Selasa, 07 Oktober 2014

Musuh Dalam Selimut 4


BAB. INILAH CARA DAN JALAN- JALAN IBLIS
A.Latar belakang
      Saya tidak ada mau membubarkan dauroh Taufiq sebagaimana jawaban saya di atas. Ini menunjukkan bahwa Salim pendusta dan tukang adu domba. Saya akan menjelaskan bab ini melihat dari pada benang merah hubungan ucapan Ust. Abu Hazim, Taufiq, Salim  Ari, mertua Salim dkk baik di arahkan kepada saya ataupun kepada Ummu ‘Ashif mantan istri Salim, yaitu kalimat Iblis, thoriqoh iblis, syaitan, jin kafir, ruqyah, ada jin kafir di badan , gangguan kejiwaan/ penyakit jiwa..dst. Thoriqoh artinya : jalan atau cara, saya sengaja membuat judul ini karena ucapan Taufiq tersebut, yang pada hakekatnya/ sejatinya justru perbuatan dia, Ust Abu Hazim, Salim, Ari dkk. 
B. muqoddimah
      Iblis telah  mengumandangkan peperangan kepada manusia sampai hari kiamat dari setiap celah dan jalan, sejak mereka lahir, Iblis berjanji untuk membuat tipu daya agar manusia menuruti langkah- langkahnya. Sehingga berbagai cara, jalan, jerat, perangkap ,rencana, program di buat  di tempuh bahkan sayembara perlombaan untuk menggiring dan menyesat kan manusia sebagaiman firman Allah Ta’ala :
         قال رب بما أغويتني لأزينن لهم في الأرض ولأغوينهم أجمعين                                                                         

Artinya : Berkata iblis, wahai Robbku, karena Engkau telah menjadikan aku sesat, sungguh aku akan menjadikan manusia di dunia memandang baik pesona ( perbuatan dosa ) .Dan sungguh aku akan menjadikan mereka semua sesat ( Al hijr 39 ).
     Berkata Ibnul Jauzi di buku Talbis ( tipu daya ) Iblis : Bab ke tiga : peringatan tentang fitnah dan tipu daya iblis. Ketahuilah sesungguhnya bani Adam tatkala di ciptakan, di sertai adanya hawa dan syahwat untuk menarik apa yang bermanfa’at darinya dan di berikan juga emosi untuk menolak perkara yang menyakitinya. Dan di karuniakan akal sebagai penuntun untuk mengarahkannya bersikap adil dalam perkara yang di dekati dan perkara yang di jauhi. Maka wajib bagi orang berakal untuk membuat benteng dari musuh ini, yang sudah vulgar permusuhannya sejak zaman Nabi Adam ‘alaihi assholatu wassalam, bahkan sudah menghabiskan umur dan dirinya untuk menghancurkan keadaan Bani Adam. Dan sungguh Allah telah memperingatkan dari tipu daya syaithan sebagaimana firman Allah Ta’ala :                    

ا ولا تتبعوا خطوات الشيطان  إنه   لكم عدو    مبين                 
                                                                                                                    إنما يأمركم بالسوء والفحشاء وأن تقولوا على الله ما لا تعلمون

Artinya : Dan janganlah kalian mengikuti langkah- langkah syaithan , sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagi kalian, sungguh syaithan itu hanya menyuruh kalian berbuat jahat dan keji dan mengatakan terhadap Allah apa yang kamu tidak ketahui. ( Al baqoroh 168 -169).
                                                                                                                   الشيطان يعدكم الفقر ويأمركم بالفحشاء والله يعدكم مغفرة منه وفضلا والله واسع عليم
Artinya : Syaithan itu membisikkan kalian dengan kefakiran dan menyuruh kalian berbuat keji dan Allah menjanjikan untuk kalian ampunan dan keutamaan dariNya dan Allah Maha Luas ( karunianya ) dan Maha Mengetahui ( Albaqoroh 268 ).
                                                                ويريد الشيطان أن يضلهم ضلالا بعيدا
Artinya : Dan syaithan ingin menyesatkan mereka dengan penyesatan sejauh jauhnya ( An nisa’ 60 ).
    إنما يريد الشيطان أن يوقع بينكم العداوة والبغضاء في الخمر والميسر ويصدكم عن ذكر الله وعن الصلاة فهل أنتم منتهون 
Artinya : Sungguh syaithan hanya ingin membenamkan di antara kalian permusuhan dan kebencian lantaran minum khamar dan bermain judi dan menghalangi kalian dari mengingat Allah dan melaksanakan sholat maka mengapa kalian tidak mau berhenti ( dari pekerjaan tersebut ) ? ( Al ma idah 91 ).
  إنه عدو مضل مبين
Artinya : sesungguhnya ia ( syaithan ) musuh yang menyesatkan lagi nyata ( permusuhannya )( Al qoshash 15 ).
                    إن الشيطان لكم عدو فاتخذوه عدوا إنما يدعو حزبه ليكونوا من أصحاب السعير
 Artinya : sesungguhnya syaithan itu adalah musuh bagimu, maka tetaplah syaithan kalian jadikan sebagai musuh, sungguh syaithan itu hanya mengajak pengikutnya agar mereka menjadi penghuni neraka sa’ir ( faathir 6 ).
           ولا يغرنكم بالله الغرور
 Artinya : dan janganlah sekali- kali syaithan menipu kalian tentang ( menta’ati ) Allah. ( Al fathir 5 dan Luqman 33 ).
        يا أيها الناس إن وعد الله حق فلا تغرنكم الحياة الدنيا ولا يغرنكم بالله الغرورألم أعهد إليكم يا بني آد( م أن لا تعبدوا الشيطان إنه لكم عدو مبين
   Artinya : Bukankah Aku telah memerintahkan kalian wahai bani Adam janganlah kalian beribadah kepada syaithan sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagi kalian ( Yasin 60 ). Dan dalam Alquran seperti ini banyak. ( Talbis Iblis Halaman 32 ).
      Berkata Ibnu Qoyyim Aljauziyah ( 691- 751 H ) di buku ighostatul lahfan min mashoyidi as- Syaithan bab 13 ( tipu daya syaithan yang menipu bani Adam ) : muqoddimah bahwasanya Syaithan menjauhkan bani Adam dari setiap celah.
 Allah Ta’ala telah berfirman tentang permusuhan iblis, tatkala Allah bertanya kepadanya karena tidak mau sujud kepada Adam dan iblis beralasan ia lebih baik dari pada Adam, dan tatkala  pengeluarannya dari syurga, iblis meminta kepada Allah untuk mengundurkan kematiannya, lalu Allah mengabulkan dan mengundurkan kematiannya, kemudian iblis berkata, sebagai mana firman Allah Ta’ala : 
     قال فبما أغويتني لأقعدن لهم صراطك المستقيم                                                                                                
         ثم لآتينهم من بين أيديهم ومن خلفهم وعن أيمانهم وعن شمآئلهم ولا تجد أكثرهم شاكرين                                     
 Artinya : iblis menjawab, “ karena Engkau telah menghukum aku sesat ( keluar dari syurga ), benar- benar aku akan menjauhkan manusia dari jalan Engkau yang lurus kemudian aku akan mendatangi ( menggoda ) manusia dari depan, belakang, kanan dan kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan manusia tidak bersyukur ( ta’at ) kepada Mu. ( Al a’rof 16- 17 ). ( Ighotsatul lahfan Halaman 86 ).
C.    Syaithan selalu menyertai dan mendampingi manusia
1.    setiap manusia di iringi oleh syaithan ( qorin / teman pendampingnya ). Dalil- dalilnya :
               والذين ينفقون أموالهم رئاء الناس ولا يؤمنون بالله ولا باليوم الآخر ومن يكن الشيطان له قرينا فساء قرينا        
 Artinya : Dan orang – orang yang menginfaqkan hartanya karena riya ( ingin di sanjung manusia ), dan juga orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak beriman kepada hari akhirat. Dan barang siapa yang menjadikan syaithan sebagai qorinnya, maka syaithan itu adalah sejelek- jelek qorin ( teman pendamping ). ( An nisa’ 38 ).       
 Berkata Ibnu Katsir tentang ayat ini : sesungguhnya yang memotivasi mereka atas perbuatan buruk dan menyimpang dari perbuatan ta’at adalah syaithan. Sungguh syaithan yang sebenarnya menjerumuskan dan menyesatkan mereka. Dan selalu mendampingi ( qorin ) mereka, lalu memperindah keburukan- keburukan bagi mereka.                        
 Berkata penyair : janganlah kamu tanya watak  seseorang, tanyalah siapa qorinnya ( teman pendamping dekat ), sesungguhnya setiap qorin ( pendamping dekat ) itu bersuri teladan dengan yang di dampinginya. Selesai.
       قال قائل منهم إني كان لي قرين                                                                                                                       
Artinya : Berkata seorang ( penghuni syurga ) kepada temannya : sesungguhnya aku dahulu ( di dunia ) mempunyai qorin ( syaithan ). ( as shoffat 51 ) 
Berkata Ibnu katsir tentang ayat ini : berkata Mujahid : ( yang di maksud qorin )ya’ni syaithan, berkata Al ‘aufi dari Ibnu Abbas “ bahwasanya itu ( qorin ) adalah pria musyrik yang menjadi kawan orang beriman di dunia. Dan tidak bertolak belakang antara pendapat Mujahid dan Ibnu Abbas, sesungguhnya syaithan berasal dari bangsa jin yang membisikkan was- was di dalam jiwa, kemudian syaithan dari kalangan manusia mengucapkan perkataan –perkataan yang bisa di dengar dan keduanya saling berhubungan. Selesai.
  ومن يعش عن ذكر الرحمن نقيض له شيطانا فهو له قرين                                                                                      
 Artinya : Dan barang siapa yang berpaling dari dzikru Ar rahman ( Alquran ) maka Kami adakan baginya syaithan yang menjadi qorinnya ( teman yang selalu mendampingi nya ). ( Az- zukhruf 36 ).
                         حتى إذا جاءنا قال يا ليت بيني وبينك بعد المشرقين فبئس القرين                                                         

Artinya : sehingga apabila orang yang berpaling itu datang kepada Kami ( pada hari kiamat ), ia berkata kepada syaithan : alangkah celakanya ( berteman dengan kamu ), sekiranya dahulu di dunia antara aku dan kamu sejauh timur dan barat, tentu alangkah baiknya, sungguh syaithan adalah sejelek- jelek qorin ( teman pendamping ) . ( Az- zukhruf 38 ).            
            د                                                                      قال قرينه ربنا ما أطغيته ولكن كان في ضلال بعيد
 Artinya : Dan qorin ( syaitan ) nya yang ( menjadi teman dahulu di dunia ) berkata : wahai Rabb kami , sungguh aku tidak menyesatkannya, akan tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh ( Qof 27 ).
 Berkata Ibnu Katsir dalam tafsir ayat ini : berkata Ibnu Abbas, Mujahid dan selain mereka : qorin adalah syaitan yang menyertainya. Selesai.
 
          وقيضنا لهم قرناء فزينوا لهم ما بين أيديهم وما خلفهم وحق عليهم القول في أمم قد خلت من قبلهم من الجن والإنس    إنهم كانوا خاسرين  
  Artinya : Dan Kami tetapkan bagi mereka qorin ( teman pendamping ) dari kalangan jin dan manusia, yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah bagi mereka keputusan azab pada ummat – ummat yang terdahulu sebelum mereka dari kalangan jin dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang – orang yang merugi ( Fushshilat 25 ).
                وقال الذين كفروا ربنا أرنا الذين أضلانا من الجن والإنس نجعلهما تحت أقدامنا ليكونا من الأسفلين                  
Artinya : Dan orang- orang kafir berkata pada hari akhirat : wahai Rabb kami, tunjukkanlah kepada kami jin dan manusia yang di dunia dahulu telah menyesatkan kami. Kami mohon agar mereka di tempatkan di nereka paling bawah, agar mereka mendapatkan azab yang paling berat ( Fushshilat 29 ).               
 Berkata Ibnu Katsir tentang ayat ini : berkata Sufyan At tsauri dari Salamah bin Kuhail dari Malik bin Hushein Al fazari dari bapaknya dari Ali Rodhiallahu ‘anhu tentang Firman Allah ta’ala artinya ( yang di dunia telah menyesatkan kami ) berkata : yaitu iblis dan anak Adam yang telah membunuh saudara kandungnya. Dan begini juga Habbatul ‘urfi meriwayatkan dari Ali Radhiallahu’anhu seperti itu. Dan berkata Suddi dari Ali Rodhiallahu’anhu : iblis mengajak setiap pelaku syirik dan anak Adam mengajak setiap pelaku dosa. Selesai.

 Dalil – dalil dari Hadist Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam :  
1. Setiap manusia di dampingi oleh qorin ( pendamping ) jin kafir.
     Dari ‘Abdullah bin Mas’ud berkata : bersabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : tidak ada seorang pun dari kalian kecuali telah di dampingi pendamping dari kalangan jin, mereka bertanya : dan engkau juga wahai Rasulullah, beliau menjawab dan aku juga, akan tetapi Allah telah menolongku atas jin tersebut sehingga masuk islam, dan tidaklah jin tersebut kecuali memerintahkanku kebaikan. ( Muslim no 2814 ).
 Pada hadist Sufyan : dan telah di dampingi qorin ( pendamping ) nya dari  kalangan jin dan malaikat.
 Sesungguhnya ‘Urwah menceritakan bahwasanya ‘Aisyah bercerita padanya bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam keluar dari sisinya pada malam hari, berkata ‘Aisyah :
 Maka muncul kecemburuanku pada Beliau, Beliau kembali dan melihat apa yang aku kerja kan . lalu Beliau bersabda : ada apa gerangan engkau wahai ‘Aisyah, apakah engkau telah cemburu ? lalu aku menjawab : tidaklah orang semisalku cemburu terhadap orang semisal engkau ? lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : apakah benar- benar sudah datang syaithan engkau ? berkata ‘Aisyah : wahai Rasulullah ada syaithan bersamaku ? Beliau menjawab : ya, aku bertanya : dan apakah syaithan itu bersama setiap manusia ? Beliau men jawab : ya, lalu aku bertanya : dan juga bersama engkau ,wahai Rasulullah ? Beliau menjawab
 Ya, akan tetapi Robbku telah menolongku atasnya, sehingga ia masuk islam ( Muslim 2815 ).
 Ma’na qorin adalah yang mendampingi, yaitu jin yang senantiasa tetap bersama seorang muslim untuk menyesatkannya dengan segala cara. Qorin inilah yang menolong syaithan untuk menguasai manusia. Bahkan mereka bergabung dengan syaithan dengan kalangan manusia seperti tukang sihir dan yang lainnya untuk merusak agama seorang muslim.
 2.  Sesungguhnya syaithan berjalan pada tubuh bani Adam pada peredaran darah.                                                                                    
     Dari Ali bin Husein dari Shofiyah binti Huyay istri Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berkata : bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam sedang i’tikaf , lalu aku mendatangi Beliau mengunjungi pada malam hari, lalu aku berbincang dengan Beliau kemudian aku bangkit untuk balik pulang, maka Beliau bangun bersamaku untuk mengantarkanku, dan tempat tinggalnya di kampung usamah bin Zaid, lalu lewatlah dua orang anshor, tatkala keduanya melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berjalan cepat, lalu Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “ perlahanlah kalian berjalan sesungguhnya wanita ini adalah Shofiyah binti huyay, lalu keduanya berkata, “ Subhanallah wahai Rasulullah, beliau bersabda, “ sesungguhnya syaithan itu berjalan pada tubuh bani Adam pada peredaran darah dan sesungguhnya aku takut terbersit di hati-hati kalian kejelekan atau Beliau bersabda : sesuatu.
 ( Bukhori 2035 Muslim 2175 ).
      Maka dalam hadist di atas, Rasulullah memanggil sahabatnya, dan menyampaikan bahwa yang bersamanya adalah Shofiyah binti Huyay. Beliau percaya sahabatnya tidak akan berfikir negatif, akan tetapi beliau tidak bisa menjamin mereka selamat dari bisikan syaithan. Inilah bila generasi terbaik ummat ini yaitu para sahabat bisa rentan dari bisikan syaithan, maka kita lebih utama lagi untuk di khawatirkan mendapat bisikan atau godaan syaithan.
 3. Syaithan mengikat tengkuk seseorang yang sedang tidur sehingga tidak mendirikan sholat malam.
      Di shohih Bukhori kitab at tahujjud bab 12( tali ikatan syaithan di ikatkan pada tengkuk  seseorang yang tidur sehingga tidak bangun malam ). No 1142 dari Abu Hurairoh Radhiallahu  ‘anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : syaithan mengikat pada tengkuk kepala kalian saat ia tidur dengan tiga tali ikatan, setiap ikatan-ikatan di letak kan pada setiap tempatnya, lalu di ucapkan : kamu akan melewati malam yang panjang maka tidurlah dengan nyenyak, jika ia bangun lalu dzikrullah maka lepaslah satu ikatan, jika kemu dian ia berwudhu’ lepaslah ikatan kedua, jika ia mendirikan sholat lepaskan semua ikatan, maka pada pagi harinya ia merasakan semangat dan ketentraman jiwa, namun jika ia tidak melakukannya seperti itu, maka pagi harinya jiwanya tidak tentram dan malas beraktivitas. (juga di no 3269 ).
 4. syaithan  kencing di telinga seseorang sehingga tidak sholat malam.
     Di shohih bukhori kitab At tahajjud bab 13,no 1144 ( apabila seseorang tidur dan tidak sholat malam ,syaithan mengencingi telinganya. Dari Abdullah Radhiallahu ‘anhu berkata, “ di ceritakan Kepada Nabi Shallallahu’alaihi wasallam tentang seseorang yang terus tidur  sampai pagi hari, tidak mengerjakan sholat, maka beliau bersabda, “ syaithan telah mengencingi telinganya. ( juga di no 3270 ).
 Berkata Al hafidzh Ibnu Hajar dalam Fathul bari tentang hadist ini, ulama berbeda pendapat tentang kencingnya syaithan, ada yang mengatakan kencing secara hakiki , berkata Imam Qurtubi dan selain beliau, “ tidak ada penghalang itu semua, tidak ada mustahil dalamnya karena sudah terang syaithan bisa makan, bisa minum, dan menikah maka tidak ada halangan untuk bisa kencing “. Berkata At thibi, “ di khususkan penyebutan telinga,padahal mata lebih cocok untuk tidur sebagai isyarat kepada tidur berat.
  Karena alat pendengaran itulah sumber perhatian, dan di khususkan penyebutan kencing karena lebih mudah masuk kedalam rongga tubuh dan lebih cepat meresap kedalam urat sehingga menimbulkan rasa malas pada keseluruhan anggota tubuh.
 5. syaithan menetap di lubang atas hidung manusia.
     Dari Abu hurairoh Radhiallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasululullah Shallallahu’alaihi wasallam : apabila di antara kalian bangun dari tidurnya hendaklah istintsar ( memasukkan air kedalam hidung ) tiga kali karena syaithan menetap di lubang hidung atasnya. ( Bukhori 3295 Muslim 238 ).
 Berkata Al hafizdh Ibnu Hajar dalam fathul bari : kemudian sesungguhnya zhohir ( tekstual ) hadist menunjukkan perkara ini terdapat pada setiap orang yang tidur, dan bisa jadi di khususkan kepada orang yang tidak melindungi dirinya dengan zikir terhadap gangguan syaithan, karena hadist Abu hurairoh yang telah di sebutkan ( no 3293 ), sebelum hadist Sa’ad di dalamnya lafadh :” maka baginya perlindungan dari syaithan pada hari tersebut sampai sore hari,” dan demikian juga keutamaan ayat kursi, dan telah berlalu ( no 3275 ), di dalamnya lafadh , “ dan syaithan tidak mendekati engkau “, dan bisa jadi yang di maksud dengan penolakan “ tidak mendekati “ di sini adalah bahwasanya syaithan tidaklah mendekati tempat yang menjadi sumber waswas yaitu hati, maka tempat nginapnya adalah lubang hidung agar sampai ke hati apabila ia bangun tidur, maka jadilah hadits ini mencakup setiap orang yang tidur. ( Fathul bari Juz ke 6 halaman 413 ).
 Berkata Syaikh Sholeh Bin Utsaimin dalam buku fathu zil jalali wal ikrom syarh bulughul marom Jilid 1 hal 275 no hadist 35 ( hadist Abu Huroiroh di atas ) : tentang faedah- faedah hadist ini : ke 6 : penetapan kenabian Shallallahu’alaihi wasallam karena sesungguhnya ilmu Beliau tentang keberadaan syaithan menetap di lubang hidung atas seseorang tidaklah di ketahui dengan panca indra, jika seandainya semua penduduk muka bumi bersatu untuk mengetahui perkara ini tidaklah mereka mengetahuinya, karena Nabi Shallallahu’alaihi wasallam mengetahui itu semua dari jalan wahyu, karena Beliau Shallallahu’alaihi wasallam tidaklah mengetahui perkara yang ghaib.
6.    jika seseorang masuk rumah dan makan tidak dzikrullah, maka syaithan mendapatkan tempat bermalam di rumahnya dan makan malamnya.
        Dari Jabir bin ‘Abdillah sesungguhnya ia mendengar Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda Apabila seseorang masuk rumahnya lalu menyebut nama Allah saat masuk dan makannya, berkatalah syaithan, “ tidak ada tempat bermalam dan makan malam bagi kalian”. Dan apabila ia masuk rumah tidak menyebut nama Allah saat masuk rumahnya, berkatalah syaithan, “ kalian mendapat tempat bermalam” dan jika ia tidak menyebut nama Allah saat makannya, syaithan berkata, “ kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam ( Muslim 2018 ).
 7. Syaithan menghadiri tiap orang dalam semua urusannya.
        Dari Jabir berkata, aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “ sesungguhnya syaithan itu menghadiri kalian pada setiap urusannya bahkan sampai hadir saat makan nya, jika bercecer satu suapan maka bersihkanlah dari kotoran kemudian hendaklah ia memakannya, dan janganlah ia tinggalkan bagian untuk syaithan, apabila ia telah selesai makan hendaklah ia menjilat jari jemarinya, karena sesungguhnya ia tidak tahu bagian mana kah dari makanannya yang berkah ( Muslim 2023 Kitab minuman )
 8.   Syaithan berusaha masuk ke dalam diri seseorang melalui perbuatan menguap.
        Dari Abu Sa’id Al khudri Rodhiallohu ‘anhu mengatakan : bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi  Wasallam bersabda : apabila salah seorang di antara kalian menguap, maka tahanlah mulut dengan tangannya, sesungguhnya syaithan berusaha untuk masuk ( HR Muslim ).

.D. Memahami jalan, cara atau talbis (tipu daya) iblis.
     Jalan- jalan iblis itu cukup banyak, rujukan yang bagus dalam bab ini adalah buku talbis iblis karya Imam Abdurrohman Bin Al Jauzi wafat tahun 579 H dan ighostatul lahfan min mashoyadi as syaithon karya Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah wafat 791 H. Ma’na talbis ( tipu daya ) adalah menampilkan kebathilan dalam wajah al haq ( lihat talbis iblis halaman 46 ). Dalam bab ini saya akan menyebutkan beberapa contoh untuk mempersingkat, yang ada hubungannya dengan makar Ust Abu Hazim, Taufiq, Salim dan Ari dkk.
 Jalan iblis ke 1: Sang penasehat yang sesat menyesatkan.
      Iblis dan segala pasukan tentaranya tidaklah beruluk salam berbujuk rayu mesra bermanis bibir, bersilat lidah, berakrobat untaian kata-kata bak provokator, motivator, penghasut dengan mengucapkan misalnya, “ mencurilah, menfitnahlah, berdusta, korupsilah, buatlah dosa ini dan itu.. pasti kamu tidak akan mendapat balasan di dunia dan di akhirat. Justru malah sebaliknya datang dengan penampilan jurkam ( juru kampanye ) simpatik , ramah sekali, penawan hati, menebar pesona mutiara nasehat emas , bagaikan team penasehat pribadi terpercaya, pakar terkemuka spesialis niat baik dan tujuan baik. Meyakinkan niat baik dan maksud baiknya kepada manusia.
Dia akan simpatik, ramah, halus, lembut, memikat, menawan, tebar pesona, mensosialisasi kan niat baik dan tujuan baiknya. Dengan umpan, tips dan trik inilah Iblis sukses mematahkan pendirian Nabi Adam&Hawa. Sebagaiman Allah Ta’ala mengabadikan kisah ini sebagaimana dalam surat Al a’rof 19- 22 :
            ويا آدم اسكن أنت وزوجك الجنة فكلا من حيث شئتما ولا تقربا هذه الشجرة فتكونا من الظالمين                  
                  فوسوس لهما الشيطان ليبدي لهما ما ووري عنهما من سوءاتهما وقال ما نهاكما ربكما عن هذه الشجرة إلا أن تكونا ملكين أو تكونا من الخالدين       وقاسمهما إني لكما لمن الناصحين                                                                     
Artinya : Allah Ta’ala berfirman kepada Adam : wahai Adam tinggallah kamu dan istri kamu di syurga,makanlah apa saja yang kalian berdua sukai, tetapi janganlah kalian berdua mendekati pohon khuldi ini, maka berdua akan menjadi orang dholim ( 19 ). Maka syaithan membisikkan was-was ( keraguan dan pikiran jahat ) kepada Adam dan Hawa untuk ( memakan buah khuldi ), agar tampak kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka berdua yaitu aurotnya, syaitan berkata ( merayu ), : Robb kamu tidaklah melarang kalian berdua, mendekati pohon ini kecuali supaya kalian berdua tidak menjadi malaikat  atau tidak menjadi orang yang kekal ( di dalam syurga ).
                                وقلنا يا آدم اسكن أنت وزوجك الجنة وكلا منها رغدا حيث شئتما ولا تقربا هذه الشجرة فتكونا من          الظالمين  
                  فأزلهما الشيطان عنها فأخرجهما مما كانا فيه وقلنا اهبطوا بعضكم لبعض عدو ولكم في الأرض مستقر ومتاع   إلى حين  
 Artinya : Dan kami berfirman, “ wahai Adam tinggallah kamu bersama istrimu di syurga ini, dan makanlah makanan- makanan darinya yang banyak lagi baik di mana saja kamu sukai, dan janganlah kamu mendekati pohon ini yang menyebabkan kamu termasuk orang- orang yang dholim, lalu syaithan menggelincirkan ( menggoda dengan licik ), Adam dan istrinya lalu Allah keluarkan keduanya ( Adam dan istri ) dari syurga. Dan Kami berfirman kepada mereka, “  turunlah kalian ( wahai Adam, Hawa, iblis ) dari syurga ini, sebagian kalian ( manusia dan syaithan ) menjadi musuh pada sebagian lain, dan tempat tinggal kalian di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang di tentukan. ( Al baqoroh 35- 36 ).
 Juga firman Allah Ta’ala surat thoha 117- 123.
  فقلنا يا آدم إن هذا عدو لك ولزوجك فلا يخرجنكما من الجنة فتشقى     إن لك ألا تجوع فيها ولا تعرى                                                                                                                   
        وأنك لا تظمأ فيها ولا تضحى                          وأنك لا تظمأ فيها ولا تضحى                                                         فوسوس إليه الشيطان قال يا آدم هل أدلك على شجرة الخلد وملك لا يبلى                  فأكلا منها فبدت لهما سوآتهما وطفقا يخصفان عليهما من ورق الجنة وعصى آدم ربه فغوى                                              
    ثم اجتباه ربه فتاب عليه وهدى                            قال اهبطا منها جميعا بعضكم لبعض عدو فإما يأتينكم مني هدى فمن   اتبع هداي فلا يضل ولا يشقى                                                                                              
 Artinya : Maka Kami berfirman, “ wahai Adam sesungguhnya iblis ini adalah musuh engkau dan istri engkau oleh karena itu, maka sekali- kali janganlah sampai iblis itu mengeluarkan kalian berdua dari syurga, (bila kamu terusir ), maka kamu akan celaka ( 117 ). ( dalam syurga) sungguh kamu tidak akan merasa lapar dan tidak akan terbuka aurat ( 118 ). ( dalam syurga ) sungguh kamu tidak akan merasakan haus dan tidak akan merasakan panas sinar matahari di waktu dhuha ( 119 ). Kemudian syaithan membisikkan tipu daya kepada Adam. Syaithan berkata : wahai Adam maukah aku tunjukkan kepada kamu pohon khuldi ( bila kamu makan buahnya ), kamu akan hidup kekal ( di dalam syurga ) dan mendapatkan kerajaan yang tidak akan musnah.
 ( 120 ). Lalu Adam dan Hawa memakan dari buah pohon khuldi tersebut, maka terbukalah aurat Adam dan hawa. Adam dan Hawa kemudian menutupi auratnya dengan daun–daun  di syurga. Adam telah durhaka kepada Rabbnya dan telah melanggar perintah Rabbnya ( 121)  kemudian Rabbnya memilih Adam sebagai nabi, lalu Allah menerima taubatnya dan membe    rinya petunjuk ( kepada jalan Allah ). ( 122 ). Allah berfirman : wahai Adam dan Hawa turun lah kalian berdua dari syurga bersama-sama, sebagian kalian ( bani Adam ) menjadi musuh bagi sebagian lain. Maka karena itu, ( wahai bani Adam ), jika datang kepada kalian kelak petunjuk ( Rasul dan kitab suci ) dariKu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk Ku ( Rasul dan Kitab suci ) , dia tidak akan tersesat dan celaka ( 123 ).
       Maka di dalam ayat- ayat di atas mengisahkan tentang makar iblis, bujuk rayuan, tipu daya , muslihat, akal bulus , halus , lembut , hampir tanpa kentara terasa menyakinkan Nabi Adam dan Hawa bahwasanya Allah Ta’ala melarang keduanya untuk mendekati pohon terlarang apalagi memakan buahnya , karena Allah Ta’ala tidak menginginkan keduanya me jadi malaikat atau kekal di dalam syurga. Sungguh iblis licin memainkan sihir kata- kata,  piawai bersilat lidah, memutar balikkan fakta indah mempesona , menggiring dan mendorong perbuatan dosa dengan tirai penasehat terpercaya dan nasehat emas. Demikian juga para syaithan dari kalangan jin dan manusia bergentayangan, berkelana mengembara mencari akal bulus, dalang dan menyeting suasana, aktor intelektual, sutradara permainan, menyiapkan kail, memasang umpan, merekrut pemancing, mencari pupuk  dan menyiram air fitnah serta peternak fitnah beranak pinak.
      Berkata Ibnul Qoyyim Aljauziyah dalam buku ighotsatul lahfan hal 95 : tipu daya dan makar Iblis yang pertama adalah dengan sumpah- sumpah dusta bahwasanya ia penasehat untuk keduanya ( Adam dan Hawa ), sesungguhnya Iblis hanyalah menginginkan keduanya kekal di syurga.
      Demikian juga makar Ust Abu hazim, Taufiq, Salim, Ari , Abu izhar dkk, telah membujuk rayu, menggiring dan mendorong dosa ma’siat ( ghibah harom, merusak aqidah dan tauhid, busuk prasangka berulat, dusta namimah, mencari-cari kesalahan sampai ke Sei lilin SUMSEL, Ds Kritang Riau, memata-matai dll ) tampil sebagai penasehat terpercaya, yang di bungkus dengan ungkapan nasehat, menampung komentar, aspirasi, maksud dan tujuan baik, kritik membangun, memberikan info, jangan taqlid, para da’i adalah sorotan ummat dan untuk perbaikan dakwah. Bahkan meniru slogan politikus demokrasi dan demonstran “ demonstrasi bukan aksi tapi menyampaikan aspirasi “.

 Jalan iblis ke 2 :    Menamakan, mengemas dan membungkus  perbuatan yang di larang dalam agama ( harom, keji, dosa, ma’siat) dengan istilah penyedap rasa berasumsi baik dan di terima di hati dan di sukai banyak manusia.
     Pendengar pun tertegun, terkesima, terpesona, terpukau, terkagum, terlena dan terpana. Kemudian menganggap perbuatan tersebut adalah jalan kebaikan atau halal. Sebagaimana dalam surat Al a’rof 19-21 dan surat thoha 117- 123 di atas.  Yaitu iblis menamakan sesuatu yang di larang Allah Ta’ala untuk Adam dan Hawa (jangan  mendekati apalagi memakan buah pohon larangan tersebut ) dengan “ istilah dan kilah penyedap rasa halal dan baik “ yaitu pohon khuldi ( pohon kekekalan ), dengan bumbu“ yang keistimewaan rasanya” menjadikan Adam dan hawa kekal di dalam syurga dan menimbulkan kekuasaan super  yaitu memiliki kerajaan yang tidak akan sirna selamanya. Iblis  menamakan sisi baik dan positif perbuatan  harom, dosa, ma’siat sekaligus menyembunyikan bahkan mengubur sisi negatif bahkan bahaya dosa ma’siat yang sesungguhnya nyata dan banyak merusak kehormatan, agama, akal, kesehatan, harta dan darah manusia. Pada dasar dan asalnya manusia itu tidak akan mau melakukan sesuatu kecuali sesuatu tersebut bermanfaat, menguntungkan dan berguna baginya. Apalagi sesuatu tersebut akan merugikan, merusak dan membahayakannya. Maka megapolitik  dan proyek mercusuar Iblis adalah membentuk pencitraan, opini dan sosialisasi untuk mengikis habis pandangan buruk dan tabu masyarakat,  bahwa segala sesuatu yang di haromkan, di larang oleh Allah ta’ala dan RosulNy Shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan yang di tinggalkan oleh Beliau adalah menjadi penting , sangat di butuhkan,bahkan berguna bagaikan menggali batang yang sudah terpendam.
     Berkata Ibnul Qoyyim Aljauziyah dalam bukunya Ighotsatul lahfan hal 96 : sesungguhnya Adam dan Hawa tidaklah menginginkan perbuatan tersebut secara asal ( mendekati pohon yang di larang ), hanya saja Iblislah yang telah berdusta dan memperdayakan mereka berdua,
 dan menipu keduanya dengan menamakan pohon tersebut dengan pohon khuldi, inilah cikal bakal awal makar dan tipu daya dan metode ini di warisi oleh pengikutnya menamakan perbuatan- perbuatan yang harom dengan istilah- istilah yang di sukai jiwa. Mereka menamakan minuman khamar dengan istilah induk kesenangan, dan menamakan semisal khamar dengan istilah tegukan istirahat, manamakan riba dengan istilah muamalah, menama
kan pajak dengan istilah hak- hak penguasa, menamakan kedholiman terburuk dan terkeji dengan istilah undang- undang kantor, menamakan puncak kekufuran ( mengingkari sifat – sifat Allah ) dengan istilah mensucikannya, menamakan majlis kefasikan dengan istilah majlis kebaikan. ( Ighotsatul lahfan hal 96 ).
      Demikian juga pada hari ini, dalam segala sisi lapangan kehidupan manusia. Contoh:dalam dunia perzinaan banyak petaka istilah kilah penyedap perbuatan zina dalam segala macam pembukaan dan pernak perniknya, sehingga kepekaan manusia akan tumpul ,luntur, dan mencair. Para jurkam ( juru kampanye zina ) penuh kreasi , inovatif, konglomerat ide dan karya,menarik hati hidung belang dan manusia yang lemah iman. Menjadikan wanita nakal sebagai umpan dan media massa ( TV, Radio, majalah, buletin, internet, VCD , pornografi ) sebagai kail pemancing nya. Mereka namakan dan istilahkan pamer aurat sebagai seni dan percaya diri, sex bebas sebagai budaya modern, tabarruj ( menampakkan kecantikan ) dengan istilah kebebasan kaum wanita, ikthilat ( campur laki-laki dengan perempuan ) dengan istilah kemajuan dan peradaban, penyanyi dan penari tarian  sebagai kebebasan berekspresi, nyanyian dengan istilah mengembangkan bakat. Inilah dunia selebritis penuh dengan glamour , kemewahan dan bebas. Sebagian masyarakatpun menjunjungnya sebagai panutan dan idola sehingga dalam segala sisi kehidupannya. Mereka namakan pezina suara dengan sahabat telpon , pezina suara ini akan melakukan zina wicara untuk menggoda lawan bicaranya. Acara – acara di TV pun mengeksploitasi seksualitas dengan kedok lelucon atau komedi.
Dalam dunia hartapun banyak istilah kilah penyedap perbuatan harom dosa, mereka nama  kan dan membungkus perbuatan menyogok , menyuap  dengan bahasa melobi , uang sogokan dengan uang grativikasi, uang persahabatan, uang pulsa , uang ikan asin dll.  Mereka namakan dan membungkus  kolusi berjama’ah dengan uang partisipasi, uang fee dll. Mereka namakan dan istilahkan berjudi dengan menjawab soal matematika.
 Dalam dunia makanan minuman, banyak istilah kilah penyedap perbuatan harom dosa, mereka namakan dan istilahkan babi dengan kerbau kecil, khamar dengan istilah minuman sehat, merokok sebagai kejantanan dan lain- lainnya.
 Dalam dunia rumah tangga, mengemas dan membungkus kejahatan, dosa terhadap anak istri yakni menelantarkan haq anak dan istri dan meninggalkan kewajiban selaku suami sekaligus ayah, dengan istilah penyedap rasa, berasumsi baik dan di sukai banyak orang yaitu “zuhud dan tawakkal kepada Allah” padahal demi memenuhi kesenangan nafsunya sendiri seperti menghabiskan uang untuk taruhan bermain catur, tenis / badminton. Dalam dunia akhlaq, mengemas dan membungkus dosa tidak punya malu ( buka aurat ) dengan istilah percaya diri.
      Demikian juga makar Ust Abu hazim, Taufiq, Salim dan Ari telah menamakan, membung  kus dan mengemas perbuatan harom dosa ma’siat dengan istilah kilah penyedap rasa sehingga berasumsi baik, di terima di hati dan di sukai banyak orang.
 Di antaranya mufti terbesar JIL ( jalan iblis ) dan kanibal kehormatan manusia adalah ust Abu Hazim telah menamakan, membungkus dan mengemas ghibah harom sebagai tahadduts binni’mah ( memperbincangkan ni’mat ). Pada tahun kedua saya di Jambi ( masih ngontrak di perum teluk permai, suatu ketika Salim berkunjung ke rumah saya, setelah bincang sebentar, mulailah Salim dengan senyum senyum berkata, “ saya dengar dulu ustdz di Dammaj pernah di ruqyah ya?... “ saya bertanya “ siapa yang bercerita pada antum “? Salim menjawab, “ Ust Abu Hazim. Dan saya tidak bertanya kepada Salim, gimana awal cerita sampai pembicaraan ini, dan apa saja bahan obrolan ghibah harom Ust Abu Hazim, berapa lama ? Padahal Ust Abu Hazim baru pulang dari Yaman, apakah via telpon, apakah Salim yang berkunjung ke Magetan ? tinggal kejujuran Ust Abu Hazim dan Salim. Demikian juga Ari Aryo ( padahal baru 2 / 3 tahun di jambi kota ), dan Rano Abu Zufar sudah bertanya dengan pertanyaan yang mirip, sayapun bertanya darimana kalian tahu ? Ari menjawab, “ dari Abu Luqman. Abu Luqman dari siapa ? Ari jawab, “ tidak tahu. Ini bukti Abu Luqman senang ghibahi saya bahkan menyebar  kan kepada orang yang baru ta’lim. Sayapun menjawab dan menceritakan sebenarnya musibah saya, bahwa saya sejak masa remaja sering sakit kepala muncul pada malam hari di iringi seperti suara dengung di telinga, lalu saya minum obat sakit kepala atau minum jamu saja, adapun siang hari saya tidak merasakan sakit tersebut, oleh karena itu saya anggap sakit medis biasa saja. Alhamdulillah saya tidak merasakan gangguan dalam ibadah,belajar dan beraktivitas, demikianlah sampai saya alhamdulillah lulus masuk di LIPIA Jakarta. Dan tentunya orang yang pernah ikut tes ujian di LIPIA tahu bagaimana proses ujian masuknya. yakni ujian tulis kemudian ujian lisan.Ketika saya di Jakarta inilah saya mendengar istilah ruqyah, menyaksikan orang meruqyah dan saya tidak ada terpikir terkena sihir,bahkan teman-teman pergaulan saya pun di LIPIA tidak ada berfikir seperti itu karena tidak tampak ciri-cirinya.Sampai saya  membaca buku terjemahan Syaikh Wahid Salim Bali 2 jilid tentang sihir , ciri- ciri dan pengobatannya. Dan dari sebagian ciri- ciri waktu tidur, ada yang sama dengan yang saya alami, lalu saya sempat berdialog dengan seseorang yang biasa meruqyah di LIPIA, namun beliau menganggap saya tidak ada apa- apa , apalagi beliau sudah kenal saya dan berbincang dengan saya. Kemudian saya ikut ujian di kedubes Sudan di Jakarta ,( sebelumnya ikut ujian ke Medinah ) dalam ujian tulis, alhamdulillah lulus dengan peringkat urut no 1, kemudian ujian lisan berbentuk ujian hafalan Al quran dan wawancara dengan bahasa arab dengan tim penguji. Alhamdulillah saya lulus belajar ke Sudan dengan no urut 1 dari nama- nama semua pelajar yang lulus,  kemudian Juni 2001 saya safar ke Dammaj. Di Dammaj saya coba mencari faedah tentang sihir kepada Ust Abu Hazim, akhirnya Ust Abu Hazim meruqyah saya. Apalagi ini kejadiannya telah berlalu belasan tahun, aneh tapi nyata ucapan- ucapan saya sedang di ruqyah belasan tahun lalu, sekarang di sosialisasikan oleh Ust Abu Hazim, Salim dan Ari. Padahal ketika saya di Dammaj saja tidak ada seorang teman yang memberitahu, karena mereka memahami tentang tauhid dan tipu daya syaithan. Di luar ruqyah, saya tetap beribadah,belajar dan beraktivitas tanpa gangguan Alhamdulillah , bahkan tidur malam bisa nyenyak tidak ada masalah. Sampai beberapa kali saya tidak mau lagi di ruqyah, karena saya memilih untuk tawakkal pada Allah Ta’ala kemudian bisa meruqyah mandiri atas musibah yang menimpa saya, Alhamdulillah tidak menghalangi saya untuk beribadah dan menuntut ilmu, namun Ust Abu Hazim selalu bersikeras untuk terus meruqyah. Akhirnya saya menemui Ust Adnan Majid Menado , minta tolong kepada beliau, agar menasehati dan menghentikan Abu Hazim. Ternyata Ust Adnan Majid membenarkan dan membela saya, tidak perlu di ruqyah karena begini.... dan begitu.....dst. selesai.Berarti Ust. Abu Hazim juga menuduh bahwa di tubuh Ust Adnan Majid Menado ada jin kafir. Bahkan ketika tahun terakhir saya di Dammaj, Abu Turob mengajak saya berkali-kali bersama teman- teman baru meruqyah di mazro’ah. Ada sebuah rumah penghuninya di ganggu Jin bahkan sampai dinding rumahnya banyak tulisan. Oleh karena itu sebuah kedustaan, kekejian dan kenistaan, fitnah bahwa saya kesurupan terus di Dammaj. Orang yang hatinya busuk anyir menyengat berulat  seperti Salim dan Ari  dkk akan menyangka saya tidak pernah belajar selama di Dammaj atau tidak mendapat faedah sama sekali dan terganggu belajar.Ini dusta dan fitnah. Walhamdulillah semua buku- buku kurikulum segala disiplin sudah saya ikuti kecuali buku tertinggi untuk ilmu nahwu . Dan ketika banyak teman-teman baru datang dari Indonesia, dan Malaysia , teman-teman yang senior membuka pelajaran untuk membantu mereka terutama nahwu dan lain-lain , dan sayapun termasuk mendapat kepercayaan mengajarkan nahwu dan shorof. Dan sejak di Pekan Baru sampai pindah ke Jambi ini,Alhamdulillah terkadang sayapun meruqyah orang.
      Pada waktu dauroh Veteran jogya, saya menemui Ust Abu Hazim di dalam mesjid ma’had, berbicara berdua, saya mengatakan ke Ust. Abu Hazim “ antum banyak cerita ya dengan Salim Boyolali, bahwa ana pernah di ruqyah di Dammaj ? antum bicara apa saja ? ana tidak suka antum berbicara itu kepada murid ana, ini ghibah harom.....nanti ada yang berhati busuk mencari- cari fitnah......dst. 
 Ust Abu Hazim berkata kepada saya, “ bukan ghibah tapi tahadust bin ni’mah, antum sudah sembuh sehat.....dst. Saya tetap tidak setuju ucapan beliau dan saya anggap ini ghibah harom. Inilah Ust Abu Hazim Muhsin menamakan mengemas membungkus perbuatan dosa, ma’siat ( kanibal kehormatan manusia ) dengan istilah yang membodohi , berasumsi baik dan di terima di hati yaitu tahaduts bin ni’mah ( membincangkan nikmat ) . Padahal yang di maksud dengan membincangkan ni’mat adalah : seseorang yang mendapat ni’mat dari Allah Ta’ala baik ni’mat agama atau duniawi tersebut, memuji Allah Ta’la atas ni’mat tersebut dan membicarakan dengan manusia atas keutamaan dan ni’mat Allah tadi jika ada mashlahat. Adapun jika menimbulkan bahaya seperti hasadnya manusia maka jangan di ceritakan sebagaiman faedah surat yusuf ayat 5. Oleh karena itu dari sisi definisi saja, saya yang penerima ni’mat itulah yang membicarakannya. Ini ucapan Ust Abu Hazim di depan saya di dalam mesjid ma’had Veteran, saya tidak tahu, bagaimana versi dia bercerita di depan Salim. Justru kenapa sekarang Ust Abu Hazim bahkan bisa menerawang, menyatakan bahwa di tubuh saya sejak  pulang dari Dammaj bahkan sampai sekarang masih tersisa satu jin kafir ?
 Justru yang perlu di curigai adalah mata Abu Hazim, di khawatirkan ada jin di matanya, yang membisikkan dongeng dusta. Subhanallah sudah berlalu belasan tahun kejadian saya pernah di ruqyah tersebut. Hebat dan dahsyat sekali, berarti Ust Abu Hazim bisa menerawang dari Magetan sampai tembus pandang ke kota Jambi, bahkan bisa menerawang ke dalam tubuh saya bahkan bisa memasti kan jumlah jin dan agama jin tersebut. Tidaklah keluar ucapan ini kecuali dari mulut dukun atau paranormal serta potret karomah sufi. Kemudian pengikut ( JIL ) jalan iblis pun mensosialisakannya bahkan mengembang biakkan beranak pinak, BUSER ( buru sergap ), busuk prasangka menyengat berulat dan meramal mengorek-ngorek pembuktian.Berarti ketika saya di Dammaj tahun 2001 ada berapa jin ? apa saja agamanya, jantan atau betina ? Perhatikan dan bandingkan ucapan-ucapan kamu di depan ikhwan jambi waktu dauroh dengan ucapanmu di depan saya di dalam mesjid veteran tahun 2007 atau 2008. Berarti Ust Abu Hazim mempunyai bibit , bebet dan bobot pendusta. Jika mengalah dalam pembicaraan ini tahaduts bin ni’mah , maka mestinya saya yang berbicara bukan Ust Abu Hazim. Bahkan ketika saya mengirim SMS ( sebagai ketidak senangan saya atas akhlaqnya ), Ust Abu Hazim membalas “ bagaimana  bisa membendung berita tersebut, orang Yaman saja ada yang tahu “. Balasannya terhapus, yang berarti Ust Abu Hazim tidak merasa dosa dengan perbuatannya. Ternyata ajaran ini di kembangkan, di inovasi dan di kreasikan  oleh kader handalnya yaitu Salim Boyolali mantan penganut ilmu kesaktian dan kebatinan dengan banyak istilah kilah penyedap rasa dan di kultuskan oleh Ari aryo bahwa “ Salim maasya Allah berani mengkritik seluruh asatidzah “, dalam lafadh lain “ dengan kedatangan Salim terbongkarlah Ust Muh ja’far.
      Kemudian Taufiq, Salim, Ari, Abu izhar dkk , telah membungkus, mengemas dosa ma’siat memfitnah, dusta namimah, mencari –cari fitnah, ta’yir dll dengan bahasa yang berasumsi dan di terima di hati dan di sukai banyak orang yaitu nasehat. Di lafadh lain Abu Faris  dan Ari Aryo mengemas dan membungkus perbuatan dosa ( memfitnah, dusta, namimah dan cari- cari kesalahan ) dengan istilah telah terbongkar.Dan sayapun di wajibkan menerima semua muntahan tinja fitnah da’i-da’i jalan iblis, tatkala saya tidak  menerima dan mengatakan ini adalah fitnah, malah Abu Izhar , Salim, Ari Aryo dkk  menambah fitnah lagi bahwa saya marah / tidak terima di nasehati, sebagaimana kronologis peristiwa. Inilah kalian berdampingan  bersanding pesona indah, senyum manis mesra romantis menggelora semangat menjulang dalam mengampanyekan jalan-jalan iblis, mengukir ungkapan indah memuja muji jin kafir, menyakini ucapan jin kafir, menerawang jarak jauh tembus pandang menyerupai ucapan dukun dan paranormal dan obral cerita gaya karomah sufi, adab akhlaq musuh dalam selimut menggunting dalam lipatan menikam bisa dari belakang dalam kedok dakwah salafiyah dan mengklaim salafi paling terbersih di negeri ini sisi aqidah, tauhid, manhaj, adab dan akhlaq. Bahkan menghalalkan dusta, adu domba dan lain sebagainya dari fitnah lisan dengan istilah sekedar susunan bahasa, tidak usah di permasalahkan, dalam lafadzh lain para da’i adalah sorotan ummat. Allahul Musta’an. 

 Jalan iblis ke 3 : Iblis menjerumuskaan manusia kedalam perbuatan dosa-dosa secara bertahap dan perlahan.
      Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam S. Al hijr 39- 40 : 

       قال رب بما أغويتني لأزينن لهم في الأرض ولأغوينهم أجمعين               إلا عبادك منهم المخلصين                        

Artinya : Iblis berkata : wahai Rabbku, karena Engkau telah menjadikan aku sesat, sungguh aku akan menjadikan mereka ( manusia ) memandang baik ( perbuatan dosa ) di muka bumi, dan sungguh aku akan menyesatkan mereka semua kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka ( Al hijr 39- 40 ).                                               
 Iblis dan anak keturunannya tidaklah tergesa-gesa untuk membuat manusia terjerumus dalam dosa, berbagai agenda, program kerja, tipu muslihat, kamuflase rumit, membolak balikkan suasana, perangkap, jebakan halus, lembut bersulaman indah di tebarkan penuh elok nan pesona. Allah Ta’ala mengingatkan langkah demi langkah syetan sebagaimana dalam surat Al baqoroh 168 :

                   يا أيها الناس كلوا مما في الأرض حلالا طيبا ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين                        
Artinya : Wahai manusia makanlah apa-apa yang halal lagi baik di muka bumi dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaithan sesungguhnya ia musuh yang nyata bagi kalian.           Iblis dan bala tentaranya lihai dan piawai bermain sinetron, sandiwara, cerdik dan ramah menampilkan diri sebagai teman sehidup semati, loyalis berat, pendukung setia, penasehat terpercaya, teman intim, saudara dan orang yang mencintai. Sehingga tatkala manusia telah terbuai dalam ayunan perangkap syaitan, di terpa angin sepoi –sepoi jalan syaithan, tenggelam dalam kemerduan jampi dan mantera-manteranya, manusiapun tercuci otaknya terlelap hatinya, maka syaithan pun berlepas diri. Firman Allah Ta’ala : 
     كمثل الشيطان إذ قال للإنسان اكفر فلما كفر قال إني بريء منك إني أخاف الله رب العالمين                                   فكان عاقبتهما أنهما في النار خالدين فيها وذلك جزاء الظالمين                                                                 

 Artinya : perumpamaan syaithan adalah tatkala syaithan berkata kepada manusia : berbuat kufurlah maka tatkala manusia sudah berbuat kufur, syaithan berkata : sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, sesengguhnya aku hanya takut pada Allah Rabb alam semesta, maka akibat perbuatan keduanya ( manusia dan syaithan ), sungguh keduanya di dalam api neraka kekal di dalamnya dan itulah ganjaran orang- orang yang zholim ( Al Hasyar 16- 17 ).
     Ibnu Jarir dan Ibnu katsir menyebutkan bahwa ayat tersebut turun berkaitan dengan seorang ahli ibadah dari bani Isroil yang menetap di dalam kuil berkonsentrasi beribadah kepada Allah , bernama Barshisha atau Barsis.
 Suatu hari sejumlah laki-laki dari Bani isroil ingin berperang dan seorang dari mereka menitipkan saudari perempuannya kepada Barshisha tersebut, tinggal dalam sebuah rumah yang berdekatan dengan kuil tersebut. Barshisha inilah yang membantu kebutuhan makan minum sehari-harinya. Pada awalnya ia meletakkan hidangan makanan di depan kuilnya, lalu si gadis itu sendiri yang keluar dari rumahnya mengambil  makanan tersebut. Lalu datanglah Iblis beruluk salam raut wajah elok nian, mendekat ramah sekali, santun, menawan dan senyum merekah, berlemah lembut, berbujuk rayu dan memasarkan ide-ide kebaikan, niat baik dan tujuan baik, secara perlahan, berguyur dan bertahap kepada ahli ibadah tersebut. Iblis tampil sebagai penasehat yang terpercaya, pakar spesialis niat baik dan tujuan baik lalu memotivasi , memajukan, menambah kebaikan dan pahala Barshisha. Agar Barshisha meletakkan sendiri hidangan makanan di depan pintu rumah si gadis, lalu si gadis itu langsung mengambilnya tidak lagi berjalan ke depan pintu kuil Barshisha. Tahapan pertama ini sukses gemilang sesuai target, Iblis kembali menebar pesona elok nan indah. 
 Tahapan halus lembut selanjutnya : Iblis kembali beruluk salam, berbujuk rayu, semakin dekat  berdampingan mesra, memasarkan barang dagangan (tipu muslihat, jebakannya ) bak sales andalan menawan hati Barshisha, untuk lebih peduli dengan si gadis. Agar ia bercakap-cakap dengan gadis tersebut walaupun beberapa untaian kata-kata salam dan sapaan dari atas kuil, untuk menghibur hati dan pelipur lara,SKSD ( sok kenal sok dekat ) dan pendekatan, karena si gadis sudah lama berteman sepi tiada bertepi, berkawan dengan kesunyian dan keheningan  malam yang tiada berkesudahan. Sudah lama memendam rindu tiada berpenghujung, sudah bersakit-sakit dulu bersenang-senang entah kapan.
 Barshishapun masuk dalam perangkap mantera-mantera iblis, kata-katanya yang lembut bagaikan semilir angin yang menghembus kesejukan di dalam hati. Hatinya terpukau mendengar keindahan sya’ir iblis. Maka Barshishapun mulai bermain kata-kata dengan si gadis. Dan mereka berduapun saling terpikat seakan-akan ada gema pada untaian kata masing-masing lawan bicara, sinyal-sinyal hatipun terhubung, kedua sama-sama penasaran, siapakah gerangan orangnya ? bagaimanakah ia?
 Tahapan halus lembut selanjutnya : Iblis terus bermanis bibir, berulam senyum berbujuk rayu, merangkai rayuan syair dengan jalinan kata yang memikat agar terbuai dalam keindahan pesona yang memabukkan. Mendorong Barshisha terus bercakap-cakap manis dengan si gadis di depan pintu rumahnya langsung dan si gadis pun semakin senang.
 Tahapan halus lembut selanjutnya : Iblis terus semangat bujuk rayu agar Barshisha menambah kebaikan dan pahala dengan masuk kedalam rumah si gadis bercakap-cakap akrab dekat berdampingan dengannya. Si gadispun ikut tergoda, dengan membukakan pintunya. Lalu berbincang- bincang canda tawa sepanjang siang, hati berbunga-bunga berkembang tumbuh mekar mewangi hati. Menjelang malam barulah Barshisha kembali ke kuilnya. Demikianlah ia pun, semakin akrab mesra berduaan romantis dengan si gadis tersebut di dalam rumahnya. Perbuatan dosa dan ma’siatpun menjadi lumrah, kebiasaan, berketerusan tiada penghujung dan kesudahan karena jiwa sudah merasa ni’mat dengan kesenangan dosa ini. 
 Tahapan halus lembut selanjutnya : iblis terus menebar indah menawan pesona perbuatan dosa bersanding berduaan mesra romantis dan mabuk kepayang. Sehingga barshisha dan si gadis pun semakin jauh ketagihan, terlena dan terbuai. Terbius dengan rupa lisan yang amat menawan masuk kedalam hati. Sehingga perbuatan dosa ma’siat bukan hanya  sekedar menjadi keindahan memabukkan, bukan sebatas sahabat lagi bahkan kelezatan yang tiada terkira, nikmat yang menghanyutkan. Lalu Barshisha sedikit demi sedikit menyentuh tubuhnya, dan iblis terus menghiasi indah perbuatan dosa tersebut, sehingga berhubungan dengan si gadis sampai hamil dan melahirkan anak.
 Tahapan selanjutnya : Iblis mulai menanam bibit pohon kecemasan dan ketakutan jika di ketahui oleh saudara-saudara si gadis. Perasaan ini tumbuh subur mengakar dan berkecambah. Barshisha memetik buah galau, beban pikiran, tekanan batin  dan gundah gulana. Iblis mengusulkan jalan keluar yaitu agar barshisha membunuh si bayi. Barshisha semakin penurut dan patuh dengan segala untaian kata-kata iblis lalu membunuh si bayi dan mengkubur di kuilnya.
 Tahapan selanjutnya : iblis terus menamam bibit pohon kecemasan dan ketakutan pada diri Barshisha, sehingga kegalauan dan gundah gulana semakin beranak pinak. Kesedihan menjadi kawan pada siang hari dan menjadi selimut pada malam-malam hening. Iblis mengusulkan untuk membunuh wanita tersebut dan di kuburkan di samping bayinya. Dan Barshishapun menurut usulan licin iblis. Kisah ini cukup panjang dari halaman 35- 37 di buku Talbis Iblis. Dan saya meringkas dengan ungkapan bahasa sendiri.
      Inilah JIL ( jalan iblis ) sangat halus licin lembut hampir tiada kentara bertahap menawarkan, mengusulkan, memberitahu, menasehati, memberikan jalan keluar seperti perbuatan baik, niat baik dan tujuan baik namun di belakangnya ada perangkap bulus licin untuk berbuat dosa ma’siat. Demikian juga makar Taufiq, Salim, Ari dkk secara halus licin dan bertahap menjerumuskan manusia dalam dosa- dosa besar berantai.    
 Jalan Iblis ke 4 : Menanamkan angan-angan,iming-iming dan ucapan dusta.
 Dalil : Sebagai mana surat Al a’rof 19- 21 di atas.
 Berkata Imam Ibnu Katsir  ayat 20 : ( berkata iblis ) : ya’ni kedustaan dan membuat kebohongan, agar kalian berdua tidak menjadi malaikat atau kekal di dalam syurga dan jika kalian berdua memakan buah pohon tersebut, maka tercapailah tujuan dua tersebut.
Juga sebagaiman surat thoha ayat 120 di atas.

       Demikianlah Syaithan mengkampanyekan semboyan, slogan, janji, angan- angan dusta dan bualan bohong, mengiming- iming imbalan dan hasil yang di petik manusia jika mengerjakan perbuatan dosa, ma’siat, suka meninggalkan keta’atan, terbiasa dengan larangan Allah ta’ala maka hidup bahagia makmur sejahtera meraih banyak bonus keuntungan yang berkali lipat.     
 Iblis menebar pesona janji simpatik sebagaima surat thoha ayat 120 di atas, bahwa Adam dan istrinya akan kekal di syurga dan kerajaan yang tidak musnah.
       Demikin juga pada hari ini da’i JIL ( jalan iblis ) taufiq telah menebar pesona angan- angan iming- iming, jika Salim yang memimpin dakwah di Jambi...... dst sebagaimana kronologis di atas. Demikian juga Salim tanpa sepengetahuan saya selalu mengadakan rapat- rapat ( sebagaimana kronologis ) menaburkan ucapan-ucapan, menanamkan angan-angan, memupuk kedustaan dan fitnah sehingga mereka berdua dan Ari membuat perbuatan keji, dosa ma’siat di dandani cantik molek manis menjadi sebuah kebaikan keindahan dan keta’atan.

 Jalan Iblis ke 5 : Melemparkan bibit curiga buruk busuk prasangka kehormatan seorang muslim kepada sesama muslim untuk merobek persaudaraan sesama muslim.
      Syaithan tidak hanya berambisi merusak hubungan manusia dengan Allah ta’ala, tetapi juga merusak hubungan antar sesama manusia. Sebagaimana Sabda Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : sesungguhnya syaithan telah berputus asa untuk berusaha di sembah oleh orang-orang yang sholat di Jazirah Arab, akan tetapi dia berusaha untuk memecah belah di antara mereka ( HR Muslim ).
Curiga buruk busuk prasangka awal prahara.

     Langkah pertama Syaithan adalah menanamkan bibit curiga buruk prasangka sehingga terus tumbuh bersemi berkembang dan berkecambah di hati-hati manusia. Apabila dosa ini sudah mengakar maka akan melahirkan dan menimbulkan dosa-dosa lain sebagaima umumnya akibat-akibat buruk perbuatan dosa ma’siat itu sendiri yang di terangkan oleh  Ibnul Qoyyim dalam bukunya Adda’ Waddawa’ ( obat dan penyakitnya ).
 Allah Ta’ala telah berfirman tentang dosa berantai.
                يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضا أيحب أحدكم             أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه واتقوا الله إن الله تواب رحيم                                                                    

 Artinya : Wahai orang-orang yang beriman jauhilah kalian kebanyakan prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kalian mematai-matai dan janganlah menggunjing satu sama lain, adakah seorang di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? maka tentu kalian akan merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha penyayang.  (Alhujarot 12 ).
      Dalam ayat di atas Allah Ta’ala melarang tiga perbuatan dosa yaitu curiga buruk prasangka, mematai-matai dan ghibah. Tiga dosa tersebut adalah dosa berantai dan terkait.
 Jika seseorang sudah memendam curiga buruk prasangka kepada saudaranya maka ia akan melakukan operasi tajassus ( mematai-matai ), sedangkan tabiat seorang jasus ( mata-mata / intel ) adalah tatabu’ aurot yaitu mencari, menelisik, menyelami, mendalami, mengorek- ngorek dan  BUSER ( buru sergap ) titik-titik aib, keburukan bahkan kekurangan dan kelemahan manusiawi dari korban. Bahkan Du’at JIL ( jalan Iblis ) pada ini seperti Ust Abu hazim, Salim Ari dkk memburu kemudian beternak beranak pinak sampai kepada musibah- musibah yang menimpa seorang muslim, sementara perbuatan keji, dosa, ma’siat menjadi kebaikan, keta’atan dan keindahan dan pelakunya pun di sanjung dan di muliakan. Maka di tebarlah jaring-jaring pesona simpatik, dukungan tim sukses dengan berbagai slogan manis indah menawan menampung aspirasi, kritikan, jangan taqlid, perbaikan dan kemajuan dakwah dll.
 Jika kebetulan intel tersebut mendapatkan bahan, maka ia akan tersenyum bahagia hatinya ber bunga-bunga matanya berbinar-binar rona wajahnya ceria cemerlang bagaikan orang yang menemukan barang berharganya yang hilang, bahagia bak pengantin baru, seakan itu semua menjadi bukti kebenaran curiga dan persangkaannya. Setelah mendapatkan bahan- bahan itu semua, muncullah banjir bandang dan gelombang stunami ghibah, adu domba dari lisannya. Bahkan di tambah, di poles dan di ramu terus menjadi fitnah indah kemudian di namimahkan kepada manusia. 
 Nabi Shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda :
 Jauhilah kalian prasangka karena sesungguhnya prasangka adalah sedusta-dustanya ucapan, dan janganlah kalian memata-matai, dan janganlah mencuri pembicaraan ( nguping ), dan janganlah kalian saling membenci dan jadilah kalian orang –orang yang bersaudara.( HR Bukhori ).

 Jalan Iblis ke 6 : menghiasi kebatilan.
     Sesungguhnya kebatilan itu mempunyai potret yang jelek, buruk dan lembaran hitam pekat. Oleh karena itu syaithan sengaja menyelusup kedalam kebatilan dalam cover kebaikan, dan hiasan rapi apik manis cantik mempesona. Menghiasi dosa terlebih dahulu, memoles dan mencatnya dengan keindahan kebaikan dan tujuan baik, kemudian baru membujuk rayu, mencuci pikiran dan hati manusia agar melakukan perbuatan dosa. Sebagaimana Firman Allah

     قال رب بما أغويتني لأزينن لهم في الأرض ولأغوينهم أجمعين                                                                     

 Artinya : Iblis berkata : Ya Robbku, oleh sebab Engkau telah memutuskan aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik ( perbuatan ma’siat ) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya ( Alhijr ayat 15 ).
     Maka jelaslah dalam ayat ini, bahwa Iblis menghiasi dan memandang baik kebatilan, kemudian baru berbisik, merayu, menggoda dan menyesatkan manusia. Maka berbagai sampul, perhiasan dan make up di pakaikan dan di poleskan kepada perbuatan dosa ma’siat agar mampu menyihir akal, menutup hati, merasionalisasi sebuah tindakan tidak beradab, kesalahan dan dosa menjadi sebuah pembenaran dan kebaikan. Membolak balikkan opini, memutar baikkan fakta dan suasana, sehingga yang aslinya tidak beradab, tidak sopan santun, akhlaq buruk dan dosa menjadi kesan tidak salah, benar, indah, menarik bahkan sebuah kebaikan dan keta’atan. Demikian juga makar da’i kondang JIL ( jalan iblis ) Salim dan Ari justru pada hakekatnya mengoleksi tindakan ketidak sopanan murid kepada seorang guru, fitnah, kedholiman, dusta namimah, ta’yir dll menjadi pembenaran, indah dan kebaikan. Kemudian di sempurnakan semua oleh Taufiq dan Muftinya Jalan Iblis eyang Abu Hazim.
       Berkata Ibnul Qoyyim : termasuk dari tipu daya iblis adalah bahwa ia terus menerus menyihir akal sehingga memperdaya manusia, dan tidak ada yang selamat dari sihir Iblis kecuali orang yang di kehendaki oleh Allah, lalu Iblis menghiasi rapi apik baik perbuatan yang membahayakan manusia, sehingga Iblis mengimajinasi kepada manusia bahwasanya perbuatan dosa tersebut adalah perkara yang paling bermanfa’at, dan Iblis menjauhkan manusia dari perbuatan yang sebenarnya paling bermanfa’at, sehingga Iblis mengimajinasi kepadanya bahwasanya perbuatan bermanfa’at tersebut justru membahayakannya, Tidak ada sesembahan yang Haq melainkan Allah. Betapa banyak manusia terfitnah dengan sihir ini ? dan betapa banyak terhalang antara dirinya dengan hati, Islam, iman dan ihsan ? dan betapa banyak kebatilan justru tampak dan muncul dalam bingkai kebaikan ? menistakan perkara haq dan menampilkannya dengan potret yang jelek . ( Ighotsatul Lahfan hal 94 ).

Jalan Iblis ke 7 : Iblis bermain di ranah musibah , menta’yir dan menistakan korban musibah dan menyanjung dan memuliakan ranah dosa ma’siat.
      Bagi orang bertauhid dan beriman meyakini bahwa semua musibah sebesar dan sehebat apapun juga pasti di selimuti dengan warna warni rahmatNya, kasih sayangNya dan hikmah.
 Oleh karena itu di butuhkan kebersihan hati dan kejernihan berpikir dalam melihat musibah, karena orang bertauhid dan berimanlah yang mampu menangkap hikmahnya. Orang yang sabar dan ikhlas menghadapi akan mendapatkan empat hal yaitu : shalawat dari Allah Ta’ala, rahmat dan hidayah Allah Ta’ala serta mendapat taufiq untuk mengucapkan istirja’, sebagaimana Firman Allah Ta’ala :

    الذين إذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون أولئك عليهم صلوات من ربهم ورحمة وأولئك هم المهتدون         
Artinya : ( yaitu ) orang- orang yang di timpa musibah, mereka mengucapkan, “inna lillahi wa inna ilahi roji’un, mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang- orang yang mendapat petunjuk. ( Al baqoroh 156                                
     Musibah adalah kata tunggal sedangkan bentuk jama’nya adalah masoib. Imam Qurtubi menyebutkan tentang musibah dalam tafsir surat Al baqoroh ayat 156 dalam buku tafsir nya Al jami’ li ahkamil quran Jil 2 halaman 175 : adalah segala sesuatu yang menimpa , menyakiti atau menyulitkan seorang mu’min. Dalam lafadh lain beliau berkata : musibah adalah kejadian yang mengenai manusia walau sekecil apapun, dan kata musibah ini di pakai untuk menyatakan kejadian buruk ( tidak menyenangkan ). Dari Ikrimah suatu malam, tiba- tiba lampu yang di pakai Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam padam, lantas beliau bersabda : Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, lalu ada shahabat yang bertanya, “ wahai Rasulullah, apakah kejadian seperti ini termasuk musibah juga ? Beliau menjawab, “ ya, setiap apa saja mengganggu ( menyulitkan ) seorang mu’min adalah musibah. Kata Imam Qurtubi ini stabit ( kokoh ) ma’nanya dalam shohih. Selesai.

 Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Barang siapa yang Allah hendaki kebaikan ( pada seseorang ) di berikan padanya musibah ( HR Bukhori no 5645 ).
 Oleh karena itu ungkapan musibah banyak di tujukan kepada orang-orang sholeh ketika mereka di timpa sesuatu yang tidak menyenangkan, dan sebuah kepastian, itu semua mengandung kebaikan, kasih sayang Allah dan hikmah.
     Berkata Syaikh As- sa’di dalam tafsirnya tentang ayat ini : dua ayat ini mencakup pengokohan jiwa dalam menyikapi musibah sebelum terjadinya, agar ringan dan mudah jiwa menghadapinya, dan penjelasan sikap sabar apabila sudah kejadian, dan apa saja yang membantu sikap sabar yaitu ganjaran pahala bagi orang yang bersabar dan mengetahui keadaan orang yang tidak sabar. Selesai.

 Oleh karena itu, seorang mu’min yang di timpa musibah akan bertambah kualitas keimanannya,  ketakwaannya dan semakin mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.Di medan ini iblis bermain, agar manusia tidak lulus dalam musibahnya, tidak mendapat pahala atau tidak di gugurkan kesalahan dan dosanya, justru menambah dosanya. Iblis berusaha menghancurkan kesabaran dan keikhlasan manusia saat di timpa musibah. Agar lebih efektif dan terfokus tipu daya syaitahan, tidak tertutup kemungkinan syaithan mempunyai pasukan elit dalam merusak manusia dalam berbagai lapangan kehidupan.
      Bahkan di balik musibah ada hikmah yang tidak bisa jangkau oleh pikiran manusia. Allah Ta’ala berkendak kebaikan di balik itu semua pada korban musibah.
 Sebagaimana kisah Ibu musa yang hidup dalam kekuasaan Fir’aun yang sedang membunuh anak laki- laki dari Bani Isroil, sebagai mana dalam surat Al qashash ayat 7-8 :

  وأوحينا إلى أم موسى أن أرضعيه فإذا خفت عليه فألقيه في اليم ولا تخافي ولا تحزني إنا رادوه إليك وجاعلوه من             المرسلين
   فالتقطه آل فرعون ليكون لهم عدوا وحزنا إن فرعون وهامان وجنودهما كانوا خاطئين

Artinya : Dan Kami ilhamkan kepada Ibu Nabi Musa : susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ( Musa ) kedalam sungai ( Nil ). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah ( pula ) kamu bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang dari para rasul. ( 7 ).
Maka di pungutlah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya ia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang- orang yang Sangat zhalim (8).
 Berkata Syaikh As- sa’di dalam tafsirnya : sesungguhnya Allah ta’ala jika menghendaki sebuah perkara maka akan membuat sebab- sebab perkara tersebut dan mendatangkan sebabnya sedikit demi sedikit secara perlahan tidak sekaligus.
Dalam lafadh lain : sesungguhnya jika Allah Ta’ala telah mentaqdirkan sebagian kesulitan ( musibah ) pada hambaNya, agar (dengan kesulitan tersebut ), meraih kesenangan lebih besar lagi, atau dalam rangka mencegah keburukan yang lebih besar lagi dari pada kesulitan tersebut, sebagaiman Allah Ta’ala telah mentaqdirkan kepada Ibu Musa dengan kesedihan amat mendalam tersebut dan puncak kegalauan ( menjatuhkan bayinya ke dalam sungai Nil ), yang mana itu semua sebagai sarana Ibu Musa kembali kepada anaknya, dengan penuh ketenangan jiwa, memancar kebahagian itu pada sinar mata Ibu Musa dan semakin bertambahlah kebahagiaan dan kesenangannya.
     Maka musibah yang di alami oleh Ibu Musa yang tampaknya memilukan hati, merisaukan pikiran, dan kesedihan yang entah kapan berkesudahan adalah justru kebaikan bagi Ibu Musa dan Musa yaitu terselamatkan dari pembunuhan Fir’aun, kemudian Ibu Musa selanjutnya justru menyusui Musa dalam istana Fira’aun sebagaimana dalam ayat 9- 13.
      Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman sebagaimana dalam surat Al baqoroh ayat 216 :
   كتب عليكم القتال وهو كره لكم وعسى أن تكرهوا شيئا وهو خير لكم وعسى أن تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وأنتم لا تعلمون

 Artinya : ( wahai kaum mukminin ) di wajibkan atas kalian berperang , padahal berperang itu adalah sesuatu yang kalian benci, boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian, dan boleh jadi ( pula ) kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian, Allah mengetahui ( akibat urusan kalian ) sedangkan kalian tidak mengetahui.
     Berkata Syaikh As- sa’dy dalam tafsirnya : Ayat ini di dalamnya perintah berperang di jalan Allah, yang sebelumnya kaum mukminin di perintahkan meninggalkan perang karena kondisi lemah dan tidak ada kemampuan mereka. Setelah Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berhijrah ke Medinah dan umat Islam bertambah banyak dan bertambah kuat, Allah memerintahkan mereka untuk berperang dan Allah Ta’ala memberi tahu bahwasanya berperang itu tidak di senangi jiwa karena mengandung kelelahan, kesulitan, menemui bermacam kecemasan dan kematian, namun di balik itu semua berperang adalah kebaikan murni, karena mendapatkan pahala besar, terlindungi dari siksaan pedih, kemenangan atas musuh, mendapatkan rampasan perang dan lain sebagainya yang memang menimbulkan rasa tidak senang.
 Hal seperti itu tidak ikut berjihad untuk menikmati istirahat, sesungguhnya perbuatan itu adalah keburukan , karena akan mengakibatkan kehinaan, penguasaan musuh terhadap islam  dan muslimin, munculnya kerendahan dan hina dina , hilangnya kesempatan mendapatkan pahala besar dan ( sebaliknya ) akan mendapatkan hukuman.
 Ayat ini mengandung faedah umum dan luas, bahwasanya perbuatan-perbuatan baik yang di benci oleh jiwa manusia karena di dalamnya ada kesulitan, sejatinya adalah kebaikan yang tidak ada keraguan lagi.
 Dan bahwasanya perbuatan-perbuatan buruk yang di senangi oleh jiwa manusia karena apa yang di perkirakannya adalah kenikmatan, seperti istirahat dan kelezatan, sejatinya adalah keburukan tanpa di ragukan lagi. Adapun perkara-perkara duniawi tidaklah bersifat umum, akan tetapi kebanyakan yang terjadi pada seorang hamba mu’min, apabila ia telah menyenangi suatu perkara daripada banyak perkara, maka Allah Ta’ala memberikan bagi hamba tersebut sebab- sebab yang membuatnya berpaling  dari perkara yang di senangi tadi, bahwasanya hal itu ( berpalingnya dari perkara yang di senangi) adalah suatu yang kebaikan bagi dirinya. Maka yang paling tepat bagi seorang hamba dalam hal itu adalah, hendaklah ia bersyukur kepada Allah Ta’ala dan meyakini apa yang telah terjadi pada dirinya merupakan
kebaikan ( bagi dirinya ), karena ia mengetahui bahwasanya Allah Ta’ala lebih sayang kepada hamba Nya di bandingkan  sayangnya hamba tersebut  terhadap dirinya sendiri, dan Allah Ta’ala lebih berkuasa memberikan kemaslahatan buat hambaNya di bandingkan hamba itu sendiri, dan Allah Ta’ala lebih mengetahui kemaslahatan hambaNya di bandingkan hamba itu sendiri.
 Oleh karena itu yang pantas bagi kalian adalah menjalani semua takdir-takdir Allah ta’ala , baik yang menyenangkan ataupun yang tidak menyenangkan. Selesai.

       Berkata Ibnul Jauzi dalam bukunya Talbis iblis ( tipu daya iblis ) halaman 41 : berkata qurasyi dan telah bercerita kepada kami Bisyir bin Al walid alkindi, telah bercerita kepada kami Muhammad bin Thalhah dari Zaid bin Mujahid berkata : iblis mempunyai lima anak,  dan di tetapkan masing- masing mereka urusan tertentu kemudian memberi nama mereka yaitu tsabar, Al a’war, masuth, Dasim dan zaknabur. Adapun stabar adalah syaithan spesialis musibah yang menyeru kutukan, merobek saku- saku, menampari pipi-pipi dan seruan jahiliyah, adapun Al a’war syaitan spesialis zina yang menyeru perzinahan dan mempesona kannya, adapun masuth adalah syaitan spesialis penyeru dusta yang menguping ( mencuri pembicaraan ) menemui seseorang lalu memberitakan kepadanya , lalu orang tersebut pergi ke kaumnya lalu berkata pada mereka , “ aku sudah melihat seseorang, aku ketahui wajahnya namun tidak aku ketahui namanya, telah bercerita padaku tentang ini.. dan itu, ( jadi masuth adalah penyebar gossip, ghibah, fitnah/ penterjemah ). Adapun dasim adalah syaitan spesialis yang masuk bersama seseorang kepada keluarganya menampakkan aib di tengah mereka dan memancing kemarahan mereka ( provokator./penterjemah ).Adapun Zaknabur adalah syaithan penunggu pasar.  
       Ranah musibah menjadi momentum dan celah untuk menghancurkan iman seseorang. Iblis dengan intensif menggoda korban musibah baik sedang terjadi musibah maupun telah berlalu musibahnya. Menanam bibit- bibit duka lara, sehingga manusia berlarut dalam duka lara, kegelisahan, kesedihan dan keperihan hati. Butir- butir kepedihan mengalir bersama untaian kata- kata pelipur lara dan air matapun menetes di kelopak mata membasahi pipi terisak- isak. Iblis menghembuskan angin suram masa depan. Kebahagian yang lenyap, keceriaan yang sirna, kekayaan yang hancur, keluarga yang meninggal, kesehatan badan yang rapuh, derita dan kesusahan yang berlapis-lapis bagaikan orang yang sudah jatuh di timpa tangga pula, hati pun remuk redam, jiwapun terguncang dan menjerit, berjalan langkah gontai. Kesedihan mendera kegelisahan melanda akan musibah yang bertubi dan terus menerus bagaikan hangus tiada berapi karam tiada berair. Iblis selalu mengenang masa lalu yang memilukan hati, memulihkan kembali ingatan kesedihan yang telah hilang. Sehingga siklus itu semua membuahkan sikap putus asa terhadap rahmat Allah Ta’ala . Firman Allah Ta’ala :
      يا بني اذهبوا فتحسسوا من يوسف وأخيه ولا تيأسوا من روح الله إنه لا ييأس من روح الله إلا القوم الكافرون         

 Artinya : ( Berkata Nabi Ya’qub ) wahai anak- anakku, pergilah kalian, carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dengan rahmat Allah kecuali orang- orang kafir ( Surat Yusuf 87 ).
     Pada giliran selanjutnya Iblis menyeret manusia untuk berburuk prasangka kepada Allah Ta’ala dan pada puncak berpaling kepada selain Allah Ta’ala dengan melakukan kesyirikan. Jika manusia bersabar dan ikhlas, maka Allah Ta’ala akan membalas kebaikan yang berlipat ganda di dunia dan di akhirat, mengalahkan kesenangan dan kebahagian yang hilang di dunia.
  Betapa indah menawan pesona do’a yang di ajarkan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam kepada Ummu Salamah tatkala suaminya meninggal dunia : Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un Allohumma ajurni fi musibati wa akhlif li khoiron minha ( Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah pula kami kembali, ya Allah berikanlah pahala pada musibahku dan berilah aku ganti yang lebih baik darinya ) HR. Muslim.
     Beginilah potret Iblis bermain di ranah musibah sementara di sisi lain menyanjung, memuliakan bahkan mengenakan mahkota kebesaran kepada pelaku dosa ma’siat, sebagaimana dalam Shohih Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian menyebarkan bala tentaranya, maka tentara Iblis yang paling dekat kedudukan dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datang salah seorang bala tentaranya lalu berkata : saya telah berbuat begini... begitu..., maka Iblis berkata “ kamu belum berbuat apa-apa. Beliau bersabda lagi : kemudian datang lagi salah seorang bala tentara Iblis lalu berkata : tidaklah aku meninggalkan manusia sampai aku memisahkan ia dengan istrinya. Beliau bersabda : Lalu mendekatkan  kedudukan tentara tersebut padanya dan Iblis berkata : ya kamu ( yang mendapatkan mahkota ). ( HR Muslim no 2813 ).  
      Dalam hadist lain : Artinya : Apabila pagi hari Iblis menyebarkan bala tentaranya, Iblis berkata : barang siapa yang telah menyesatkan seorang muslim, aku akan memakaikan mahkota, lalu keluarlah seorang tentaranya berkata : aku terus menggoda si fulan sehingga ia menceraikan istrinya, lalu Iblis berkata : bisa jadi dia akan menikah lagi, dan datang tentara lain lalu berkata : aku terus menggoda si fulan sehingga ia durhaka kepada orang tuanya. Lalu Iblis berkata : aku tidak jadi memberikan mahkota kepadamu, karena bisa jadi ia akan kembali berbakti kepada orang tuanya. Datang tentara lain lalu berkata : aku senantiasa menggoda si fulan sehingga ia berbuat kesyirikan. Lalu Iblis berkata : ya kamu, kamu ( mendapatkan mahkota ). Dan datang yang lain lalu berkata : aku terus menggoda si fulan sehingga ia membunuh. Lalu Iblis berkata : ya kamu, kamu ( memakai mahkota ). ( HR. Ibnu Hibban no 65) berkata Syaikh Albani dalam silsilah As- shohihah 275/3 sanadnya shohih.
      Inilah potret Iblis memuliakan dan menyanjung pelaku dosa. Dan syaitan manusiapun pada hakekat cara kerjanya, jalan, dan makarnya mirip dengan jalan Iblis untuk menggiring manusia ke lumpur dosa dan ma’siat. Dan semua ucapan dan perbuatan Ust Abu Hazim dalam pertemuan ikhwan Jambi kota mengenai musibah masa lalu saya yang sudah belasan tahun, mendiamkan dan membenarkan kemungkaran, dosa-dosa mereka, telah meniru jalan iblis sebagaimana pemaparan dalam bab ini,demikian juga Salim dan Ari sebagai ujung tombak mensosialisasikannya dan di dukung yang lainnya seperti Abu Faris baik dalam percacakapan, telpon ataupun sms. Kemudian beranak pinak sebagaimana ucapan Ummu Ja’far  istri Azmi Aceh dan seorang yang ikut ta’lim di mesjid Istiqomah Jambi mengaku dari si Fulan ( pengekor Salim ).Inilah (JIL) jalan Iblis yang kalian jalani, belum puas dengan BUSER bahkan sampai mengorek- ngorek musibah yang menimpa seorang manusia yang sudah taqdir Allah.
     Alhamdulillah selesailah saya menjawab tuduhan-tuduhan Taufiq yang di umbar di depan ikhwan sebagai mana dalam kronologis. Adapun selanjutnya saya akan menjawab sisa tuduhan-tuduhan yang di bacakan Salim di depan umum di malam makar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar