BAB. INILAH CARA DAN JALAN- JALAN IBLIS
A.Latar belakang
Saya tidak ada mau membubarkan dauroh
Taufiq sebagaimana jawaban saya di atas. Ini menunjukkan bahwa Salim pendusta
dan tukang adu domba. Saya akan menjelaskan bab ini melihat dari pada benang
merah hubungan ucapan Ust. Abu Hazim, Taufiq, Salim Ari, mertua Salim dkk baik di arahkan kepada
saya ataupun kepada Ummu ‘Ashif mantan istri Salim, yaitu kalimat Iblis,
thoriqoh iblis, syaitan, jin kafir, ruqyah, ada jin kafir di badan , gangguan
kejiwaan/ penyakit jiwa..dst. Thoriqoh artinya : jalan atau cara, saya sengaja
membuat judul ini karena ucapan Taufiq tersebut, yang pada hakekatnya/
sejatinya justru perbuatan dia, Ust Abu Hazim, Salim, Ari dkk.
B. muqoddimah
Iblis telah mengumandangkan peperangan kepada manusia
sampai hari kiamat dari setiap celah dan jalan, sejak mereka lahir, Iblis
berjanji untuk membuat tipu daya agar manusia menuruti langkah- langkahnya.
Sehingga berbagai cara, jalan, jerat, perangkap ,rencana, program di buat di tempuh bahkan sayembara perlombaan untuk
menggiring dan menyesat kan manusia sebagaiman firman Allah Ta’ala :
قال رب بما
أغويتني لأزينن لهم في
الأرض ولأغوينهم أجمعين
Artinya : Berkata iblis, wahai Robbku, karena Engkau telah menjadikan
aku sesat, sungguh aku akan menjadikan manusia di dunia memandang baik pesona (
perbuatan dosa ) .Dan sungguh aku akan menjadikan mereka semua sesat ( Al hijr
39 ).
Berkata Ibnul Jauzi di buku
Talbis ( tipu daya ) Iblis : Bab ke tiga : peringatan tentang fitnah dan tipu
daya iblis. Ketahuilah sesungguhnya bani Adam tatkala di ciptakan, di sertai
adanya hawa dan syahwat untuk menarik apa yang bermanfa’at darinya dan di
berikan juga emosi untuk menolak perkara yang menyakitinya. Dan di karuniakan
akal sebagai penuntun untuk mengarahkannya bersikap adil dalam perkara yang di
dekati dan perkara yang di jauhi. Maka wajib bagi orang berakal untuk membuat
benteng dari musuh ini, yang sudah vulgar permusuhannya sejak zaman Nabi Adam
‘alaihi assholatu wassalam, bahkan sudah menghabiskan umur dan dirinya untuk
menghancurkan keadaan Bani Adam. Dan sungguh Allah telah memperingatkan dari
tipu daya syaithan sebagaimana firman Allah Ta’ala :
ا ولا تتبعوا خطوات
الشيطان إنه لكم
عدو مبين
إنما يأمركم بالسوء والفحشاء
وأن تقولوا على الله
ما لا تعلمون
Artinya : Dan janganlah kalian mengikuti langkah- langkah syaithan ,
sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagi kalian, sungguh syaithan itu
hanya menyuruh kalian berbuat jahat dan keji dan mengatakan terhadap Allah apa
yang kamu tidak ketahui. ( Al baqoroh 168 -169).
الشيطان يعدكم الفقر ويأمركم
بالفحشاء والله يعدكم مغفرة
منه وفضلا والله واسع
عليم
Artinya : Syaithan itu membisikkan kalian dengan kefakiran dan
menyuruh kalian berbuat keji dan Allah menjanjikan untuk kalian ampunan dan
keutamaan dariNya dan Allah Maha Luas ( karunianya ) dan Maha Mengetahui (
Albaqoroh 268 ).
ويريد الشيطان أن يضلهم
ضلالا بعيدا
Artinya : Dan syaithan ingin menyesatkan mereka dengan penyesatan
sejauh jauhnya ( An nisa’ 60 ).
إنما
يريد الشيطان أن يوقع
بينكم العداوة والبغضاء في
الخمر والميسر ويصدكم عن
ذكر الله وعن الصلاة
فهل أنتم منتهون
Artinya : Sungguh syaithan hanya ingin membenamkan di antara kalian
permusuhan dan kebencian lantaran minum khamar dan bermain judi dan menghalangi
kalian dari mengingat Allah dan melaksanakan sholat maka mengapa kalian tidak
mau berhenti ( dari pekerjaan tersebut ) ? ( Al ma idah 91 ).
إنه عدو مضل
مبين
Artinya : sesungguhnya ia ( syaithan ) musuh yang menyesatkan lagi
nyata ( permusuhannya )( Al qoshash 15 ).
إن الشيطان لكم
عدو فاتخذوه عدوا إنما
يدعو حزبه ليكونوا من
أصحاب السعير
Artinya : sesungguhnya syaithan
itu adalah musuh bagimu, maka tetaplah syaithan kalian jadikan sebagai musuh,
sungguh syaithan itu hanya mengajak pengikutnya agar mereka menjadi penghuni
neraka sa’ir ( faathir 6 ).
ولا يغرنكم بالله
الغرور
Artinya : dan janganlah sekali-
kali syaithan menipu kalian tentang ( menta’ati ) Allah. ( Al fathir 5 dan
Luqman 33 ).
يا أيها الناس
إن وعد الله حق
فلا تغرنكم الحياة الدنيا
ولا يغرنكم بالله الغرورألم
أعهد إليكم يا بني
آد( م أن لا
تعبدوا الشيطان إنه لكم
عدو مبين
Artinya : Bukankah Aku telah
memerintahkan kalian wahai bani Adam janganlah kalian beribadah kepada syaithan
sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagi kalian ( Yasin 60 ). Dan dalam
Alquran seperti ini banyak. ( Talbis Iblis Halaman 32 ).
Berkata Ibnu Qoyyim
Aljauziyah ( 691- 751 H ) di buku ighostatul lahfan min mashoyidi as- Syaithan
bab 13 ( tipu daya syaithan yang menipu bani Adam ) : muqoddimah bahwasanya
Syaithan menjauhkan bani Adam dari setiap celah.
Allah Ta’ala telah berfirman
tentang permusuhan iblis, tatkala Allah bertanya kepadanya karena tidak mau
sujud kepada Adam dan iblis beralasan ia lebih baik dari pada Adam, dan
tatkala pengeluarannya dari syurga,
iblis meminta kepada Allah untuk mengundurkan kematiannya, lalu Allah
mengabulkan dan mengundurkan kematiannya, kemudian iblis berkata, sebagai mana
firman Allah Ta’ala :
قال فبما أغويتني
لأقعدن لهم صراطك المستقيم
ثم لآتينهم من
بين أيديهم ومن خلفهم
وعن أيمانهم وعن شمآئلهم
ولا تجد أكثرهم شاكرين
Artinya : iblis menjawab, “
karena Engkau telah menghukum aku sesat ( keluar dari syurga ), benar- benar
aku akan menjauhkan manusia dari jalan Engkau yang lurus kemudian aku akan
mendatangi ( menggoda ) manusia dari depan, belakang, kanan dan kiri mereka dan
Engkau tidak akan mendapati kebanyakan manusia tidak bersyukur ( ta’at ) kepada
Mu. ( Al a’rof 16- 17 ). ( Ighotsatul lahfan Halaman 86 ).
C. Syaithan
selalu menyertai dan mendampingi manusia
1. setiap manusia di iringi oleh syaithan (
qorin / teman pendampingnya ). Dalil- dalilnya :
والذين ينفقون أموالهم
رئاء الناس ولا يؤمنون
بالله ولا باليوم الآخر
ومن يكن الشيطان له
قرينا فساء قرينا
Artinya : Dan orang – orang yang menginfaqkan
hartanya karena riya ( ingin di sanjung manusia ), dan juga orang yang tidak
beriman kepada Allah dan tidak beriman kepada hari akhirat. Dan barang siapa
yang menjadikan syaithan sebagai qorinnya, maka syaithan itu adalah sejelek-
jelek qorin ( teman pendamping ). ( An nisa’ 38 ).
Berkata Ibnu Katsir tentang ayat ini :
sesungguhnya yang memotivasi mereka atas perbuatan buruk dan menyimpang dari
perbuatan ta’at adalah syaithan. Sungguh syaithan yang sebenarnya menjerumuskan
dan menyesatkan mereka. Dan selalu mendampingi ( qorin ) mereka, lalu
memperindah keburukan- keburukan bagi mereka.
Berkata penyair : janganlah kamu tanya
watak seseorang, tanyalah siapa qorinnya
( teman pendamping dekat ), sesungguhnya setiap qorin ( pendamping dekat ) itu
bersuri teladan dengan yang di dampinginya. Selesai.
قال قائل منهم
إني كان لي قرين
Artinya : Berkata
seorang ( penghuni syurga ) kepada temannya : sesungguhnya aku dahulu ( di
dunia ) mempunyai qorin ( syaithan ). ( as shoffat 51 )
Berkata Ibnu katsir
tentang ayat ini : berkata Mujahid : ( yang di maksud qorin )ya’ni syaithan,
berkata Al ‘aufi dari Ibnu Abbas “ bahwasanya itu ( qorin ) adalah pria musyrik
yang menjadi kawan orang beriman di dunia. Dan tidak bertolak belakang antara
pendapat Mujahid dan Ibnu Abbas, sesungguhnya syaithan berasal dari bangsa jin
yang membisikkan was- was di dalam jiwa, kemudian syaithan dari kalangan
manusia mengucapkan perkataan –perkataan yang bisa di dengar dan keduanya
saling berhubungan. Selesai.
ومن
يعش عن ذكر الرحمن
نقيض له شيطانا فهو
له قرين
Artinya : Dan barang siapa yang berpaling dari
dzikru Ar rahman ( Alquran ) maka Kami adakan baginya syaithan yang menjadi
qorinnya ( teman yang selalu mendampingi nya ). ( Az- zukhruf 36 ).
حتى إذا جاءنا
قال يا ليت بيني
وبينك بعد المشرقين فبئس
القرين
Artinya : sehingga
apabila orang yang berpaling itu datang kepada Kami ( pada hari kiamat ), ia
berkata kepada syaithan : alangkah celakanya ( berteman dengan kamu ),
sekiranya dahulu di dunia antara aku dan kamu sejauh timur dan barat, tentu
alangkah baiknya, sungguh syaithan adalah sejelek- jelek qorin ( teman
pendamping ) . ( Az- zukhruf 38 ).
د
قال قرينه ربنا ما
أطغيته ولكن كان في
ضلال بعيد
Artinya : Dan qorin ( syaitan ) nya yang (
menjadi teman dahulu di dunia ) berkata : wahai Rabb kami , sungguh aku tidak
menyesatkannya, akan tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh (
Qof 27 ).
Berkata Ibnu Katsir dalam tafsir ayat ini :
berkata Ibnu Abbas, Mujahid dan selain mereka : qorin adalah syaitan yang
menyertainya. Selesai.
وقيضنا
لهم قرناء فزينوا لهم
ما بين أيديهم وما
خلفهم وحق عليهم القول
في أمم قد خلت
من قبلهم من الجن
والإنس إنهم
كانوا خاسرين
Artinya : Dan Kami tetapkan bagi mereka qorin
( teman pendamping ) dari kalangan jin dan manusia, yang menjadikan mereka
memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah
bagi mereka keputusan azab pada ummat – ummat yang terdahulu sebelum mereka
dari kalangan jin dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang – orang yang
merugi ( Fushshilat 25 ).
وقال
الذين كفروا ربنا أرنا
الذين أضلانا من الجن
والإنس نجعلهما تحت أقدامنا
ليكونا من الأسفلين
Artinya : Dan
orang- orang kafir berkata pada hari akhirat : wahai Rabb kami, tunjukkanlah
kepada kami jin dan manusia yang di dunia dahulu telah menyesatkan kami. Kami
mohon agar mereka di tempatkan di nereka paling bawah, agar mereka mendapatkan
azab yang paling berat ( Fushshilat 29 ).
Berkata Ibnu Katsir tentang ayat ini : berkata
Sufyan At tsauri dari Salamah bin Kuhail dari Malik bin Hushein Al fazari dari
bapaknya dari Ali Rodhiallahu ‘anhu tentang Firman Allah ta’ala artinya ( yang
di dunia telah menyesatkan kami ) berkata : yaitu iblis dan anak Adam yang
telah membunuh saudara kandungnya. Dan begini juga Habbatul ‘urfi meriwayatkan
dari Ali Radhiallahu’anhu seperti itu. Dan berkata Suddi dari Ali
Rodhiallahu’anhu : iblis mengajak setiap pelaku syirik dan anak Adam mengajak
setiap pelaku dosa. Selesai.
Dalil – dalil dari Hadist Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam :
1. Setiap manusia
di dampingi oleh qorin ( pendamping ) jin kafir.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud berkata :
bersabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : tidak ada seorang pun dari
kalian kecuali telah di dampingi pendamping dari kalangan jin, mereka bertanya
: dan engkau juga wahai Rasulullah, beliau menjawab dan aku juga, akan tetapi
Allah telah menolongku atas jin tersebut sehingga masuk islam, dan tidaklah jin
tersebut kecuali memerintahkanku kebaikan. ( Muslim no 2814 ).
Pada hadist Sufyan : dan telah di dampingi
qorin ( pendamping ) nya dari kalangan
jin dan malaikat.
Sesungguhnya ‘Urwah menceritakan bahwasanya
‘Aisyah bercerita padanya bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
keluar dari sisinya pada malam hari, berkata ‘Aisyah :
Maka muncul kecemburuanku pada Beliau, Beliau
kembali dan melihat apa yang aku kerja kan . lalu Beliau bersabda : ada apa
gerangan engkau wahai ‘Aisyah, apakah engkau telah cemburu ? lalu aku menjawab
: tidaklah orang semisalku cemburu terhadap orang semisal engkau ? lalu Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : apakah benar- benar sudah datang
syaithan engkau ? berkata ‘Aisyah : wahai Rasulullah ada syaithan bersamaku ?
Beliau menjawab : ya, aku bertanya : dan apakah syaithan itu bersama setiap
manusia ? Beliau men jawab : ya, lalu aku bertanya : dan juga bersama engkau
,wahai Rasulullah ? Beliau menjawab
Ya, akan tetapi Robbku telah menolongku
atasnya, sehingga ia masuk islam ( Muslim 2815 ).
Ma’na qorin adalah yang mendampingi, yaitu jin
yang senantiasa tetap bersama seorang muslim untuk menyesatkannya dengan segala
cara. Qorin inilah yang menolong syaithan untuk menguasai manusia. Bahkan
mereka bergabung dengan syaithan dengan kalangan manusia seperti tukang sihir
dan yang lainnya untuk merusak agama seorang muslim.
2.
Sesungguhnya syaithan berjalan pada tubuh bani Adam pada peredaran
darah.
Dari Ali bin Husein dari Shofiyah binti
Huyay istri Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berkata : bahwasanya Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam sedang i’tikaf , lalu aku mendatangi Beliau
mengunjungi pada malam hari, lalu aku berbincang dengan Beliau kemudian aku
bangkit untuk balik pulang, maka Beliau bangun bersamaku untuk mengantarkanku,
dan tempat tinggalnya di kampung usamah bin Zaid, lalu lewatlah dua orang
anshor, tatkala keduanya melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
berjalan cepat, lalu Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “ perlahanlah
kalian berjalan sesungguhnya wanita ini adalah Shofiyah binti huyay, lalu
keduanya berkata, “ Subhanallah wahai Rasulullah, beliau bersabda, “
sesungguhnya syaithan itu berjalan pada tubuh bani Adam pada peredaran darah
dan sesungguhnya aku takut terbersit di hati-hati kalian kejelekan atau Beliau
bersabda : sesuatu.
( Bukhori 2035 Muslim 2175 ).
Maka dalam hadist di atas, Rasulullah
memanggil sahabatnya, dan menyampaikan bahwa yang bersamanya adalah Shofiyah
binti Huyay. Beliau percaya sahabatnya tidak akan berfikir negatif, akan tetapi
beliau tidak bisa menjamin mereka selamat dari bisikan syaithan. Inilah bila
generasi terbaik ummat ini yaitu para sahabat bisa rentan dari bisikan
syaithan, maka kita lebih utama lagi untuk di khawatirkan mendapat bisikan atau
godaan syaithan.
3. Syaithan mengikat tengkuk seseorang yang
sedang tidur sehingga tidak mendirikan sholat malam.
Di shohih Bukhori kitab at tahujjud bab
12( tali ikatan syaithan di ikatkan pada tengkuk seseorang yang tidur sehingga tidak bangun
malam ). No 1142 dari Abu Hurairoh Radhiallahu
‘anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
syaithan mengikat pada tengkuk kepala kalian saat ia tidur dengan tiga tali
ikatan, setiap ikatan-ikatan di letak kan pada setiap tempatnya, lalu di ucapkan
: kamu akan melewati malam yang panjang maka tidurlah dengan nyenyak, jika ia
bangun lalu dzikrullah maka lepaslah satu ikatan, jika kemu dian ia berwudhu’
lepaslah ikatan kedua, jika ia mendirikan sholat lepaskan semua ikatan, maka
pada pagi harinya ia merasakan semangat dan ketentraman jiwa, namun jika ia
tidak melakukannya seperti itu, maka pagi harinya jiwanya tidak tentram dan
malas beraktivitas. (juga di no 3269 ).
4. syaithan
kencing di telinga seseorang sehingga tidak sholat malam.
Di shohih bukhori kitab At tahajjud bab
13,no 1144 ( apabila seseorang tidur dan tidak sholat malam ,syaithan
mengencingi telinganya. Dari Abdullah Radhiallahu ‘anhu berkata, “ di ceritakan
Kepada Nabi Shallallahu’alaihi wasallam tentang seseorang yang terus tidur sampai pagi hari, tidak mengerjakan sholat,
maka beliau bersabda, “ syaithan telah mengencingi telinganya. ( juga di no
3270 ).
Berkata Al hafidzh Ibnu Hajar dalam Fathul
bari tentang hadist ini, ulama berbeda pendapat tentang kencingnya syaithan,
ada yang mengatakan kencing secara hakiki , berkata Imam Qurtubi dan selain
beliau, “ tidak ada penghalang itu semua, tidak ada mustahil dalamnya karena
sudah terang syaithan bisa makan, bisa minum, dan menikah maka tidak ada
halangan untuk bisa kencing “. Berkata At thibi, “ di khususkan penyebutan
telinga,padahal mata lebih cocok untuk tidur sebagai isyarat kepada tidur
berat.
Karena alat pendengaran itulah sumber
perhatian, dan di khususkan penyebutan kencing karena lebih mudah masuk kedalam
rongga tubuh dan lebih cepat meresap kedalam urat sehingga menimbulkan rasa
malas pada keseluruhan anggota tubuh.
5. syaithan menetap di lubang atas hidung
manusia.
Dari Abu hurairoh Radhiallahu ‘anhu
berkata, bersabda Rasululullah Shallallahu’alaihi wasallam : apabila di antara
kalian bangun dari tidurnya hendaklah istintsar ( memasukkan air kedalam hidung
) tiga kali karena syaithan menetap di lubang hidung atasnya. ( Bukhori 3295
Muslim 238 ).
Berkata Al hafizdh Ibnu Hajar dalam fathul
bari : kemudian sesungguhnya zhohir ( tekstual ) hadist menunjukkan perkara ini
terdapat pada setiap orang yang tidur, dan bisa jadi di khususkan kepada orang
yang tidak melindungi dirinya dengan zikir terhadap gangguan syaithan, karena
hadist Abu hurairoh yang telah di sebutkan ( no 3293 ), sebelum hadist Sa’ad di
dalamnya lafadh :” maka baginya perlindungan dari syaithan pada hari tersebut
sampai sore hari,” dan demikian juga keutamaan ayat kursi, dan telah berlalu (
no 3275 ), di dalamnya lafadh , “ dan syaithan tidak mendekati engkau “, dan
bisa jadi yang di maksud dengan penolakan “ tidak mendekati “ di sini adalah
bahwasanya syaithan tidaklah mendekati tempat yang menjadi sumber waswas yaitu
hati, maka tempat nginapnya adalah lubang hidung agar sampai ke hati apabila ia
bangun tidur, maka jadilah hadits ini mencakup setiap orang yang tidur. (
Fathul bari Juz ke 6 halaman 413 ).
Berkata Syaikh Sholeh Bin Utsaimin dalam buku
fathu zil jalali wal ikrom syarh bulughul marom Jilid 1 hal 275 no hadist 35 (
hadist Abu Huroiroh di atas ) : tentang faedah- faedah hadist ini : ke 6 :
penetapan kenabian Shallallahu’alaihi wasallam karena sesungguhnya ilmu Beliau
tentang keberadaan syaithan menetap di lubang hidung atas seseorang tidaklah di
ketahui dengan panca indra, jika seandainya semua penduduk muka bumi bersatu
untuk mengetahui perkara ini tidaklah mereka mengetahuinya, karena Nabi
Shallallahu’alaihi wasallam mengetahui itu semua dari jalan wahyu, karena
Beliau Shallallahu’alaihi wasallam tidaklah mengetahui perkara yang ghaib.
6. jika seseorang masuk
rumah dan makan tidak dzikrullah, maka syaithan mendapatkan tempat bermalam di
rumahnya dan makan malamnya.
Dari
Jabir bin ‘Abdillah sesungguhnya ia mendengar Nabi Shallallahu’alaihiwasallam
bersabda Apabila seseorang masuk rumahnya lalu menyebut nama Allah saat masuk
dan makannya, berkatalah syaithan, “ tidak ada tempat bermalam dan makan malam
bagi kalian”. Dan apabila ia masuk rumah tidak menyebut nama Allah saat masuk
rumahnya, berkatalah syaithan, “ kalian mendapat tempat bermalam” dan jika ia
tidak menyebut nama Allah saat makannya, syaithan berkata, “ kalian mendapatkan
tempat bermalam dan makan malam ( Muslim 2018 ).
7. Syaithan menghadiri tiap orang dalam semua
urusannya.
Dari Jabir berkata, aku mendengar Nabi
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “ sesungguhnya syaithan itu menghadiri
kalian pada setiap urusannya bahkan sampai hadir saat makan nya, jika bercecer
satu suapan maka bersihkanlah dari kotoran kemudian hendaklah ia memakannya,
dan janganlah ia tinggalkan bagian untuk syaithan, apabila ia telah selesai
makan hendaklah ia menjilat jari jemarinya, karena sesungguhnya ia tidak tahu
bagian mana kah dari makanannya yang berkah ( Muslim 2023 Kitab minuman )
8. Syaithan
berusaha masuk ke dalam diri seseorang melalui perbuatan menguap.
Dari Abu Sa’id Al khudri Rodhiallohu
‘anhu mengatakan : bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda : apabila salah seorang di
antara kalian menguap, maka tahanlah mulut dengan tangannya, sesungguhnya syaithan
berusaha untuk masuk ( HR Muslim ).
.D. Memahami jalan, cara atau talbis (tipu daya) iblis.
Jalan- jalan iblis itu
cukup banyak, rujukan yang bagus dalam bab ini adalah buku talbis iblis karya
Imam Abdurrohman Bin Al Jauzi wafat tahun 579 H dan ighostatul lahfan min
mashoyadi as syaithon karya Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah wafat 791 H. Ma’na
talbis ( tipu daya ) adalah menampilkan kebathilan dalam wajah al haq ( lihat
talbis iblis halaman 46 ). Dalam bab ini saya akan menyebutkan beberapa contoh
untuk mempersingkat, yang ada hubungannya dengan makar Ust Abu Hazim, Taufiq,
Salim dan Ari dkk.
Jalan iblis ke 1: Sang
penasehat yang sesat menyesatkan.
Iblis dan segala pasukan
tentaranya tidaklah beruluk salam berbujuk rayu mesra bermanis bibir, bersilat
lidah, berakrobat untaian kata-kata bak provokator, motivator, penghasut dengan
mengucapkan misalnya, “ mencurilah, menfitnahlah, berdusta, korupsilah, buatlah
dosa ini dan itu.. pasti kamu tidak akan mendapat balasan di dunia dan di
akhirat. Justru malah sebaliknya datang dengan penampilan jurkam ( juru
kampanye ) simpatik , ramah sekali, penawan hati, menebar pesona mutiara
nasehat emas , bagaikan team penasehat pribadi terpercaya, pakar terkemuka
spesialis niat baik dan tujuan baik. Meyakinkan niat baik dan maksud baiknya
kepada manusia.
Dia akan simpatik, ramah, halus, lembut, memikat, menawan, tebar
pesona, mensosialisasi kan niat baik dan tujuan baiknya. Dengan umpan, tips dan
trik inilah Iblis sukses mematahkan pendirian Nabi Adam&Hawa. Sebagaiman
Allah Ta’ala mengabadikan kisah ini sebagaimana dalam surat Al a’rof 19- 22 :
ويا آدم اسكن
أنت وزوجك الجنة فكلا
من حيث شئتما ولا
تقربا هذه الشجرة فتكونا
من الظالمين
فوسوس لهما الشيطان
ليبدي لهما ما ووري
عنهما من سوءاتهما وقال
ما نهاكما ربكما عن
هذه الشجرة إلا أن
تكونا ملكين أو تكونا
من الخالدين وقاسمهما
إني لكما لمن الناصحين
Artinya : Allah Ta’ala berfirman kepada Adam : wahai Adam tinggallah kamu
dan istri kamu di syurga,makanlah apa saja yang kalian berdua sukai, tetapi
janganlah kalian berdua mendekati pohon khuldi ini, maka berdua akan menjadi
orang dholim ( 19 ). Maka syaithan membisikkan was-was ( keraguan dan pikiran
jahat ) kepada Adam dan Hawa untuk ( memakan buah khuldi ), agar tampak kepada
keduanya apa yang tertutup dari mereka berdua yaitu aurotnya, syaitan berkata (
merayu ), : Robb kamu tidaklah melarang kalian berdua, mendekati pohon ini
kecuali supaya kalian berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal ( di
dalam syurga ).
وقلنا يا آدم
اسكن أنت وزوجك الجنة
وكلا منها رغدا حيث
شئتما ولا تقربا هذه
الشجرة فتكونا من الظالمين
فأزلهما الشيطان عنها
فأخرجهما مما كانا فيه
وقلنا اهبطوا بعضكم لبعض
عدو ولكم في الأرض
مستقر ومتاع إلى
حين
Artinya : Dan kami berfirman, “
wahai Adam tinggallah kamu bersama istrimu di syurga ini, dan makanlah makanan-
makanan darinya yang banyak lagi baik di mana saja kamu sukai, dan janganlah
kamu mendekati pohon ini yang menyebabkan kamu termasuk orang- orang yang
dholim, lalu syaithan menggelincirkan ( menggoda dengan licik ), Adam dan
istrinya lalu Allah keluarkan keduanya ( Adam dan istri ) dari syurga. Dan Kami
berfirman kepada mereka, “ turunlah
kalian ( wahai Adam, Hawa, iblis ) dari syurga ini, sebagian kalian ( manusia
dan syaithan ) menjadi musuh pada sebagian lain, dan tempat tinggal kalian di
bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang di tentukan. ( Al baqoroh 35- 36
).
Juga firman Allah Ta’ala surat
thoha 117- 123.
فقلنا يا آدم
إن هذا عدو لك
ولزوجك فلا يخرجنكما من
الجنة فتشقى إن
لك ألا تجوع فيها
ولا تعرى
وأنك لا تظمأ
فيها ولا تضحى وأنك لا تظمأ
فيها ولا تضحى
فوسوس إليه الشيطان قال
يا آدم هل أدلك
على شجرة الخلد وملك
لا يبلى فأكلا منها
فبدت لهما سوآتهما وطفقا
يخصفان عليهما من ورق
الجنة وعصى آدم ربه
فغوى
ثم اجتباه ربه
فتاب عليه وهدى قال اهبطا منها
جميعا بعضكم لبعض عدو
فإما يأتينكم مني هدى
فمن اتبع
هداي فلا يضل ولا
يشقى
Artinya : Maka Kami berfirman,
“ wahai Adam sesungguhnya iblis ini adalah musuh engkau dan istri engkau oleh
karena itu, maka sekali- kali janganlah sampai iblis itu mengeluarkan kalian
berdua dari syurga, (bila kamu terusir ), maka kamu akan celaka ( 117 ). (
dalam syurga) sungguh kamu tidak akan merasa lapar dan tidak akan terbuka aurat
( 118 ). ( dalam syurga ) sungguh kamu tidak akan merasakan haus dan tidak akan
merasakan panas sinar matahari di waktu dhuha ( 119 ). Kemudian syaithan
membisikkan tipu daya kepada Adam. Syaithan berkata : wahai Adam maukah aku
tunjukkan kepada kamu pohon khuldi ( bila kamu makan buahnya ), kamu akan hidup
kekal ( di dalam syurga ) dan mendapatkan kerajaan yang tidak akan musnah.
( 120 ). Lalu Adam dan Hawa
memakan dari buah pohon khuldi tersebut, maka terbukalah aurat Adam dan hawa.
Adam dan Hawa kemudian menutupi auratnya dengan daun–daun di syurga. Adam telah durhaka kepada Rabbnya
dan telah melanggar perintah Rabbnya ( 121) kemudian Rabbnya memilih Adam sebagai nabi,
lalu Allah menerima taubatnya dan membe
rinya petunjuk ( kepada jalan Allah ). ( 122 ). Allah berfirman : wahai
Adam dan Hawa turun lah kalian berdua dari syurga bersama-sama, sebagian kalian
( bani Adam ) menjadi musuh bagi sebagian lain. Maka karena itu, ( wahai bani
Adam ), jika datang kepada kalian kelak petunjuk ( Rasul dan kitab suci )
dariKu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk Ku ( Rasul dan Kitab suci ) ,
dia tidak akan tersesat dan celaka ( 123 ).
Maka di dalam ayat- ayat
di atas mengisahkan tentang makar iblis, bujuk rayuan, tipu daya , muslihat,
akal bulus , halus , lembut , hampir tanpa kentara terasa menyakinkan Nabi Adam
dan Hawa bahwasanya Allah Ta’ala melarang keduanya untuk mendekati pohon
terlarang apalagi memakan buahnya , karena Allah Ta’ala tidak menginginkan
keduanya me jadi malaikat atau kekal di dalam syurga. Sungguh iblis licin
memainkan sihir kata- kata, piawai bersilat
lidah, memutar balikkan fakta indah mempesona , menggiring dan mendorong
perbuatan dosa dengan tirai penasehat terpercaya dan nasehat emas. Demikian
juga para syaithan dari kalangan jin dan manusia bergentayangan, berkelana
mengembara mencari akal bulus, dalang dan menyeting suasana, aktor intelektual,
sutradara permainan, menyiapkan kail, memasang umpan, merekrut pemancing,
mencari pupuk dan menyiram air fitnah
serta peternak fitnah beranak pinak.
Berkata Ibnul Qoyyim
Aljauziyah dalam buku ighotsatul lahfan hal 95 : tipu daya dan makar Iblis yang
pertama adalah dengan sumpah- sumpah dusta bahwasanya ia penasehat untuk
keduanya ( Adam dan Hawa ), sesungguhnya Iblis hanyalah menginginkan keduanya
kekal di syurga.
Demikian juga makar Ust
Abu hazim, Taufiq, Salim, Ari , Abu izhar dkk, telah membujuk rayu, menggiring
dan mendorong dosa ma’siat ( ghibah harom, merusak aqidah dan tauhid, busuk
prasangka berulat, dusta namimah, mencari-cari kesalahan sampai ke Sei lilin
SUMSEL, Ds Kritang Riau, memata-matai dll ) tampil sebagai penasehat
terpercaya, yang di bungkus dengan ungkapan nasehat, menampung komentar,
aspirasi, maksud dan tujuan baik, kritik membangun, memberikan info, jangan
taqlid, para da’i adalah sorotan ummat dan untuk perbaikan dakwah. Bahkan
meniru slogan politikus demokrasi dan demonstran “ demonstrasi bukan aksi tapi
menyampaikan aspirasi “.
Jalan iblis ke 2 : Menamakan, mengemas dan membungkus perbuatan yang di larang dalam agama ( harom,
keji, dosa, ma’siat) dengan istilah penyedap rasa berasumsi baik dan di terima
di hati dan di sukai banyak manusia.
Pendengar pun tertegun,
terkesima, terpesona, terpukau, terkagum, terlena dan terpana. Kemudian
menganggap perbuatan tersebut adalah jalan kebaikan atau halal. Sebagaimana dalam
surat Al a’rof 19-21 dan surat thoha 117- 123 di atas. Yaitu iblis menamakan sesuatu yang di larang
Allah Ta’ala untuk Adam dan Hawa (jangan
mendekati apalagi memakan buah pohon larangan tersebut ) dengan “
istilah dan kilah penyedap rasa halal dan baik “ yaitu pohon khuldi ( pohon
kekekalan ), dengan bumbu“ yang keistimewaan rasanya” menjadikan Adam dan hawa
kekal di dalam syurga dan menimbulkan kekuasaan super yaitu memiliki kerajaan yang tidak akan sirna
selamanya. Iblis menamakan sisi baik dan
positif perbuatan harom, dosa, ma’siat
sekaligus menyembunyikan bahkan mengubur sisi negatif bahkan bahaya dosa
ma’siat yang sesungguhnya nyata dan banyak merusak kehormatan, agama, akal,
kesehatan, harta dan darah manusia. Pada dasar dan asalnya manusia itu tidak
akan mau melakukan sesuatu kecuali sesuatu tersebut bermanfaat, menguntungkan
dan berguna baginya. Apalagi sesuatu tersebut akan merugikan, merusak dan
membahayakannya. Maka megapolitik dan
proyek mercusuar Iblis adalah membentuk pencitraan, opini dan sosialisasi untuk
mengikis habis pandangan buruk dan tabu masyarakat, bahwa segala sesuatu yang di haromkan, di
larang oleh Allah ta’ala dan RosulNy Shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan yang
di tinggalkan oleh Beliau adalah menjadi penting , sangat di butuhkan,bahkan
berguna bagaikan menggali batang yang sudah terpendam.
Berkata Ibnul Qoyyim
Aljauziyah dalam bukunya Ighotsatul lahfan hal 96 : sesungguhnya Adam dan Hawa
tidaklah menginginkan perbuatan tersebut secara asal ( mendekati pohon yang di
larang ), hanya saja Iblislah yang telah berdusta dan memperdayakan mereka
berdua,
dan menipu keduanya dengan
menamakan pohon tersebut dengan pohon khuldi, inilah cikal bakal awal makar dan
tipu daya dan metode ini di warisi oleh pengikutnya menamakan perbuatan-
perbuatan yang harom dengan istilah- istilah yang di sukai jiwa. Mereka
menamakan minuman khamar dengan istilah induk kesenangan, dan menamakan semisal
khamar dengan istilah tegukan istirahat, manamakan riba dengan istilah
muamalah, menama
kan pajak dengan istilah hak- hak penguasa, menamakan kedholiman
terburuk dan terkeji dengan istilah undang- undang kantor, menamakan puncak
kekufuran ( mengingkari sifat – sifat Allah ) dengan istilah mensucikannya,
menamakan majlis kefasikan dengan istilah majlis kebaikan. ( Ighotsatul lahfan
hal 96 ).
Demikian juga pada hari
ini, dalam segala sisi lapangan kehidupan manusia. Contoh:dalam dunia perzinaan
banyak petaka istilah kilah penyedap perbuatan zina dalam segala macam
pembukaan dan pernak perniknya, sehingga kepekaan manusia akan tumpul ,luntur,
dan mencair. Para jurkam ( juru kampanye zina ) penuh kreasi , inovatif,
konglomerat ide dan karya,menarik hati hidung belang dan manusia yang lemah
iman. Menjadikan wanita nakal sebagai umpan dan media massa ( TV, Radio,
majalah, buletin, internet, VCD , pornografi ) sebagai kail pemancing nya.
Mereka namakan dan istilahkan pamer aurat sebagai seni dan percaya diri, sex
bebas sebagai budaya modern, tabarruj ( menampakkan kecantikan ) dengan istilah
kebebasan kaum wanita, ikthilat ( campur laki-laki dengan perempuan ) dengan
istilah kemajuan dan peradaban, penyanyi dan penari tarian sebagai kebebasan berekspresi, nyanyian
dengan istilah mengembangkan bakat. Inilah dunia selebritis penuh dengan
glamour , kemewahan dan bebas. Sebagian masyarakatpun menjunjungnya sebagai
panutan dan idola sehingga dalam segala sisi kehidupannya. Mereka namakan
pezina suara dengan sahabat telpon , pezina suara ini akan melakukan zina
wicara untuk menggoda lawan bicaranya. Acara – acara di TV pun mengeksploitasi
seksualitas dengan kedok lelucon atau komedi.
Dalam dunia hartapun banyak istilah kilah penyedap perbuatan harom
dosa, mereka nama kan dan membungkus
perbuatan menyogok , menyuap dengan
bahasa melobi , uang sogokan dengan uang grativikasi, uang persahabatan, uang
pulsa , uang ikan asin dll. Mereka
namakan dan membungkus kolusi berjama’ah
dengan uang partisipasi, uang fee dll. Mereka namakan dan istilahkan berjudi
dengan menjawab soal matematika.
Dalam dunia makanan minuman,
banyak istilah kilah penyedap perbuatan harom dosa, mereka namakan dan
istilahkan babi dengan kerbau kecil, khamar dengan istilah minuman sehat,
merokok sebagai kejantanan dan lain- lainnya.
Dalam dunia rumah tangga,
mengemas dan membungkus kejahatan, dosa terhadap anak istri yakni menelantarkan
haq anak dan istri dan meninggalkan kewajiban selaku suami sekaligus ayah,
dengan istilah penyedap rasa, berasumsi baik dan di sukai banyak orang yaitu
“zuhud dan tawakkal kepada Allah” padahal demi memenuhi kesenangan nafsunya
sendiri seperti menghabiskan uang untuk taruhan bermain catur, tenis /
badminton. Dalam dunia akhlaq, mengemas dan membungkus dosa tidak punya malu (
buka aurat ) dengan istilah percaya diri.
Demikian juga makar Ust
Abu hazim, Taufiq, Salim dan Ari telah menamakan, membung kus dan mengemas perbuatan harom dosa ma’siat
dengan istilah kilah penyedap rasa sehingga berasumsi baik, di terima di hati
dan di sukai banyak orang.
Di antaranya mufti terbesar JIL
( jalan iblis ) dan kanibal kehormatan manusia adalah ust Abu Hazim telah
menamakan, membungkus dan mengemas ghibah harom sebagai tahadduts binni’mah (
memperbincangkan ni’mat ). Pada tahun kedua saya di Jambi ( masih ngontrak di
perum teluk permai, suatu ketika Salim berkunjung ke rumah saya, setelah
bincang sebentar, mulailah Salim dengan senyum senyum berkata, “ saya dengar
dulu ustdz di Dammaj pernah di ruqyah ya?... “ saya bertanya “ siapa yang
bercerita pada antum “? Salim menjawab, “ Ust Abu Hazim. Dan saya tidak
bertanya kepada Salim, gimana awal cerita sampai pembicaraan ini, dan apa saja
bahan obrolan ghibah harom Ust Abu Hazim, berapa lama ? Padahal Ust Abu Hazim
baru pulang dari Yaman, apakah via telpon, apakah Salim yang berkunjung ke
Magetan ? tinggal kejujuran Ust Abu Hazim dan Salim. Demikian juga Ari Aryo (
padahal baru 2 / 3 tahun di jambi kota ), dan Rano Abu Zufar sudah bertanya
dengan pertanyaan yang mirip, sayapun bertanya darimana kalian tahu ? Ari
menjawab, “ dari Abu Luqman. Abu Luqman dari siapa ? Ari jawab, “ tidak tahu.
Ini bukti Abu Luqman senang ghibahi saya bahkan menyebar kan kepada orang yang baru ta’lim. Sayapun
menjawab dan menceritakan sebenarnya musibah saya, bahwa saya sejak masa remaja
sering sakit kepala muncul pada malam hari di iringi seperti suara dengung di
telinga, lalu saya minum obat sakit kepala atau minum jamu saja, adapun siang
hari saya tidak merasakan sakit tersebut, oleh karena itu saya anggap sakit
medis biasa saja. Alhamdulillah saya tidak merasakan gangguan dalam
ibadah,belajar dan beraktivitas, demikianlah sampai saya alhamdulillah lulus
masuk di LIPIA Jakarta. Dan tentunya orang yang pernah ikut tes ujian di LIPIA
tahu bagaimana proses ujian masuknya. yakni ujian tulis kemudian ujian
lisan.Ketika saya di Jakarta inilah saya mendengar istilah ruqyah, menyaksikan
orang meruqyah dan saya tidak ada terpikir terkena sihir,bahkan teman-teman
pergaulan saya pun di LIPIA tidak ada berfikir seperti itu karena tidak tampak
ciri-cirinya.Sampai saya membaca buku terjemahan
Syaikh Wahid Salim Bali 2 jilid tentang sihir , ciri- ciri dan pengobatannya.
Dan dari sebagian ciri- ciri waktu tidur, ada yang sama dengan yang saya alami,
lalu saya sempat berdialog dengan seseorang yang biasa meruqyah di LIPIA, namun
beliau menganggap saya tidak ada apa- apa , apalagi beliau sudah kenal saya dan
berbincang dengan saya. Kemudian saya ikut ujian di kedubes Sudan di Jakarta ,(
sebelumnya ikut ujian ke Medinah ) dalam ujian tulis, alhamdulillah lulus
dengan peringkat urut no 1, kemudian ujian lisan berbentuk ujian hafalan Al
quran dan wawancara dengan bahasa arab dengan tim penguji. Alhamdulillah saya
lulus belajar ke Sudan dengan no urut 1 dari nama- nama semua pelajar yang
lulus, kemudian Juni 2001 saya safar ke
Dammaj. Di Dammaj saya coba mencari faedah tentang sihir kepada Ust Abu Hazim,
akhirnya Ust Abu Hazim meruqyah saya. Apalagi ini kejadiannya telah berlalu
belasan tahun, aneh tapi nyata ucapan- ucapan saya sedang di ruqyah belasan
tahun lalu, sekarang di sosialisasikan oleh Ust Abu Hazim, Salim dan Ari.
Padahal ketika saya di Dammaj saja tidak ada seorang teman yang memberitahu,
karena mereka memahami tentang tauhid dan tipu daya syaithan. Di luar ruqyah,
saya tetap beribadah,belajar dan beraktivitas tanpa gangguan Alhamdulillah ,
bahkan tidur malam bisa nyenyak tidak ada masalah. Sampai beberapa kali saya
tidak mau lagi di ruqyah, karena saya memilih untuk tawakkal pada Allah Ta’ala
kemudian bisa meruqyah mandiri atas musibah yang menimpa saya, Alhamdulillah
tidak menghalangi saya untuk beribadah dan menuntut ilmu, namun Ust Abu Hazim
selalu bersikeras untuk terus meruqyah. Akhirnya saya menemui Ust Adnan Majid
Menado , minta tolong kepada beliau, agar menasehati dan menghentikan Abu
Hazim. Ternyata Ust Adnan Majid membenarkan dan membela saya, tidak perlu di
ruqyah karena begini.... dan begitu.....dst. selesai.Berarti Ust. Abu Hazim
juga menuduh bahwa di tubuh Ust Adnan Majid Menado ada jin kafir. Bahkan ketika
tahun terakhir saya di Dammaj, Abu Turob mengajak saya berkali-kali bersama
teman- teman baru meruqyah di mazro’ah. Ada sebuah rumah penghuninya di ganggu
Jin bahkan sampai dinding rumahnya banyak tulisan. Oleh karena itu sebuah
kedustaan, kekejian dan kenistaan, fitnah bahwa saya kesurupan terus di Dammaj.
Orang yang hatinya busuk anyir menyengat berulat seperti Salim dan Ari dkk akan menyangka saya tidak pernah belajar
selama di Dammaj atau tidak mendapat faedah sama sekali dan terganggu
belajar.Ini dusta dan fitnah. Walhamdulillah semua buku- buku kurikulum segala
disiplin sudah saya ikuti kecuali buku tertinggi untuk ilmu nahwu . Dan ketika
banyak teman-teman baru datang dari Indonesia, dan Malaysia , teman-teman yang
senior membuka pelajaran untuk membantu mereka terutama nahwu dan lain-lain ,
dan sayapun termasuk mendapat kepercayaan mengajarkan nahwu dan shorof. Dan
sejak di Pekan Baru sampai pindah ke Jambi ini,Alhamdulillah terkadang sayapun
meruqyah orang.
Pada waktu dauroh Veteran
jogya, saya menemui Ust Abu Hazim di dalam mesjid ma’had, berbicara berdua,
saya mengatakan ke Ust. Abu Hazim “ antum banyak cerita ya dengan Salim
Boyolali, bahwa ana pernah di ruqyah di Dammaj ? antum bicara apa saja ? ana
tidak suka antum berbicara itu kepada murid ana, ini ghibah harom.....nanti ada
yang berhati busuk mencari- cari fitnah......dst.
Ust Abu Hazim berkata kepada
saya, “ bukan ghibah tapi tahadust bin ni’mah, antum sudah sembuh
sehat.....dst. Saya tetap tidak setuju ucapan beliau dan saya anggap ini ghibah
harom. Inilah Ust Abu Hazim Muhsin menamakan mengemas membungkus perbuatan
dosa, ma’siat ( kanibal kehormatan manusia ) dengan istilah yang membodohi ,
berasumsi baik dan di terima di hati yaitu tahaduts bin ni’mah ( membincangkan
nikmat ) . Padahal yang di maksud dengan membincangkan ni’mat adalah :
seseorang yang mendapat ni’mat dari Allah Ta’ala baik ni’mat agama atau duniawi
tersebut, memuji Allah Ta’la atas ni’mat tersebut dan membicarakan dengan
manusia atas keutamaan dan ni’mat Allah tadi jika ada mashlahat. Adapun jika
menimbulkan bahaya seperti hasadnya manusia maka jangan di ceritakan sebagaiman
faedah surat yusuf ayat 5. Oleh karena itu dari sisi definisi saja, saya yang
penerima ni’mat itulah yang membicarakannya. Ini ucapan Ust Abu Hazim di depan
saya di dalam mesjid ma’had Veteran, saya tidak tahu, bagaimana versi dia bercerita
di depan Salim. Justru kenapa sekarang Ust Abu Hazim bahkan bisa menerawang,
menyatakan bahwa di tubuh saya sejak
pulang dari Dammaj bahkan sampai sekarang masih tersisa satu jin kafir ?
Justru yang perlu di curigai
adalah mata Abu Hazim, di khawatirkan ada jin di matanya, yang membisikkan
dongeng dusta. Subhanallah sudah berlalu belasan tahun kejadian saya pernah di
ruqyah tersebut. Hebat dan dahsyat sekali, berarti Ust Abu Hazim bisa
menerawang dari Magetan sampai tembus pandang ke kota Jambi, bahkan bisa
menerawang ke dalam tubuh saya bahkan bisa memasti kan jumlah jin dan agama jin
tersebut. Tidaklah keluar ucapan ini kecuali dari mulut dukun atau paranormal
serta potret karomah sufi. Kemudian pengikut ( JIL ) jalan iblis pun
mensosialisakannya bahkan mengembang biakkan beranak pinak, BUSER ( buru sergap
), busuk prasangka menyengat berulat dan meramal mengorek-ngorek
pembuktian.Berarti ketika saya di Dammaj tahun 2001 ada berapa jin ? apa saja
agamanya, jantan atau betina ? Perhatikan dan bandingkan ucapan-ucapan kamu di
depan ikhwan jambi waktu dauroh dengan ucapanmu di depan saya di dalam mesjid
veteran tahun 2007 atau 2008. Berarti Ust Abu Hazim mempunyai bibit , bebet dan
bobot pendusta. Jika mengalah dalam pembicaraan ini tahaduts bin ni’mah , maka
mestinya saya yang berbicara bukan Ust Abu Hazim. Bahkan ketika saya mengirim
SMS ( sebagai ketidak senangan saya atas akhlaqnya ), Ust Abu Hazim membalas “
bagaimana bisa membendung berita
tersebut, orang Yaman saja ada yang tahu “. Balasannya terhapus, yang berarti
Ust Abu Hazim tidak merasa dosa dengan perbuatannya. Ternyata ajaran ini di
kembangkan, di inovasi dan di kreasikan
oleh kader handalnya yaitu Salim Boyolali mantan penganut ilmu kesaktian
dan kebatinan dengan banyak istilah kilah penyedap rasa dan di kultuskan oleh
Ari aryo bahwa “ Salim maasya Allah berani mengkritik seluruh asatidzah “,
dalam lafadh lain “ dengan kedatangan Salim terbongkarlah Ust Muh ja’far.
Kemudian Taufiq, Salim,
Ari, Abu izhar dkk , telah membungkus, mengemas dosa ma’siat memfitnah, dusta
namimah, mencari –cari fitnah, ta’yir dll dengan bahasa yang berasumsi dan di
terima di hati dan di sukai banyak orang yaitu nasehat. Di lafadh lain Abu
Faris dan Ari Aryo mengemas dan
membungkus perbuatan dosa ( memfitnah, dusta, namimah dan cari- cari kesalahan
) dengan istilah telah terbongkar.Dan sayapun di wajibkan menerima semua
muntahan tinja fitnah da’i-da’i jalan iblis, tatkala saya tidak menerima dan mengatakan ini adalah fitnah,
malah Abu Izhar , Salim, Ari Aryo dkk
menambah fitnah lagi bahwa saya marah / tidak terima di nasehati,
sebagaimana kronologis peristiwa. Inilah kalian berdampingan bersanding pesona indah, senyum manis mesra romantis
menggelora semangat menjulang dalam mengampanyekan jalan-jalan iblis, mengukir
ungkapan indah memuja muji jin kafir, menyakini ucapan jin kafir, menerawang
jarak jauh tembus pandang menyerupai ucapan dukun dan paranormal dan obral
cerita gaya karomah sufi, adab akhlaq musuh dalam selimut menggunting dalam
lipatan menikam bisa dari belakang dalam kedok dakwah salafiyah dan mengklaim
salafi paling terbersih di negeri ini sisi aqidah, tauhid, manhaj, adab dan
akhlaq. Bahkan menghalalkan dusta, adu domba dan lain sebagainya dari fitnah
lisan dengan istilah sekedar susunan bahasa, tidak usah di permasalahkan, dalam
lafadzh lain para da’i adalah sorotan ummat. Allahul Musta’an.
Jalan iblis ke 3 : Iblis
menjerumuskaan manusia kedalam perbuatan dosa-dosa secara bertahap dan
perlahan.
Sebagaimana firman Allah
Ta’ala dalam S. Al hijr 39- 40 :
قال رب بما
أغويتني لأزينن لهم في
الأرض ولأغوينهم أجمعين إلا
عبادك منهم المخلصين
Artinya : Iblis berkata : wahai Rabbku, karena Engkau telah menjadikan
aku sesat, sungguh aku akan menjadikan mereka ( manusia ) memandang baik (
perbuatan dosa ) di muka bumi, dan sungguh aku akan menyesatkan mereka semua
kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka ( Al hijr 39- 40
).
Iblis dan anak keturunannya
tidaklah tergesa-gesa untuk membuat manusia terjerumus dalam dosa, berbagai
agenda, program kerja, tipu muslihat, kamuflase rumit, membolak balikkan
suasana, perangkap, jebakan halus, lembut bersulaman indah di tebarkan penuh
elok nan pesona. Allah Ta’ala mengingatkan langkah demi langkah syetan
sebagaimana dalam surat Al baqoroh 168 :
يا أيها الناس
كلوا مما في الأرض
حلالا طيبا ولا تتبعوا
خطوات الشيطان إنه لكم
عدو مبين
Artinya : Wahai manusia makanlah apa-apa yang halal lagi baik di muka
bumi dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaithan sesungguhnya ia
musuh yang nyata bagi kalian.
Iblis dan bala tentaranya lihai dan piawai bermain sinetron, sandiwara,
cerdik dan ramah menampilkan diri sebagai teman sehidup semati, loyalis berat,
pendukung setia, penasehat terpercaya, teman intim, saudara dan orang yang
mencintai. Sehingga tatkala manusia telah terbuai dalam ayunan perangkap
syaitan, di terpa angin sepoi –sepoi jalan syaithan, tenggelam dalam kemerduan
jampi dan mantera-manteranya, manusiapun tercuci otaknya terlelap hatinya, maka
syaithan pun berlepas diri. Firman Allah Ta’ala :
كمثل الشيطان إذ
قال للإنسان اكفر فلما
كفر قال إني بريء
منك إني أخاف الله
رب العالمين فكان عاقبتهما أنهما
في النار خالدين فيها
وذلك جزاء الظالمين
Artinya : perumpamaan syaithan
adalah tatkala syaithan berkata kepada manusia : berbuat kufurlah maka tatkala
manusia sudah berbuat kufur, syaithan berkata : sesungguhnya aku berlepas diri
dari kamu, sesengguhnya aku hanya takut pada Allah Rabb alam semesta, maka
akibat perbuatan keduanya ( manusia dan syaithan ), sungguh keduanya di dalam
api neraka kekal di dalamnya dan itulah ganjaran orang- orang yang zholim ( Al
Hasyar 16- 17 ).
Ibnu Jarir dan Ibnu katsir
menyebutkan bahwa ayat tersebut turun berkaitan dengan seorang ahli ibadah dari
bani Isroil yang menetap di dalam kuil berkonsentrasi beribadah kepada Allah ,
bernama Barshisha atau Barsis.
Suatu hari sejumlah laki-laki
dari Bani isroil ingin berperang dan seorang dari mereka menitipkan saudari
perempuannya kepada Barshisha tersebut, tinggal dalam sebuah rumah yang
berdekatan dengan kuil tersebut. Barshisha inilah yang membantu kebutuhan makan
minum sehari-harinya. Pada awalnya ia meletakkan hidangan makanan di depan
kuilnya, lalu si gadis itu sendiri yang keluar dari rumahnya mengambil makanan tersebut. Lalu datanglah Iblis
beruluk salam raut wajah elok nian, mendekat ramah sekali, santun, menawan dan
senyum merekah, berlemah lembut, berbujuk rayu dan memasarkan ide-ide kebaikan,
niat baik dan tujuan baik, secara perlahan, berguyur dan bertahap kepada ahli
ibadah tersebut. Iblis tampil sebagai penasehat yang terpercaya, pakar spesialis
niat baik dan tujuan baik lalu memotivasi , memajukan, menambah kebaikan dan
pahala Barshisha. Agar Barshisha meletakkan sendiri hidangan makanan di depan
pintu rumah si gadis, lalu si gadis itu langsung mengambilnya tidak lagi
berjalan ke depan pintu kuil Barshisha. Tahapan pertama ini sukses gemilang
sesuai target, Iblis kembali menebar pesona elok nan indah.
Tahapan halus lembut
selanjutnya : Iblis kembali beruluk salam, berbujuk rayu, semakin dekat berdampingan mesra, memasarkan barang dagangan
(tipu muslihat, jebakannya ) bak sales andalan menawan hati Barshisha, untuk
lebih peduli dengan si gadis. Agar ia bercakap-cakap dengan gadis tersebut
walaupun beberapa untaian kata-kata salam dan sapaan dari atas kuil, untuk
menghibur hati dan pelipur lara,SKSD ( sok kenal sok dekat ) dan pendekatan,
karena si gadis sudah lama berteman sepi tiada bertepi, berkawan dengan
kesunyian dan keheningan malam yang
tiada berkesudahan. Sudah lama memendam rindu tiada berpenghujung, sudah
bersakit-sakit dulu bersenang-senang entah kapan.
Barshishapun masuk dalam
perangkap mantera-mantera iblis, kata-katanya yang lembut bagaikan semilir
angin yang menghembus kesejukan di dalam hati. Hatinya terpukau mendengar
keindahan sya’ir iblis. Maka Barshishapun mulai bermain kata-kata dengan si
gadis. Dan mereka berduapun saling terpikat seakan-akan ada gema pada untaian
kata masing-masing lawan bicara, sinyal-sinyal hatipun terhubung, kedua
sama-sama penasaran, siapakah gerangan orangnya ? bagaimanakah ia?
Tahapan halus lembut
selanjutnya : Iblis terus bermanis bibir, berulam senyum berbujuk rayu,
merangkai rayuan syair dengan jalinan kata yang memikat agar terbuai dalam
keindahan pesona yang memabukkan. Mendorong Barshisha terus bercakap-cakap
manis dengan si gadis di depan pintu rumahnya langsung dan si gadis pun semakin
senang.
Tahapan halus lembut
selanjutnya : Iblis terus semangat bujuk rayu agar Barshisha menambah kebaikan
dan pahala dengan masuk kedalam rumah si gadis bercakap-cakap akrab dekat
berdampingan dengannya. Si gadispun ikut tergoda, dengan membukakan pintunya.
Lalu berbincang- bincang canda tawa sepanjang siang, hati berbunga-bunga
berkembang tumbuh mekar mewangi hati. Menjelang malam barulah Barshisha kembali
ke kuilnya. Demikianlah ia pun, semakin akrab mesra berduaan romantis dengan si
gadis tersebut di dalam rumahnya. Perbuatan dosa dan ma’siatpun menjadi lumrah,
kebiasaan, berketerusan tiada penghujung dan kesudahan karena jiwa sudah merasa
ni’mat dengan kesenangan dosa ini.
Tahapan halus lembut selanjutnya
: iblis terus menebar indah menawan pesona perbuatan dosa bersanding berduaan
mesra romantis dan mabuk kepayang. Sehingga barshisha dan si gadis pun semakin
jauh ketagihan, terlena dan terbuai. Terbius dengan rupa lisan yang amat
menawan masuk kedalam hati. Sehingga perbuatan dosa ma’siat bukan hanya sekedar menjadi keindahan memabukkan, bukan
sebatas sahabat lagi bahkan kelezatan yang tiada terkira, nikmat yang
menghanyutkan. Lalu Barshisha sedikit demi sedikit menyentuh tubuhnya, dan
iblis terus menghiasi indah perbuatan dosa tersebut, sehingga berhubungan
dengan si gadis sampai hamil dan melahirkan anak.
Tahapan selanjutnya : Iblis
mulai menanam bibit pohon kecemasan dan ketakutan jika di ketahui oleh
saudara-saudara si gadis. Perasaan ini tumbuh subur mengakar dan berkecambah.
Barshisha memetik buah galau, beban pikiran, tekanan batin dan gundah gulana. Iblis mengusulkan jalan
keluar yaitu agar barshisha membunuh si bayi. Barshisha semakin penurut dan patuh
dengan segala untaian kata-kata iblis lalu membunuh si bayi dan mengkubur di
kuilnya.
Tahapan selanjutnya : iblis
terus menamam bibit pohon kecemasan dan ketakutan pada diri Barshisha, sehingga
kegalauan dan gundah gulana semakin beranak pinak. Kesedihan menjadi kawan pada
siang hari dan menjadi selimut pada malam-malam hening. Iblis mengusulkan untuk
membunuh wanita tersebut dan di kuburkan di samping bayinya. Dan Barshishapun
menurut usulan licin iblis. Kisah ini cukup panjang dari halaman 35- 37 di buku
Talbis Iblis. Dan saya meringkas dengan ungkapan bahasa sendiri.
Inilah JIL ( jalan iblis )
sangat halus licin lembut hampir tiada kentara bertahap menawarkan,
mengusulkan, memberitahu, menasehati, memberikan jalan keluar seperti perbuatan
baik, niat baik dan tujuan baik namun di belakangnya ada perangkap bulus licin
untuk berbuat dosa ma’siat. Demikian juga makar Taufiq, Salim, Ari dkk secara
halus licin dan bertahap menjerumuskan manusia dalam dosa- dosa besar
berantai.
Jalan Iblis ke 4 : Menanamkan
angan-angan,iming-iming dan ucapan dusta.
Dalil : Sebagai mana surat Al
a’rof 19- 21 di atas.
Berkata Imam Ibnu Katsir ayat 20 : ( berkata iblis ) : ya’ni kedustaan
dan membuat kebohongan, agar kalian berdua tidak menjadi malaikat atau kekal di
dalam syurga dan jika kalian berdua memakan buah pohon tersebut, maka
tercapailah tujuan dua tersebut.
Juga sebagaiman surat thoha ayat 120 di atas.
Demikianlah Syaithan
mengkampanyekan semboyan, slogan, janji, angan- angan dusta dan bualan bohong,
mengiming- iming imbalan dan hasil yang di petik manusia jika mengerjakan
perbuatan dosa, ma’siat, suka meninggalkan keta’atan, terbiasa dengan larangan
Allah ta’ala maka hidup bahagia makmur sejahtera meraih banyak bonus keuntungan
yang berkali lipat.
Iblis menebar pesona janji simpatik
sebagaima surat thoha ayat 120 di atas, bahwa Adam dan istrinya akan kekal di
syurga dan kerajaan yang tidak musnah.
Demikin juga pada hari
ini da’i JIL ( jalan iblis ) taufiq telah menebar pesona angan- angan iming-
iming, jika Salim yang memimpin dakwah di Jambi...... dst sebagaimana
kronologis di atas. Demikian juga Salim tanpa sepengetahuan saya selalu
mengadakan rapat- rapat ( sebagaimana kronologis ) menaburkan ucapan-ucapan,
menanamkan angan-angan, memupuk kedustaan dan fitnah sehingga mereka berdua dan
Ari membuat perbuatan keji, dosa ma’siat di dandani cantik molek manis menjadi
sebuah kebaikan keindahan dan keta’atan.
Jalan Iblis ke 5 : Melemparkan
bibit curiga buruk busuk prasangka kehormatan seorang muslim kepada sesama
muslim untuk merobek persaudaraan sesama muslim.
Syaithan tidak hanya
berambisi merusak hubungan manusia dengan Allah ta’ala, tetapi juga merusak
hubungan antar sesama manusia. Sebagaimana Sabda Nabi Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda : sesungguhnya syaithan telah berputus asa untuk berusaha di
sembah oleh orang-orang yang sholat di Jazirah Arab, akan tetapi dia berusaha
untuk memecah belah di antara mereka ( HR Muslim ).
Curiga buruk busuk prasangka awal prahara.
Langkah pertama Syaithan
adalah menanamkan bibit curiga buruk prasangka sehingga terus tumbuh bersemi
berkembang dan berkecambah di hati-hati manusia. Apabila dosa ini sudah
mengakar maka akan melahirkan dan menimbulkan dosa-dosa lain sebagaima umumnya
akibat-akibat buruk perbuatan dosa ma’siat itu sendiri yang di terangkan
oleh Ibnul Qoyyim dalam bukunya Adda’
Waddawa’ ( obat dan penyakitnya ).
Allah Ta’ala telah berfirman
tentang dosa berantai.
يا أيها الذين
آمنوا اجتنبوا كثيرا من
الظن إن بعض الظن
إثم ولا تجسسوا ولا
يغتب بعضكم بعضا أيحب
أحدكم أن
يأكل لحم أخيه ميتا
فكرهتموه واتقوا الله إن
الله تواب رحيم
Artinya : Wahai orang-orang
yang beriman jauhilah kalian kebanyakan prasangka, karena sebagian prasangka
itu dosa, dan janganlah kalian mematai-matai dan janganlah menggunjing satu
sama lain, adakah seorang di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati ? maka tentu kalian akan merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah
kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha penyayang. (Alhujarot 12 ).
Dalam ayat di atas Allah
Ta’ala melarang tiga perbuatan dosa yaitu curiga buruk prasangka, mematai-matai
dan ghibah. Tiga dosa tersebut adalah dosa berantai dan terkait.
Jika seseorang sudah memendam
curiga buruk prasangka kepada saudaranya maka ia akan melakukan operasi
tajassus ( mematai-matai ), sedangkan tabiat seorang jasus ( mata-mata / intel
) adalah tatabu’ aurot yaitu mencari, menelisik, menyelami, mendalami, mengorek-
ngorek dan BUSER ( buru sergap )
titik-titik aib, keburukan bahkan kekurangan dan kelemahan manusiawi dari
korban. Bahkan Du’at JIL ( jalan Iblis ) pada ini seperti Ust Abu hazim, Salim
Ari dkk memburu kemudian beternak beranak pinak sampai kepada musibah- musibah
yang menimpa seorang muslim, sementara perbuatan keji, dosa, ma’siat menjadi
kebaikan, keta’atan dan keindahan dan pelakunya pun di sanjung dan di muliakan.
Maka di tebarlah jaring-jaring pesona simpatik, dukungan tim sukses dengan
berbagai slogan manis indah menawan menampung aspirasi, kritikan, jangan
taqlid, perbaikan dan kemajuan dakwah dll.
Jika kebetulan intel tersebut
mendapatkan bahan, maka ia akan tersenyum bahagia hatinya ber bunga-bunga
matanya berbinar-binar rona wajahnya ceria cemerlang bagaikan orang yang
menemukan barang berharganya yang hilang, bahagia bak pengantin baru, seakan
itu semua menjadi bukti kebenaran curiga dan persangkaannya. Setelah
mendapatkan bahan- bahan itu semua, muncullah banjir bandang dan gelombang stunami
ghibah, adu domba dari lisannya. Bahkan di tambah, di poles dan di ramu terus
menjadi fitnah indah kemudian di namimahkan kepada manusia.
Nabi Shallallahu’alaihi
wasallam telah bersabda :
Jauhilah kalian prasangka
karena sesungguhnya prasangka adalah sedusta-dustanya ucapan, dan janganlah
kalian memata-matai, dan janganlah mencuri pembicaraan ( nguping ), dan
janganlah kalian saling membenci dan jadilah kalian orang –orang yang
bersaudara.( HR Bukhori ).
Jalan Iblis ke 6 : menghiasi
kebatilan.
Sesungguhnya kebatilan itu mempunyai potret
yang jelek, buruk dan lembaran hitam pekat. Oleh karena itu syaithan sengaja
menyelusup kedalam kebatilan dalam cover kebaikan, dan hiasan rapi apik manis
cantik mempesona. Menghiasi dosa terlebih dahulu, memoles dan mencatnya dengan
keindahan kebaikan dan tujuan baik, kemudian baru membujuk rayu, mencuci
pikiran dan hati manusia agar melakukan perbuatan dosa. Sebagaimana Firman
Allah
قال رب بما
أغويتني لأزينن لهم في
الأرض ولأغوينهم أجمعين
Artinya : Iblis berkata : Ya
Robbku, oleh sebab Engkau telah memutuskan aku sesat, pasti aku akan menjadikan
mereka memandang baik ( perbuatan ma’siat ) di muka bumi, dan pasti aku akan
menyesatkan mereka semuanya ( Alhijr ayat 15 ).
Maka jelaslah dalam ayat
ini, bahwa Iblis menghiasi dan memandang baik kebatilan, kemudian baru
berbisik, merayu, menggoda dan menyesatkan manusia. Maka berbagai sampul,
perhiasan dan make up di pakaikan dan di poleskan kepada perbuatan dosa ma’siat
agar mampu menyihir akal, menutup hati, merasionalisasi sebuah tindakan tidak
beradab, kesalahan dan dosa menjadi sebuah pembenaran dan kebaikan. Membolak
balikkan opini, memutar baikkan fakta dan suasana, sehingga yang aslinya tidak
beradab, tidak sopan santun, akhlaq buruk dan dosa menjadi kesan tidak salah,
benar, indah, menarik bahkan sebuah kebaikan dan keta’atan. Demikian juga makar
da’i kondang JIL ( jalan iblis ) Salim dan Ari justru pada hakekatnya
mengoleksi tindakan ketidak sopanan murid kepada seorang guru, fitnah,
kedholiman, dusta namimah, ta’yir dll menjadi pembenaran, indah dan kebaikan.
Kemudian di sempurnakan semua oleh Taufiq dan Muftinya Jalan Iblis eyang Abu
Hazim.
Berkata Ibnul Qoyyim :
termasuk dari tipu daya iblis adalah bahwa ia terus menerus menyihir akal
sehingga memperdaya manusia, dan tidak ada yang selamat dari sihir Iblis
kecuali orang yang di kehendaki oleh Allah, lalu Iblis menghiasi rapi apik baik
perbuatan yang membahayakan manusia, sehingga Iblis mengimajinasi kepada
manusia bahwasanya perbuatan dosa tersebut adalah perkara yang paling
bermanfa’at, dan Iblis menjauhkan manusia dari perbuatan yang sebenarnya paling
bermanfa’at, sehingga Iblis mengimajinasi kepadanya bahwasanya perbuatan bermanfa’at
tersebut justru membahayakannya, Tidak ada sesembahan yang Haq melainkan Allah.
Betapa banyak manusia terfitnah dengan sihir ini ? dan betapa banyak terhalang
antara dirinya dengan hati, Islam, iman dan ihsan ? dan betapa banyak kebatilan
justru tampak dan muncul dalam bingkai kebaikan ? menistakan perkara haq dan
menampilkannya dengan potret yang jelek . ( Ighotsatul Lahfan hal 94 ).
Jalan Iblis ke 7 : Iblis bermain di ranah musibah , menta’yir dan
menistakan korban musibah dan menyanjung dan memuliakan ranah dosa ma’siat.
Bagi orang bertauhid dan
beriman meyakini bahwa semua musibah sebesar dan sehebat apapun juga pasti di
selimuti dengan warna warni rahmatNya, kasih sayangNya dan hikmah.
Oleh karena itu di butuhkan
kebersihan hati dan kejernihan berpikir dalam melihat musibah, karena orang
bertauhid dan berimanlah yang mampu menangkap hikmahnya. Orang yang sabar dan
ikhlas menghadapi akan mendapatkan empat hal yaitu : shalawat dari Allah
Ta’ala, rahmat dan hidayah Allah Ta’ala serta mendapat taufiq untuk mengucapkan
istirja’, sebagaimana Firman Allah Ta’ala :
الذين إذا أصابتهم
مصيبة قالوا إنا لله
وإنا إليه راجعون أولئك
عليهم صلوات من ربهم
ورحمة وأولئك هم المهتدون
Artinya : ( yaitu ) orang- orang yang di timpa musibah, mereka
mengucapkan, “inna lillahi wa inna ilahi roji’un, mereka itulah yang mendapatkan
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-
orang yang mendapat petunjuk. ( Al baqoroh 156
Musibah adalah kata tunggal
sedangkan bentuk jama’nya adalah masoib. Imam Qurtubi menyebutkan tentang
musibah dalam tafsir surat Al baqoroh ayat 156 dalam buku tafsir nya Al jami’
li ahkamil quran Jil 2 halaman 175 : adalah segala sesuatu yang menimpa ,
menyakiti atau menyulitkan seorang mu’min. Dalam lafadh lain beliau berkata :
musibah adalah kejadian yang mengenai manusia walau sekecil apapun, dan kata
musibah ini di pakai untuk menyatakan kejadian buruk ( tidak menyenangkan ).
Dari Ikrimah suatu malam, tiba- tiba lampu yang di pakai Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam padam, lantas beliau bersabda : Inna lillahi wa
inna ilaihi roji’un, lalu ada shahabat yang bertanya, “ wahai Rasulullah,
apakah kejadian seperti ini termasuk musibah juga ? Beliau menjawab, “ ya,
setiap apa saja mengganggu ( menyulitkan ) seorang mu’min adalah musibah. Kata
Imam Qurtubi ini stabit ( kokoh ) ma’nanya dalam shohih. Selesai.
Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda : Barang siapa yang Allah hendaki kebaikan ( pada seseorang )
di berikan padanya musibah ( HR Bukhori no 5645 ).
Oleh karena itu ungkapan
musibah banyak di tujukan kepada orang-orang sholeh ketika mereka di timpa
sesuatu yang tidak menyenangkan, dan sebuah kepastian, itu semua mengandung
kebaikan, kasih sayang Allah dan hikmah.
Berkata Syaikh As- sa’di
dalam tafsirnya tentang ayat ini : dua ayat ini mencakup pengokohan jiwa dalam
menyikapi musibah sebelum terjadinya, agar ringan dan mudah jiwa menghadapinya,
dan penjelasan sikap sabar apabila sudah kejadian, dan apa saja yang membantu
sikap sabar yaitu ganjaran pahala bagi orang yang bersabar dan mengetahui
keadaan orang yang tidak sabar. Selesai.
Oleh karena itu, seorang mu’min
yang di timpa musibah akan bertambah kualitas keimanannya, ketakwaannya dan semakin mendekatkan diri
kepada Allah Ta’ala.Di medan ini iblis bermain, agar manusia tidak lulus dalam
musibahnya, tidak mendapat pahala atau tidak di gugurkan kesalahan dan dosanya,
justru menambah dosanya. Iblis berusaha menghancurkan kesabaran dan keikhlasan
manusia saat di timpa musibah. Agar lebih efektif dan terfokus tipu daya syaitahan,
tidak tertutup kemungkinan syaithan mempunyai pasukan elit dalam merusak
manusia dalam berbagai lapangan kehidupan.
Bahkan di balik musibah
ada hikmah yang tidak bisa jangkau oleh pikiran manusia. Allah Ta’ala berkendak
kebaikan di balik itu semua pada korban musibah.
Sebagaimana kisah Ibu musa yang
hidup dalam kekuasaan Fir’aun yang sedang membunuh anak laki- laki dari Bani
Isroil, sebagai mana dalam surat Al qashash ayat 7-8 :
وأوحينا إلى أم
موسى أن أرضعيه فإذا
خفت عليه فألقيه في
اليم ولا تخافي ولا
تحزني إنا رادوه إليك
وجاعلوه من المرسلين
فالتقطه آل فرعون
ليكون لهم عدوا وحزنا
إن فرعون وهامان وجنودهما
كانوا خاطئين
Artinya : Dan Kami ilhamkan kepada Ibu Nabi Musa : susuilah dia, dan
apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ( Musa ) kedalam sungai
( Nil ). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah ( pula ) kamu bersedih hati,
karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya
salah seorang dari para rasul. ( 7 ).
Maka di pungutlah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya ia menjadi
musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta
tentaranya adalah orang- orang yang Sangat zhalim (8).
Berkata Syaikh As- sa’di dalam
tafsirnya : sesungguhnya Allah ta’ala jika menghendaki sebuah perkara maka akan
membuat sebab- sebab perkara tersebut dan mendatangkan sebabnya sedikit demi
sedikit secara perlahan tidak sekaligus.
Dalam lafadh lain : sesungguhnya jika Allah Ta’ala telah mentaqdirkan
sebagian kesulitan ( musibah ) pada hambaNya, agar (dengan kesulitan tersebut
), meraih kesenangan lebih besar lagi, atau dalam rangka mencegah keburukan
yang lebih besar lagi dari pada kesulitan tersebut, sebagaiman Allah Ta’ala
telah mentaqdirkan kepada Ibu Musa dengan kesedihan amat mendalam tersebut dan
puncak kegalauan ( menjatuhkan bayinya ke dalam sungai Nil ), yang mana itu
semua sebagai sarana Ibu Musa kembali kepada anaknya, dengan penuh ketenangan
jiwa, memancar kebahagian itu pada sinar mata Ibu Musa dan semakin bertambahlah
kebahagiaan dan kesenangannya.
Maka musibah yang di alami
oleh Ibu Musa yang tampaknya memilukan hati, merisaukan pikiran, dan kesedihan
yang entah kapan berkesudahan adalah justru kebaikan bagi Ibu Musa dan Musa
yaitu terselamatkan dari pembunuhan Fir’aun, kemudian Ibu Musa selanjutnya
justru menyusui Musa dalam istana Fira’aun sebagaimana dalam ayat 9- 13.
Dalam ayat lain Allah
Ta’ala berfirman sebagaimana dalam surat Al baqoroh ayat 216 :
كتب عليكم القتال
وهو كره لكم وعسى
أن تكرهوا شيئا وهو
خير لكم وعسى أن
تحبوا شيئا وهو شر
لكم والله يعلم وأنتم
لا تعلمون
Artinya : ( wahai kaum mukminin
) di wajibkan atas kalian berperang , padahal berperang itu adalah sesuatu yang
kalian benci, boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi
kalian, dan boleh jadi ( pula ) kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagi kalian, Allah mengetahui ( akibat urusan kalian ) sedangkan kalian tidak
mengetahui.
Berkata Syaikh As- sa’dy
dalam tafsirnya : Ayat ini di dalamnya perintah berperang di jalan Allah, yang
sebelumnya kaum mukminin di perintahkan meninggalkan perang karena kondisi
lemah dan tidak ada kemampuan mereka. Setelah Nabi Shallallahu’alaihi wasallam
berhijrah ke Medinah dan umat Islam bertambah banyak dan bertambah kuat, Allah
memerintahkan mereka untuk berperang dan Allah Ta’ala memberi tahu bahwasanya
berperang itu tidak di senangi jiwa karena mengandung kelelahan, kesulitan,
menemui bermacam kecemasan dan kematian, namun di balik itu semua berperang
adalah kebaikan murni, karena mendapatkan pahala besar, terlindungi dari
siksaan pedih, kemenangan atas musuh, mendapatkan rampasan perang dan lain
sebagainya yang memang menimbulkan rasa tidak senang.
Hal seperti itu tidak ikut
berjihad untuk menikmati istirahat, sesungguhnya perbuatan itu adalah keburukan
, karena akan mengakibatkan kehinaan, penguasaan musuh terhadap islam dan muslimin, munculnya kerendahan dan hina
dina , hilangnya kesempatan mendapatkan pahala besar dan ( sebaliknya ) akan mendapatkan
hukuman.
Ayat ini mengandung faedah umum
dan luas, bahwasanya perbuatan-perbuatan baik yang di benci oleh jiwa manusia
karena di dalamnya ada kesulitan, sejatinya adalah kebaikan yang tidak ada
keraguan lagi.
Dan bahwasanya
perbuatan-perbuatan buruk yang di senangi oleh jiwa manusia karena apa yang di
perkirakannya adalah kenikmatan, seperti istirahat dan kelezatan, sejatinya
adalah keburukan tanpa di ragukan lagi. Adapun perkara-perkara duniawi tidaklah
bersifat umum, akan tetapi kebanyakan yang terjadi pada seorang hamba mu’min, apabila
ia telah menyenangi suatu perkara daripada banyak perkara, maka Allah Ta’ala
memberikan bagi hamba tersebut sebab- sebab yang membuatnya berpaling dari perkara yang di senangi tadi, bahwasanya
hal itu ( berpalingnya dari perkara yang di senangi) adalah suatu yang kebaikan
bagi dirinya. Maka yang paling tepat bagi seorang hamba dalam hal itu adalah,
hendaklah ia bersyukur kepada Allah Ta’ala dan meyakini apa yang telah terjadi
pada dirinya merupakan
kebaikan ( bagi dirinya ), karena ia mengetahui bahwasanya Allah
Ta’ala lebih sayang kepada hamba Nya di bandingkan sayangnya hamba tersebut terhadap dirinya sendiri, dan Allah Ta’ala
lebih berkuasa memberikan kemaslahatan buat hambaNya di bandingkan hamba itu
sendiri, dan Allah Ta’ala lebih mengetahui kemaslahatan hambaNya di bandingkan
hamba itu sendiri.
Oleh karena itu yang pantas
bagi kalian adalah menjalani semua takdir-takdir Allah ta’ala , baik yang
menyenangkan ataupun yang tidak menyenangkan. Selesai.
Berkata Ibnul Jauzi dalam
bukunya Talbis iblis ( tipu daya iblis ) halaman 41 : berkata qurasyi dan telah
bercerita kepada kami Bisyir bin Al walid alkindi, telah bercerita kepada kami
Muhammad bin Thalhah dari Zaid bin Mujahid berkata : iblis mempunyai lima anak, dan di tetapkan masing- masing mereka urusan
tertentu kemudian memberi nama mereka yaitu tsabar, Al a’war, masuth, Dasim dan
zaknabur. Adapun stabar adalah syaithan spesialis musibah yang menyeru kutukan,
merobek saku- saku, menampari pipi-pipi dan seruan jahiliyah, adapun Al a’war
syaitan spesialis zina yang menyeru perzinahan dan mempesona kannya, adapun
masuth adalah syaitan spesialis penyeru dusta yang menguping ( mencuri
pembicaraan ) menemui seseorang lalu memberitakan kepadanya , lalu orang
tersebut pergi ke kaumnya lalu berkata pada mereka , “ aku sudah melihat
seseorang, aku ketahui wajahnya namun tidak aku ketahui namanya, telah
bercerita padaku tentang ini.. dan itu, ( jadi masuth adalah penyebar gossip,
ghibah, fitnah/ penterjemah ). Adapun dasim adalah syaitan spesialis yang masuk
bersama seseorang kepada keluarganya menampakkan aib di tengah mereka dan
memancing kemarahan mereka ( provokator./penterjemah ).Adapun Zaknabur adalah
syaithan penunggu pasar.
Ranah musibah menjadi
momentum dan celah untuk menghancurkan iman seseorang. Iblis dengan intensif
menggoda korban musibah baik sedang terjadi musibah maupun telah berlalu
musibahnya. Menanam bibit- bibit duka lara, sehingga manusia berlarut dalam
duka lara, kegelisahan, kesedihan dan keperihan hati. Butir- butir kepedihan
mengalir bersama untaian kata- kata pelipur lara dan air matapun menetes di
kelopak mata membasahi pipi terisak- isak. Iblis menghembuskan angin suram masa
depan. Kebahagian yang lenyap, keceriaan yang sirna, kekayaan yang hancur,
keluarga yang meninggal, kesehatan badan yang rapuh, derita dan kesusahan yang
berlapis-lapis bagaikan orang yang sudah jatuh di timpa tangga pula, hati pun
remuk redam, jiwapun terguncang dan menjerit, berjalan langkah gontai.
Kesedihan mendera kegelisahan melanda akan musibah yang bertubi dan terus
menerus bagaikan hangus tiada berapi karam tiada berair. Iblis selalu mengenang
masa lalu yang memilukan hati, memulihkan kembali ingatan kesedihan yang telah
hilang. Sehingga siklus itu semua membuahkan sikap putus asa terhadap rahmat
Allah Ta’ala . Firman Allah Ta’ala :
يا بني اذهبوا
فتحسسوا من يوسف وأخيه
ولا تيأسوا من روح
الله إنه لا ييأس
من روح الله إلا
القوم الكافرون
Artinya : ( Berkata Nabi Ya’qub
) wahai anak- anakku, pergilah kalian, carilah berita tentang Yusuf dan
saudaranya dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
tidak ada yang berputus asa dengan rahmat Allah kecuali orang- orang kafir (
Surat Yusuf 87 ).
Pada giliran selanjutnya
Iblis menyeret manusia untuk berburuk prasangka kepada Allah Ta’ala dan pada
puncak berpaling kepada selain Allah Ta’ala dengan melakukan kesyirikan. Jika
manusia bersabar dan ikhlas, maka Allah Ta’ala akan membalas kebaikan yang
berlipat ganda di dunia dan di akhirat, mengalahkan kesenangan dan kebahagian
yang hilang di dunia.
Betapa indah menawan pesona
do’a yang di ajarkan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam kepada Ummu
Salamah tatkala suaminya meninggal dunia : Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un
Allohumma ajurni fi musibati wa akhlif li khoiron minha ( Sesungguhnya kami
adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah pula kami kembali, ya Allah
berikanlah pahala pada musibahku dan berilah aku ganti yang lebih baik darinya
) HR. Muslim.
Beginilah potret Iblis
bermain di ranah musibah sementara di sisi lain menyanjung, memuliakan bahkan
mengenakan mahkota kebesaran kepada pelaku dosa ma’siat, sebagaimana dalam
Shohih Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah berkata, bersabda Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam : sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di
atas air, kemudian menyebarkan bala tentaranya, maka tentara Iblis yang paling
dekat kedudukan dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datang salah
seorang bala tentaranya lalu berkata : saya telah berbuat begini... begitu...,
maka Iblis berkata “ kamu belum berbuat apa-apa. Beliau bersabda lagi :
kemudian datang lagi salah seorang bala tentara Iblis lalu berkata : tidaklah
aku meninggalkan manusia sampai aku memisahkan ia dengan istrinya. Beliau
bersabda : Lalu mendekatkan kedudukan
tentara tersebut padanya dan Iblis berkata : ya kamu ( yang mendapatkan mahkota
). ( HR Muslim no 2813 ).
Dalam hadist lain :
Artinya : Apabila pagi hari Iblis menyebarkan bala tentaranya, Iblis berkata :
barang siapa yang telah menyesatkan seorang muslim, aku akan memakaikan
mahkota, lalu keluarlah seorang tentaranya berkata : aku terus menggoda si
fulan sehingga ia menceraikan istrinya, lalu Iblis berkata : bisa jadi dia akan
menikah lagi, dan datang tentara lain lalu berkata : aku terus menggoda si
fulan sehingga ia durhaka kepada orang tuanya. Lalu Iblis berkata : aku tidak
jadi memberikan mahkota kepadamu, karena bisa jadi ia akan kembali berbakti
kepada orang tuanya. Datang tentara lain lalu berkata : aku senantiasa menggoda
si fulan sehingga ia berbuat kesyirikan. Lalu Iblis berkata : ya kamu, kamu (
mendapatkan mahkota ). Dan datang yang lain lalu berkata : aku terus menggoda
si fulan sehingga ia membunuh. Lalu Iblis berkata : ya kamu, kamu ( memakai
mahkota ). ( HR. Ibnu Hibban no 65) berkata Syaikh Albani dalam silsilah As-
shohihah 275/3 sanadnya shohih.
Inilah potret Iblis
memuliakan dan menyanjung pelaku dosa. Dan syaitan manusiapun pada hakekat cara
kerjanya, jalan, dan makarnya mirip dengan jalan Iblis untuk menggiring manusia
ke lumpur dosa dan ma’siat. Dan semua ucapan dan perbuatan Ust Abu Hazim dalam
pertemuan ikhwan Jambi kota mengenai musibah masa lalu saya yang sudah belasan
tahun, mendiamkan dan membenarkan kemungkaran, dosa-dosa mereka, telah meniru
jalan iblis sebagaimana pemaparan dalam bab ini,demikian juga Salim dan Ari
sebagai ujung tombak mensosialisasikannya dan di dukung yang lainnya seperti
Abu Faris baik dalam percacakapan, telpon ataupun sms. Kemudian beranak pinak
sebagaimana ucapan Ummu Ja’far istri Azmi
Aceh dan seorang yang ikut ta’lim di mesjid Istiqomah Jambi mengaku dari si
Fulan ( pengekor Salim ).Inilah (JIL) jalan Iblis yang kalian jalani, belum
puas dengan BUSER bahkan sampai mengorek- ngorek musibah yang menimpa seorang
manusia yang sudah taqdir Allah.
Alhamdulillah selesailah
saya menjawab tuduhan-tuduhan Taufiq yang di umbar di depan ikhwan sebagai mana
dalam kronologis. Adapun selanjutnya saya akan menjawab sisa tuduhan-tuduhan
yang di bacakan Salim di depan umum di malam makar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar