Selasa, 07 Oktober 2014

KRONOLOGIS KEDATANGAN TAUFIK HIDAYAT KUNINGAN DI JAMBI

1.    Suatu ketika tiba- tiba Salim yang baru dua minggu numpang tidur di kontrakan tahfizdh berkata " ana sudah telpon ust Taufik Hidayat Kuningan, katanya ia mendapatkan calon guru bantu, suami istri Hafizdh hafizdah bernama Hammam. Sebelum Hammam pindah ke jambi, Taufiq ingin buat dauroh di jambi sekalian survei dengan Hammam. Saya jawab"nanti dulu kita musyawarohkan dengan ikhwan jambi dan tapah pada akhir april karena menyangkut pembiayaan". Saya niat  ingin dengar pendapat juga dari jama'ah Tapah, Jambi kota dan sei lilin. Siapa ustadznya dan kapan pelaksanaannya? Suatu hari Salim memberitahu saya bahwa dauroh tgl 16 maret. Saya terkejut dan heran dengan adabnya. Aneh seorang tamu numpang tidur untuk cari kerja di jambi baru dua minggu mulai mengatur suasana. Benturan jadwal ta'lim saya di tapah, kenapa Taufiq? Apa kepentingannya?. Di isnad.net saja tidak ada tercantum namanya dalam jadwal ta'lim asatizdah?. Saya tidak tahu di mana ia menuntut ilmu syar'i dengan ulama, kenapa tidak ust Faturrohman  atau ust abdul alim saja?  Saya cerita kepada Abu Luqman dan Ari Bojonegoro, jawaban keduanya sama, Salim ngaku sudah izin dengan ustadz. Ini terang dusta namimah kesekian kali dari Salim, dan gelagat aneh kesekian kali.
        Setelah itu (sabtu pagi), selasai tasmi' (saling dengar hapalan) al quran, saya ajak Salim bicara baik- baik di kamarnya. Kenapa tidak di musyawarohkan dengan saya? Salim menerangkan di antaranya sudah bertanya ke ust. Taufiq ,tidak perlu minta izin dauroh dengan ustadz, bahwa dalam urusan dauroh, ia lah yang mengurusi sementara saya memikirkan ta'lim saja, berarti Salim sudah menghalalkan dusta namimah dalam makarnya, kemudian ia berkata.... dalam setiap organisasi biasanya ada yang jadi.......dst.
      Saya nasehati Salim dalam banyak hal seperti tidak adabnya sudah nyata tidak sopan, mohon izin, jangan tasawwul dalam biaya dauroh dan istilah organisasi adalah bahasa hizbi....dst, apalagi salim sudah merancang sendiri anggaran dauroh Taufiq dan Hammam 6 juta, transportasi pulang pergi pesawat dengan alasan Taufiq tidak biasa safar ke sumatra jalur darat. Saya ingatkan bagaimana safar masyaikh dammaj naik mobil keliling sumatra, jangan memberatkan dan tasawwul kepada jamaah, kemudian ini menyangkut jama'ah ta'lim saya dan waktu saya sendiri jangan sampai benturan waktu atau saya mempunyai uzur untuk menerima tamu. Salim tetap melawan saran saya. Akhirnya saya mengalah, cukup satu orang Taufiq untuk penghematan, Salim terus melawan dan meyerang nasehat saya, harus berdua dengan Hamman karena sekalian survai tahfidzh. Kenapa ngak Hammam sendirian saja?. Saya nasehati jika mau dauroh bulan april saja, agar saya bisa musyawaroh dengan jama’ah tapah. Ini gelagat aneh yang kesekian kali  dari Salim (si penumpang tidur), sudah aggresif mengatur suasana, menggerakkan dan memimpin. Bahkan Salim mengaku bahwa ikhwan tapah siap 2 jt, Abu Izhar 1 jt dan sisanya ikhwan jambi. Saya tidak percaya, setelah keluar dari Tahfidzh menghubungi Abdul Aziz tph, beliaupun mengingkari kesiapan dana tersebut.

Berarti Salim sudah mengadakan  pembicaraan rahasia di belakang saya dan tetap jalan terus. Akhirnya saya mengalah saja.
Rapat di rumah Abu Ibrahim Suhardi Purworejo
2.    Beberapa hari setelah itu, setelah ta'lim malam, Ari  mengungkapkan tentang rencana- dauroh Taufiq di ds Purwododi lalu mohon izin mau ikut  serta kesana. Saya jawab "silahkan “. Ari ke rumah saya memberitahu, bahwa Salim telah mengadakan pertemuan dengan ikhwan-  jambi di rumah Abu Ibrohim, Salim mengumpulkan aspirasi dan kritikan- kritikan kepada pribadi saya. Di antara nya ada seorang wanita pada zaman ust Banani buku catatan ta'limnya penuh, tapi ketika di majlis ta'lim ust Muhammad Ja'far tidak bisa menulis apapun, dan kritikan-kritikan lainnya. Saya bertanya siapa yang menyampaikan kritikan tersebut ? Ari tidak mau menyebut nama. Tapi ketika kritikan tentang jumlah yang datang ta'lim tidak bertambah sejak tahun 2005 saat ia berkunjung ke jambi, Ari menyebutkan bersumber dari Azmi Aceh. Apa ke pentingan Ari? Yang ini di sebut, yang itu tidak?. Ini terang benderang dusta namimah, justru Al hamdulillah banyak bertambah,bahkan  di antara mereka ada pindah kerja ke luar kota jambi atau luar provinsi bahkan kembali ke daerah asal. Dan di antara mereka ada yang terbawa arus fitnah yaman.Dan kebanyakan yang datang pada malam tersebut justru baru ta'lim tiga atau 4 tahun belakangan. Kenapa Abu Ibrohim dan Abu Luqman diam seribu bahasa ? tidak menegur  dusta tersebut dan mencari- cari fitnah dengan tirai menampung komentar ,kritikan membangun dan aspirasi demi perkembangan dakwah dan jangan taklid kepada Ustadz Muhammad Ja’far ? padahal mereka berdua orang lama ta’lim apalagi Abu ibrahim sejak tahun pertama, apakah mereka lupa atau terlena dengan kepiawaian Salim dalam bermain kata- kata? Atau memang ikut pemain sengaja meramaikan opera fitnah?
     Adapun masalah kritikan dari seorang wanita, jawabannya saya mengakui terkadang saya cepat bahasa penyampaian,namun dalam ta'lim,saya juga memakai pola mendiktekan bahkan saya mengulang sampai tiga kali, itupun jika masih ada yang tertinggal menulis, lalu ada yang meminta saya mengulangi, saya ulangi lagi. Dan di akhir ta'lim ada waktu tanya jawab. Oleh sebab itu, karena bernara sumber dari seorang wanita, saya bertanya kepada istri. Istri saya menjawab "tanya dulu kepada wanita tadi, ketika zaman ust Banani ia masih gadis atau sudah menikah punya anak atau belum ? persaksian istri saya, pernah kejadian di tahun pertama  di jambi, ketika di majlis ta'lim ada seorang wanita istri (inisial N ) membawa bayi dan seorang anak laki2 berumur 4 atau 5 tahun yang masya Allah aktif sekali berlari kesana kemari bahkan suka mengambil tempat duduk di depan ummahat ( ibu-ibu ) mau membuka hijab. Si ibu kesibukan menenangkan anak laki2nya dan menjaga bayinya.Selesai ta'lim si ibu berkata kepada wanita lain, saya tidak bisa menulis, karena ustadznya agak cepat. Maka wanita lain ada yang berkomentar sambil memperlihatkan buku catatannya yang penuh berkata "jangan di salahkan ustadznya, situ sudah sibuk dengan anak dari tadi, sedangkan catatan saya saja penuh".
Dari sini tampak bahwa di belakang saya,Salim telah memprovokasi murid- murid saya, untuk ghibah,cari- cari fitnah, tajassus(memata-matai)menjatuhkan saya dan pembunuhan karakter bukan hanya mengorek ngorek dari laki- laki bahkan sampai kepada komentar seorang wanita pada sepuluh tahun lalu ( tahun pertama di jambi ), padahal ia sekarang seperti orang awam.
     Jika Salim  mengumpulkan komentar maka saya bisa membalas semisal yaitu membalikkan lagi ke muka Taufiq dan Hammam, ini cerminan mereka berdua, saya telah mendengar rekaman daurohnya,maka kedua mengisi dauroh dengan bahasa cepat sekali. Demikian juga komentar seorang ummahat dan seorang akhowat kepada istri saya tentang ta’lim mereka berdua “ tidak paham apa yang di sampaikan “ karena saking cepatnya, “ orang pe-ak yang mengatakan ta’lim Ust Muhammad Ja’far cepat dan tidak bisa di pahami”. Wahai Salim sadar ngak akalmu pe-ak?? Lisanmu bercabang dua ? Bahkan ketika Taufiq mengisi ta’lim dengan suara besar padahal sudah pakai mik, seorang ummahat berinisial ummu S, tertidur lelap tatkala kedengaran suara mik jatuh, barulah terbangun dengan terperanjat. Inilah kesan gaya ta’lim Taufiq baru datang di Jambi bagaimana jika seandainya lebih lama lagi???
     Ari menanggapi jawaban saya dengan menyanjung Salim bahwa apa yang di lakukan Salim adalah kebaikan dan berniat baik.Dari sini Ari sudah mulai melakukan politik pencitraan kepa da pribadi Salim bahkan akhir opera fitnah pengkultusan ucapan- ucapan Salim, Taufiq dan Ust Abu Hazim dan menganggap sepele ghibah ,mencari- cari kesalahan dan fitnah terhadap kehormatan saya.  Saya mengingatkan Ari,bahwa ini bukan jalan kebaikan tapi majlis ghibah,dusta- namimah pengorek fitnah dan mencari- cari kesalahan.Mata rantai dosa dan maksiat di bingkai dan di bungkus dengan bahasa sampul indah mempesona memikat, menyilaukan dan melenakan pendengarnya, yaitu jalan kebaikan, berniat baik, menampung aspirasi dan kritikan, inilah salah satu ( JIL ) jalan iblis bahkan Ari salah satu da’i handal JIL ( jalan iblis ).
      SYUBHAT ARI “ APA YANG DI LAKUKAN SALIM ADALAH KEBAIKAN DAN BERNIAT BAIK “
      Betapa banyak manusia menginginkan kebaikan namun tidak bisa meraihnya, kebaikan tidak akan terwujud hanya bermodalkan semangat dan semata- mata berniat baik tapi mengabaikan kebenaran. Sudah ketetapan syar’i bahwa seluruh amalan seseorang tidak akan bisa di terima di sisi Allah Ta’ala kecuali dengan dua syarat yaitu ikhlas ( beramal mencari keridhoaan Allah ta’ala semata ) dan sesuai dengan Al quran dan As sunnah. Dalam Shahihain dari hadist Usamah bin Zaid, beliau mengatakan ,” saya pernah mengejar seorang musyrikin bersama seorang anshor ( dalam sebuah peperangan ), ketika kami hampir membunuhnya, ia mengatakan Laa ilaha illallah . Temanku mengurungkan niatnya ( untuk membunuhnya) dan sayalah yang memenggal kepalanya hingga tewas . Lantas saya bertanya kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam tentang kejadian tersebut, beliau menjawab “ apakah kamu membunuhnya setelah ia mengucapkan Laa ilaha illallah” ? saya menjawab, “ Wahai Rasulullah ia mengucapkan demikian hanya untuk berlindung diri , Rasulullah kembali bertanya, “ apakah kamu telah membelah hatinya ? lantas apa yang kamu lakukan dengan kalimat Laa ilaha illallah apabila telah datang hari kiamat ? Usamah mengatakan, beliau Shallallahu’alaihi wa sallam terus mengulang- ngulangnya sampai saya berandai- andai , bahwa saya belum masuk islam kecuali pada hari ini.”
     Perhatikanlah kisah Usamah ini, niat baik beliau untuk membela islam terjun dalam jihad fi sabilillah, apakah beliau berniat jahat? Jelas tidak. Namun Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mencela dan memarahi usamah dengan sebab tujuan yang baik. Seandainya orang yang menaikkan semboyan “ niatku baik dan tujuanku kebaikan” dapat di benarkan, maka hal ini akan menyebabkan banyak orang melakukan kejahatan ( menumpahkan darah, pembunu han karakter, mengambil harta manusia, komsumsi makanan minuman harom dll ) di balik dalih kilah semboyan ini. 
Pernyataan Salim “Kami Tidak ada Rencana Menggulingkan Ustadz”
      Saya meminta Ari untuk mengumpulkan ikhwan- ikhwan setelah isya pada rabu malam tgl 13 maret 2013, sekalian tanya tentang jadwal dan tempat dauroh Taufiq. Karena saya melihat  prilaku Salim sudah melampaui batas syar’i. Pada malam itu, saya menjawab beberapa perkara yang di sebutkan  Ari. Bahkan berdialog dengan Dzul fadhli.Saya bertanya kepadanya" istri antum ( engkau ) waktu belum punya anak ,apakah banyak catatan ta'lim? Dzul Fadhli ja- wab " banyak, penuh ustadz", sekarang setelah punya anak, apakah masih bisa menulis? Dzul fadhli jawab " sulit menulis ustadz. Apakah ini kesalahan saya? atau ada uzur di antara kalian dalam menulis faedah ta'lim? Dzul fadhli jawab “ ada uzur dari kami.”Bahkan di antara kalian , bukan hanya satu orang kebiasaan tidak bawa buku catatan atau tidak menulis, dan saya bukan hanya satu kali mengingatkan untuk bawa catatan dan menulis karena saya memakai pola jika hadist pendek di diktekkan dan faedah- faedah di ulangi sampai tiga kali. Saya mena- sehati mereka secara umum tentang bahaya berbuat kedholiman , tatabu'  'aurot ( mencari- cari kesalahan ) dan membuat fitnah dengan menyalah gunakan dalil Al quran dan As sunnah. Kemudian terakhir saya bertanya " apa ada kritikan- kritikan lain yang akan kalian ajukan? Semua diam. Ini menunjukkan makar Salim sampai menggiring uzur atau kekurangan manusiawi pada jama’ah  baik pria bahkan wanita di jadikan daftar kesalahan saya. Padahal Allah berfirman dalam Al quran ,surat An nisa’ 111 :
ومن يكسب إثما فإنما يكسبه على نفسه وكان الله عليما حكيما
Artinya : Siapa saja yang berbuat dosa, sungguh ia mengerjakan dosa tersebut untuk ( membahayakan ) dirinya sendiri, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana ( An nisa 111)
ومن يكسب خطيئة أو إثما ثم يرم به بريئا فقد احتمل بهتانا وإثما مبينا
Artinya : Dan barang siapa yang berbuat kesalahan atau dosa kemudian di tuduhkan kepada orang lain karena ingin berlepas diri, sungguh ia telah berbuat fitnah dan dosa yang nyata (
S. An nisa’ 112 ).ا
 ولا تكسب كل نفس إلا عليها ولا تزر وازرة وزر أخرى
 Artinya : Dan apa saja yang di lakukan seseorang , ia bertanggung jawab atas dosanya, dan seseorang itu tidaklah menanggung kesalahan/ dosa orang lain. (S. al an’am 164 ).
Sampai Salim berkata: saya  menghormati dan memuliakan ustadz dan mengajak ikhwan juga menghormati dan memuliakan ustadz ,terus belajar ambil faedah dengan ustadz, saya  saja belajar durusul lugoh dengan ustadz, kami tidak ada rencana untuk menggulingkan ustadz. Kemudian Azmi Abu Ja'far Aceh juga berkomentar mirip dengan ucapan Salim.................... tidak ada rencana menggulingkan ustadz.
      Wahai Salim dan Ari inikah manhaj menghormati dan memuliakan seorang ustadz menu- rut kalian? sampai mengumpulkan komentar- komentar sejak awal saya datang jambi bahkan dari wanita awam?. Dalam hati, saya heran bin aneh dengan ungkapan Salim diatas, karena saya tidak berfirasat sejauh itu. Inilah candu dosa maksiat berantai berbingkai dan berbungkus sampul bahasa manis, indah, mempesona, memukau, menawan, memabukkan, menggairahkan, memikat pendengar, dan pendengarpun  terpana dan terlena, pikiran mereka pun bagaikan melayang layang di udara yaitu penghormatan dan pemuliaan ustadz, perbuatan ini merupakan salah satu JIL ( jalan iblis) dan Salim dan Ari merupakan da’i handal JIL ( jalan iblis ) Kalian anggap itu semua sebuah kemuliaan dan penghormatan kepada seorang ustadz. Di sisi lain Salim diam- diam sudah menanam ke stiqohan dan pujian kepada figur Taufiq, yang berhasil menghantam ust Abu turob  untuk mengisi dauroh di kota Jambi. Inilah opera politik belah bambu yang di jalankan Salim, menginjak- injak kehormatan Ust Abu turob dan saya kemudian mengangkat dan menyanjung Taufiq. Dan saya tidak mengenal nya.
       Sebelum keluar dari tahfidzh, saya minta surat permohonan izin dauroh Taufiq  di mesjid Nurdin Hasanah yang di rencanakan sabtu pagi tgl 16 – 3- 2013. Sayalah yang meng hadap bapak Kasim, Imam mesjid untuk mohon izin, ternyata terlambat sudah ada acara manasik haji. Ini menunjukkan tergesa- gesanya perencanaan Salim, membuat acara di Mesjid Nurdin. 
       Taufik Hidayat dan Hammam  tiba di kota Jambi dan sikap saya menghormati Tamu.
4.    Jum'at pagi 15 maret 2013 (3 jumadil awwal 1434 ), Sebagai mana biasa saya mempunyai kesibukan dalam rumah, setelah selesai, mau pergi servis motor rutin bulanan. Tiba- tiba da- pat sms dari Salim bahwa  Taufiq dan Hamam sudah di kontrakan Tahfidzh. Saya minta uzur karena sedang menyuapi makan anak(saat itu istri saya sedang hamil muda). Setelah itu saya langsung membeli roti- roti dan singgah di Tahfidzh, ternyata kosong. Setelah saya SMS, Salim membawa kedua tamu ke mesjid Bagan Pete. Setelah makan siang, saya kembali ke Tahfidzh sambil bawa makanan kecil untuk menjamu tamu Taufiq dan Hamam. Setelah berbincang-bin cang sebentar, saya mohon pamit, karena mau safar mengisi ta'lim di Sei Tapah. Kemudian dauroh Taufiq di Jambi kota di alihkan ke rumah Tahfidzh.
Adab Bertamu Taufik Hidayat: Ngamuk-ngamuk tunjuk tangan  di depan murid- murid saya mengumbar tuduhan- tuduhan dengan dalih menasehati kesalahan-kesalahan saya, bukan termasuk ghibah.
5.    Sabtu sore 4 jumadil awwal 1434 ( 16 maret 2013 ) saya pulang safar dari Sei Tapah, saya kembali singgah sebentar ke rumah Tahfidzh ( kebetulan dekat rumah ), berbincang dengan Taufiq. Kemudian saya pamit, mau mandi sebentar, lalu kembali mengunjungi Taufiq. Di ruangan ada Sa lim, Hammam, Abu Izhar, Ari, Abu Luqman dan Dzulfadhli. Barusan saya duduk sebentar, Taufiq berbicara dengan suara tinggi, emosi, tunjuk- tunjuk tangan kepada saya dengan dalih menasehati kesalahan- kesalahan antum di depan ikhwan bukan ghibah. Badan saya masih lelah karena baru pulang safar, di tambah lagi adab tamu ini, mengumbar kata- kata kasar dan fitnah. Bicara seperti ban mobil pecah beruntun bagaikan deretan kereta api, mata melotot, raut wajah merah dan tangannya menunjuk- nunjuk ke muka saya. Saya pun tersinggung dan terpancing emosi membantah ucapan dan sikap Taufiq yang saya pandang fitnah.Tamu kurang ajar dan tak tahu diri. Juga ada tuduhan yang tidak saya pahami, kebingungan sementara Taufiq dengan emosi, marah- marah dengan banyak masalah di antaranya saya meremehkan foto makhluq bernyawa dan bergaul dengan orang awam. ( Belakangan saya baru paham tuduhannya, setelah Ustman Pariaman menjelaskan ketika saya mengisi ta'lim di tapah, akan saya jawab pada bagian bawah), tasawwul ( minta- minta ) sehingga ada orang mengantar satu karung beras, makanan kecil ( bakso goreng ),  ada orang yang kasih sodaqoh pada anak Salim. dan Taufiq menuduh , orang itu memberikan sodaqoh ke anak salim di mesjid  Nurdin Hasanah karena anggapan anak yatim. Saya mau memberhentikan dauroh Taufiq. Menurut Taufiq memberhentikan daurohnya ini adalah menghalangi dakwah salafiyah ini toriqoh/  cara iblis. Apa dalil antum( muhammad ja’far ) dari atsar salaf, jika ana ( saya ) mau dauroh di jambi mesti izin sama antum dulu?? di ma’had kuningan saja bebas untuk bertamu. Begitulah seterusnya Taufiq berbicara  marah- marah, dengan suara tinggi sambil menunjuk- tunjuk tangan. Sementara Salim berdiri memandang saya tersenyum cenge-ngesan dan saya keadaan duduk. Saya sempat emosi melihat bahasa tubuh Salim juga dan saya  mengatakan ke Salim" kamu tukang fitnah, buhtan ( dusta ) namimah ( adu domba ). Saya makin sadar fitnah dan makar Salim makin terang. Raut mukanya bukannya malu sudah makin ketahuan, tapi makin tebal muka dan keras hati.Saya katakan: Salim membuat fitnah, tetapi Taufiq tidak perduli tetap mengumbar emosi kata- kata kasar dengan kedok memberi nasehat Sa'at itu ada Hammam, Abu Izhar, Abu Luqman, Ari dan Zulfadhli. Dan sa'at itu saya tidak tahu bagaimana sikap mereka terhadap kejadian sore itu, adab Taufiq dan Salim kepada saya  sebagai tuan rumah.Tampak raut muka mereka semua tidak senang dan marah kepada saya kecuali raut muka Hammam.
ABU IZHAR, ARI, ABU LUQMAN DAN DZUL FADHLI DKK  TAQLID DAN MENGKULTUSKAN SEMUA UCAPAN DAN PERBUATAN SALIM DAN TAUFIQ HIDAYAT
      Barulah belakangan saya tahu ternyata Abu Izhar, Ari dan Zul Fadhli ikut andil di dalam menambah fitnah. Di antaranya :
1.    Abu Izhar berkunjung ke tapah di antaranya berkata ' Ust muhammad ja'far  tidak menghormati tamu ( Taufiq Hidayat ) yaitu marah di nasehati, memarahi Salim, padahal Salim orangnya baik.
2.    Ari dan Dzul Fadhli mengatakan kepada Azmi Abu ja'far bahwa "ust muhammad ja'far di nasehati ust Taufiq bukannya terima malah marah.
Justru ini menunjukkan bahwa mereka semua , membenarkan seluruh tuduhan Salim kepada saya dan membenarkan etika Taufiq Hidayat sebagai tamu dan juga etika dalam memberikan nasehat di depan umum dalam keadaan marah- marah, tunjuk- tunjuk tangan serta etika dalam menerima berita atau pengaduan. Di sini Salim, Ari dan yang lainnya telah menobatkan Taufiq sebagai qodhi dan hakim yang menghakimi saya. Ini menunjukkan juga Abu Izhar sebagai orang yang di tuakan apalagi yang masih di bawah umurnya telah mengkultuskan semua ucapan dan perbuatan Taufiq dan Salim, sementara untuk menjatuhkan saya mereka menaikkan bendera jangan taqlid, menampung aspirasi, kritikan membangun, untuk perkembangan dakwah dll.
     Saya berusaha sabar, di iringi munajat kepada Allah Ta'ala sebagai orang yang terzholimi kehormatan diri ,agar di tampakkan jelas makar salim dan tuduhan- tuduhan yang tidak saya pahami seperti foto makhluq bernyawa dan siapa yang telah mengantar satu karung beras dan makanan kecil. Dan apa tujuannya.ketika saya taklim ditapah (setelah pulang taufiq ke kuningan ),Ustman Pariaman bercerita dengan santai, barulah saya paham kronologis fitnah yaitu pernah kejadian awal salim menginap ditahfidz sebagian jamaah nurdin Hasanah menawarkan kepada saya untuk sarapan pagi dirumah kontrakan Tahfidz bersama sebagian jamaah subuh mesjid Nurdin. lalu pada hari yang sudah ditetapkan oleh mereka, datanglah jamaah dipimpin oleh bapak kasim Imam Mesjid di Nurdin Hasanah dan salah seorang jamaah membawa sarapan pagi. Tiba-tiba bapak Imam sebelum makan bersama memimpin doa dan ada yang memfoto saat makan dengan menggunakan HP. Ternyata inilah caci maki tuduhan fitnah Taufik kepada saya, yang semuanya bersumber dari lisan Salim.
1.    saya di tuduh tasawwul (minta-minta) makan sarapan pagi .
2.    saya di tuduh lemah mengingkari kemungkaran doa bersama dan  memotret manusia sedang makan.
Kesimpulannya ada 9 point tuduhan- tuduhan taufiq pada saya pada sabtu sore tersebut, dan akan saya jawab satu persatu insya Allah :
Tuduhan Taufiq :    1. “ bahwa saya minta-minta biaya sarapan pagi di tahfidzh” .
 Jawaban saya :
     Saya tidak ada minta-minta baik dengan bahasa sindiran apalagi terang-terangan terhadap donatur sarapan pagi di rumah tahfizdh, bisa dicek kepada beliau . Jika kalian ada yang mau, saya bisa mempertemukan.ini justru niat baik donatur. Ini bukti busuk perasangka anyir menyengat berulat dan fitnah caci maki makar Salim. Salim sudah membangun opini saya tasawwul ( minta- minta), justru fitnah caci maki ini adalah cerminan mukanya yang suka minta- minta dengan memanfaatkan orang lain. Sekarang menurut pengakuan ummu fikron jogya, Salim kirim sms mohon bantuan, pengakuan ummu aqso juga menerima sms  mohon bantuan masjid Bagan Pete ke Hpnya, tapi nama pengirim tidak terdata. Abu Ja’far Azmi aceh mengaku sudah menasehati Salim dan Abu Luqman sumeri karena minta- minta. Fitnah Salim dkk ini kepada saya dan orang awam tersebut, menunjukkan watak buruk kalian, malas bersodaqoh, jika di minta baru bersodaqoh, sehingga kalian berprasangka buruk tanpa bukti kepada manusia karena itu cerminan pribadi kalian selama ini.
Tuduhan Taufiq :      2. saya lemah mengingkari kemungkaran do’a bersama “Wal ‘iyadzu billah .
Jawaban saya : Saya memang melihat bapak Imam memimpin doa, saya  diam, beralasan dakwah bil hikmah di ambil dari kisah orang badui yang kencing dalam mesjid. Sekarang kenapa Salim yang menyaksikan kejadian itu tidak bertanya,alasan diam saya? atau menasehati saya? Bahkan kenapa ia tidak mempergunakan kepiawaian nya berbicara untuk menasehati mereka? justru di jadikan bahan ghibah, busuk prasangka, caci maki dan namimah ( adu domba). Justru ini cerminan watak tabiat kalian yang lemah mengingkari kemungkaran bahkan dalam lingkaran kemungkaran. Bukankah di rumah- rumah kalian TV, PS ( play Station ), Handy cam, foto- foto makhluk bernyawa baik di buku- buku, meja belajar anak- anak, dan dinding rumah, menyediakan asbak rokok,bahkan Ari dan Salman pegawai negeri ? tidakkah kalian menghitung kemungkaran dan ma’siat sepanjang hari atau seminggu di dalam kantor atau di lapangan, baik dari pada upacara hormat bendera, ikhtilat, musik, doa bersama dalam acara- acara di kantor, berfoto bahkan uang di luar gaji yang perlu di kritisi kehalalannya dll ?
Tuduhan Taufiq :        3. “Saya lemah mengingkari kemungkaran potret makhluq bernyawa”
Jawaban saya : Saya tidak ada melihat seseorangpun dari mereka memotret ,mata saya akan bersaksi diakhirat kelak, saya makan menunduk ke bawah. Sekarang kenapa Salim yang menyaksikan kejadian itu, tidak memberi tahu saya? Dan kenapa ia tidak menasehati mereka? Justru di jadikan makanan renyah ghibah, busuk prasangka, caci maki dan adu domba di antara manusia. Justru inilah bukti makar salim musuh dan intel dalam selimut menggunting dalam lipatan penusuk dan penikam bisa dari belakang, sementara di depan saya menampakkan halus lembut sopan dan baik.
 OPERA FITNAH SALIM : MALING TERIAK MALING
    Wahai Salim dengan fitnah ini, kamu dan kawan- kawan kamu telah mencitrakan diri kalian sensitif mengingkari dan berlepas diri dari kemungkaran. kamu sudah mengetahui hokum  gambar, kenapa tidak kamu praktekkan dalam keseharianmu? Justru ilmumu kamu gunakan untuk mengghibahi saya, fitnah dan caci maki serta namimah di antara manusia?? Bukankah kamu memiliki banyak buku- buku umum tentang kesehatan penuh dengan gambar manusia baik di cover bahkan di dalammya? Tampak wajah bahkan aurat di sebagian gambar, dan saya sudah menasehati kamu di rumah tahfidzh ,bahkan saya kasih contoh menghapus wajah gambar? Tapi tetap tidak di laksanakan ? bahkan ketika kamu mondok di Bengkulu sudah ada yang menasehati kamu? Kenapa kamu tidak hapus gambar?? Padahal dalam sebuah hadist dari Abul Hayyaj Al- asadi ia berkata : Ali bin Abi Tholib pernah berkata padaku : maukah kamu aku utus dengan tugas yang Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam dulu pernah mengutusku dengan tugas itu, hendaknya jangan engkau tinggalkan satu patung pun ( dan dalam sebuah riwayat : satu gambarpun ) di dalam rumah, melainkan engkau hapus, tidak pula kuburan yang tinggi melainkan engkau ratakan ( HR Muslim 3/61, Abu Daud 2/70, Imam Nasa i 51/28, Imam Tirmidzi 2/153-154).
     Wahai Salim ! Apakah kamu mempunyai ajaran baru?, jika gambar dari potret foto harom, tapi yang bukan dari gambar kamera halal? Bahkan ketika Yoki menghapus sebuah gambar, kamu bertanya dengan ketus” kenapa gambar di hapus? Yoki menjawab “ gambar makhluq bernyawa harom “ Salim bertanya lagi”siapa yang ngajarin kamu seperti itu? Yoki jawab” ust muham mad ja’far ,”Salim lalu berkata “ Ust muhammad ja’far itu Iblis”,menurut pengakuan Yoki, Salim mengatakan bahwa saya iblis........dst,  di saksikan juga oleh seorang wali murid. Yoki tidak tahu namanya tapi menyebut ciri- ciri yang saya kenal. Yoki mengaku langsung ambil tas pulang ke rumah dan tidak mau kembali lagi ke Tahfidzh, karena tidak tahan men dengar caci maki kotor..iblis...dst..dari mulut Salim terhadap kehormatan saya, sementara seorang wali murid tersebut, tetap pendengar setia mengangguk angguk di depan Salim..
      Pernah kejadian shalat idul fitri didepan kantor telkom daerah telanai beberapa tahun lalu seorang anak SMP putra Tafsirun merekam dengan Handi cam seluruh jamaah baik laki-laki dan perempuan berjalan kesana kemari sementara ia berpakaian jubah. Setelah kejadian itu saya mengingkari perbuatan tersebut dengan mendatangi tafsirun,beliau berkilah anaknya dapat PR sekolah untuk memotret jamaah shalat hari raya Allah musta’an. kejadian yang lain saat belajar anak-anak di rumah saya, 2 anak kakak beradik sengaja masuk dalam kamar pribadi saya, menyelidik setiap pojok setelah ditanya kenapa? Mereka menduga apakah dikamar saya ada TV/Playstation . Mereka semua mengaku dirumah orang tuanya disediakan TV dan menonton Film Via laptop film cerita nabi versi kartun , dan juga tidak menghapus gambar-gambar/Poster. Bahkan ada seorang anak membawa meja belajar penuh dengan gambar besar makhluq hidup, setelah anak tersebut di nasehati dan menyampaikan kepada bapaknya anak tersebut mengatakan bahwa bapaknya berkomentar” jangan terlaluanlah menyikapi gambar ”. Allahu musta’an. Sejak itu anak tersebut tidak bawa meja belajar lagi. Sementara semua orang tua anak tersebut menjadi kaki tangan mata telinga Salim boyolali.
      Setelah informasi dari Utsman pariaman,beberapa hari kemudian saya langsung menemui donatur,yang mengadakan sarapan pagi di rumah kontrakan tahfidz , saya bertanya setelah menjelaskan makar dan fitnah Salim,”apakah bapak ada melihat salah seorang jamaah memotret saat kita makan bersama ?”beliau menjawab tersenyum “sayalah orang yang memotret dengan HP sekali saja pada satu tempat saja”.
        Wahai Salim makin terbuktilah makar kamu,tajassus dan tatabu’ aurot, musuh dan mata-mata dalam selimut, mengail dalam belanga,menggunting dalam lipatan, menusuk dari belakang, memfitnah dibelakang saya, busuk prasangka, anyir menyengat berulat dan ghibah, (dusta)namimah,sementara di depan saya,kamu manis muka sopan santun lembut halus, jika mata kamu, yang menyaksikan kenapa kamu tidak menasehati mereka, ? bukankah dalam hadits Rasulullah Shallahualaihi wassalam bersabda : “barang siapa melihat kemungkaran hendaklah merubah dengan tangannya jika tidak mampu hendaklah rubah dengan lisannya. Jika tidak mampu hendaklah rubah dengan hati itulah selemah-lemah iman.”(HR.Muslim).
 Tuduhan Taufiq :         4.”saya bergaul dengan orang awam, menjadi tambahan bukti bahwa saya lemah dalam mengingkari kemungkaran, seperti gambar makhluq bernyawa. Wal’iyadzu billah.Bahkan Taufiq dalam isi ta’lim di rumah tahfidzh mengatakan : yang intinya “jika duduk bergaul dengan orang awam, nanti di ejek berjenggot seperti kambing, akhirnya cukur jenggot lalu berubah seperti orang awam......dst”.
Jawaban saya : rumor ini perlu di perinci bergaul apa? Siapa orang awam itu? Ahlu ma’siat atau bukan ? Apakah sholat atau tidak? Berpendidikan atau tidak ? sopan atau tidak ? berapa umurnya ? saya berusaha menerapkan haq sesama muslim di antaranya jika bertemu mengucapkan salam, bermuka ramah dan bersosialisasi dengan masyarakat serta memberi kan faedah dan dakwah semampu saya, apalagi terhadap tetangga, ketua RT, pengurus mesjid dan masyarakat yang rajin sholat berjama’ah. Bahkan ada yang saya kunjungi seperti ketua RT dan pengurus mesjid. Sehingga di antara mereka ada yang suka bertanya walaupun belum mau datang ta’lim rutin. Alhamdullillah isi ta’lim di mesjid Nurdin hasanah dan mesjid addin, tidak di minta surat.Bahkan pernah penjaga mesji Addin ( mahasiswa IAIN ) pernah bertanya kepada saya “ustadz kenapa kok bisa buat ta’lim rutin di sini padahal Jama’ah tabligh warga di sini saja tidak boleh”. Alhamdulillah,  ketika pergantian pengurus mesjid Addin yang lama, seorang pengurusnya berkata, jika pengurus baru tidak kasih izin, beritahu saya,akan saya bantu. lalu saya datangi ketua baru bpk Zalhendri alhamdulillah di izinkan dan tidak di minta surat. Ini keutamaan dari Allah semata. Demikian juga imam mesjid dan sebagian jama’ah mesjid Nurdin Hasanah, di antara mereka ada suka bertanya, dan mengajak saya sarapan pagi selesai sholat shubuh.Mereka orang berpendidikan, sopan, umurpun lebih tua di bandingkan saya. Sambil jalan,baik dalam mobil atau jalan kaki dan ketika makan, mereka ada yang bertanya dan saya berusaha memberikan faedah- faedah baik dalam tauhid, aqidah, dan fiqh sesuai manhaj salaf. Dan alhamdulillah sampai sekarang mereka sering bertanya masalah agama baik via telpon atau ketika bertemu di mesjid.Seperti hukum patung, gambar bernyawa, cara sholat, bekam, ruqyah, jihad syar’i, perkara bid’ah dalam kematian dll bahkan ada yang pernah saya ruqyah dan saya sebutkan dulu tentang hukum gambar bernyawa, patung, jimat dll baru memulai ruqyah. Dan yang sering ngajak saya sarapan pagi adalah dua orang dosen yang sudah bercucu, keduanya menegakkan sholat berjama’ah di mesjid, rajin qiyamul lail, yang satu suka shoum senen khamis dan satu lagi shoum  daud. Jadi bukan seperti orang awam yang pernah Taufiq duduk bergaul ketika berjualan. Dan bukan pula seperti orang awam anak buahnya Salim yang menjadi temannya, saat,
 pengerjaan proyeknya dulu penebangan pohon akasia di tungkal.Dan bukan pula orang awam yang suka berjudi taruhan uang dalam pertandingan di meja catur. Kamu dan Salim bisa memfitnah demikian, karena itulah cerminan diri kalian dan pergaulan kalian selama ini.
     Dan Syeikh ‘Utsaimin dalam majmu’ fatawa tentang masalah ihsan: Adapun ihsan dengan ilmu adalah menyampaikan ilmunya kepada hamba ALLAH, ta’lim di halaqoh majlis umum dan khusus bahkan walaupun kamu berada di majelis kopi, merupakan kebaikan dan ihsan kamu tetap mengajar manusia, dan walaupun kamu berada di majelis umum merupakan sebuah kebaikan kamu tetap mengajar manusia.Selesai.
       Walhamdulillah diantara mereka ada yang simpatik dengan dakwah,dengan menawarkan diri untuk menyebarkan proposal dana dakwah , justru saya ingkari tentang tercelanya proposal dan minta-minta. Sehingga ada yang bertanya:”Jika ustadz mau bangun pondok, dana dari mana untuk membangun? saya jawab ”Semata-mata rezki dari ALLAH tidak meminta kepada manusia,dan saya ceritakan tentang dakwah Syeikh Muqbil Rahimahullah. Maka sebuah busuk prasangka menyengat berulat, fitnah yang terus beranak pinak,imajinasi dan kreasi fitnah sejak kedatangan Salim dan Taufiq ke Jambi, bahwa saya berfoto- foto ria dengan orang awam, minta- minta dll.
        Diantara mereka terus ada yang simpatik sehingga mau bershodaqoh untuk Tahfidzh kemarin. Justru diantara mereka yang menyumbang ada yang bertanya-tanya tentang perkembangan Tahfidz,karena terus di tanya,dan akhirnya pun saya ceritakan duduk masalah fitnah Salim sambil saya mericek tentang ucapan “Foto-foto”. Justru ada yang marah dengan perbuatan Salim, sehingga ada yang mau berencana menyegel, dan mengusir Salim dari Tahfidzh, jika membangkang mau di laporkan ke polisi. Karena tujuan shodaqoh bukan untuk kepentingan pribadi Salim,tapi untuk tempat anak-anak belajar ataupun menginap menghafal Qur’an. Tapi saya menahan agar tidak terjadi,kuatir akan menambah fitnah kepada kehormatan saya, adapun kedholimannya biarlah Allah saja yang balas.
        Dan saya sebutkan juga bahwa, sudah mengalihkan tahfidzh agar Salim yang memegang, karena dia menjamin akan berkembang pesat jika dia yang memimpin.Dan ternyata rumah Tahfidzh di salah gunakan,Salim khianat dalam menjalankan Tahfidzh,karena rumah Tahfidzh tidak di manfaatkan untuk anak-anak belajar dan menghafal Qur’an,tapi di pakai untuk tempat tinggal pribadinya Abu sulaiman Jerry Bengkulu dan keluarga. ALLAHUL MUSTA’AN.
      Jika ada yang berkelit bahwa di samping rumah itu ada yang orang stres seperti ungkapan Abu luqman ( waktu di pertemuan perpisahan Abu fikron di rumah Abu fikron Sholahuddin mei 20013),maka di sinilah letak salah satu permasalahan makar Salim dan pengikutnya menyibukkan diri menggunjing, ghibah, mencari,mengorek,menggali,menyelami aib manusia sehingga kesalahan sendiri tidak tampak dan tidak mau intropeksi diri, ibarat pepatah melayu “ kuman di seberang lautan tampak sementara gajah di pelupuk mata tidak tampak.  Suatu ketika Salim asyik berbincang dengan seseorang berinisial S, di depan rumah Tahfidzh sementara anak mereka berduapun asyik memukul bertalu- talu seng pembatas dengan tetangga samping dinding, sambil berteriak berulang- ulang “hoi orang gilo..hoi orang gilo”.Salim dan teman ngrumpi,gossipnya ( ghibah) berinisial S seperti buta mata pandangan, tuli dan buta mata hati. Wajar tetangga rumah tersinggung marah, jika seandainya Salim dan teman ngrumpinya berinisial S ini di teriaki dan di ganggu seperti perbuatan anak mereka, kesal dan marah ngak?. Sungguh yang tersakiti dengan keberadaan Salim bukan hanya saya tetapi juga tetangga samping dinding rumah.Akhirnya anak- anak ngaji di pindahkan ke musholla dekat rumah Abu Ibohim, saya tidak tahu berapa lama berjalan Salim mengajar.
      Tuduhan Taufiq ini, justru sebagai tambahan bukti bahwa Salim adalah musuh dalam selimut, busuk prasangka anyir menyengat berulat, tajassus dan tatabu’ aurot. Ada sekali atau dua kali (saya lupa tepatnya berapa kali), ketika di antara jama’ah sholat shubuh, mengajak saya sarapan pagi, di antara mereka ada yang berkata, ajak juga Salim, anaknya dan Yoki.
        Ternyata ketahuan sekarang,  diam –diam Salim tajassus ( memata-matai) dan tatabu’ aurot. Dan fitnah Salim ini pun beranak pinak, bahwa saya di ajak sarapan pagi berfoto- foto ria dengan orang awam. Ini  dusta yang terus di adu dombakan untuk pembunuhan karakter.  Wahai Taufiq mana dalil harom bergaul dengan orang awam ? Bukankah orang tua kalian, kerabat kalian orang awam bahkan di antara orang tua kalian bukan hanya sekedar orang awam tapi  ada juga ahlu ma’siat seperti tidak rutin sholat lima waktu, penjudi, pemabuk dan pasang jimat di dalam rumah ? Bahkan ini watak tabiat asli kalian, bukankah kamu Salim mencari pekerja orang awam sampai pelosok desa Jawa ? bukan kah kalian bergaul dengan orang awam baik dalam pekerjaan baik di kantor ataupun usaha ? termasuk Taufiq, bukankah kamu penjual ayam kalkun  ? siapa teman duduk kamu ? pembeli kamu laki- laki atau perempuan ? adakah kalian semua mengingkari kemungkaran di depan mata kalian ? Wahai Abu Luqman, bukankah kamu menjual air galon ? Wahai Dzulfadhli bukankah kamu menjual susu kedelai ? Wahai Abu izhar bukankah kamu juragan sawit dan tengkulak sawit ? bukankah anak buahmu orang awam ? bahkan halaman rumahmu ada lapangan badminton ? yang bermain juga orang awam ? bisa kah semua mengikari mereka merokok di depan muka kalian, memotret, menghidupkan musik dll ?
TV DAN PS (PLAY STATION ) TIDAK PENAMBAH IMAN
      Banyak variasi benda yang bisa mencuri iman, dari hati manusia, tidak butuh meneliti lebih dalam atau memandang jauh, cukup lihat sekeliling saja. Sudah cukup menjadi salah satu sebab iman berkurang, merampas waktu, membawa lari pikiran, malas membaca buku-buku, membaca Al quran apalagi hadir di majlis ta’lim ilmu. Itulah cinta nonton TV dan main PS menjadikan benci budaya membaca. Hiburan TV/ PS yang berada di dalam rumah apalagi di sembunyikan dalam kamar pribadi, justru lebih tidak mengenal waktu dan merampok iman dan waktu manusia. Segemuruh program TV/ PS mampu merubah kebiasaan dan cara berpikir manusia. Dalam selautan acara TV amalan jahiliyah, ma’siat, kesyirikan dan lain lain di hidupkan kembali. Ada yang berkilah berkelit, agar anak tidak nonton ke rumah tetangga,
        Justru ini adalah haluan baru,era baru, pemimpin baru untuk masuk penjara rusak iman dan rusak mental. Lebih menyedihkan dan memilukan hati, tidak mau intropeksi diri, malah kemalasan hadir di majlis ta’lim di lemparkan kepada ustadz- ustadznya, ini.. dan itu...oh hai hanya menambah dosa dan kekerdilan diri dan jiwa sendiri. Saking asyiknya nonton TV di rumah, sampai di majlis ta’lim pun bukannya serius mendengar ta’lim, tapi tenggelam asyik main game di HP. Berapa jam waktu di habiskan nonton TV/ main PS di bandingkan membaca al Quran atau membaca buku- buku keislaman? atau mengajar semampunya walaupun mengajar ngaji IQRO untuk anak- anak kecil ??
Lebih memilukan lagi, malah mengajar anak- anak sendiri menjadi suka dusta dan pandai dusta ,“ wahai nak, jangan cerita ya, kalau saudaramu tidak datang ta’lim karena nonton TV!, bilang saja saudaramu tunggu di rumah,jika abi umi pulang ada yang membuka pintu pagar.   Kemudian juga saat istri saya mengajar ngaji anak-anak ikhwan dan anak tetangga,istri saya juga menyampaikan ilmu dasar yang lainnya untuk anak2 masalah aqidah,tauhid,fiqih sampai hukum gambar bernyawa dan menasehati anak2 agar jangan nonton TV di rumah mereka yang ada TV.Yang sangat mengherankan sekaligus menyedihkan adalah sempat kejadian dimana ada salah seorang anak yang ayahnya masih awam dan ada TV di rumahnya mengatakan pada istri saya,”Lho amah,kata si fulanah (anak yang Abi uminya sudah lama ta’lim)kata uminya boleh kalau yang di tonton sinetron “Tukang Bubur Naik Haji”,umi kami aja nonton,katanya boleh.”-selesai-
kemudian si anak yang kritis bertanya lagi: padahalkan uminya juga bercadar seperti amah dan abinya juga jenggotan seperti ustad,dan ikut ta’lim?”kok mereka boleh amah?berarti kami juga boleh dong mah?” anak2 yang lainpun tertawa..adapun istri saya menjawab dan menjelaskan pada anak2 dengan bahasa yang mudah di fahami sebagai nasehat bagi mereka,dan jangan sampai cerita ini kemana-mana.
Tuduhan Taufiq :      5. “apa dalil antum jika saya mau isi dauroh di jambi izin antum dulu,di ma’had kuningan saja bebas bertamu.....Taufiq panjang lebar cerita orang-orang yang bertamu di ma’had kuningan “.
Jawaban saya : BAB INILAH CARA BERTAMU MENURUT AL QURAN DAN AS SUNNAH  JAWABAN UNTUK TAUFIQ, ABU LUQMAN, ARI DAN ZUL FADHLI DAN SEMISALNYA :
1}    Orang awam beradab saja bisa jawab dan mengerti hal seperti ini wajib minta izin kepada pihak yang menguasai suatu wilayah seperti rumah,mesjid, ponpes,majlis ta’lim, kantor,area kebun perusahaan dll dan mengucapkan salam, apalagi seorang yang menyandarkan kepada Al quran dan As sunnah. Bahwa sebuah mesjid, musholla, pondok pesantren, majlis ta’lim atau rumah yang di kuasai, di pegang oleh seseorang, maka harus izin bila mengadakan suatu kegiatan dalamnya.Wahai Taufiq, kamu pernah ngak mengadakan ta’lim di sebuah masjid? Apakah kamu dan panitia langsung nyelonong masuk mengadakan acara atau izin dulu ke pengurus mesjid? Wahai taufiq apakah kamu pernah ngak mengajar di ma’had kuningan, apakah di izinkan, minta izin kepada ust. Abdul alim sebagai pimpinan ponpes atau nyelonong ngajar saja walaupun tingkat ngajar anak- anak?, atau dulu sebelum ust abdul alim pulang  dari yaman, apakah kamu di izinkan untuk mengajar atau minta izin untuk mengajar, terlebih dahulu  kepada abang beliau ust hamzah sebagai pimpinan ponpes atau kamu pernah di berhentikan  mengajar ??

     Dalam shohih muslim Bab 53 no 672 dari Abu mas’ud, artinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada kami ......dan janganlah seseorang mengimami orang lain di dalam keluarganya atau jangan pula di bawah kekuasaanya dan janganlah duduk di tempat duduk di dalam rumahnya, kecuali pemilik rumah mengizinkan untuk kamu atau dengan izinnya. Berkata Imam nawawi dalam syarh shohih muslim  : ma’nanya apa yang di sebutkan oleh sahabat kami dan selain mereka bahwasaya pemilik rumah, shohibul majlis ( yang menguasai majlis), imam tetap sebuah mesjid lebih berhaq dari orang lain walaupun orang lain itu, lebih faqih, lebih qori’ , lebih waro’ dan lebih afdhol darinya.
     Ucapan kamu tentang potret bertamu di ma’had kuningan: ini perbandingan yang bertentangan dengan Al quran. Dan saya tidak percaya, ust abdul alim sebagai pimpinan ponpes membiarkan praktek tidak beradab seperti bualan mulut kamu. Allah telah berfirman dalam surat An nur 27- 29. Artinya :
يا أيها الذين آمنوا لا تدخلوا بيوتا غير بيوتكم حتى تستأنسوا وتسلموا على أهلها ذلكم خير لكم لعلكم تذكرون
فإن لم تجدوا فيها أحدا فلا تدخلوها حتى يؤذن لكم وإن قيل لكم ارجعوا فارجعوا هو أزكى لكم والله بما تعملون عليم
ليس عليكم جناح أن تدخلوا بيوتا غير مسكونة فيها متاع لكم والله يعلم ما تبدون وما تكتمون
         Wahai orang- orang beriman, janganlah kalian memasuki rumah- rumah yang bukan rumahmu sebelum( isti’zan) meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya , yang demikian itu ( minta izin dan mengucapkan salam) lebih baik bagi kalian dari pada langsung masuk, agar kamu selalu ingat( menghormati kemuliaan pemilik rumah ).(27) jika kamu tidak menemui seorangpun dalamnya,maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Jika penghuni rumah berkata : kembalilah, maka hendaklah kamu kembali.itu lebih bersih bagi hati kamu, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan ( ketika bertamu ) ( 28 ).tidaklah berdosa bagi kalian memasuki rumah singgah ( musafir ) untuk beristirahat bagi kamu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan di dalam hati.(29).
     Berkata Syaikh As Sa’di dalam tafsir ayat 27 : Allah Ta’ala membimbing hambaNya mu’minin janganlah memasuki rumah- rumah yang bukan rumah mereka tanpa minta izin karena hal demikian ada beberapa kerusakan :di antaranya sebagaimana yang di sebutkan Rasullullah Shallallahu’alaihi wasallam “sesungguhnya di tetapkan minta izin untukmenjaga pandangan mata. Maka di sebabkan kecerobohan tersebut, pandangan mata jatuh kepada aurat- aurat di dalam rumah, karena sebuah rumah itu bagi seseorang adalah tirai penutup auratnya sebagaimana kedudukan baju tirai aurat fisiknya. Kedua : bahwasanya masuk tanpa izin menyebabkan kecemasan bagi penghuni rumah dan bisa di tuduh pencuri dan sebagainya, karena masuk secara diam- diam saja sudah menunjukkan kejahatan. Allah Ta’ala melarang mu’minin memasuki rumah  yang bukan rumah mereka, sehingga isti’nas atau mohon izin.
Di namakan ( isti’zan ) minta izin dengan isti’nas karena dengan minta izin tercapailah (isti’nas ), keramahan dan kelembutan, dan tidak ada isti’nas tercapailah keributan/kecemasan.selesai.
 Adapun dalil mengucapkan salam dalam surat an –nur 61 juga  an-nur 27 di atas.
     Saya katakan perhatikanlah tuntunan bertamu menurut Al quran dan sunnah rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bukan tuntunan cara bertamu Taufiq hidayat dkk. Al quran mengungkapkan kalimat isti’zan ( minta izin ) dengan bahasa balaghoh tinggi yaitu kata isti’nas. Ini bahasa wahyu yang menunjukan etika sopan santun, keramahan dalam meminta izin  dan sikap yang di perlihatkan tamu ketika datang. Sehingga tuan rumah merasa lebih siap dan akrab dalam menyambut tamu. Isti’nas, itulah bahasa tinggi dan halus, lembut, lunak dan dalam memperhatikan situasi kondisi diri tuan rumah, kondisi dalam rumahnya dan hal- hal lain yang tidak mengenakkan dan membebani tuan rumah, karena bertamu tidak pada waktunya.
    Wahai Taufiq tidak kamu merenungi ma’na isti’nas??baik ketika mau datang, maupun ketika kamu sudah menjadi tamu seseorang dan berbicara?? Sadar ngak kamu tidur, MCK, di rumah tahfidzh? Apakah kamu sudah isti’nas? Demikian juga, kaki tangan mu Salim dkk? Sayalah yang merintis, memegang rumah Tahfizdh walaupun memang biaya kontrakan bukan dari harta saya seluruhnya. Tapi siapapun yang masuk apalagi mengadakan kegiatan di dalamnya wajib se izin saya. Coba kamu renungkan biaya pembangunan sebuah mesjid bukanlah semuanya dari saku pengurusnya, tapi tatkala seseorang yang menjadi  pengurus mesjid maka ia, berkuasa berhaq tidak mengizinkan kegiatan tertentu. Kamu datang saja tanpa seizin saya, kamu tamu yang tidak saya undang, kemudian teriak-teriak bagaikan ban mobil pecah berentetan bagaikan kereta api tunjuk- tunjuk tuduh sana tuduh sini berdalih menyelesaikan kles pribadi saya dengan Abu Izhar dan Zulfadhli, memberi nasehat bukan ghibah yang ternyata terbukti kles pribadi itu fitnah , busuk prasangka dan dusta namimah semata.(baca di atas judul jawaban sms Abu izhar Redi sugiri dan masalah tuduhan zulfadhli  saya jawab dalam kronologis 14).
2}    Menundukkan pandangan mata dan jangan melirik ke dalam rumah seseorang sebagaimana hadist dari sahl bin sa’ad Rodhiallahu ‘anhu,ia berkata : seseorang mengintip dari lubang pintu nabi Shallallahu’alaihi wa ‘ala alihi wa sallam, pada saat itu beliau Shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam sedang menggaruk kepalanya dengan sisir lalu beliau bersabda : kalau aku tahu kamu mengintipku,niscaya sudah aku tusuk kedua matamu dengan sisir ini, sesungguhnya permintaan izin itu di perintahkan untuk menjaga pandangan mata. ( bukhori 6241 dan Muslim 2156 ).
3}   Cara berdiri di depan pintu, jangan berhadapan di depan pintu tapi berdiri sebelah kanan atau kiri pintu. Sebagai mana hadist Sa’ad bin ‘ubadah Radhiallahu ‘anhu ia berkata : seseorang berkunjung kepada Nabi Shallallahu’alahi wa ‘ala alihi wasallam, ia berdiri di depan pintu beliau sambil minta izin, beliau bersabda : berdirilah seperti ini, karena permintaan izin itu di perintahkan untuk menjaga pandangan mata. (Abu daud 5173 di shohihkan Syaikh Albani shohih al jami’ 8016 )
4}   Ucapan minta izin.dari seseorang dari bani ‘amir, bahwasanya ia meminta izin kepada Nabi Shallallahu’alaihi wasallam yang pada saat itu beliau sedang dalam rumah, pria itu berkata bolehkah aku masuk? Lalu beliau bersabda kepada pembantunya : pergilah keluar dan ajarkan orang ini bagaimana cara meminta izin,lalu katakan padanya,ucapkanlah assalamu’alaikum, apakah aku boleh masuk ? sabda beliau Shallallahu’alaihi wa sallam ini di dengar oleh pria tersebut,lantas ia berkata assalamu’alaikum,apakah boleh aku masuk?kemudian barulah Nabi shallallahu’alaihi wasallam memberinya izin masuk dan iapun masuk .(HR. Abu daud 5177 di shohihkan Syaikh albani di Shahihah 819 ).
5}    Jangan menyebut saya, tetapi sebutkan nama atau kunyahnya. Sebagaimana dari Jabir Radhiallahu’anhu ia berkata : aku mendatangi Nabi Shallallahu’alihi wa sallam untuk memba- bayar hutang yang ada pada ayahku.lalu aku megetuk pintu beliau dan beliau bertanya siapa? Aku menjawab saya, beliau bersabda saya, saya, sekan-akan beliau tidak suka mendengar jawaban tersebut (HR Bukhori 6250 Muslim2155, Abu Daud 5187 dan At tirmidzi 111/390 ). Demikian juga hadist Ummu Hani Radhiallahu ‘anha ketika ia berkata :aku datang menghadap Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, lalu aku menyebut : aku adalah ummu hani (HR. Bukhori 280,357,3171,6158 Muslim 336 Imam malik dalam Al muwathta’ bab 28 ).
6}    Adab mengetuk pintu. Anas Radhiallahu’anhu berkata: pintu-pintu rumah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam di ketuk dengan kuku (HR. Bukhori di adabul mufrod 1080 ).
7}    Meminta izin sebanyak tiga kali, sebagaimana hadist Abu Sa’id Al khudri Radhiallahu’anhu berkata: di saat aku berada di sebuah majlis orang-orang anshor,datanglah Abu musa Al as’ari yang sepertinya sedang takut, lalu ia berkata :aku meminta izin kepada umar,namun ia tidak mengizinkanku masuk, ketika bertemu Abu musa, Umar bertanya: apa yang menghalangi kamu untuk masuk? Aku jawab :aku sudah minta izin kepadamu tiga kali, namun aku juga belum di beri izin, lalu aku pergi. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda : Apabila salah seorang dari kalian sudah minta izin tiga kali belum juga di izinkan maka hendaklah ia pulang, Umar berkata : Demi Allah, kamu harus membawa saksi untuk hadist ini, apakah ada di antara kalian yang pernah mendengar hadist ini dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam? Ubai bin ka’ab berkata, demi Allah, tidak ada seorang pun yang berdiri kecuali orang yang paling muda di antara mereka, dan pada sa’at itu aku adalah orang yang paling muda di antara mereka, lalu akupun berdiri dan aku katakan pada Umar bahwa Nabi Shallallahu’alai wa sallam pernah mengatakannya (HR.Bukhori 6145 dan Muslim 2153 ).
8.    Duduk di tempat yang di persilahkan oleh tuan rumah. Sebagaimana hadist dari ibnu mas’ud di shohih muslim di atas dan janganlah kalian mengambil tempat duduk orang lain, sebagaimana hadist dari Ibnu Umar Radhiallahuma dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam beliau bersabda : janganlah seseorang menyuruh orang lain berdiri dari tempat duduknya kemudian ia duduk di tempat tersebut ( HR.bukhori 6269 Muslim 2177 At tirmidzi 2749 dan ad darimi 2656 ).
9.    Melapangkan majlis dan duduk dengan baik sebagaimana dalam Al quran Surat Al mujadilah 11.
 يا أيها الذين آمنوا إذا قيل لكم تفسحوا في المجالس فافسحوا يفسح الله لكم
Artinya : apabila di katakan kepadamu, berlapang- lapanglah dalam majlis, maka berlapang, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.)
10. Mendahulukan orang yang lebih tua masuk, sebagaimana hadist Ibnu umar dari Rasullah Shallallahu’alaihi wa sallam beliau bersabda : jibril memerintahkanku untuk mendahulukan orang-orang yang lebih tua atau ia berkata” dahulukan orang-orang yang usianya lebih lanjut ( As shohihah 1555).
11.  Tidak berlama- lama dalam berkunjung, sehingga mengganggu  tuan rumah, sebagaimana yang di lakukan oleh suatu kaum yang berkunjung ke rumah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam sa’at beliau menikahi zainab. Allah melarang mereka dengan firman Nya surat Al ahzab 53 )
يا أيها الذين آمنوا لا تدخلوا بيوت النبي إلا أن يؤذن لكم إلى طعام غير ناظرين إناه ولكن إذا دعيتم فادخلوا فإذا طعمت فانتشروا ولا مستأنسين لحديث إن ذلكم كان يؤذي النبي فيستحيي منكم والله لا يستحيي من الحق .
Artinya : Wahai orang- orang beriman janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali kamu di izinkan untuk makan dengan tidak menunggu- nunggu waktu masak ( makanannya ).Tetapi jika kamu di undang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan, sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu nabi malu kepada mu( untuk menyuruh kamu keluar ), dan Allah tidak malu (menerang kan ) yang benar.)
12.   Menjaga lisan selama bertamu seperti (1)buruk prasangka,mematai- matai,mencari- cari aurot/ fitnah, dan ghibah sebagaimana dalam surat Al hujarot 12 :
يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضا أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه واتقوا الله إن الله تواب رحيم
 Artinya : wahai orang- orang yang beriman jauhilah kebanyakan prasangka karena sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari- cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain, sukakah salah seorang dari kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati, maka tentulah kamu meresa jijik kepadanya, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi Maha penyayang.
(1)    (Menjaga lisan). Dalil lain hadis dari Abu barzah Al aslami, Al barra’ bin ‘azib dan ibnu umar Radhiallahu ‘anhum bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : wahai sekalian orang beriman dengan lisannya, namun imannya belum masuk ke hatinya, janganlah kalian mengunjing kaum muslimin, janganlah kalian mencari aib- aib mereka,sebab barang siapa mencari- cari aib- aib saudaranya, maka Allah juga akan  mencari- cari aibnya dan jika Allah sudah mencari- cari aibnya, maka Allah akan mempermalukannya walaupun ia berada di dalam rumahnya ( HR.Abu daud 4880,Ahmad ).
(2)    Menjaga lisan dari namimah dan dusta namimah sebagaimana hadist dari Huzaifah bin Al yaman artinya tidak akan masuk syurga orang yang suka adu domba (HR.Muslim 2589 dan Abu daud 4874).
(3)     Menjaga lisan dari merusak kehormatan orang lain, sebagaimana hadist Anas bin Malik ia berkata, Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika aku di mi’rojkan ke langit, aku melintasi suatu kaum yang memiliki kuku dari tembaga yang sedang mencakar- cakar wajah dan dada mereka, aku bertanya kepada jibril siapakah mereka itu, wahai jibril ? jibril menjawab : mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia dan selalu merusak kehormatan mereka (HR.Ahmad 111/224 dan Abu daud 4878 ). Dari Sa’id bin zaid dari Nabi Shallallahu’alaihi wasallam beliau bersabda artinya : di antara perbuatan yang melebihi dosa riba adalah melanggar kehormatan seorang muslim tanpa haq (HR. Ahmad dan Abu daud 4876).
(4)     Jangan berbohong
(5)     Jangan berbicara yang tidak berfaedah atau pembicaraan batil dan penyakit-penyakit lisan lainnya.
13. Tujuan berkunjung atau bertamu adalah niat baik, sebagaimana hadist Abu hurairoh Radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam: bahwa seorang pria sedang mengunjungi saudaranya  yang bertempat tinggal di kampung lain, kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk mengawasi perjalanan pria itu,lalu malaikat mendatanginya dan bertanya: hendak kemana kamu? Pria itu menjawab : aku ingin mengunjungi saudaraku yang tinggal di kampung ini, malaikat itu bertanya lagi’ apakah engkau memiliki harta yang sedang ia kelola? Ia menjawab : tidak, aku mengunjunginya karena aku mencintainya karena Allah , malaikat itu berkata “ sesungguhnya aku ini di utus Allah kepada mu untuk mengucapkan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudara kamu itu karena Allah (HR.Muslim 2567 ).
14.  Memilih waktu yang tepat sehingga tidak menyusahkan tuan rumah.Hendaklah seseorang tidak berkunjung secara tiba- tiba, baik pada siang hari atau malam hari, sebab setiap orang memiliki kondisi yang berbeda dalam rumahnya. Jangan sampai menyusahkan orang yang di kunjungi, oleh sebab itu tidak boleh, lama- lama dalam berkunjung, karena akan membuang waktu orang yang di kunjungi. Sebagai mana faedah dalil- dalil di atas.
15. Memperhatikan kebersihan badan dan tidak bau ketika bertamu, sebagaimana hadist Jabir Radhiallahu’anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : barang siapa makan bawang putih atau bawang merah maka hendaklah mengasingkan diri dari kami atau hendaklah ia menyingkir dari mesjid kami dan tetap tinggal di rumahnya (Muttafaqun ‘alaihi).
16.  Bersikap baik, lemah lembut dan santun berbicara dalam majlis. Sebagaimana firman Allah Ta’ala. Dalam surat Ali Imron 159,
فبما رحمة من الله لنت لهم ولو كنت فظا غليظ القلب لانفضوا من حولك فاعف عنهم واستغفر لهم وشاورهم في الأمر
Artinya : sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, karena itu ma’afkanlah mereka mohon ampunlah untuk mereka dan bermusyawarohlah dengan mereka dalam urusan itu.
17.  Menjaga rahasia penghuni rumah, sebagaimana hadist Anas bin malik Radhiallahu ‘anhu ia berkata: ketika Rasullullah datang ,aku sedang bermain dengan anak- anak lain, lalu beliau mengucapkan salam kepada kami dan mengutusku untuk sebuah keperluan sehingga ibuku menanti- nantiku, ketika aku datang, ibuku bertanya, apa yang membuatmu sampai terlambat? aku jawab, aku barusan saja di suruh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam untuk sebuah keperluan, ibuku bertanya lagi, untuk keperluan apa?aku jawab: rahasia,ibuku berkata: jangan kamu ceritakan kepada siapapun tentang rahasia Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam tersebut, berkata anas: demi Allah jika aku menceritakan rahasia tersebut pada seseorang ,tentunya aku akan menceritakan padamu wahai tsabit (HR.Muslim bab 32 no 2482).

     Di sisi lain dengan muntahan emosi Taufiq ini tampak teranglah kedustaan namimah Salim, karena ia berpendapat tidak perlu minta izin dengan saya dan melawan terus kritikan dan nasehat saya kepadanya ( baca kronologis 1), sementara tanpa sepengetahuan saya mengada kan rapat untuk dauroh, mengatakan sudah di izinkan ust muhammad ja’far  di depan peserta rapat sebagaimana pengakuan Abu luqman dan Ari. Dari sini juga Taufiq sudah membodohi ikhwan Jambi kota tentang adab bertamu/ berkunjung dalam syariat Islam dan masalah – masalah lainnya. Dan membalikkan suasana,sehingga muncul opini bahwa saya tidak beradab tidak menghormati tamu ( Taufiq ), inilah yang di tanamkan Salim dkk. Dari penjelasan adab bertamu menurut Al Quran dan Sunnah Nabi Shallallahu’alaihi wasallam tersebut, tampak Taufik telah melakukan dosa dan maksiat dalam berkunjung ke jambi, di bingkai dan dibungkus dengan bahasa indah mempesona memikat dan melenakan pendengar nya yaitu dauroh dakwah ahlus Sunnah dan nasehat untuk Muhammad ja’far, inilah salah satu JIL ( Jalan Iblis ) yang kalian tempuh dan Taufiq, Salim dan Ari adalah du’at handal JIL ( jalan iblis ). Bahkan kalian hai Salim, Ari, Abu Izhar, Abu Faris, Abu Luqman dkk bukan hanya diam terhadap kemungkaran bahkan menolong, pembela dan sponsor kemungkaran. Padahal saya dulu sudah pernah menyampaikan adab bertamu/ berkunjung di seluruh majlis ta’lim saya di Jambi. Inilah kepiawaan Salim, dan Ari dalam bermain sihir untaian kata- kata, sehingga membolak balikkan suasana.Nabi Shallallahu’alaihi wasallam telah mengingatkan tentang permainan sihir untaian kata- kata ini, dari Ibnu Umar sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : sesungguhnya sebagian dari bayan( fasih dan keindahan bahasa ) itu adalah sihir.( HR Bukhori 2140 Muslim 1413 ). Berkata Ibnu ‘Abdil Barr : yang di maksud bayan di sini adalah : pemutar balikkan dan pengkaburan terhadap pendengar, lihat Fathul Majid Bab penjelasan dari macam- macam sihir. Berkata Syaikh Utsaiman dalam Al Qoulul Mufid dalam bab ini: sisi kedudukan bayan adalah sihir yaitu : bahwa bayan ( kefasihan dan keindahan bahasa), itu bisa mencuri hati pendengar, memikat atau melenakannya, oleh karena inilah, apabila datang seseorang dengan pembicaraan batil, namun karena kekuatan fasih dan piawai berbicara, maka menyihir pendengar sehingga menjadi perkara haq, lalu terpincut dengannya, dan apabila seseorang berbicara dengan piawai dan memukau, mentahzir ( memperingatkan) perkara haq, maka dengan ke fasihannya berbicara membuat pendengarnya menyangka perkara haq adalah kebatilan lalu pendengar berpaling dari perkara haq.
      Tuduhan Taufiq :        6. Ada jama’ah Mesjid Nurdin hasanah memberikan sodaqoh kepada anak Salim karena anggapan anak yatim.
Saya jawab: ini menunjukkan Salim, berburuk busuk prasangksa anyir menyengat  berulat , tidak bersyukur kepada Allah, kemudian tidak berterima kasih kepada manusia, saya tahu siapa yang memberikan. Padahal saya sudah cerita kepada sebagian jama’ah mesjid Nurdin, tentang anak- anak Salim, juga pekerjaan Salim bisa membekam, sehingga pernah Bpk Kasim Imam mesjid Nurdin di bekam Salim, bahkan Salim dan anaknya pernah ikut bersama saya, di ajak sarapan pagi di toko samping TK/ Play group Golden Star oleh jama’ah subuh mesjid Nurdin hasanah. Allahul Musta’an.
TUDUHAN BAHWA SAYA ANTI, TIDAK SETUJU DAN ALERGI DAUROH
       Wahai Taufiq, dan Salim, jika seperti ini adab kalian, maka bagaimana dengan Abu izhar ? Setelah idhul adha kemarin, sempat Ustman Pariaman menelpon beliau,mengusulkan agar mengundang seorang ustadz dauroh di Kec. Tebing tinggi,maka Abu Izhar menjawab dengan halus dan diplomatis “ harus di bicarakan dulu dengan Salim “.Ustman menekankan lagi tidak usah melibatkan ikhwan jambi kota,cukup dari Sei tapah dan Trans purwodadi saja, Abu izhar tetap bersikukuh dengan prinsipnya. Wahai Abu izhar, jika demikian sikapmu,kenapa  ketika dauroh Taufiq tidak di bicarakan dulu dengan saya,? justru ketika saya nasehati dan mengkritik Salim untuk beradab malah melawan,menyerang saya dan kalian memfitnah saya, sebagai anti dan alergi dauroh, dan takut tersaingi. Apakah kamu ingin mengamankan jama’ah kalian ( Salim dkk ) , kuatir Salim di adili seperti kalian berbuat pada saya ??Justru kalianlah sekarang yang anti, dan alergi dauroh. Justru terbongkar lah semua makar kalian, kalian ada kepentingan dan keuntungan pribadi di balik kedok dauroh Taufiq. Salim dkk telah melakukan pengkaburan, kebohongan, dan fitnah untuk pembunuhan karakter, bahwa saya tidak setuju di adakan dauroh, padahal saya setuju asal pelaksanaan dauroh, bahkan di depan Ari saya pernah mengatakan, “jika kita mengadakan dauroh, saya mengusulkan yang datang adalah Ust Abu Hazim Muhsin, karena sejak dulu, saya ingin beliau datang.”
       Namun itu semua,  saya ingin musyawarohkan dulu waktunya, bukan sepihak permainan belakang salim. Saya tidak mengerti, apa yang ada dalam pikiran Ari, apakah dia terlena dengan kepiawaian Salim dalam bermain sihir kata-kata, atau sengaja diam menyembunyikan fakta untuk meramaikan opera fitnah.Demi menghalalkan pembunuhan karakter dan makan daging kehormatan saya, kalian campakkan semua dalil- dalil Al quran dan As sunnah dengan bahasa indah mempesona memikat dan penyedap rasa. Kenapa Ari membiarkan fitnah ini, sama sebagaimana Abu luqman dkk ( yang lama ngaji) membiarkan fitnah berkembang ketika rapat di rumah Abu Ibrohim bahwa jumlah jama’ah mengaji tidak bertambah sejak saya di Sei kambang, ( 9 tahun lalu ) baca kronologis, dan fitnah lainnya, jika ada yang membelokkan, bukan tidak bertambah jumlah jama’ah tapi tidak bertambah ilmu seperti ralat Azmi kepada saya, ini lebih fitnah lagi, berarti memfitnah saya dan juga orang- orang ikut ta’lim tidak bertambah ilmunya, padahal sejak 9 tahun lalu sudah banyak buku yang alhamdulillah sudah selesai di ajarkan. Dan ternyata kalian mengadakan rapat umum, bukan hanya sekali di rumah Abu Ibrohim tapi beberapa kali di rumah lainnya dan itu semua tanpa sepengetahuan saya.
     Wahai Abu Faris Tafsirun, sang bapak yang di tuakan yang ikut juga andil muntah kata-kata dalam malam makar Taufiq Salim, di antaranya, berkata “dulu ketika Salim yang memimpin dakwah ada saja dana yang masuk”.selesai.
Saya jawab “ungkapan ada saja dana yang masuk”  apakah dengan cara minta- minta atau tidak? bukankah sekarang Salim minta- minta untuk pembiayaan mesjid Bagan pete?( baca kronologis). Padahal waktu tahun pertama saya di  jambi, Abu Farislah yang memberitahu saya, bahwa dulu masa ust. Banani sibuk dauroh ke dauroh terus, sehingga kita tidak ada mempunyai tanah untuk mesjid atau pondok. Bahkan Salim pernah menyampaikan kepada saya di tahun pertama” bahwa ia dulu pernah mengusulkan seluruh ikhwan WKS untuk mensodaqohkan sedikit saja uang premi dari perusahaan, tidak menganggu gaji pokok untuk di kembangkan operasional dakwah seperti kebun sawit, tetapi mereka tidak mau. Salim menasehati saya agar bersabar karena ikhwan jambi malas bersodaqoh. Wahai Taufiq dan Salim, apakah cerita   Salim itu, ini menunjukkan ikhwan tidak stiqoh terhadap Salim? Sehingga ide kamu tidak di tanggapi?. Bukankah kamu hai Taufiq membuat standar ikhwan jambi tidak stiqoh lagi pada saya karena butuh 6 bulan baru terkumpul biaya kontrakan tahfidzh? ( baca kronologis dan surat pernyataan saya ). Walhamdulillah itulah keutamaan Allah di berikan pada saya tanpa minta- minta.
Rombongan Taufiq Safar Ke trans purwodadi
 6.  Kemudian mereka, safar ke purwodadi untuk dauroh Taufiq ahad pagi tgl 17 maret 2013. Di sini Salim sudah mengambil Taufiq sebagai hakim yang nyata nya tidak tampak sebagai hakim berilmu, berakal, adil dan bijaksana, bahkan tidak juga sebagai saudara yang dewasa, bijaksana, sopan santun, adab sebagai tamu.Tidakkah seharusnya bertanya dulu duduk permasalahan , apa dan kenapa. Dan tidak sepatutnya seorang yang di jadikan hakim hanya menerima pengaduan satu pihak penuduh saja. Langsung marah- marah kemana- mana dengan kedok menasehati didepan orang bukan ghibah. Justru inilah salah satu perbuatan ( JIL) jalan iblis. Bahkan di dauroh di Trans Purwodadi, menjadikan rumah Abu Izhar tempat majlis ghibah memfitnah kesana kemari. Perbuatan dosa berantai itu semua di bingkai dan di bungkus dengan bahasa manis indah mempesona menawan memikat menggairahkan dan menghanyutkan hati, sehingga para pendengar terpana, tertegun, terkesan dan terlena.
                               

Adab bertamu Abu Luqman, Ari  dan Dzul Fadhli
7.   Ahad malam saya lagi tidak enak badan di tambah istri lagi hamil muda, dan tiga anak saya masih kecil, sehingga semua pekerjaan rumah saya yang mengerjakan. Setelah Isya wak tu saya sedang menyuapin makan malam anak- anak, dalam keadaan saya sendiri belum ma kan malam, masuk SMS dari Abu Luqman  dan  Zulfadhli inti nya saya di suruh ke rumah Tahfidzh karena sudah di tunggu Taufiq dan ikhwan, demikian juga SMS dari Hammam yang isi nya sama. Saya jawab semua SMS tidak bisa dan saya ceritakan keadaan saya. Kemudian HP saya matikan. Setelah selesai semua urusan, lampu ruang tamu  saya matikan dan tidur malam.
        Tidak lama kemudian, ada orang mengetuk pintu berulang- ulang, saya terganggu. Saya kira tetangga awam. Karena pernah ada tetangga datang malam hari, untuk minta tolong ruqyah. Padahal lampu di ruang tamu sudah di matikan. Saya terkejut, ketika buka pintu ternyata Abu Luqman, Ari  dan  Zulfadhli mereka minta saya datang segera ke rumah Tahfidzh karena sudah di tunggu Taufiq dan ikhwan. Sungguh Saya heran dan terkejut dengan adab bertamu tiga orang ini, padahal sudah saya jawab via sms Abu luqman, Dzul fadhli dan Hammam, saya tidak bisa. Kenapa tebal muka datang lagi?. Saya tidak bisa menerima tamu karena lagi tidak enak badan, sakit. Ada apa kepentingan di balik sikap tidak beradab dalam bertamu mereka ini ? Padahal adab bertamu/ berkunjung menurut Al quran dan Sunnah sudah pernah saya sampai kan di majlis ta'lim di Jambi kota bahkan di luar kota sebelum fitnah yaman.
      Inilah candu dosa berantai membuat lupa tuntunan Al Quran dan As sunnah dan melupa kan ilmu yang bermanfa’at yang selama ini sudah di pelajari, melemahkan, menutupi, mem butakan hati bahkan mematikan hati, tidak lagi merasakan keburukan  dan kekejian dosa bagaikan bangkai, sayatan apapun yang mengiris kulit tiada terasa lagi dan hilangnya akal sehat, dan banyak lagi kerusakan candu dosa berantai sebagaimana yang di paparkan Ibnul Qoyyim dalam bukunya Adda-u waddawa’. Adapun buku ini termasuk yang saya ajarkan di sei tapah jambi.                                                                    25
      Walaupun saya sudah mengatakan tidak bisa datang, badan lagi tidak enak , kalian bisa ngak melihat wajah saya??? Tapi mereka tetap bersikukuh ingin mengajak saya berkumpul di rumah Tahfidhz. Karena melihat adab mereka sudah melanggar sunnah Nabi Shallahu 'alaihi Wa ‘ala alihi wa Sallam dalam etika bertamu, berkunjung ke rumah orang.
Maka saya sebagaimana manusia biasa bisa kesal dan tersinggung bahkan marah apalagi sedang  sakit. Apalagi  melihat adab buruk bertamu mereka ini.  Karena saking kesalnya, dan juga di dasari karena perbuatan ucapan Salim Selama ini, sebagai mana yang sudah saya ungkap di atas. Saya melihat Salim sudah PKS ( Provokator Ketahuan Suka.... ),PKS ( Promotor otaK Sales...), PKS (Pengomando Kreator Sutradara.... ), PKS ( PengoreK goSip), BUSER ( buru sergap ) bahkan dalang pemburu, penyelam, penanam dan peternak fitnah beranak pinak, imajinasi kreasi buhtan(  dusta) adu domba dan busuk prasangka anyir menyengat berulat. Sementara selama ini orang yang numpang tidur di Tahfidzh ,di depan saya seperti orang yang ramah sekali, sopan, santun, lembut halus dan baik, suka meminjam motor saya,bergaya peduli terhadap dakwah dan pribadi saya. Bahkan Salim sering sejak awal saya di jambi  membongkar prilaku buruk, aib pribadi pribadi ikhwan jambi sejak zaman ust Banani agar saya bersabar.Dan Salim sudah mempunyai kaki tangan, mata telinga penyambung lidah yang banyak di antaranya Ari, Zulfadhli, Abu Izhar dan Abu Faris.

Latar belakang saya menceritakan Mimpi
       Saya mengatakan kepada 3 orang tamu yang tidak beradab  : "jika seperti ini perbuatan Salim, terbuktilah mimpi istri saya adalah manam ( mimpi dari Allah Ta'la ) sebagai peringatan bahwa Salim melakukan tipu muslihat, mencari- cari aib dan fitnah terhadap saya,mereka pun kembali ke rumah tahfidzh.
 Padahal saya sudah salah menta’bir kannya di depan istri tidak sesuai dengan kenyataan, karena saya ta’birkan dengan kebaikan saja walaupun dzohir mimpi sudah tampak terang keburukan dan makar. selesai-
Kronologis mimpi istri saya. Minggu pertama Salim sudah numpang nginap di rumah Tahfidzh, saya bergembira dengan kedatanganya dan saya ikut membantu beberapa urusan pribadinya. Ia pun sering meminjam motor saya. Pada salah satu -hari di minggu pertama tsb Setelah Sholat qiamul lail di tengah malam, istri saya tidur lagi. Saat itulah istri saya bermimpi yang ia cerita kan setelah shubuh. Yaitu  istri saya bercerita mimpinya (Seakan-akan di dalam mimpi tsb istri saya melihat di tengah malam gelap gulita ‘Ashif di gandeng abinya, mengendap- ngendap ngintip di bawah pohon mangga dekat rumah,terus maju menuju ke depan jendela rumah saya, lalu dia melepaskan tangan anaknya kemudian membuka satu kaca jendela dan membuka kain orden di dalamnya kemudian mengintip ke dalam rumah saya) .
Pagi hari, istri saya bertanya apa ta'birnya?? Saya jawab ' secara dhohir tampak kejelekan Salim ,malam hari adalah lambang dan banyaknya kejahatan, tipu muslihat,apalagi di tambah mengintip aurat manusia di dalam rumahnya, tapi kita ta'bir kan baik saja, bahwasanya Salim dan seorang anaknya menyaksikan kedamaian dan ketenangan kita, secara zhohir tidak mungkin anaknya, tetapi seseorang yang mempunyai watak, tabiat seperti Salim ikut andil sebagai pembantu utama.
     Masalah ilmu menta'bir mimpi , al hamdulillah saya mengetahui nya ketika belajar di Dammaj setelah meninggalnya Syaikh Muqbil rahimahullahu Ta'ala, bukan hanya satu kali di dalam pelajaran, saya menyaksikan Syaikh Yahya bertanya" siapa di antara kalian yang ber mimpi ? lalu ada yang menceritakan mimpinya, kemudian Syaikh Yahya menta'birkan mimpinya. Kemudian saya saksikan sebagian teman- teman yang senior  menceritakan mimpinya lalu yang lain ada yang menta'birkan. Karena saya belum paham pemandangan demikian, lalu bertanya ke teman- teman yang lebih senior seperti Adnan Majid, Abdul Mu'thi, Abdul Bar merekapun memberikan penjelasan syar'inya. Sayapun memberanikan bertanya ke syaikh Ahmad Wushobi yang di tazkiyah Syaikh Yahya dan sebagian teman- teman pun ada yang titip soal. Setiap Syaikh Ahmad Wushobi menta'birkan mimpi, sayapun bertanya alasan ta'birnya. Saya juga membaca hadist- hadist tentang ta'bir mimpi di shohih Bukhori, Shohih Muslim dan Jami' Shohih Syaikh Muqbil.

Adab bertamu Taufiq, Salim dan Hamman pada Pagi Hari
8.    Senin pagi ba'da subuh selesai waktu syuruq 6 jumadil awwal 1434 ( 18 maret 2013 )saya pulang dari mesjid, sampai di rumah saya langsung mandi dan kemudian seperti biasanya karena kondisi istri saya hamil muda, saya memulai aktifitas saya untuk menyelesaikan peker jaan rumah. Selesai saya mandi, istri memberitahukan pada saya di luar ada tamu, mereka menunggu saya. Saya sempat berbicara pada istri, siapa yang bertamu sepagi ini? Saya sudah niat tidak mau menerima tamu siapapun sepagi ini karena banyak pekerjaan. Kemudian saya membawa ember pakaian, mau jemur pakaian dan membuka pintu rumah ternyata Taufiq, Salim dan Hammam. Saya menjawab salam dari Hamam, saya terus keluar sambil mengang kat ember penuh dengan pakaian yang akan di jemur, dan saya  berkata “ minta maaf karena saya tidak bisa menerima tamu sepagi ini dan hari itu pun saya harus menyelesaikan urusan-urusan saya”. Kemudian Taufiq mendekati, saya lagi sedang menjemur pakaian, bahkan berkata dengan  menawarkan diri untuk membantu menjemur pakaian saya. Saya menjawab “ tidak usah, tidak enak karena ada pakaian dalam saya dan orang rumah ( istri ).kemudian terus mengajak saya untuk bisa masuk ke rumah,  sementara Hammam di belakangnya. Padahal saya sudah berkali-kali menjawab tidak bisa. Akhirnya dia mengajak saya ke rumah tahfidzh untuk berbicara pagi itu juga, saya juga jawab bahwa pagi ini saya benar-benar tidak bisa.
Sungguh saya heran dengan buruk adab bertamu Taufiq , Salim Boyolali dkk. Selesaimenjemur pakaian, saya pergi untuk servis motor saya yang qodarulloh mogok di sebabkan terlambat servis yang seharusnya jum'at sudah  servis, saya batalkan karena kedatangan Taufiq dan Hammam. Setelah mengantar motor di pusat servis motor di simpang kedaung, saya berjalan kaki belanja ke pasar keluarga ( pasar tradisonil ), berjarak sekitar 1km untuk beli bahan- bahab makan siang. Ba'da zuhur saya pulang, istri menyampaikan pada saya bahwa sekitar jam 8 Taufiq datang lagi ke rumah mencari saya, dari dalam rumah istri saya  menjawab bahwa saya pergi ke bengkel motor dan berencana sekalian belanja ke pasar. kemudian Taufiq juga bicara dengan suara yang besar sambil tertawa mengatakan bahwa Muhammad ja'far tadi pagi sudah janji mau ke tahfidzh, tapi kami tunggu kok nggak datang-datang". Sempat juga taufiq bertanya pada istri saya alamat bengkel karena mau disusul katanya, akh Hamam mau pamit pulang ke kuningan. Terus terang istri saya tidak tahu. Setelah Taufiq kembali ke Tahfidzh, istri saya coba bertanya pada anak saya Aisyah, karena pernah saya bawa ke bengkel. Kemudian istri saya menyuruh  anak saya Aisyah ke Tahfidzh untuk menyampaikan pada Salim, daerah sekitar bengkel tempat saya servis motor,kebetulan  istri dan anak saya tidak tahu persis alamatnya.
 Saya katakan : ini kedustaan Taufiq. Saya tidak ada berjanji selesai menjemur pakaian akan ke Tahfidzh karena pekerjaan rumah masih banyak, seperti memberi makan anak- anak, servis motor, ke pasar membeli kebutuhan dapur dll. Dan akan terbongkar kemudian makar, fitnah   dan kedustaan  Taufiq dan Salim.
 Tuduhan Salim dkk : saya menolak bantuan Taufiq untuk menjemur pakaian saya sekeluarga adalah keburukan bagi saya.
     Saya jawab : Lagi- lagi Salim, Dzulfadhli dkk membuat fitnah sampai hal yang seperti ini. Justru ini keburukan, kenistaan dan kekotoran  watak, tabiat Taufiq, Salim dan Dzulfadhli. Orang yang mempunyai sifat malu dan adab tinggi, tidak mau menawarkan diri dan menerima bantuan seperti ini. Karena ini menyangkut kehormatan diri, aurat dan aib karena ada pakaian dalam saya dan pakaian dalam serta pakaian rumah istri. Bagaimanapun saya tidak akan menerima selama- lamanya baik Taufiq atau siapapun. Dan selama saya di kontrakan ini, karena ruangannya terbatas, cara saya menjemur pakaian adalah menyembunyikan pakaian dalam saya dan istri saya dari pandangan manusia, sehingga saya mengkhususkan pakaian dalam tersebut di tali jemuran dekat dinding rumah, atau bagian tengah sekali, agar tidak kelihatan atau terhalang dengan pakaian lain bahkan saya tutupi pakaian dalam tersebut dengan kain tipis lain sehingga tertutup dari pandangan manusia, apalagi dekat jemuran ada tetangga satu rumah dan jendela rumahnya menghadap jemuran saya. Wahai Taufiq, Salim, Dzulfadhli dkk , kamu bangga ya, jika ada laki- laki asing  menjemurkan pakaian dalammu dan pakaian dalam istrimu, sehingga melihat corak dan warna warninya??? Inilah kalian  mengkultuskan dan taqlid dengan setiap ucapan dan perbuatan Taufiq, Salim adalah kebaikan sementara terhadap sikap saya kalian menyebar fitnah, caci maki, buruk prasangka menyengat anyir berulat.
Taufik ,Salim dan Abu Izhar Safar ke sungai lilin dengan dalih Taufiq di undang isi ta’lim
9.    Pada hari khamis sore 9 jumadil awwal ( 21 maret 2013), saya melihat Taufiq  dan Salim di halaman  mesjid Nurdin Hasanah. Setelah mengucapkan salam saya pun bertanya " antum ( engkau ) mau kemana? Jawab Taufiq" ana dengan Salim mau ke Sei lilin sekarang, karena di undang oleh Bambang Abu Umar isi ta'lim malam ini. Saya bertanya lagi " antum naik mobil apa ? Taufiq  jawab : “ dengan mobil Abu Izhar”.
 Tuduhan Taufiq : ke 7. Ada orang yang mengantar sekarung beras dan bakso goreng
Jawaban saya : Dengan Rahmat Allah Ta’ala terbongkarlah fitnah ini.
10.  Jum'at pagi 22 maret 2013 ( 10 jumadil awwal 1434 ), saya berpapasan dengan Bang Rizal (pemilik rumah makan padang simpang kedaung) di depan Rumah Tahfidzh, ia berkata " ini rumah ustadz ya? Saya jawab" bukan,ini untuk Tahfidzh, belajar ngaji anak- anak, rumah saya yang itu no 58 B dekat pohon mangga. " Saya bertanya," ada apa? Bang Rizal menjawab "berarti saya salah sasaran kirim satu karung beras, beras itu untuk ustadz bukan untuk peng huni rumah ini, ambil lagi berasnya, itu saya peruntukkan untuk ustadz". Selesai.
Lalu bang Rizal  memberikan saya beberapa bungkus nasi padang untuk makan siang saya sekeluarga. Alhamdulillah , saya bersyukur kepada Allah dapat rezqi sekaligus doa saya sebagai orang terzolimi di kabulkan , di tampakkan hakekat masalah fitnah sekarung beras dan kejahatan Salim lain busuk prasangka dan mata- mata ( intel )yang mencari fitnah, tatabu’ aurot lagi pendusta namimah.

      TAUFIQ DAN SALIM BUKANNYA MINTA MA’AF MALAH TERTAWA TERKEKEH- KEKEH
    Setelah jum 'at saya pulang, di depan rumah Tahfidzh, saya melihat ada sandal di depan pintu, saya mengucapkan salam dan mengetuk pintu, ternyata di dalam ada Taufiq  dan Salim, kemudian saya langsung menceritakan duduk permasalahan sodaqoh beras yang mereka jadi kan fitnah terhadap saya, lalu saya minta izin ambil satu karung beras tersebut, tidak tampak di rona wajah mereka berdua rasa malu dan penyesalan apalagi minta ma'af malah kedua saling berpandangan mata tertawa terkekeh- kekeh.
     Sementara yang mengasih makanan kecil ( bakso goreng) adalah tetangga samping dinding rumah saya. Saya menemuinya , terpaksa menanyakan apa alasannya membawa makanan kecil ke rumah tahfizh ? Ayah si Hafidzh menjawab" saya memberi makanan  kecil karena anak saya, ustadz  pindahkan tempat belajar nya di rumah tahfizh, saya ingin tahu tempatnya, tidak enak dengan tangan kosong, sebelumnya ketika anak saya ( hafizdh ) belajar di dalam rumah ustadz, saya berikan bakso goreng untuk anak- anak ustadz”. Selesai.
Istri saya terkadang membagikan bakso goreng pada anak-anak lain juga yang belajar di rumah. Ada juga yang memberi makanan kecil, gorengan, seorang ummahat bernama Ummu Aqsho mendatangi istri saya, dan bercerita bahwa ia juga pernah memberi makanan kecil ke rumah tahfidzh dengan tujuan untuk makan bersama anaknya dan di bagikan pada teman-temannya. Dan ini juga sudah kebiasaan ummu aqsho juga, sebelum aqsho di pindahkan mengaji ke rumah tahfidz. Masalah bakso goreng ini, terbukti lagi ghibah, buruk busuk prasangka anyir menyengat berulat , tajassus mata-mata pencari fitnah, tatabu’ aurot dan dusta namimah Salim. ALLAHUL MUSTA'AN.

JUM’AT SIANG TAUFIQ KEMBALI NGAMUK  DAN KEMBALI MUNTAH FITNAH
       Selesai makan siang, saya kembali mengunjungi tamu  Taufiq , walaupun saya kecewa de ngan adab dan akhlaq buruknya. Baru saya duduk sebentar, Taufiq kembali emosi, marah- marah, muka memerah dengan gaya seperti kejadian sabtu sore kemarin. Taufiq mengumbar amarah nya dengan menunjuk- tunjuk tangan mengarah  kearah muka saya, di antaranya Taufiq  berkata:
1.       Antum telah mengatakan ana ( saya ) iblis.........dst. Dengan tahan emosi saya jawab tidak ada....dst. Taufiq menyebutkan sumber berita dari Salim,
2.       Antum mau membubarkan dauroh ana, ini cara iblis.......dst
3.        Ikhwah jambi tidak tsiqoh( percaya ) lagi kepada antum, dengan bukti mereka malas ersodaqoh, sehingga antum butuh waktu enam bulan baru mampu bayar kontrakan Tahfidzh.
4.       Ari orang yang terdekat dengan antum tidak stiqoh ( percaya ) lagi.
5.        pondok sampai sekarang belum terbangun
6.       Salim Boyolali menjamin, jika ia yang memimpin ikhwan jambi akan bersemangat bersodaqoh bahkan mampu mendatangkan lagi ustadz baru berkeluarga beserta biaya bulanannya.
7.       Sejak dari dulu, sudah lama Salim sering mengadu kepada saya tentang antum.
8.        Ikhwan ada yang menyimpan klash pribadi dengan antum yang harus di selesaikan di antaranya Zul Fadhli dan Abu Izhar, Abu izhar ngamuk dan sangat marah sama antum. Saya tanya, dari mana sumber?? Taufiq jawab " Salim".   Tiap Taufiq Hidayat melemparkan satu persatu tuduhan,saya memandang raut wajah Salim. Tiada tampak di rona wajah rasa malu, rasa bersalah tapi Salim tetap senyum cenge- ngesan sumringah dengan hati berbunga- bunga. Saya makin sadar dengan makar Salim, watak dan kejiwaannya yang penuh dengan obsesinya. Di sela- sela tuduhannya saya bertanya atau menjawab :
1.       " Saya tidak pernah mengatakan antum ( engkau ) iblis, Salim dapat berita dari mana ?
     Taufiq menjawab " dari bpk Tabsirun. Saya jawab " saya tidak pernah berbicara itu, apalagi bpk Tabsirun sudah lama tidak ta'lim sebelum berangkat haji karena sakit gejala stroke. Taufiq bertanya kepada Salim,"siapa Salim ? Salim menjawab, " dari bpk Sholahuddin". Saya kembali jawab " saya tidak ada berbicara itu dengan bpk Sholahuddin ". Sesampai di rumah, saya  menelpon pak Sholehudin Abu fikron untuk tasabut( ricek ) perihal tuduhan ini. Beliau pun mengingkari.Terbukti lagi Salim dusta namimah, musuh dalam selimut dan biasa mencaci maki manusia sebagai iblis bahkan terhadap mantan istrinya, Salim menggelarinya iblis sebagaimana pengakuan ibu mertuanya pada saya.
2.        Saya tidak ada mau membubarkan dauroh antum ( Taufiq ), bahkan sayalah  yang mengha- dap bapak Imam mesjid Nurdin Hasanah untuk mohon izin. Ini juga muntahan emosi berapi- api Taufiq pada hari sabtu sore tgl 16 maret 2013/ 4 Jumadil awwal 1434, dengan redaksi “ antum mau memberhentikan dauroh saya”. Ini juga menunjukkan kejahatan lisan Salim tukang fitnah, dusta adu domba dengan manusia, musuh dalam selimut menggunting dalam lipatan menikam bisa dari belakang.
     Kemudian setelah saya lihat , Taufiq berhenti muntah tuduhan- tuduhan, saya mohon pamit pulang, lalu menyalami keduanya. Saya lihat raut wajah keduanya, apalagi Salim tidak ada rasa malu, penyesalan apalagi minta ma'af seperti fitnah beras. Makin teranglah makar Taufiq Hidayat dan terbukti lagi kesekian kali Salim tukang ghibah dusta namimah musuh dalam selimut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar