdapat sebagian akhlaq manusia baik dari sisi bergaul, mendekat dan menjauh.
      Maka kesamaan / kemiripan dan keikut sertaan dalam perkara- perkara dzohir ( penampilan )  akan menyebabkan kesamaan / kemiripan pula dalam perkara- perkara batin secara bertahap tanpa terasa, dan terpengaruh . Dan kami benar- benar menyaksikan bahwa yahudi dan Nasroni yang hidup di tengah muslimin lebih sedikit kekufuran di bandingkan yang tidak hidup di tengah muslimin sebagaimana kaum muslimin yang paling banyak bergaul dengan yahudi dan nasroni lebih sedikit imannya di bandingkan muslim yang tidak banyak bergaul dengan mereka. Keikut sertaan, andil dalam penampilan zhohir menyebabkan juga kecocokan dan kedekatan batin, walaupun berbeda tempat dan zaman, ini adalah perkara- perkara yang di rasakan. Lihat Iqtidho’ As syirothol mustaqim karya Syaikul islam Ibnu Taimiyah hal 311- 312.
 Sisi kedelapan dari standar ( kesamaan dan kemiripan jiwa ) : bahwasanya kesamaan / kemiripan dalam penampilan dhohir akan melahirkan semacam kasih sayang, kecintaan dan wala’( kesetiaan ) di dalam batin, sebagaimana kecintaan di dalam batin melahirkan kesamaan, kemiripan penampilan dhohir. Ini perkara dapat di persaksikan  secara panca indra dan pengalaman, bahkan sampai dua orang yang berasal dari satu negeri, kemudian keduanya bertemu di sebuah negeri asing, maka timbullah di antara keduanya rasa kecintaan dan kedekatan yang sangat besar sekali, padahal di negeri asalnya, keduanya tidak saling berkenalan atau kedua saling berjauhan tempat. ( Iqtidho’ As shirotol mustaqim hal 313- 314 ).( buku ini termasuk yang saya ajarkan di majlis ta’lim di sei lilin SUMSEL ).

DI ANTARA TUDUHAN KESALAHAN- KESALAHAN SAYA YANG KETIGA DI BACAKAN SALIM DI DEPAN UMUM DALAM MAKAR TAUFIQ  adalah :  membuka aib seseorang, apabila perlu dengan orang tersebut di dekati.
 Saya jawab: BAB ARI ARYO TUKANG GHIBAH,BONGKAR AIB MANUSIA, ADU DOMBA DAN MUSUH DALAM SELIMUT PENGGUNTING DALAM LIPATAN PENIKAM BISA DARI BELAKANG.
      Dalam pertemuan itu saya bertanya ke Salim “ siapa saja orang yang saya bongkar aibnya dan apa masalahnya ?, kemudian saya dekati ?, sebutkan semua ??? Salim jawab “ Salman Abu Addin, di bongkar aibnya yaitu pergi ke dauroh Ust Saifuddin Zuhri “. Kemudian mulailah Taufiq memuntah kata- kata kasar, ejekan, hinaan pada saya.
Saya jawab : Ini watak tabiat asli Salim sebagaimana yang sudah saya jelaskan di atas, dan point ini mirip dengan di atas.
       Setelah dauroh Ust Abu Hazim, Ustman pariaman sempat cerita pada saya, bahwa pada malam ahad waktu dauroh Ust Abu Hazim, setelah belajar makhroj, sebenarnya Ust Abu hazim ingin menasehati ikhwan Sei lilin, ada di antara mereka yang pergi dauroh Luqmaniyun di kota palembang, hanya mereka langsung pulang selesai belajar. Padahal yang datang ta’lim di sei lilin sampai 25 orang laki- laki, belum lagi kaum wanita, yang datang ke Jambi tidak semua. saya jawab ketika itu “ saya tidak tahu siapa yang datang dauroh dan ustadz siapa yang datang dan kapan ? wahai hazimiyun ( pengikut Abu hazim ), jika mengikuti redaksi bahasa tuduhan kalian, berarti kalian membongkar aib si fulan ( ikhwan sei lilin ) yang pergi dauroh Luqmani?. Hebat, kalian memang jagoan PKS ( PendeKar Sakti ), BUSER ( Buru Sergap ) aib- aib, kesalahan- kesalahan manusia sampai ke jama’ah Sei lilin, padahal saya sebagai ustadznya tidak tahu. Bagi saya, menyebutkan ini ( Salman Abu Addin pergi dauroh Ust Saifuddin zuhri Lc ), bukanlah aib saya dan bukan pula suatu aib Salman datang ke dauroh beliau, dan bukan pula bongkar aib Salman, ini hanyalah sebuah berita, Salman datang ke dauroh Ust Saifuddin Zuhri Lc dari JATENG, justru yang aib dan dosa adalah kalian wahai Salim, Ari dkk, menjadikan ini ghibah, mencari cari kesalahan saya , tajassus, tatabu’ aurot, memfitnah saya dan adu domba dengan Salman. Lebih khusus lagi Ari, ketahuan belangnya selama ini, justru Ari ternyata tukang ghibah, tajassus, tatabu’ aurot dan adu domba serta musuh dalam selimut penggunting dalam lipatan penikam bisa dari belakang. Karena berita ini, saya sampaikan pada Ari saja, karena Ari dan Salimlah yang selama ini menggiring saya ke fitnah Yaman, justru Ari meresponnya untuk membuat fitnah dan adu domba, sementara di depan saya menampakkan pembelaan dengan Syaikh Yahya dan Dammaj dan pisah dengan pihak- pihak yang di tahzir Syaikh Yahya, dan mencela, mengghibahi orang- orang yang kontra Syaikh yahya dan Dammaj. Ari lah yang selalu datang membawa berita. Saya tidak ada memburu berita. Bahkan permasalahan Bengkulu saja, saya ketahui sudah ishlah, itupun  semua permasalahan, tidak saya ketahui, karena sudah di hapus. Demikian juga fitnah Bagan Batu Riau saya mendengar ketika mau di ishlah syaikh dari Dammaj.
     Sementara Ust Saifuddin Zuhri kontara Syaikh Yahya dan Dammaj dalam konteks samudra fitnah Yaman. Dan Ari termasuk orang yang membujuk rayu dan memberi masukan fitnah Yaman kepada saya, selain Salim dan Abu Hazim.
     Jika mengalah dalam pembicaraan, menyebut Salman datang ke dauroh Ust Saifuddin Zuhri ( kontra Syaikh Yahya dalam sudut pandang fitnah Yaman ) adalah ghibah dan bongkar aib: maka “ Raja ghibah & bongkar aib manusia bahkan raja provokator indonesia adalah Ust Abu Hazim Muhsin dan Ust Abu Turob ”. Sementara Raja ghibah & bongkar aib manusia bahkan raja provokator Jambi adalah Salim dan Ari Aryo. Dan orang yang sejalan dengan Abu Hazim baik di Indonesia bahkan Taufiq Hidayat sendiri, dan di Yaman adalah tukang ghibah, bongkar aib dan provokator termasuk Syaikh Yahya sebagai pemulai membicarakan manusia. Kenapa demikian ? karena ini rentetan dan efek konflik samudra fitnah yaman, lalu menyebut dan membicarakan bahkan mencari kesalahan- kesalahan lawan masing- masing. Ust Abu Hazimlah yang memulai ghibah, bongkar aib tentang fitnah Yaman dan selalu mengajak saya via sms, mengghibahi dan bongkar aib asatidzah via sms kepada saya, bahkan kirim rekaman kaset Ust Luqman ketika saya masih tawaqquf. Dan Salimlah yang mengajak saya masuk dalam fitnah Yaman ketika saya tawaqquf. Bahkan Salim menghibahi ikhwan Jambi..si fulan...si fulan... begini... begitu.... tentang fitnah Yaman dan sikap ikhwan tentang fitnah Yaman. Salim mengajak saya untuk membagi- bagikan buku di Jambi tentang fitnah Yaman, tapi saya menolak. Maka dialah yang mengirim buku- buku tentang fitnah Yaman ke daerah- daerah Jambi dan mulai menghibahi ikhwan dan mempreteli mereka yang tidak sejalan dengan  fitnah Dammaj Yaman. Tidak kah kamu wahai Salim, Ari dkk berakal ?
 Kalau ini memang bongkar aib dan ghibah menurut logika Salim, bagaimana dengan Ust Abu Hazim yang merupakan kebiasaannya menghibahi dan bongkar aib asatidzah kontra Syaikh Yahya?.Bahkan mengghibahi dan bongkar aib Ust Abu Turob dan Asatidzah yang di indikasi sejalan dengan Abu Turob baik di Jawa sampai Sumatra mulai dari Ust Mufti Jombang sampai Ust Muhammad Umar Armen Aceh ?.Wajar saja saya dulu sempat terfitnah bahwa website saya dulu ( salafiyun.co.cc. sekarang tidak ada lagi ) isinya hanya caci maki ulama, dan para asatidzah seluruh Indonesia,bahkan juga ikhwah jambi.Padahal mereka sama sekali belum pernah melihat atau membuka web saya tersebut. Faktanya tidak ada, Alhamdulillah Abdul aziz tapah yang memperlihatkan dengan membuka langsung website saya pada Sahl Bengkulu( ikhwan WKS Tebing Tinggi ), untuk membuktikan bahwa semua rumor itu adalah fitnah.Kejadian ini setelah dauroh Dzul akmal. Jika dalam point ini adalah sebuah kesalahan dan saya harus tobat, maka lebih utama lagi Salim, Ari, Taufiq,Ust Abu Hazim, Ust Abu Turob dan orang yang sejalan dengan mereka, bahkan Syaikh Yahya lebih utama, bahkan yang pertama kali untuk mengumumkan taubatnya dan mengakui kesalahannya. Tidakkah kalian berakal ?
       Salim sang komandan Buser ( Buru Sergap ) aib-aib dan kesalahan- kesalahan  manusia, kesimpulannya membuat opini, saya mendekat ke Salman. Kamu pikir, saya seperti kamu, mendekat ke sana kemari, berjalan kesana kemari. Kamulah tipe manusia yang mendekat ke seseorang karena ada kepentingan, keuntungan,kebutuhan dan orang tersebut bisa di manfaatkan. Kamu kira semua watak manusia seperti perbuatan kamu. Ini dusta dan bukti kamu bangkai busuk prasangka anyir menyengat berulat, Salman lah yang belakangan terkadang datang ta’lim, yang sebelumnya menghilang setelah dauroh Ust Dzulakmal di kota Jambi, mengantarkan anaknya Ad din belajar ngaji sore ke rumah saya, bahkan Salman pernah datang ke rumah saya, untuk minta di berikan nama bayi laki- lakinya, wajar jika saya terkadang berbincang dengannya. Kamu lah sang dalang, sutradara, komandan buser ( buru sergab ) aib, kesalahan manusia, peternak fitnah beranak pinak, kreasi imajinasi fitnah, penyelam aib  dan kesalahan manusia, penyiram minyak bensin api curiga buruk busuk prasangka anyir menyengat berulat. Kamu dan Ari bagaikan bangkai walaupun di bungkus rapi apik akan ke cium juga, bagaikan tulang yang di balut daun talas akan kelihatan juga, pandainya kamu men setting suasana. Pembangkit listrik tersinggungan emosi hati manusia, tidak perlu perjuangan berat cukup dengan sedikit rangsangan namimah lidah bercabang dua.
KEJAHATAN SALIM DAN ARI BAGAIKAN MALAM GELAP GULITA
     Inilah kejahatan Salim dan Ari bagaikan kegelapan malam, gelap gulita, suram hitam pekat. Malam tak kan dapat melihat apa- apa, melainkan kegelapan dan hitam pekat. Malam dengan kegelapannya di ibaratkan sesuatu yang tertutup rapat, halus, lembut, hampir tiada kentara dan terasa, kejahatan ataupun kesulitan muncul di malam hari gelap gulita dan di rencanakan dalam keadaan gelap gulita, demikian juga kesulitan, kekusutan dan kerumitan yang di akibat kan kelam suram hitam pekatnya malam itu sendiri biasanya makin menyulitkan, kusut,  runyam, seram menakutkan, karena sering terjadi kejahatan di rancang dan terjadi di celah kegelapannya. Manusia penjahat jadi panutan, manusia hati berbulu di muliakan. Kegelapan malam, kadang kala menjadi penyejuk ibadah para ahli ibadah, merintih, mengharap, curhat, mengiba, mengadu, bercerita, bermunajat kepada Allah Ta’ala dalam keheningan dan kesunyian malam mengharap ampunan Allah Ta’alah dan mengharap syurgaNya.
Sementara lidah Salim dan Ari begitu mudah mencitrakan, perasaannya begitu ringan menje laskan, berdarah sangat dingin tanpa ekspresi, gerakan lembut, halus, bertahap, licin, tersem  bunyi hampir tiada kentara, mengintip, mengendap- ngendap, menoleh kiri kanan di tengah malam gelap gulita hitam pekat, sementara siang hari bagaikan orang bertamu ramah sekali, sopan santun dan halus.
Tuduhan Taufiq : ikhwan Jambi tidak stiqoh ( percaya ) sama antum, dengan bukti malas bersodaqoh. 
Saya jawab : Waktu tahun pertama saya di Jambi, Salim mengeluhkan ikhwan Jambi malas bersodaqoh, ia mengaku dulu, sudah memotivasi ikhwan Jambi ( karyawan WKS ) untuk men sodaqohkan uang presmi saja dari hasil lembur, tidak mengganggu gaji pokok untuk membeli kebun sawit atas nama dakwah, namun satu ikhwan pun tidak ada yang bersedia. Masa Ust Banani pun ikhwan Jambi malas bersodaqoh, sampai Ust Banani pulang kembali ke Jawa.
Saya katakan, jika mengikuti logika tuduhan Taufiq, berarti ikhwan Jambi sejak awal Ust Banani tidak tsiqoh ( percaya ) dengan Salim dengan bukti malas bersodaqoh sebagaimana keluhan Salim, dan jika saya mengikuti gaya bahasa  Salim sendiri, maka Salim adalah raja ghibah di Jambi yang saya kenal sejak tahun pertama, pembongkar aib dan mempreteli ikhwan satu persatu, jika di nasehati atau di kritik balik menyerang.
Tuduhan Taufiq : Ari orang yang terdekat dengan antum tidak stiqoh lagi dengan antum.
Saya jawab : Ari bukanlah orang terdekat saya, dan saya pun tidak menganggap ia sebagai orang terdekat saya, justru tampaklah makar Taufiq dan Salim, diam- diam sudah mematai- matai kemudian membuat analisa dan kesimpulan, akhirnya menjadi TO ( target operasi ) per tama di dekati dan di ajak bergabung. Dan Ari pun menyambut mesra karena sudah  banyak persamaan watak dan batin dan terjalinlah benih- benih cinta dengan Salim. Cinta butuh kesa maan dan kecocokan sehingga terjalinlah keterpaduan antara jiwa dengan jiwa. Bersatulah kebersamaan, keselarasan dalam perbuatan, keadaan dan tujuan.
Tuduhan Taufiq : pondok sampai sekarang belum terbangun.
Saya jawab : biaya pembangunan pondok kita harapkan semata- mata riqzi dari Allah, saya ingin menelusuri jejak syaikh Muqbil rahimahullah, tidak meminta- minta dan menghinakan dakwah dengan proposal. Tuduhan kamu ini tidak jauh beda dengan pecinta proposal, yang menganggap tidak bisa bangun sebuah pondok tanpa proposal ( minta- minta ). Wahai Taufiq, sepantasnya sebelum kamu mengejek, menghina mencaci maki saya, sebaiknya kamu ber cermin diri dulu. Kamu hitung, tahun berapa kamu mulai mengajar dan berdakwah ? sudah berapa lama? Apakah kamu sudah punya mesjid, Tahfidzh, yang kamu rintis sendiri dari nol?
Tuduhan Taufiq : Salim menjamin, jika ia yang memimpin ikhwan Jambi akan bersemangat bersodaqoh bahkan mampu mendatangkan lagi ustadz baru berkeluarga beserta biaya bulanannya.
Saya jawab : Dua sisi : pertama : Ini lah salah satu di antara target makar Salim, yaitu ingin menjadi pemimpin dakwah berlagak seperti ustadz bahkan mufti merasa sudah alim dan sok alim, dan saya di jadikan objek lawan untuk mengambil jama’ah dan aset dakwah, bukan tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa. Bahkan sejak tahun pertama 2005 saya di Jambi, bukan sekali dua kali, Salim bercerita pada saya, obsesinya adalah menjadi Ustadz alumni dari Dammaj, sehingga sengaja keluar dari perusahaaan WKS, membuat CV mengambil proyek penebangan pohon akasia di WKS agar cepat dapat modal besar belajar ke Yaman. Bahkan  ketika usahanya gagal, Salim menawarkan pada saya, motor- motornya untuk over kredit. Diapun mengakui meminjam modal di Bank. Dan ketika saya menasehatinya, dia langsung berbelit menjawab tidak mengetahui hukum riba, ini awal tahun 2007 ketika saya tinggal di komplek teluk permai.
      Dan orang- orang yang berakal berpendapat hampir mirip semua, seperti Abu Umar Bambang Sei lilin sempat berkata pada saya, “ Saya ( Abu Umar ) perhatikan makar Salim sebenarnya adalah penggulingan aset dakwah berkedok kesalahan- kesalahan Ustadz, dari raut wajahnya tampak ambisi ingin jadi pemimpin, Abu Ajeng Suprianto sempat berkata pada saya, “ saya ( Abu Ajeng ) melihat, sebenarnya makar Salim adalah kudeta aset- aset dakwah dengan kedok kesalahan- kesalahan Ustadz, bapak Dahlan sempat berkata pada saya, “ saya ( Bpk Dahlan ) melihat Salim ada kepentingan pribadi dan duniawi, mulut dan raut wajahnya tampak mengarahkan fitnah......”, demikian juga bapak Pitono sempat berkomentar pada saya,.......... mirip dengan ucapan bapak Dahlan.
       Rekomendasi dan legimitasi Taufiq kepada Salim ini, menunjukkan mereka berdua sudah banyak berbincang ini... dan itu...Dan tanpa Salim sadari, ini bagaikan menjilat ludah sendiri, karena pada tahun pertama saya di Jambi, ia sudah mengeluhkan Ikhwan Jambi malas ber sodaqoh, sehingga idenya agar Ikhwan Jambi mensodaqohkan uang premi perusahaan saja tidak di tanggapi dan memotivasi saya untuk siap bersabar. ( Baca kronologis di atas ).
       Jika Salim dan Taufiq jujur, lurus dengan ucapan ini, kenapa Abu Sulaiman Jeri Bengkulu ( dulu murid Ust Afifuddin, pernah di ma’had Ust Zuheir Syarif Bengkulu dan kemudian Ust Abu Turob ), yang di Ustadzkan oleh jama’ah Salim di Jambi kota menggantikan saya, memakai fa silitas rumah kontrakan Tahfidzh ? bukankah Salim bahkan Abu Faris sudah mengeluarkan ucapan  bahwa rumah kontrakan Tahfidzh akan di kembalikan pada saya ?( baca kronologis di atas ). Bahkan ucapan ini juga sampai ke Tapah ? Wahai Abu izhar, Abu faris, Abu Luqman, Abu Ibrohim dkk, ini menunjukkan persekongkolan kejahatan kalian berjama’ah, kalian telah mengkultus dan membeo setiap ucapan dan perbuatan Taufiq dan Salim. Sadarkah kalian ini contoh ciri- ciri munafiq sebagaimana dalam hadist shohih? Bersabda Rasulullah Shallallahu ’alai wa’ala alihi wa sallam : ciri- ciri orang munafiq ada tiga : jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika di beri amanah berkhianat ( HR. Bukhori dan Muslim ).
Terhadap saya kalian menabur buruk busuk prasangka, ghibah, dusta namimah, mencari- cari kesalahan sampai ke Sei lilin SUMSEL dan Keritang RIAU dengan kedok kritikan membangun, menampung aspirasi, jangan taqlid dengan Ustadz dll, inilah Jalan iblis yang kalian tempuh, membingkai dan membungkus dosa berantai dengan bahasa manis indah mempesona menawan memikat hati.
      Tidak cukup di sini, kalian sepakat untuk mengambil uang kas tahfidzh 2 juta dan  uang sisa pembangunan mesjid masa saya ( belasan juta, saya lupa sekarang jumlah pastinya).
Padahal saya tidak mengizinkan itu semua, cukuplah Allah Ta’ala yang menghisab kalian semua.
     Sekarang kenapa  Abu Sulaiman Jeri Bengkulu, tidak mau lagi kembali ke Kota jambi? Apakah janjimu wahai Salim dan Abu Faris dkk kepada Abu sulaiman?. Dan kenapa kamu hai Taufiq belum pindah ke Jambi ? bukankah Salim, sebagai mana ucapanmu, akan semangat bersodaqoh dan  menjamin pembiayaan  bulanannya? Kenapa kamu takut pindah ke Jambi? Bukankah  Abu Sulaiman Jeri bengkulu tidak sampai sebulan di mesjid Bagan pete? Hanya Januari 2014 ?
 Sisi ke dua : Taufiq tidak menyebut kalimat Insya Allah sebagaimana di atas.
      Ungkapan Insya Allah berkaitan tentang suatu rencana yang akan datang, sudah ada pelajaran dalam kisah Nabi Sulaiman ‘alaihissalam dan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam.
1.        Adapun kisah Nabi Sulaiman ‘alaihissalam. Dari Abu Hurairoh berkata : bersabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : berkata Nabi Sulaiman : sungguh aku akan mengelilingi ( menggauli ) dalam satu malam 90 istri, semuanya akan melahirkan ahli penunggang kuda semuanya berjihad di jalan Allah. Lalu temannya berkata kepada Nabi Sulaiman : ucapkanlah[ Insya Allah, namun Nabi Sulaiman tidak mengucapkannya, lalu beliau menggauli semuanya dalam satu malam, namun tiada seorangpun yang hamil kecuali satu orang istri, lahir setengah manusia. Demi jiwa Muhammad di tanganNya, jika beliau mengucapkan Insya Allah sungguh semuanya berjihad di jalan Allah semuanya sebagai penunggang kuda ( HR. Bukhori 6639, 6720 ). Juga di Shohih Muslim 1654.
Berkata Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin : dalam hadist ini ada pelajaran yang terjadi pada seorang Nabi dari Nabi- nabi Allah, yang bertekad pada urusannya tanpa di iringi Insya Allah, maka tidak berguna kedekatannya terhadap Allah Ta’ala agar terealisasi keinginannnya kecuali senantiasa beliau mengingat Allah dan tidak melupakanNya,maka bagaimana dengan orang yang lebih rendah keadaan dan statusnya di bandingkan para Nabi ?, sesungguhnya kebiasaan para Nabi dan waliNya terjadi dengan niat mereka yang sholeh, Allah Ta’ala mentakdirkan perkara- perkara seperti ini atas, ucapan yang keluar dari lisan   hambaNya agar manusia menyaksikan bahwasanya segala urusan adalah milikNya, dan sesungguhnya Allah satu- satuNya yang mengatur dan mengurus, dan tiada sekutu pada hukum dan urusanNya. ( Tanbihul Afham pada hadist 354 ).
 Pelajaran-pelajaran lain pada hadist ini :
1.        Mengucapkan Insya Allah ketika ingin melakukan pekerjaan pada masa akan datang atau ketika memberikan kepastian kepada seseorang .
2.       Mengucapkan Insya Allah merupakan salah satu adab yang penting yang tidak boleh di remehkan oleh seorangpun dalam kehidupan sehari- harinya.
3.       Beramal dengan sebab- sebab untuk mencapai tujuan dengan tidak meniadakan sikap tawakkal kepada Allah Ta’ala.

2.        Adapun kisah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam. Berkata Ibnu Katsir pada awal surat Al kahfi. Dan Muhammad bin Ishaq telah menyebutkan sebab turun surat ini, lalu ia berkata : telah bercerita padaku seorang syaikh dari penduduk Mesir, datang pada kami sejak 49 tahun lalu, dari ‘Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata : Quraisy telah mengutus An Nadhar bin Al Harist dan ‘Uqbah bin Abi Ma’ith kepada  pendeta- pendeta Yahudi di Medinah. Tokoh Quraisy berkata : tanyakanlah kepada mereka tentang Muhammad, lalu ceritakan tentang sifatnya, dan beritahukan juga kepada mereka semua ucapannya, sesungguhnya mereka adalah ahlul kitab awal, dan di sisi mereka ada ilmu tentang para Nabi yang kita tidak miliki ilmunya. Lalu keduanya  ( An Nadhar dan Uqbah ) keluar kota hingga sampai di Medinah lalu bertanya kepada pendeta Yahudi tentang Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam. Lalu mensifati perkara beliau dan sebagian  ucapannya kepada mereka. Keduanya berkata : sesungguhnya kalian adalah Ahlu Taurat dan kami telah mendatangi kalian agar kalian memberitakan kami, tentang teman kami ini( Nabi Muhammad). Berkata Ibnu Abbas : lalu pendeta berkata kepada mereka “ tanyakanlah padanya tentang tiga perkara “. Jika ia menjawab tiga perkara tersebut, maka ia adalah seorang Nabi yang di utus, jika ia tidak bisa menjawab pertanyaan, maka ia adalah seorang pembual, terserah pendapat kalian tentangnya”. Tanyakan padanya tentang pemuda- pemuda yang melarikan diri pada masa dulu, bagaimana keadaan mereka, sesungguhnya berita tentang mereka ada kisah yang mengagumkan ?, tanyakan padanya tentang seseorang yang mengelilingi sepanjang timur dan barat bumi, bagaimakah beritanya? Dan tanyakan padanya tentang ruh, bagaimakah ia ? jika ia menjawab semua pertanyaan kalian, maka ia adalah seorang Nabi maka ikutilah ia ( Muhammad ), jika ia tidak bisa menjawab, maka sesungguhnya ia adalah seorang pembual, berbuatlah sekehendak kalian tentangnya, maka An Nadhar dan Uqbah pulang sehingga menghadap tokoh quraisy lalu keduanya berkata : “ Wahai sekalian tokoh Quraisy, kami telah mendatangi kalian untuk memutuskan perkara antara kalian dengan Muhammad, dan para pendeta Yahudi telah memerintahkan kami untuk bertanya kepadanya, lalu mereka mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam kemudian bertanya, “ wahai Muhammad jawablah pertanyaan kami, lalu mereka bertanya kepada beliau tentang pertanyaan yang sudah di perintahkan untuk di tanya”. Maka Rasulullah Shallallahu’alai wa sallam bersabda kepada mereka,” besok saya akan menjawab apa yang kalian tanyakan”. Dan Beliau tidak mengucapkan Insya Allah, orang Quraisy pun pulang. Dan selama 15 malam, Allah Ta’ala tidak menurunkan wahyu tentang perkara tersebut, dan malaikat Jibrilpun tidak mendatangi Beliau sehingga hebohlah penduduk Mekkah. Mereka berkata : Muhammad telah berjanji menjawab pada kita esok hari, sementara sekarang kita sudah melewati 15 hari, tidaklah memberitakan sedikitpun, apa yang kita tanyakan padanya. Sehingga Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersedih hati akan tertundanya wahyu dan sungguh berat bagi beliau dengan pembicaraan penduduk kota Mekkah, kemudian barulah turun malaikat Jibril dari Allah Ta’ala membawa surat Al kahfi, di dalamnya pengingkaran atas kesedihan beliau terhadap mereka dan berita tentang pertanyaan mereka kepada Beliau tentang perihal pemuda, seseorang yang mengelilingi bumi dan firman Allah Ta’ala. Artinya ( dan mereka bertanya kepada engkau tentang ruh , katakanlah perkara ruh adalah urusan Robbku dan tidaklah kalian di berikan ilmu kecuali sedikit ). Al Isro’ 85. 
                  ولا تقولن لشيء إني فاعل ذلك غد  إلا أن يشاء الله واذكر ربك إذا نسيت وقل عسى أن يهدين ربي لأقرب من هذا رشدا                                                                                            دا                    
 Artinya : Wahai Muhammad, dan janganlah sekali- kali kamu mengatakan terhadap sesuatu : sungguh  besok aku akan melakukan sesuatu kecuali kamu mengatakan, “ Insya Allah, dan ingatlah kepada Rabbmu jika kamu lupa “ dan berdo’alah semoga Rabbku memberikan petunjuk kepadaku untuk mendapatkan jalan yang paling dekat kepada kebenaran dalam urusanku ini. ( Al kahfi 23- 24).
Berkata Ibnu katsir tentang ayat ini : ini petunjuk dari Allah Ta’ala untuk Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam agar beradab ketika bertekad melakukan sesuatu pada masa akan datang, agar mengembalikan tekad tersebut kepada kehendak Allah Ta’ala Yang Maha Mengetahui perkara ghoib yang telah berlalu, sekarang dan yang belum terjadi........ sampai ucapan Ibnu katsir : dan telah berlalu pada awal surat ini penyebutan sebab turun ayat ini yaitu sabda Nabi Shallallahu’alaihi wasallam saat di tanya tentang kisah Ashabul kahfi ( pemuda penghuni gua ), besok saya jawab pertanyaan kalian. Lalu tertundalah wahyu selama 15 hari. 
     Berkata Syaikh Sa’di dalam tafsirnya tentang ayat ini : larangan ini juga untuk selain Beliau, walaupun karena sebab khusus kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, karena pembicaraan umum untuk seluruh mukallaf ( yang sudah mendapat beban ), maka Allah Ta’ala melarang seorang hamba mengucapkan dalam urusan akan datang, “ sungguh aku akan melakukan perkara itu tanpa di iringi dengan mengucapkan Insya Allah , karena hal demikian mengandung banyak larangan di antaranya :
1.       pembicaraan atas perkara ghoib yang akan datang, yang ia sendiri tidak tahu apakah ia bisa melakukan atau tidak ? apakah terealisasi atau tidak ?
2.       mengembalikan perbuatan kepada kehendak hamba semata adalah terlarang, karena  ( al masyi ah ) kehendak adalah milik Allah semata( dan tidaklah kalian berkehendak kecuali Allah Robb alam semesta berkehendak ).   
3.       Sungguh dalam penyebutan Insya Allah, mengandung keringanan dan kemudahan urusan, tercapainya berkah dalam urusan tersebut, memohon pertolongan seorang hamba kepada Allah  Ta’ala saja.
4.       Seorang hamba adalah manusia biasa, mesti terjadi kelupaan sehingga meninggalkan ucapan Insya Allah , maka Allah Ta’ala memerintahkannya untuk menyebut nama Allah setelah itu, agar tercapai harapan dan tertahan bahaya, itu semua di ambil dari keumuman FirmanNya ( Artinya : Dan ingatlah Robbmu jika engkau lupa ). Inilah perintah untuk zikrullah saat lupa, itu akan menghapusnya dan akan mengingatkan seorang hamba atas perkara yang ia lupakan, dan demikian juga di peringatkan orang yang lalai untuk zikrullah dan janganlah termasuk orang- orang yang lalai. Sesungguhnya seorang hamba itu fakir kepada taufiq Allah  Ta’ala agar ia tetap di dalam kebenaran dan tidak jatuh dalam kesalahan baik ucapan dan perbuatannya.
 Pelajaran lain dalam masalah ini :
1.       Manusia hanya berencana dan membuat program, Allah Ta’ala pula yang menentukan hasilnya, manusia itu terlampau lemah dan fakir untuk mengucapkan sebuah kepastian, karena Allah Ta’ala Sang Pemilik tubuh manusia, Yang Maha Pengatur segala urusan, dapat berkehendak lain.
2.       Ucapan Insya Allah adalah penegas ucapan kepastian dan keyakinan bukan keragu- raguan sementara ucapan “ sesungguhnya aku akan mengerjakan ini...itu... esok hari adalah sebuah kepastian dan tekad diri jika hal itu benar- benar rencana akan di lakukannya.

     Sisi ke tiga : Ucapan Taufiq ini menunjukkan, bahwa dia menyelisihi pelajaran Tauhid, mestinya jika dia merasa alim, seharusnya Taufiq menegur Salim karena Salim mempunyai
Sifat hubbu ar ri asah ( suka tampil, obsesi menjadi pemimpin ) dakwah.
 Berkata Syaikh Abdurrohman bin Hasan : Dan Al ‘Allamah Ibnul Qoyyim Rahimahullahu Ta’ala juga berkata : ada perbedaan antara cinta imamah ( menjadi pemimpin ) dan da’wah kepada Allah ta’ala dengan hubbu ar ri asah (suka tampil, obsesi pemimpin ). Yaitu perbedaan antara mengagungkan perintah Allah Ta’ala dan menasehati untuk Allah Ta’ala dengan mengagungkan diri sendiri dan berusaha meraih bagiannya. Sesungguhnya penasehat karena Allah Ta’ala dan mencintai Nya, suka Allah Ta’ala di ta’ati tidak berma’siat padaNya, dan agar kalimat Allah Ta’ala yang tinggi dan semua agama hanya milik Allah ta’ala.Dan agar para hamba melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya...........Berbeda dengan keadaan orang suka tampil, obsesi menjadi pemimpin, sesungguhnya orang yang mengejarnya ( tampil, pemimpin ), berusaha meraihnya agar tercapai kepentingan- kepentingan pribadi mereka : mulai dari merasa tinggi/ hebat di muka bumi, menundukkan hati- hati manusia dan cenderung kepada mereka, dan mereka ( orang yang hatinya sudah tertunduk ) menolong mereka (orang yang suka tampil, obsesi pemimpin) atas seluruh kepentingan- kepentingan pribadi mereka, di sertai kedudukan mereka ( orang yang suka tampil ) hebat/ tinggi  dan menguasai mereka ( orang yang hatinya sudah tertunduk ).
 Maka muncullah akibat dari tujuan ini, kerusakan- kerusakan yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Ta’ala seperti : perbuatan bohong, hasad ( iri hati ), sikap melampaui batas, dendam kesumat, kedholiman, melindungi citra diri sendiri tanpa haq Allah Ta’ala, mengagungkan orang- orang yang di hinakan oleh Allah Ta’ala, menghina dinakan orang yang di muliakan oleh Allah Ta’ala, dan tidaklah sempurna kepemimpinan duniawi  kecuali dengan itu semua, dan tidaklah di dapat kecuali dengan kerusakan- kerusakan yang berkali lipat, dan tokoh- tokoh suka tampil/ obsesi menjadi pemimpin telah buta dengan ini semua. Maka apabila terbongkar tirai, teranglah kerusakan mereka ( orang yang suka tampil, obsesi menjadi pemimpin ). (lihat bab ajakan ke syahadat la ila ha illah buku Al qoulul mufid wa fathul majid halaman 138- 139 ).
      Dan orang yang paham dan sadar akan modus perbuatan Salim dan Ari ini, benar- benar  menyaksikan kerusakan- kerusakan lisan mereka.
Tuduhan Taufiq : sejak dari dulu , Salim sering mengadu tentang antum(Muhammad jafar) pada ana ( Taufiq ).
     Saya jawab : justru ini bukti persekongkolan kamu, kejahatan Salim & Ari,lain muka lain di belakang, sudah berlangsung lama, persamaan batin dan prilaku kalian berdua saling merapat dan merekat sebagaimana penjelasan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di atas, sehingga tidak ada lagi perbedaan watak dan prilaku kecuali beda fisik saja. Jadilah kamu berdua bagaikan pinang yang tidak terbelah lagi. Teman ngerumpi dan gossipmu, segala yang di lihat dan di dengar, di rasa, menjadi sesuatu yang lebih berharga di bandingkan emas, mengantongi selautan data- data fitnah, di jadikan bahan gossip, gunjingan setiap tempat, kondisi dan keadaan di gunakan untuk mengadu. Salim, Ari, Abu Luqman, Abu Izhar, Abu Faris, Ahmad Farid, Marwan, Azmi Aceh dkk lebih memilih air comberan parit hitam, di bandingkan mata air yang jernih, lebih menyukai bangkai di bandingkan makanan halal toyyib lezat dan buah- buahan yang segar, lebih indah mengorek sampah di bandingkan taman bunga yang indah nan elok. Hatimu kalian senang ber bunga- bunga, bibir tersenyum bahagia, muka ceria bersinar, sorot mata berbinar- binar tiada berkedip. Penyakit lisan kalian , berghibah, berdusta, memfitnah, adu domba dll di bingkai dan di bungkus bahasa manis indah mempesona menawan memikat hati. Menamakan perbuatan keji nan nista, candu dosa berantai, dengan istilah berasumsi baik, romantis dan di sukai hati , pencipta kilah kelit penyedap rasa.Ini bukti kamu berdua ( Salim dan Taufiq )bukan hanya sekedar menempuh jalan iblis bahkan kalian berdua adalah da’i handal JIL ( jalan Iblis ). Kalian tidak malu sedikit pun , di depan muka saya saja, masih di Jambi sudah terang benderang kekejian kalian bagaikan sinar matahari di siang hari, hati kalian sudah mengkristal, kulit muka sudah tebal dan sudah berdarah dingin.
Tuduhan Taufiq : Ikhwan ada yang menyimpan kles pribadi dengan antum.
     Jawaban saya : Jika ini benar, mengalah dalam pembicaraan, Ini menunjukkan keburukan akhlaq Taufiq dan ikhwan jambi tersebut, kalian lebih senang berghibah, bergunjing, bergos sip dan ngrumpi dan mental pengecut, berani bicara di belakang, rapat umum berkali- kali di belakang saya. Kenapa Taufiq tidak menyuruh ikhwan Jambi tersebut ksatria berbicara de ngan saya? Atau di selesaikan internal di Jambi ? bukankah banyak di antara jama’ah yang lebih tua di bandingkan saya? Kenapa mesti lapor kepada kamu? Atau kamu dan Salim tukang pengorek- ngorek ? Dan kenapa selama ini bermanis muka dan datang ta’lim? Malah Taufiq bangga datang dari Kuningan berkedok dauroh ke Jambi menghabiskan dana jutaan rupiah, untuk menyelesaikan kles pribadi. Ternyata setelah saya  tanya adalah klesh dengan Abu Izhar dan Zul fadhli. Adapun tuduhan, ada klesh pribadi dengan Abu Izhar, sudah saya jawab di atas, beliau mengingkari itu semua dalam via sms.( baca judul Jawaban SMS Abu izhar redi sugiri bukti sudah ada fitnah, dusta dan namimah Salim ), sebelum Kronologis kedatangan Taufiq. Adapun  klesh dengan Dzul fadhli adalah dusta, justru membongkar kekejian akhlaq 
 nya juga keburukan watak Dzulfadhli, Salim, Abu Faris dkk karena telah menyusun dan menyetujui itu semua  dalam rapat. Saya jawab di bagian bawah dalam judul bab Fitnah busuk prasangka menyengat berulat khianat komisi mobil .
    Sampai sini Alhamdulillah saya sudah menjawab 8 point tuduhan- tuduhan taufiq pada saya yang di umbar pada jum’at siang 22 maret 2013 / 10 jumadil awwal 1434. Adapun muntahan tuduhan- tuduhan Taufiq pada sabtu  sore 16 maret 2013/ 4 jumadil awwal 1434 berjumlah 9 point, Alhamdulillah sudah saya jawab 7 point, tinggal 2 point lagi menasehati kesalahan- kesalahan saya di depan ikhwah bukan ghibah dan menghalangi dakwah salafiyah adalah cara iblis.
 
11.   MALAM MAKAR EKSEKUSI TAUFIQ , SALIM & ARI OPERASI  JEBAKAN DAN FITNAH
      Jum'at malam setelah isya, Taufiq Hidayat, Salim, saya dan sebagian besar ikhwan kumpul di rumah tahfizh. Taufiq Hidayat berkata " ustadz muhammad ja'far sebagai tuan rumah buka pembicaraan. Saya jawab" jadi antum mengakui saya sebagai tuan rumah ya? Ucapan saya sebagai sindiran bahwa Taufiq adalah tamu, sementara di dalam al quran dan As sunnah ada adab- adab bertamu. Setelah saya baca doa pembukaan, saya serahkan waktu kepada Taufiq Hidayat, karena saya lihat ia ambisi berkumpul dengan saya dan ikhwan- ikhwan sejak hari ahad malam kemarin.
      Kemudian Taufiq berkata "malam ini kita bacakan kesalahan- kesalahan ust Muh ja'far, keluarkan rekaman letakkan di depannya, Salim yang membacakan, Dzul fadhli yang menulis di papan tulis". Saya langsung terkejut dan tersinggung dengan adab dan akhlaq buruk Taufiq  dan Salim, sungguh saya tidak menyangka dengan adab dan akhlaqnya. Lalu alat-alat rekaman pun di letakkan di dekat  saya. Namun saya berusaha menahan emosi. Lalu salim berkata" kesalahan kesalahan ust muh ja'far ada 18 point, karena banyak mirip di ringkas menjadi 10/ 11 point Saya pun berkata " Taufiq , antum juga harus adil dengan kesalahan Salim ". Taufiq kambuh lagi kebiasaanya, marah- marah dengan suara tinggi, muka merah, mata melotot dan tunjuk- tunjuk tangan kepada saya "tadi siang kita sudah berjabat tangan saling mema'afkan, ini ghibah...dst ..keluarlah muntah kata –kata caci maki, hinaan dari Taufiq kepada saya." INI KEDUSTAAN TAUFIQ YANG KESEKIAN KALI,BACA KRONOLIGIS DI ATAS (NO 10 HARI JUM’AT). TIDAK ADA TAUFIQ DAN SALIM MINTA MA’AF KEPADA SAYA , JUSTRU SAYALAH DULUAN MENYALAMI DALAM RANGKA MOHON PAMIT PULANG, SETELAH TAUFIQ BERHENTI DARI MUNTAH FITNAHNYA. Fakta lainnya : saya sempat berkata khusus pada Taufiq “ jika emosi kamu ini di sebabkan kedustaan namimah Salim, saya ma’afkan kamu, nanti bisa kita ricek pada Bpk Sholahuddin.(Untuk kalimat di atas, bagi orang yang cerdas dan bukan tukang fitnah tentunya paham, kalimat ini bukan berarti sekaligus memaafkan Salim).Saya ucapkan demikian karena saya masih berprasangka baik pada Taufiq,kemudian dia bisa berlaku adil,dan mengkritisi Salim,ada apa dengan Salim yang sengaja berdusta dan namimah??? Ini bukti Taufiq   Bos pengaman  brutal makar Salim dan persekongkolannya lagi pendusta , ternyata seiring waktu ALLAHU TA’ALA menyingkap hakikat Taufiq yang ternyata seorang pendusta, maakir ( pembuat makar ) juga yang ikut andil dalam makar&fitnah ini.Lalu Salim membacakan satu persatu. Nanti akan saya sebut kan pada  bab menjawab tuduhan.
      Wahai Taufiq ini salah satu pemahaman agamamu dan orang- orang semisalmu Salim, Ari dkk, demi melindungi pelaku makar, pelaku kejahatan, pelaku kedholiman, kamu menaikkan bendera ghibah harom tapi untuk menjatuhkan dan memfitnah korban tidak ada kamus ghibah, bongkar aib, fitnah,menghina, caci maki, dusta namimah dan seterusnya dari dosa- dosa lisan tapi di bungkus dan di hiasi dengan untaian kata- kata indah manis bahasa yang mempesona menawan hati, berkelit dan berkilah dengan bumbu penyedap rasa yaitu nasehat,  menampung komentar, kritikan membangun, menampung aspirasi dan tidak taqlid dengan ustadz karena seorang  ustadz adalah sorotan.
      Adapun tuduhan kesalahan ke dua dan ketiga sudah saya jawab di atas. Moyoritas subyektif dan ada dua mengarah ke aqidah. Insya Allah saya jawab semua.
         TAUFIQ, SALIM  DAN ABU IZHAR SAFAR KE SEI LILIN  TERNYATA MENCARI- CARI                         KESALAHAN SAYA DAN TERBONGKARLAH KEDUSTAAN TAUFIQ KESEKIAN KALI
12. Sabtu pagi 23 maret 2013 (11 jumadil awwal 1434 ) saya safar mengisi ta'lim di sei lilin –SUMSEL. Selesai ta'lim, saya bertanya kepada Bambang Abu Umar, gimana ta'lim bersama Taufiq kemarin ? saya bertanya sesuai pengakuan Taufiq pada khamis sore kemarin, “ apakah Abu Umar mengundang Taufiq isi ta’lim di Sei lilin ? Lalu Abu Umar bercerita" Saya tidak ada mengundang Taufiq kesini, justru saya terkejut, ia sms saya, minta di kumpulkan ikhwan sei lilin mau isi ta'lim......dst. Setelah isya saya di dampingi Abdullah berbicara dengan mereka bertiga Taufiq, Salim dan Abu Izhar di musholla. Ternyata Salim dan Taufiq bertanya apa- apa saja kesalahan ustadz selama ini di sei lilin....dst. Sampai Salim meng giring pembicaraan banyak masalah...ini.... itu..., penyampaian ustad cepat tidak bisa di pahami, Saya (Abu Umar) jawab tidak terlalu cepat, jika ada yang cepat pun masih bisa di pahami. Kemudian Salim bercerita kesalahan- kesalahan ustadz di jambi....... dst dan kami ( Abu Umar dan Abdullah ) menjawab dan menasehati mereka. Saya ( Abu Umar )bertanya kepada Salim" berapa lama antum di jambi?" Salim menjawab " baru dua atau tiga minggu". "apa yang antum lakukan selama ini? Salim menjawab" berkunjung ke beberapa rumah ikhwan Jambi menampung aspirasi tentang ust muh ja'far. Saya ( Abu Umar ) dan Abdullah bergantian menasehati, mengomentari dan membantah ucapan Salim dan Taufiq, bahkan sampai dalam  tuduhan- tudahan masalah ta'bir mimpi, tapi Salim terus berbicara menyebutkan masalah kesalahan- kesalahan ust.Muh ja’far menurut masukan dan aspirasi ikhwan jambi tanpa menyebutkan nama. Demikianlah sampai malam hari, karena waktu sudah cukup malam, mereka bertiga, saya ajak ke rumah untuk menginap". Dari kejadian ini terbongkar lagi kesekian kali kedustaan Taufiq dan modus Salim dan Taufiq sebenarnya.
      Saya( Muh ja’far ) berkata kepada Abu Umar " saya berniat membuat surat pernyataan.... Abu umar juga mendukung bahkan menilai, sebenarnya operasi salim  adalah penggulingan dan kudeta seluruh aset dakwah dengan kedok kesalahan- kesalahan ustadz. Dan sayapun mengikhlaskan aset dakwah di pegang Salim yaitu tanah wakaf mesjid dan bangunan mesjid tersebut dan kontrakan Tahfidzh, karena melihat ucapan, obsesi dan perbuatan nya sebagaimana fakta dan data dalam tulisan ini, yang di dukung moyoritas ikhwan kota Jambi dan Abu Izhar Purwodadi. Bahkan oleh orang yang di tuakan seperti Abu Faris Tabsirun, Abu Izhar, Abu luqman dan Abu Addin sampai meminta sertifikat tanah. Dan orang yang masih belajar dengan saya pun setuju di serahkan saja kepada Salim. Berbeda dengan kondisi ma kar dauroh Ust Dzulakmal, justru jama’ah sayalah yang gigih untuk mempertahankan mesjid.
      Setelah ta’lim, saya pulang kembali ke Jambi dan mendapat sms dari Dzulfadhli,yang inti nya meminta hak dia uang 250 ribu kapan dia bisa mengambilnya karena lagi butuh uang. Saya jawab datang saja ke rumah ba'da zuhur setelah saya selesai isi ta'lim seperti biasa. (zulfadhli masih beranggapan saya khianat uangnya,insya ALLAH nanti saya menjawab).
 Semoga Allah Ta’ala membalas semua kebaikan Abu Umar dan Abdullah, yang telah membela kehormatan saya, dan menjawab tuduhan mereka,padahal Abu Umar dan Abdullah belum bertanya kepada saya, apa yang terjadi dan jawaban saya terhadap tuduhan tersebut.
 Ini merupakan keburukan Abu Izhar sebagai donatur, memfasilitasi rumah dan mobilnya, hartanya untuk menghabisi saya. Dan semoga Allah Ta’ala saja yang membalas perbuatan makar kalian semua.
TERBONGKAR MAKAR SALIM :ANTUM (MUHAMMAD JAFAR ) MASIH BISA MEMBANTU SAYA MENGAJAR DITAHFIDZH INI
13. Ahad 24 maret 2013( 13 jumadil awwal 1434) selesai maghrib, saya menemui Salim di kontrakan tahfidzh, saya bertanya kepadanya " dari siapa saja antum dapatkan semua point tadi malam? Salim jawab" dari ikhwan". Saya bertanya lebih satu kali, siapa namanya? Salim tidak menyebutkan nama. Saya bertanya dimana dibuat kesalahan-kesalahan tersebut ? Salim jawab ”di rumah pak Tafsirun. Salim berkata" antum selesaikan kezholiman antum masalah komisi mobil dengan Zul fadhli, antum masih bisa membantu saya ( Salim ) mengajar di tahfidzh ini. (Masya ALLAH semakin terang ternyata makarnya terhadap saya selama ini tersimpan obsesi nya menjadi pemimpin dakwah dan sebagai Ustadz). Saya terkejut, karena suasana sudah  menjadi terbalik. Salim datang dari Boyolali- jateng, numpang tidur di tahfizdh cari kerja di Jambi , selalu pinjam motor saya,lalu saya beri kesempatan membantu saya mengajar anak- anak, malah sekarang ucapannya berlagak pimpinan tahfizdh dan saya lah masih di izinkan, di jadikan membantunya mengajar anak- anak. Padahal dengan izin Allah lah saya merintis dan berusaha. Sayapun teringat ucapannya ketika pertemuan rabu malam 13 maret 2013 : KAMI TIDAK ADA RENCANA MENGGULINGKAN USTADZ, baca kronologis no 3. Sayapun berkata, “ semoga Allahlah yang membalas semua makar kamu, selama ini.”  
ALLAHULMUSTA'AN.LA HAULA WALA QUWWQATA ILLA BILLAH. Adapun fitnah komisi mobil, saya jawab di bab bawah.


SALIM, ARI DKK PENGECUT UNTUK TANDA TANGAN KECUALI ABU FARIS
 14. Isi surat pernyataan itu juga saya bawa ke Abu Ajeng Suprianto pegawai kehutanan un tuk minta tanggapan dan masukan. Alhamdulillah beliau setuju dan menanda tangani. Saya memberitahu Abu Fikron Sholahuddin, beliaupun setuju, kemudian saya menitipkan surat pernyataan di atas pada Sholehudin Abu Fikron,agar serah terima  ini di persaksikan oleh ikhwan berikut agar mereka juga menanda tangani kertas tersebut sebagai bukti. Surat yang saya serahkan pada beliau, ada revisi dan penambahan lalu saya tanda tangani ,kemudian  beliau bercerita pada saya telah mengajak Abu Faris, Abu  Luqman , Salim dkk untuk tanda tangan, tapi mereka tidak berani tanda tangan sampai Abu faris saja yang tanda tangan, se mentara Salim kembali menggunakan jurus sakti andalannya, buruk busuk prasangka kepada manusia, Salim berkata kepada Abu Fikron “ antum  ya yang mengajarin ust muh ja’far membuat surat ini ?, saya pelajari dulu isi surat ini, kemudian nanti akan saya buat surat balasan”.
     Saya berkata, “sampai detik ini tidak ada surat balasan dari Salim”. Lalu Abu fikron memba wa juga surat pernyataan tersebut ke WKS Tebing Tinggi agar di ketahui oleh jamaah di sana, juga ke trans Purwodadi.Dan surat tersebut di pegang oleh beliau. Namun saya masih menyimpan foto copinya.
      Wahai Salim, Ari dkk , kalian pengecut hanya untuk tanda tangan surat pernyataan saya, dengan dalih dan kilah mempersulit, jika mau menyerahkan, serahkan saja tanpa tanda tangan.Ini bukti kalian pembuat makar di belakang saya, berani bicara belakang bahkan rapat umum di belakang saya, tidak berani legal formal.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar